Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERUBAHAN KURIKULUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pengembangan Kurikulum PAI

Dosen Pembimbing: Afiful Ihwan, M.Pd.I

OLEH : Kelompok 5

Saiful Bahrodin : 2014471984

Sri Utami : 20144711011

Anta : 20144719655

Anisa Chusnul Chotimah : 2014471994

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAIM TULUNGAGUNG

September 2015
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI ini.

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan kegiatan seperti
yang kami lakukan. Dalam tugas ini kami akan membahas mengenai “Perubahan
Kurikulum”.

Dengan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Ketua STAIM Tulungagugng Bapak Nurul Amin. M.Ag

2. Dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, Bapak Afiful Ihwan,


M.Pd.I selaku pembimbing.

3. Serta kepada semua pihak yang tentunya begitu banyak membantu hingga
terselesaikannya penulisan makalah ini.

Sebagaimana hadis Rosullulloh, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Kami
sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan kami.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Tulungagung 24 September 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

           
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
DaftarIsi............................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Makalah........................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN.
A. Kurikulum dan perubahan kurikulum......................................... 3
1. Tujuan pendidikan....................................................................... 3
2. Materi pembelajaran .................................................................. 3
3. Strategi pembelajaran ................................................................ 5
B. Faktor yang pempengaruhi perubahan kurikulum....................... 5
1. Falsafah pendidikan.................................................................. 5
2. Kehendak Masyarakat............................................................... 5
3. Politik........................................................................................ 6
4. Faktor perkembangan negara dan perkembangan dunia........... 6
5. Faktor perubahan sosial............................................................. 7
6. Faktor perkembangan ilmu dan kepentingan............................ 7
C. Alasan dan tujuan perubahan kurikulum..................................... 7
D. Dampak perubahan kurikulum.................................................... 8
E. Perubahan kurikulum di Indonesia.............................................. 8
1. Kurikulum 1947........................................................................ 8
2. Kurikulum 1952........................................................................ 8
3. Kurikulum 1964........................................................................ 8
4. Kurikulum 1968........................................................................ 8
5. Kurikulum 1974........................................................................ 8
6. Kurikulum 1984........................................................................ 8
7. Kurikulum 1994........................................................................ 8
8. Kurikulum 2004........................................................................ 8
9. Kurikulum 2006........................................................................ 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 15
A. Kesimpulan.................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah bekal terbaik bagi manusia dalam mengarungi


kehidupan ini. Dengan pendidikan orang akan mengerti segala hal terkait
pengetahuan untuk mamecahkan berbagai problamatika keehidupan. Secara
lingkup terbatas seseorang bisa belajar sesuai kehendaknya tanpa batasan
tertentu. Namun jikaberbicara dalam sekup umum apalagi dalam kaitan
bermasyarakat, terlebih dalam intansi pendidikan yang di kelola lembaga atau
negara di perlukan adanya kurikulum pendidikan. Kurikulum pendidikan ini
mencerminkan kondisi masyarakat dimana diterapkan kurikulum pendidikan
tersebut. Sedikit banyak kurikulum pendidikan akan mempengaruhi gerak dan
kemajuan suatu negara .

Dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan tentangg kurikulum dan


perubahanya, serta alasa, dampak perubahan kurikulum bagi suatu obyek
masyarakat yang di terapkan suatu kurikulum pendidikan tertentu.

B . Rumusan Masalah

1. Kurikulum Dan Perubahan Kurikulum


2. Faktor yang mempengaruhi Perubahan Kurikulum
3. Alasan dan tujuan perubahan kurikulum.
4. Dampak Perubahan Kurikulim.
5. Perubahan Kurikulum Di indonesia
C.Tujuan Makalah

1. Mahasiswa faham tentang Kurikulum Dan Perubahan Kurikulum


2. Mahasiswa faham tentang Faktor yang mempengaruhi Perubahan
Kurikulum
3. Mahasiswa Mengetahui tentang Alasan dan tujuan perubahan
kurikulum.
4. Mahasiswa Mengetahui tentang Dampak Perubahan Kurikulim.
5. Mahasiswa Mengetahui tentang Perubahan Kurikulum Di indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kurikulum dan Perubahan Kurikulum

Yang di maksud kurikulum dalam kamus besar indonesia adalah


perangkat mata pelajaran yg diajarkan pada lembaga pendidikan1 .Suatu
kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam
satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang
disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja, tentunya menuju movement
yang lebih baik atau perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi keadaan.
Adapun perubahan komponen kurikulum pendidikan terjadi
manakala ada perubahan komponen komponen sebagai berikut.

