Rumahan
Siapa yang tidak ingin tampil cantik? Setiap wanita pasti menginginkan kecantikan sempurna,
dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki. Karena itu tidak heran jika banyak salon dan spa
dibanjiri kaum hawa. Begitupun produk kecantikan untuk perawatan tubuh seperti sabun
mandi dan shampo, merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, hingga kalangan salon,
spa, dan hotel. Wajar saja jika bisnis kecantikan merupakan peluang yang cukup bagus untuk
digeluti.
Kosmetik atau produk kecantikan dikelompokkan dalam beberapa kategori. Kategori paling
umum ada kategori skin care (perawatan kulit), kategori make-up (atau biasa disebut juga
dekoratif), dan kategori untuk kebutuhan spa. Jenis produk kecantikan yang sedang diminati
dan yang terlaris adalah :
1. Produk perawatan di rumah (homecare)
2. Produk pemutih anti-flek hitam
Saat ini kesadaran masyarakat untuk back to nature turut berkembangnya produk kecantikan
yang menggunakan bahan-bahan alami seperti misalnya minyak serai, zaitun, minyak bulus,
susu, madu, asem kawak, ekstrak bengkuang, pepaya muda dan lain-lain. Yang paling
diminati sekarang adalah produk kecantikan dengan bahan yang mengandung herbal kerena
ada berdasarkan penelitian lebih sedikit kandungan zat kimianya. Bahan alami yang sedang
naik daun di tahun 2011 akan mengarah ke produk pemutih kulit seperti asam kojat (produk
dari asam sitrat). Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan dari daun dan
buah tumbuhan citrus (jeruk-jerukan) dikombinasikan licorice (akar manis) yang mengandung
zat pengganti hormon kulit (disebut dehidroepiandroseron atau DHEa phyto) yang bisa
digunakan pada wanita berkulit kering akibat menopouse atau penuaan.
Menyiasati Modal
Untuk membuat produk kecantikan terutama yang mengandung bahan alami, dibutuhkan
modal usaha yang cukup besar. Selain untuk membeli peralatan juga diperlukan biaya untuk
mengurus izin edar produk dari BPOM (disebut notifikasi). Selain itu juga harus merekrut ahli
kimia dari para sarjana kimia.
Bagi pemula bisa melakukan socon atau makloon ke pihak lain. Sebaiknya pihak tersebut
sudah memiliki sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) dari BPOM. Sebagai
gambaran biaya makloon produk dengan merek pemesan ada yang dikenakan biaya
administrasi Rp.500 ribu-1 juta, dan biaya development produk per varian dan pewarna
Rp.100 ribu. Biaya tersebut belum termasuk jasa sebesar Rp.500 ribu-1 juta.
Dan packaging (botol kemasan dan label) disediakan oleh pemesan.
Biasanya banyak produk kecantikan yang mahal itu di packaging. Sehingga untuk kemasan
misalnya botol, cari yang free mould (cetakannya tidak pesan khusus tapi sudah ada di
pasaran) untuk menghindari biaya mahal, karena membuat mould botolnya sendiri bisa
sekitar Rp.20 juta. Sebagai gambaran, rata-rata botol hand body lotion isi 100 ml dari
cetakan free mould harganya Rp.500-600/botol. Biasanya minimal pesan 1000 botol,
sehingga investasi botol hanya Rp.600 ribu di awal usaha. Botol juga perlu label, harus
diperhatikan untuk label yang penting informatif dan jelas.
Sebaiknya dalam memulai usaha ini mencari mitra makloon, karena ijn usaha dan notifikasi
(nomor ijin edar) akan di urus oleh pihak makloon. Artinya tidak perlu ahli kimia untuk
produksi saat akan memulai usaha di bidang produk kecantikan rumahan ini. Hanya saja
pemesan harus punya ijin usaha dulu.
