Anda di halaman 1dari 23

“Menduniakan gagasan, Memulihkan Indonesia”

LAPORAN HASIL PENELITIAN KOPSI

MENARA INDAH TUMPUKAN SAMPAH

Bidang Lomba : Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan

Oleh :
HANA TALITA

SMP NEGERI 1 RAWALO


Jl. Jenderal Soedirman No. 2 Menganti Rawalo Banyumas
JAWA TENGAH
TAHUN 2021
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : HANA TALITA


NISN : 0062174209
Kelas : VIII
Asal Sekolah : SMP Negeri 1 Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah

Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan judul “Menara Indah Tumpukan Sampah”
belum pernah dipublikasikan dan belum pernah diikutsertakan dalam perlombaan apapun
sebelumnya serta tidak mengandung unsur plagiat di dalamnya.

Jika di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran informasi, maka saya bersedia


didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara jika nanti menjadi juara dalam
perlombaan ini.
MENARA INDAH TUMPUKAN SAMPAH

Hana Talita
SMP Negeri 1 Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan karakter tentang kesadaran lingkungan untuk
siswa SMP N 1 Rawalo khusunya tentang sampah. Sampah menjadi salah satu masalah yang
mempunyai beberapa efek negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan rumah siswa masing.masing. Pada saat pandemi Covid – 19 ini siswa
melaksanakan Pembelajaran jarak jauh. Namun sekolah harus tetap menanamkan karakter peduli
lingkungan. Sampah yang dihasilkan di lingkungan rumah dan tidak dikelola merupakan tempat
berkembang biaknya sumber penyakit. Banyaknya produksi sampah plastiik di Kabupaten Banyumas
yang mencapai 12,36 ton per hari. Hal tersebut harus diperhatikan proses pengelolaan sampah yang
tepat. Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti merumuskan bagaimana cara mengolah limbah
plastik di lingkungan siswa dan bagaimana agar sampah tersebut bisa bermanfaat untuk
memperindah lingkungan SMP Negeri 1 Rawalo. Selain menjadi penambah keindahan lingkungan,
pembuatan menara dari sampah plastik memiliki beberapa tujuan, yaitu membersihkan lingkungan
dari sampah plastik yang berserakan dan mengubah pola pikir pembakaran sampah sulit terurai yang
dapat menimbulkan polusi udara. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh angka
98,3% responden menyetujui bahwa program sekolah sangat membantu mengurangi sampah plastik
dilingkungan siswa. 99,1% responden menyatakan bahwa ecobrick yang dihasilkan akan menambah
keindahan lingkungan sekolah apabila ditata secara rapi dan tepat. Dan 94,17% dari responden
mendukung program sekolah tentang pembuatan ecobrick secara berkala. Dengan adanya program
tersebut maka sampah yang dihasilkan kususnya sampah plastik akan lebih bermanfaat dan
membantu mengolah sampah plastik sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan serta
menambah keasrian dan keindahan lingkungan sekolah. Dengan angka prosentase pengurangan
sampah plastik sebesar 93,9 %.

Kata kunci : Menara, Indah, Sampah, Ecobrick.


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Produksi sampah di kabupaten Banyumas mencapai 600 ton per hari dan 2,06%
merupakan sampah plastik (Mugiarti : 2021) yang berarti volume sampah plastik 12,36
ton. Biasanya sampah-sampah itu diambil petugas lalu dibuang ke TPA. Mulai 2019
warga diminta mengelola sendiri. Warga yang mengaku tidak paham caranya justru
membuang sampah sembarangan. Tujuan pemerintah menerapkan pengelolaan sampah
sendiri untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih menggunakan sistem kumpul-
angkut-buang dan akan diarahkan pada pengurangan dan penanganan sampah.
Pemanfaatan sampah harus dilakukan sebelum menjadi salah satu faktor
pencemaran lingkungan yang akan menimbulkan dampak bagi manusia itu sendiri.
Undang-undang Republik Indonesia tahun 2008 disebutkan pula tentang pengelolaan
sampah yang bertujuan agar menjadikan sampah sebagai sumber daya. “Jadikan
sampah sebagai sumber daya “(Dr.Satori).
Pada saat pembelajaran tatap muka sebelum pandemi Covid-19, sekolah menjadi
salah satu tempat untuk menimba ilmu dan menerapkan pendidikan karakter, bahkan
sekolah menjadi rumah kedua bagi siswanya karena anak sekolah sebagian besar
menghabiskan waktunya di sekolah. Sebab itu apa yang didapatkan siswa-siswi di
sekolah akan mempengaruhi nilai karakter. Karakter yang dikembangkan di SMP Negeri
1 Rawalo diantaranya peduli lingkungan khusunya dari sampah yang dihasilkan sebagian
besar merupakan sampah plastik dan terus bertambah banyak.
Meskipun saat pandemi ini siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau daring,
sekolah tetap melaksanakan program penanaman karakter peduli lingkungan yang
biasanya lingkungan sekolah tetap wajib dilaksanakan di lingkungan rumah masing-
masing dengan cara terprogram yang bertujuan selain mengurangi sampah plastik yang
menyebabkan pencemaran lingkungan juga untuk memperindah lingkungan maka
sekolah mewajibkan membuat ecobrick.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan penelitian tentang
sampah di lingkungan siswa SMP Negeri 1 Rawalo dengan Ecobrick.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengolahan limbah plastik di lingkungan Siswa SMP Negeri 1
Rawalo?
2. Bagaimana cara memperindah lingkungan SMP Negeri 1 Rawalo dengan ecobrick?