1. Tujuan Pendidikan

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional


dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: ” Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”.2

1
KKBI kamus besar bahasa indonesia offlain
2
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf undang undan pendidikan bab II dasar
dan dan fungsi tujuan pendidikan hal hal 4
Namun Jika kita menengok Lembaga Pendidikan Non formal
mereka akan memiliki tujuan tujuan yang berbeda sesuai dengan Visi Misi
dan idiologi yang di emban.

2. Materi Pembelajaran

Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran, pendidik


memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran,
sebagaimana yang telah diterapkan dalam Kurikulum yang berlaku, yaitu
kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak
dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Dalam prakteknya untuk
menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Sahih (valid); dalam arti materi yang dituangkan dalam
pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan
kesahihannya. Di samping itu, juga materi yang diberikan
merupakan materi yang aktual, tidak ketinggalan zaman, dan
memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.
b. Tingkat kepentingan; materi yang dipilih benar-benar
diperlukan peserta didik. Harus memenuhi kepentingan pada
zamanya. Mana kala materi tidak adakaitan dengan
kepentingan di zamanya maka materi tersebut harus di ruba
atau di eliminasi.
c. Kebermaknaan; materi yang dipilih dapat memberikan
manfaat akademis maupun non akademis. Manfaat akademis
yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang
pendidikan lebih lanjut. Sedangkan manfaat non akademis
dapat mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Layak dipelajari; materi memungkinkan untuk dipelajari,
baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya terhadap
pemanfaatan materi dan kondisi setempat.
e. Menarik minat; materi yang dipilih hendaknya menarik minat
dan dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih
lanjut, menumbuhkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan
dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan
mereka.

3. Strategi pembelajaran

Setiap kelompok sekumpulan orang atau negara akan memiliki


perbedaan pandangan,pemikiran,perasaan,peraturan, dan idiologi
Kehidupan. Seorang akan berbuat sesuai
pandangan,pemikiran,perasaan,peraturan, dan idiologi .3
Dari sinilah akan muncul perbedaan tujuan dalam kehidupan
termasuk didalamya kurikulum pendidikan yang di pakai di sesuaian
denaga pandangan, ideologi masyarakat tersebut. Setrategi pembelajaran
akan di rubah mengikuti perkembangah yang berlaku dengan tidak
melupakan pandangan dan ideologi yang berlaku dalam komunitas
masyarakat dan bangsa tersebut.

B. Faktor yang mempengaruhi Perubahan Kurikulum


Pendidikan adalah sesuatu yang akan berjalan terus tanpa ada batasan,
selama masih ada kehidupan manuasia akan terus belajar dan mengembangkan
ilmu dan pendidikan. Di dalam perjalananya pendidikan akan berubah di
pengaruhi fakator faktor sebagai berikut.
1. Falsafah pendidikan

3
Anabhani Sejarah daulah Islam , hti pres jakarta 2012
Dalam Kamus besar Indonesia falsafah adalah anggapan, gagasan,
dan sikap batin yg paling dasar yg dimiliki oleh orang atau masyarakat;
pandangan hidup;Falsafah negara memainkan peranan yang penting dalam
memberikan corak sistem pendidikan di sesebuah negara, falsafah
Pancasila di Indonesia akan menentukan arus yang berbeda denga falsafah
bangsa lain 4.