Bahan Alami
Bila Anda terjun menggunakan bahan alami, maka Anda langsung bisa membuat produk
secara langsung tanpa perlu menggunakan jasa makloon. Ini karena produk berbahan alami
bisa dibuat menggunakan peralatan sederhana. Hanya memerlukan alat seperti mixer,
blender, dan mesin filling untuk memasukkan bahan kedalam kemasan berupa botol, pot
(cepuk) atau pouch (kemasan isi ulang). Resepnya juga lebih simpel dibandingkan membuat
produk kosmetik dengan bahan kimia. Seperti pembuatan lulur yang sangat mudah, yang
perlu diperhatikan terutama pada takaran percampuran rempah-rempah. Karena bila takaran
rempah tidak sesuai, maka akan berdampak pada pemakainya, seperti iritasi.
Pembuatan produk kecantikan berbahan alami ada yang murni mengandung bahan alami, ada
juga yang menggunakan tambahan bahan kimia. Seperti shampo lidah buaya, selain
mengandung bahan juice lidah buaya juga mengandung beberapa bahan kimia seperti ultra
SLES, PVD Salt, Lexaine C, Lexgard P, serta tambahan bibit minyak wangi dan parfum.
Pemasaran
Ditengah membanjirnya produk impor seiring dengan dibukanya jalur perdagangan bebas
China-ASEAN, produk kecantikan lokal tetap bisa bersaing secara kompetitif. Asalkan produk
yang dibuat disesuaikan dengan permintaan pasar sesuai segmen masing-masing.
Segmen menengah keatas memang banyak dikuasai oleh produk lokal dari perusahaan besar
dan impor branded. Karena itu pelaku usaha harus menonjolkan produk dengan bahan herbal
asli Idonesia yang saat ini sangat berpeluang untuk dikembangkan, khususnya produk
kecantikan untuk kebutuhan spa. Persaingan bisnis ini terutama untuk perawatan kecantikan
dengan bahan alami belum terlalu ketat, hanya terdapat beberapa kompetitor besar saja.
Adapun pemasaran yang paling ampuh untuk produk kosmetik rumahan, terutama untuk
produk yang menyasar segmen menengah atas untuk kebutuhan spa melalui pameran,
terutama dikota-kota besar. Kebanyakan warga kota besar memiliki tingkat stres dan
kesibukan yang tinggi, serta pengaruh dari kepadatan jumlah penduduk serta kemacetan lalu-
lintas. Selain itu harus rajin mendatangi sejumlah spa, salon dan hotel untuk menawarkan
produk, mempresentasikan produk dan memberikan sampelnya. Sistem keagenan juga efektif
bisa digunakan mengembangkan pasar di daerah. Namun dianjurkan untuk pemula tidak
langsung menitipkan produknya ke pasar modern, karena perputarannya lama yang
disebabkan adanya kontra bon dan listing fee.
Sedangkan untuk promosi mengenalkan produk bisa dilakukan antara lain melalui kegiatan-
kegiatan seperti demo kecantikan, facial, dan beauty class untuk memperkenalkan produk
serta melalui majalah, radio dan bentuk-bentuk kerjasama dengan pihak lainnya.
Paling Potensial
Untuk usaha kosmetik rumahan ini, baik kelas menengah atas maupun menengah bawah
sama-sama berpeluang. Produk kecantikan yang saat ini paling banyak diminati yaitu
perawatan di rumah (home care). Produk ini banyak diminati oleh pelaku usaha. Rata-rata
mereka membidik segmen mengah kebawah dengan menawarkan harga murah, namun tetap
aman digunakan, karena berbahan alami. Sedangkan produk yang paling potensial untuk
dikembangkan adalah produk kebutuhan spa yang menyasar segmen menengah keatas
dengan menawarkan kelebihan bahan-bahan alami.
Produk Berbahan Alami Akan Menguasai Pasar
Prospek usaha kecantikan kedepannya akan sangat menjanjikan. Hal ini karena cantik dan
sehat adalah bagian dari kebutuhan alami perempuan, tanpa batas usia maupun sosial
ekonomi. Perempuan selalu ingin tampil cantik sehingga produk kecantikan akan selalu
dibutuhkan oleh perempuan sepanjang masa.
Bisnis kecantikan seperti spa dan klinik kecantikan kini bukan hanya menjadi image sebuah
kota besar saja, permpuan-perempuan di daerah pun kini semakin jeli dan berwawasan luas.
