Anda di halaman 1dari 2

RESUME

MODUL 5 SESI 14
Dirangkum Oleh : Nining Jatunah.S.Pd.I
A. JUDUL SESI 14 : PENTINGNYA KESEJAHTERAAN LANJUT USIA
B. Poin-poin penting pada sesi ini yaitu membahas tentang contoh-contoh konkret
mengenai berbagai hal terkait dinamika Lansia. Indikator keberhasilan fasilitator mampu
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan menjelaskan bagi pendamping tentang
Pengertian Lansia, Kondisi Dan Permasalahan Umum Lansia, Prinsip Melayani Lansia,
Tipe/Sifat Umum Lansia, Kekerasan dan Penelantaran Terhadap Lansia, Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Lansia.
- Pengertian Lanjut Usia
Bicara tentang lanjut usia, Neugarten (1968) dan Chalhoun (1995), menjelaskan
bahwa masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran.
Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan
sosial sangat tersebar luas dewasa ini.
Organization (WHO) memberikan batasan terhadap lanjut usia dalam empat
golongan, yaitu : 1. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun. 2. Lanjut Usia
(elderly) 60 – 74 tahun; 3. Lanjut Usia tua (old) 75-90 tahun; 4. Lanjut usia sangat tua
(very old) di atas 90 tahun
Menurut Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1998, ketentuan umum pasal 1: (ayat 2)
bahwa Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia di atas 60 tahun; (ayat
3) bahwa Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa; (ayat 4)
Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
- Kondisi Lanjut Usia dan Permasalahannya.
Kondisi masalah dan kebutuhan lanjut usia secara komprehensif sebagai berikut :
Perubahan fisik, perubahan psikososial, vokasional dan spiritual.
- Tipe lanjut usia
Ada beberapa pendapat tentang tipe lanjut usia, menurut Nugroho (2000) sebagai
berikut : Tipe arif bijaksana, tipe mandiri, tipe tidak puas, tipe pasrah, tipe bingung,
- Prinsip Pelayanan Lanjut Usia
Tidak memberikan stigma, tidak mengucilkan, menghindari sikap sensitive, tidk
membesar-besarkan masalah, menghindari sikap belas kasihan, kemandirian, dan
keluarga sebagai sumber pemecahan masalah.
- Upaya Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Lanjut Usia
Dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan lanjut usia ada banyak peran yang harus
hadir: peran pemerintah , peran keluarga dan peran masyarakat.
Peran pemerintah telah disebutkan Dalam UU no 13 tahun 1998 bahwa untuk
meningkatkan kesejahteran lanjut usia seperti melaksanakan layanan keagamaan,
kesehatan, kesempatan kerja, kemudahan penggunaan fasilitas sarana dan
prasarana umum, kemudahan dalam layanan hukum, perlindungan sosial dan
bantuan social. Peran keluarga sebagai pemenuhan kebutuhan biologis dan fisik,
pemenuhan psikososial, Kebutuhan Spiritual dan yang terakhir yaitu Peran
Partisipasi masyarakat agar tidak ada lagi lanjut usia yang terlantar ataupun lanjut
usia yang mengalami kekerasan.

C. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan : Penuaan adalah sebuah proses kehidupan semua mahluk hidup dimuka
bumi ini termasuk manusia. Kondisi tua atau lanjut usia sesungguhnya tidak perlu
ditakuti karena semua orang akan mengalaminya, namun ada hal yang lebih penting
untuk dipersiapkan yaitu apa cara yang dapat dilakukan sehingga setiap lanjut usia
dapat menjalani proses tersebut dengan penuh makna.

D. Saran Program pemerintah agar lebih dikhususkan tentang program pemenuhan


kebutuhan lanjut usia ini tidak hanya dari program PKH.

Anda mungkin juga menyukai