2. Kehendak masyarakat
Globalisasi dan perubahan budaya memaksa masyarakat untuk
berkembang dan menentukan pilihan untuk kemajauanya sekat sekat
bangsa akan di hilangkan. Dari sinilah masyarakat akan berubah mengikuti
perubahan sehimgga kurikulim pendidikan akan beruba sesuai kehendak
masyarakat.

3. Faktor politik
Politik Adalah Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau
kenegaraan atau sistem pemerintahan.5 Dalam persepektif Islam Politik
adalah pemeliharaan urusan umat di dalam maupun luar negeri, dan
dilakukan oleh negara bersama umat. Negara melaksanakan pengaturan
secara praktis, sedangkan umat mengoreksi negara dalam
pelaksanaannya6. Karna pendidikan merupakan bagian pengurusan dari
masyarakat maka setiap rezim akan memiliki kebijakan kebijakan terkait
pendidikan yang di tempuh. Sebagai ontoh Pada masa orde lama arah
kurikulum pendidikan cendrung mengarah pada pandangan sosialis. Sedng
era orde baru pendidikan yang did bangaun mengarah kepada pendidikan
Kapitalis. Demikian seterusnya dengan pemimpin pemimpin setelah orde
lama dan orde baru.
4
http://mujahid.tripod.com/math4.html
5
KKBI kamus besar bahasa indonesia offlain
6
212 Peraturan Hidup dalam Islam
4. Faktor pembangunan negara dan perkembangan dunia.
Perkembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh faktor
pembangunan negara dan perkembangan dunia. Negara yang ingin maju
dan membangun akan selalau merubah kurikulum pendidikanaya agar
dinamis mengikuti perkembangan zaman. Oleh itu ia harus menyesuaiakan
mengikut perkembangan zaman dan kemajuan sains dan teknologi.

Kenyataan di atas jelas menunjukkan bahwa perkembangan


teknologi telah membawa perubahan yang pesat pada kehidupan manusia
di muka bumi ini. Oleh itu perkembangan kurikulum haruslah sejajar
dengan pembangunan negara dan perkembangan dunia. 7

5. Faktor perubahan sosial.


Sisten sosial adalah sistem yang mengatur interaksi dan hubungan
masyarakat dengan sudut pandang tertentu, lebih sepesifik
mengatur hubungan antar indifidu dimasyarakart denga indi fidu
laian agar terbentuk interaksi yang manusiawi, juga untuk
mengatur agar masyarakat terhindar dari kerusakan. Sistem sosial
ini lebih mengarah pada mental dari pada teknis . semakin
berkembangnya uatu masyarakat dan berkembangnya teknologi
akan mempengaruhi pola fikir dan mentalitas suatu masyarakat.
Dulu mingkin jarng kita jumpai kenakalan remaja dan kerusakan
remaja. Dengan berkembangnya informasi menyebabkan
pergeseran nilai dan moralitas. Untuk membentengi kemrosotan
moral ini diperlukan pendidikan sosial yang otomatis berpengaruh
pada kurikulum pendidikan.

7
http://mujahid.tripod.com/math4.html
6. Faktor perkembangan ilmu dan kepentingannya

Zaman dan masa selalu berkembang silih berganti tiap


masa akan di jalani generasi dengan kemampuan berbeda dan
teknologi berbeda, seara normal masa sekarang dan masa depan
akan memiliki teknologi yang semakin maju dan bidang ilmu yang
bertambah. Semua ini menuntut adanya perubahan kurikulim untuk
mengikuti perkembangan ilmu dan kepentinganya untuk manfaat
manusia.

C Alasan dan tujuan perubahan kurikulum.

Pada dasarnya tujuan pemerintah mengganti kurikulum dalam


pendidikan tidak lain adalah karna ingin memperbaiki mutu pendidikan supaya
bisa berkembang lebih baik dari sebelum nya. Ttapi perubahan itu harus
terukur dan tidak serampangan.perubahan harus mengikuti kualaitas peserta
didik, guru bembimbing, fasilitas sekolah dan lembaga pendidikan yang layak.
Secara global perubahan kurikulum harus memhatikan sistemik dan teknik
permasalahan pendidikan. Baru di katakan perubahan mengarah pad kondisi
yang lebih baik. Jika tidak dilakukan maka perubahan akan menghantarkan
pada kerusakan sistem pendidikan yang mengarahkan pada kemunduran
pendidikan.

