Anda di halaman 1dari 2

RESUME

MODUL 4 SESI 12
Dirangkum Oleh : Nining Jaetunah.S.Pd.I
A. JUDUL SESI 12 : PENELANTARAN & EKSPLOITASI TERADAP ANAK
B. Poin-poin penting pada sesi ini yaitu membahas tentang pengertian eksploitasi dan
penelantaran, contoh penelantaran dan eksploitasi dan upaya-upaya pencegahan
penelantaran dan eksploitasi terhadap anak.
Setelah mempelajari sesi ini peserta diharapkan mampu memahami, menjelaskan,
mengidentifikasi serta memberikan contoh konkret mengenai cara mencegah
penelantaran dan eksploitasi terhadap anak .
Penelantaran adalah tidak dilakukannya kewajibandan tanggung jawab orang tua
dalam memenuhi kebutuhan dasar anak secara wajar, termasuk kasih saying dan
perhatian (Irwanto, 2014). Sedangkan anak terlantar adalah anak yang karena suatu
sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya sehingga kehidupan anak tidak dapat
terpenuhi dengan wajar baik rohani, jasmani maupun social (pasal 1 UU Nomor 4 Tahun
1979).
Jenis/contoh dan dampak pelantaran terhadap anak a. Penelantaran Fisik misalnya:
tidak memberikan makanan yang sehat, aman dan bergizi, tidak memenuhi
kebutuhan sandang termasuk memberikan pakaian kotor terhadap anak atau ketika
seorang ibu tidak membawa ke posyandu/puskesmas ketika anak sakit adalah bagian
dari penelantaran fisik, b. penelantaran mental, c. penelantaran spiritual dan
penelantaran social.
Sedangkan akibat Penelantaran anak misalnya Putus sekolah, Kurang gizi, Celaka,
luka, Digigit binatang (kalajengking, kecoa,ular, anjing), Sering ketakutan/tidak
berani, Kemampuan berbahasa rendah, Anak merasa tidak aman, Susah bergaul,
Mengalami masalah penyesuaian diri pada masa yang akandating.
Cara mencegah Pelantaran terhadap anak
Beberapa hal yang harus dilakukan guna mencegah penelantaran terhadap anak:
Memenuhi kebutuhan dasar anak (kasih sayang,sandang,pangan, dan papan),
Meluangkan waktu untuk bersama dengan anak, berbagi tugas dalam mengasuh
anak, Mendidik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, Memperhatikan
pergaulan anak, Memperhatikan perkembangan anak, Menitipkan anak kepada
keluarga/kerabat yang dapat dipercaya pada saat orangtua tidak berada di rumah,
Menitipkan anak di tempat penitipan anak i. Mengkonsultasikan
masalah keluarga dengan aparat setempat, atau penyedia layanan
(misalnya guru ngaji, bidan, dll), bawa anak ke tempatkerja (jika
ada fasilitas yang aman), Konsultasi dengan pendamping PKH
untuk membantu mencari solusi , dll.
C. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : dari pertemuan sesi ini dapat disimpulkan menurut pasal 1 UU Nomor 4
Tahun 1979 bahwa anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya
melalaikan kewajibannya sehingga kehidupan anak tidak dapat terpenuhi dengan
wajar baik rohani, jasmani maupun social.

D. Saran : pada pembelajaran sesi ini penyaji diharapkan mampu menyampaikan


dengan berbagai metode dan cermat dalam menyampaikan materi.

Anda mungkin juga menyukai