Sehingga mereka mulai memahami nilai kecantikan jiwa dan raga itu sendiri. Ini menjadi
sebuah gaya hidup perempuan masa kini dan masa yang akan datang.
Produk-produk alami akan tetap menjadi tren, karena para perempuan modern masa kini
semakin memahami manfaat produk-produk kecantikan dan perawatan tubuh berbahan alami
bagi diri mereka. Produk lokal juga tidak kalah dengan produk impor. Bahkan tidak sedikit
produk lokal kita yang justru booming di luar negeri. Tetapi terkadang memang kembali ke
tren juga, karena kebanyakan wanita Indonesia itu merasa bangga ketika menggunakan
produk impor, padahal tren di luar negeri justru bangga menggunakan produk alami asli
Indonesia.
Produk impor juga tidak sedikit yang inovatif, seperti tren serum-serum kecntikan
berteknologi nano. Hanya saja semakin inovatif dan rumit proses pembuatan suatu produk,
maka harganya juga dibilang sangat fantastis. Kemasan kecilnya saja bisa mencapai Rp.2-4
juta/produk, sehingga pangsa pasarnya terbatas. Untuk segmen menengah keatas saat ini
banyak dikuasai oleh produk branded atau merek terkenal dari negara-negara barat,
sedangkan kelas menengah bawah dibanjiri oleh produk impor dari China, Korea dan Taiwan.
oleh karena itu pelaku usaha yang ingin menyasar segmen menengah atas, justru di segmen
inilah produk kecantikan herbal asli Indonesia bisa masuk, khususnya untuk kebutuhan spa.
Begitupun untuk bisa bersaing dengan produk impor China, Taiwan dan Korea, bagi pelaku
usaha di kelas menengah bawah memiliki kelebihan yaitu kandungan bahannya yang
cenderung alami dan natural, sehingga aman digunakan dalam jangka waktu panjang
sekalipun. Untuk produk yang menyasar kelas menengah bawah sebaiknya membuat produk
yang berbeda jenisnya dan menawarkan nilai lebih dibandingkan produk impor lainnya.
Pemasaran yang tepat bagi pemula adalah bekerja sama dengan salon kecantikan atau spa
yang memang bagus. Karena untuk produk kecantikan skala rumahan ini tidak bisa
memasarkan langsung ke konsumen, namun harus teruji terlebih dahulu di salon atau spa
kecantikan. Setelah diterima dengan baik oleh salon dan spa kecantikan barulah bisa
membuat merek sendiri dengan melenggang dengan menawarkan ke khalayak ramai.
Tren produk saat ini adalah produk yang inovatif. Misalnya mengembangkan resep tradisional
seperti memproduksi shampo dari jerami. Karena jika pemain baru membuat produk yang
sudah ada dipasaran maka pesaingnya akan ketat, oleh karena itu pelaku usaha juga harus
membaca kebutuhan konsmen dan pandai melihat peluang yang kososng agar bisa bertahan
dan bersaing.
Pada intinya semua segmen pasar di dunia kecantikan ini cukup berpeluang, yang terpenting
produk tersebut memiliki kualitas dan memiliki ciri khas pastinya bisa bertahan ditengah
persaingan yang ada. Selain itu bisa memberikan nilai lebih dibandingkan produk impor,
misalnya penggunaan bahan-bahan alami yang masih jarang digunakan untuk produk impor.
Produk yang menyasar psar menengah atas rata-rata produk impor atau lokal yang sudah
branded. Namun biasanya produk-produk ini masih jarang menggunakan bahan-bahan alami.
Oleh karena itu produk kecantikan berbahan alami peluangnya cukup besar, karena banyak
dibutuhkan, khususnya oleh spa yang konsumennya banyak berasal dari mengah ke atas.
Begitupun di segmen menengah bawah yang dikuasai produk impor non-branded dengan
harga murah. Di segmen ini pelaku usaha bisa menawarkan produk kecantikan dengan nilai
lebih, seperti penggunaan bahan alami namun dengan harga jual murah, sehingga akan bisa
bersaing dan menjadi pilihan bagi kalangan salon dan hotel.