Anda di halaman 1dari 2

Badan Usaha Milik Desa - Undang-Undang Desa telah memberikan sejumlah

kewenangan khusus kepada Desa. Salah satu kewenangan desa yaitu Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disingkat dengan BUM Desa.

BUM Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa untuk mendayagunakan segala


potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam
dan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa.

BUM Desa merupakan suatu badan usaha bercirikan Desa yang dalam
pelaksanaan kegiatannya di samping untuk membantu penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa.

Maka dari itu, BUMDes sering disebut sebagai alat perjuangan bagi desa untuk
mensejahterakan masyarakat desa.

Apa itu BUMDes?

Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Bagaimana Alur Pendirian BUM Desa

Berikut 10 alur atau tahapan dalam Pendirian Badan Usaha Milik


Desa :

1. Sosialisasi BUMDes kepada masyarakat desa

Pertama pemerintah Desa perlu melaksanakan sosialisasi BUMDes kepada


masyarakat. Masyarakat Desa perlu diberikan pemahaman yang lengkap
tentang apa itu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

2. Mengelar Pelaksanaan Musyawarah Desa

Kedua diadakan musyawarah desa untuk menyepakati tentang rencana


pendirian BUM Desa, dan membentuk tim perumus yang tugasnya untuk
mengkaji atau menggali potensi-potensi yang ada di desa. Tim perumus BUMDes
di tetapkan dengan Surat Keputusan Desa.

3. Tim Perumus melakukan kajian rencana pendirian BUMDes.

Tim ini bertugas untuk mengkaji dan merumuskan muatan isi Perdes, isi AD/ART
BUMDes, hasil kajian usaha BUMDes, dan tata cara pemilihan pengurus BUMDes.

4. Tim perumus menyusun laporan hasil kajian tentang pendirian BUMDes


dan  menyerahkan hasil kajian kepala Desa untuk menjadi rancangan Perdes.

5. Kepala Desa menyerahkan hasil kajian, dan rancangan perdes BUMDes


tersebut kepada Badan Pemberdayaan Desa (BPD).

6. Pemerintah Desa dan BPD membahas laporan hasil kajian pendirian BUMDes

7. BPD dengan difasilitasi Pemerintah Desa mempersiapkan pelaksanaan Musdes


Pendirian BUMDes.

8. BPD menyelenggaran pelaksanaan Musdes tentang pendirian BUMDes. 

Hal-hal yang disepakati dalam musyawarah desa, yaitu:

 Masyarakat menyepakati pendirian BUMDes


 Masyarakat menyepakati muatan Perdes dan AD/ART BUMDes
 Masyarakat memilih menyepakati organisasi dan pengurus
pengelola BUMDes.
 Masyarakat menyepakati kebijakan desa tentang modal awal dan
penyertaaan modal BUMDes.

9. Pemerintah Desa menetapkan

 Perdes tentang pendirian BUMDes. 


 Penetapan AD/ART BUMDes. 
 Penetapakan Susunan pengurus organisasi dan pengelolaan
BUMDes. melalui Surat Keputusan Kepala Desa.

Dengan ditetapkannya Perdes, AD/ART, dan Susunan Organisasi dan Pengurus


BUMDes, maka Badan Usaha Milik Desa sudah dapat menjalankan usahanya
sesuai yang disepakati dalam musdes. 

Sumber : https://risehtunong.blogspot.com/2017/11/9-langkah-cepat-
dalam-mendirikan-bumdes.html

Anda mungkin juga menyukai