D. Dampak Perubahan Kurikulim.


Segala perubaan akan menghasilkan dampak bisa negatif dan bisa positif.
Penerapan kurikulum jika tidak di tanganai dengan penanaganana yang khususu
akan menyebabkan kekacauan dalam dunia pendidikan. Sebagai penggambaran
yang nyata di indonesia dari perubahan kurikulum pendidikan yang bergonta ganti
bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah
prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada sekolah ,yaitu
pada tujuan atau visi sebuah sekolah juga akan ikut ikutan kacau.
Contoh saja bila sebuah sekolah memiliki satu tujuan atau sati visi tentu
sekolah tersebut akan berusaha untuk mencapai tujuan nya, dan untuk memenuhi
sebuah visi tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat, ketika mereka telah
memfokuskan diri pada visi yang telah di susun secara tiba tiba kurikulum di ganti
tentu sekolah tersebut harus mengganti tujuan yang ingin di capai. Mungkin
pemerintah merasa bahwa perubahan kurikulum dapat memberi perubahan yang
lebih baik pada mutu pendidikan, tapi nyata nya tidak demikian.

E. Perubahan Kurikulum Di indonesia


PERJALANAN kurikulum pendidikan nasional yang dimulai sejak tahun
1945 telah beberapa kali mengalami perubahan seperti tahun 1947, 1952, 1964,
1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan yang sudah disiapkan oleh Pemerintahan
Presiden Susili Bambang Yudhoyono melalui Kurikulum Tahun 2013 meski
urung diterapkan.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat
berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana
pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan
perubahan yang terjadi di masyarakat.
Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama,
yaitu Pancasila dan UUD 1945. Perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan
pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Perubahan kurikulum
tersebut tentu disertai dengan tujuan pendidikan yang berbeda-beda, karena dalam
setiap perubahan tersebut ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk
memajukan pendidikan nasional kita.
Perubahan kurikulum di dunia pendidikan Indonesia beserta tujuan yang
ingin dicapai dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana
Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan leer
plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa
Inggris. Rencana Pelajaran 1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi
melihat dunia pendidikan masih menerapkan kurikulum Belanda, yang
orientasi pendidikan dan pengajarannya ditujukan untuk kepentingan
kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana
Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu Rencana
Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950. Susunan Rencana
Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal pokok, yaitu
daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar
pengajarannya.
Rencana Pelajaran 1947 lebih mengutamakan pendidikan watak,
kesadaran bernegara, dan bermasyarakat, daripada pendidikan pikiran.
Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian
terhadap kesenian, dan pendidikan jasmani. Mata pelajaran untuk tingkat
Sekolah Rakyat ada 16, khusus di Jawa, Sunda, dan Madura diberikan
bahasa daerah. Daftar pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa
Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah,
Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Pekerjaan
Keputrian, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan Budi
Pekerti, dan Pendidikan Agama. Pada awalnya pelajaran agama diberikan
mulai kelas IV, namun sejak 1951 agama juga diajarkan sejak kelas 1.
Garis-garis besar pengajaran pada saat itu menekankan pada cara
guru mengajar dan cara murid mempelajari. Misalnya, pelajaran bahasa
mengajarkan bagaimana cara bercakap-cakap, membaca, dan menulis.
Ilmu Alam mengajarkan bagaimana proses kejadian sehari-hari,
bagaimana mempergunakan berbagai perkakas sederhana (pompa,
timbangan, manfaat bes berani), dan menyelidiki berbagai peristiwa
sehari-hari, misalnya mengapa lokomotif diisi air dan kayu, mengapa
nelayan melaut pada malam hari, dan bagaimana menyambung kabel
listrik.
Pada perkembangannya, rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap
pelajarannya, yang dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952.
“Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru mengajar satu mata
pelajaran”. Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat yaitu sekolah
khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas
masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan
perikanan. Tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa
langsung bekerja.

