Anda di halaman 1dari 7

KONSTRUKSI BILLBOARD RANGKA BAJA

1. STANDARD dan REFERENSI

- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1987;


- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia, 2000;
- AISC - LRFD, 1993;
- Konstruksi Baja II, Delta Teknik Group, 2007;
- Code / Standard Nasional dan Internasional lain yang relevan.

2. GAMBAR DESAIN STRUKTUR EKSISTING

Doble Siku 40x40x3

Double Siku 50x50x4

Pipa D 2"

● Model Struktur Billboard dengan Rangka Baja


sebelum diredesain

Spec. Finishing :
1. Rangka Konstruksi 3. Board panel 5. Visual MMT
Siku 50 x 50 x 4 mm Alumunium Plate 0,70 mm
Siku 40 x 40 x 3 mm
4. Konstruksi
2. Penerangan Stalbuis 30 / 30 x 1,2
Lampu HPIT 400 watt

3. PERHITUNGAN PEMBEBANAN

A. Beban Mati
a. Berat sendiri struktur tiang baja dan rangka baja :
Berat jenis baja = 7.80 ton/m3
( Berat sendiri struktur baja dihitung secara otomatis oleh program komputer SAP 2000 )
Faktor Pengali beban = 1.20

b. Berat Lampu HPIT 400w = 5.00 kg


= 0.005 ton
Faktor Pengali beban = 1.20

c. Berat Papan Billboard


( Terdiri atas board panel alumunium plate 0,70mm dan stalbuis 30/30 x 1,20 )
( Karena tidak ada data yang memadai tentang properti material maka diasumsikan ) :
Tebal total = 1.20 mm
= 0.0012 m
Berat Jenis = 7.35 ton/m3
Regangan = 13.00 %
fy maksimum = 550.00 MPa
fu maksimum = 550.00 MPa
E ( Modulus Elastisitas ) = 2E+07 ton/m2
m = 0.30
a = 1E-06 /oC
( Papan billboard dimodelkan sebagai elemen shell/pelat membran )
Faktor Pengali beban = 1.20

B. Beban Hidup

Karena banyaknya batang / frame elemen yang dianalisis


Maka beban hidup diabaikan namun dianggap nilainya digantikan oleh beban mati dengan faktor pengali beban

C. Beban Angin

Dari sumber Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983


Dianggap konstruksi sangat labil dengan beban angin seperti di tepi laut
Besar tekanan angin = 40.00 kg/m2
= 0.040 ton/m2

Angin pada :
a. Tiang struktur billboard ( lattice structure ) b. Rangka papan billboard yang tertutup
Faktor pengali (awal) = 1.60 (PPIUG 1983) stallbuis dan alumunium :
Faktor pengali (akhir) = 1.20 (PPIUG 1983) Dimodelkan sebagai shell load
Dianggap angin hanya menerpa Faktor pengali beban = 1.60
satu sisi rangka frame baja : (PPIUG 1983)
Model shell dimensi terbesar :
Beban angin diproyeksikan
jadi beban uniform

Q = 0.05 x 0.040
= 0.002 ton/m
1,30 m

angin

1,30m
Beban angin tetap sebagai tekanan :
50mm = 0,05 m Q = 0.040 ton/m2

4. GAMBAR PERSPEKTIF FRAME SECTION


Properti Double Siku 40.40.3
Properti Double Siku 50.60.4

Properti pipa Diameter 2"

Gambar Perspektif 3D

5. GAMBAR DISTRIBUSI PEMBEBANAN

a. Akibat beban lampu b. Akibat beban angin b. Akibat beban angin


pada tiang pada papa board

6. HASIL ANALISIS (dengan software SAP2000)

1. Model keruntuhan (deformasi) dari Struktur Billboard

■ Pada model ini tampak sekal bahwa


performa struktur kurang bagus
saat menahan beban angin dan beban lampu
struktur mengalami deformasi translasional
ke arah belakang akibat desakan angin
terutama pada area yang jauh dari tiang

Solusi untuk model alternatif :


1. Beban lampu agak digeser menuju tengah
2. Diberi spanner / kabel / frame
(spanner bisa dikaitkan pada tiang tambahan)
3. Ditambah konstruksi konsul
4. Dibuat konstruksi penopang
dibelakang board

2. Diagram tegangan - regangan (stress ratio) untuk mengetahui lokasi frame yang akan runtuh / collapsing :

Diagram stress ratio adalah diagram perbandingan antara tegangan yang bekerja pada frame elemen baja
dibandingkan dengan tegangan ijin baja sesuai peraturan (LRFD 1993)

Dari gambar di atas dapat dibaca bahwa bila warna frame mendekati biru muda atau abu2 maka struktur aman,
namun apabila mendekati oranye atau merah tua maka struktur akan runtuh.

Dari gambar dapat dilihat bahwa konsentrasi tegangan terbesar berada di bentangan sebelah kanan
dimana nilai tegangan pada elemen lebih dari 2 kali tegangan yang diijinkan pada frame elemen baja tersebut.

7. SOLUSI ALTERNATIF I ( PENAMBAHAN SPANNER )

Penambahan 4 buah batang


spanner, dicoba dari yang
berdiameter 12mm hingga 20mm.
Penambahan 4 buah batang
spanner, dicoba dari yang
berdiameter 12mm hingga 20mm.

Dari hasil analisis berupa diagram stress-ratio ternyata tidak banyak memberikan
pengaruh positif dalam menambah kekuatan struktur, jadi solusi alternatif spanner
TIDAK BISA DIGUNAKAN!.

8. SOLUSI ALTERNATIF II ( PENAMBAHAN KONSUL TRUSS )

Pemakaian konsul ternyata


cukup efektif mengurangi
tegangan di rangka board
menjadi setengahnya
namun masih belum aman

Konsentrasi tegangan
berpindah ke konsul, maka
sangat diperlukan
penambahan dimensi truss
dari 50x50x5
jadi pipa diameter 2" atau 3"

9. SOLUSI ALTERNATIF III ( KONSUL TRUSS DENGAN PIPA 1" + PENYOKONG BOARD )

Saat penopang diberi diberi dimensi 2" dan 3" ternyata struktur masih kurang aman, maka :
Dimensi penopang dibuat rangka luar 3,5" dan rangka dalam siku 50 x 50 x 4

Struktur dengan konsul 1"


dan tanpa penopang
(masih belum aman)
Setelah diberi penopang
SANGAT AMAN SEKALI !!!

SOLUSI TERBAIK :
TANPA KONSUL
DENGAN PENOPANG
1. Dipasang dengan jarak 3.5m - 4.0m
2. Dua unit penopang agar stabil
3. Dimensi rangka luar min.
PIPA 3"
4. Dan rangka dalam memakai :
SIKU 50x50x4

Prespektif Tampak Depan STRUKTUR SANGAT AMAN


Perspektif Tampak Samping

10. MODEL AKHIR KONSTRUKSI :

5,00m
Pipa dia. 3,5"

Siku 50x50x4

5,00m

3,50m
Tampak dari Belakang

4,00m

Detail Penopang (Support)


2 Unit dengan jarak sekitar
3,50m

Anda mungkin juga menyukai