2. Kurikulum 1952
Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia
mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana
Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari
kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan
isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana
Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan
daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran
diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan,
emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan
dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional
praktis.

3. Kurikulum 1964
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali
menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama
Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang
menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai
keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan
pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa,
karya, dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok
bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan
(keterampilan), dan jasmani. Pendidikan dasar lebih menekankan pada
pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964,
yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar,
dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari
perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa
pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila
sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan
diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih
efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di
bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal
saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam
ProsedurPengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

6. Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)


Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski
mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang
disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari
mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga
melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau
Student Active Leaming (SAL).
Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional.
Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada
siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-
benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau
menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa
yang harus dicapai siswa.
Pembelajaran matematika pada era 1980-an merupakan gerakan
revolusi matematika. Revolusi ini diawali oleh kekhawatiran negara maju
yang akan disusul oleh negara-negara terbelakang saat itu, seperti Jerman
barat, Jepang, Korea, dan Taiwan. Pengajaran matematika ditandai oleh
beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi muthakir seperti kalkulator
dan komputer.
Perkembangan matematika di luar negeri tersebut berpengaruh
terhadap matematika dalam negeri. Di dalam negeri, tahun 1984
pemerintah melaunching kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun 1984.
Alasan dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya
sarat materi, perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi
teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara program kurikulum di
satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan dipihak lain,
belum sesuainya materi kurikulum dengan tarap kemampuan anak didik.
Dan, CBSA (cara belajar siswa aktif) menjadi karakter yang begitu
melekat erat dalam kurikulum tersebut.

Dalam kurikulum ini siswa di sekolah dasar diberi materi aritmatika sosial,
sementara untuk siswa sekolah menengah atas diberi materi baru seperti
komputer. Hal lain yang menjadi perhatian dalam kurikulum tersebut.
Langkah-langkah agar pelaksanaan kurikulum berhasil adalah melakukan
hal-hal sebagai berikut;

a. Guru supaya meningkatkan profesinalisme

b. Dalam buku paket harus dimasukkan kegiatan yang menggunakan


kalkulator dan computer
c. Sinkronisasi dan kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan
sekolah lanjutan
d. Pengevaluasian hasil pembelajaran
e. Prinsip CBSA di pelihara terus

7. Kurikulum 1994

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984


dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian
waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem
caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu
tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi
siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan
pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

8. Kurikulum 2004 (KBK)

Kurikukum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis


Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan
pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-
tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan.
Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya
penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang
telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu
kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran.

9. Kurikulum 2006 (KTSP)

Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan,
muncullah KTSP. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target
kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak
perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol
adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran
sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi
lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap
mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat
pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan
satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah
Kabupaten/Kota.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari urain di atas bisa di simpulakan bahwa setiap bangsa
masyarakat punya kurikulum dan kurikulum akan selalu berubah
mengikuti perubahan dan kebutuhn masyarakat tersebut. Di indonesia
kurikulum selalau berubah mengikuti zaman dan kepentingan pilitik
pemerintah. Dan sebagai paraktisi penddik hendaknya kita selalu siap
menghadapi perubahan.

B. Kritik dan saran.


Sebagai manusia dan mahasiswa kami tak lepas dari kesalaan dan
kekeliruan. Makalah ini kamai ambil dari beberapa buku dan blog seta
narasi yang tidak merubah makna.
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah daulah Islam , hti pres jakarta 2012

Peraturan Hidup dalam Islam Anabhani hti pres jakarta 2012

KKBI kamus besar bahasa indonesia offlain


http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf undang undan pendidikan
bab II dasar dan dan fungsi tujuan pendidikan hal hal 4
http://mujahid.tripod.com/math4.html

Anda mungkin juga menyukai