C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan umum : untuk mengurangi sampah plastik
b. Tujuan khusus : mengajak warga sekolah untuk memanfaatkan limbah sampah
paling akhir yang sebenarnya masih bisa menjadi suatu sumber daya dan
memperindah lingkungan

D. Manfaat Penelitian
Berbagai manfaat penelitian bagi :
1. Penulis : menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengolahan limbah plastik
2. Pemerintah : untuk memberi masukan bagi pemerintah setempat tentang
pengelolaan sampah.
3. Masyarakat : mengajak masyarakat mengubah pola pikir untuk mengarah
pengolahan sampah plastik yang lebih bermanfaat di lingkungan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian menara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menara adalah bangunan tinggi untuk
mengawasi daerah sekitar atau yang menjadi petunjuk bagi kapal dan sebagainya yang
sedang berlayar. Menara juga dapat diartikan sebagai bangunan yang tinggi dan bagian
bangunan yang dibuat jauh lebih tinggi daripada bangunan induknya.
Asal Muasal Kata Menara. "Menara disebut dalam bahasa Arab yaitu manaaroh,
artinya tempat api,” ucap Kiai Said (26/1). Pada zaman dahulu, menara dinaiki ke atas
untuk menngumandangkan adzan, hingga pada perkembangannya menjadi tempat untuk
menaruh speaker adzan,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin)
Menara berasal dari kata manara atau manar berakar dari kata dasar yang berarti nar
(tempat api) atau nur (tempat cahaya), terutama kalau menara itu berdenah sebuah
lingkaran dan berdiri sendiri.
Dapat diketahui bahwa dalam bahasa Aramaik kuno, kata manar berarti "batang lilin".
Hal ini dikemukakan oleh Max Van Berchem (1894 –1903) seorang pakar Arabist dari
Swiss.
Dari uraian ketiga pengertian di atas maka disimpulkan Menara bahwa menara yang
dimaksud adalah bangunan atau sesuatu yang menjadi simbol atau objek yang
mempunyai nilai estetika dan menjadi pusat untuk menambah keindahan suatu
lingkungan
B. Pengertian indah/keindahan
Menurut sumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Indah mempunyai arti dalam
keadaan enak dipandang, cantik atau elok. Dan keindahan memiliki arti sifat-sifat
(keadaan dan sebagainya) yang indah : keelokan. Keindahan adalah sesuatu yang
merujuk kapada sesuatu yang indah dimana manusia mengekspresikan perasaan indah
tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetika yang dinilai secara umum
oleh masyarakat. (Rabbani : 2020).
Pendapat Leo Tolstoy, keindahan merupakan sesuatu yang akan mendatangkan
rasa bahagia ataupun menyenangkan jika dilihat melalui mata.
Maka dapat disimpulkan bahwa indah adalah sesuatu yang cantik, enak dipandang
dalam waktu yang sepatutnya dan akan mendatangkan rasa bahagia ketika melihatnya.

C. Pengertian tumpukan sampah


Tumpukan merupakan timbunan sesuatu yang banyak. Tumpukan bisa berupa
kumpulan benda yang disusun menjulang kearah atas atau menjulang tinggi. Biasanya
terdiri dari satu jenis benda.
Sedangkan sampah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah barang atau
benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.
Menurut World Health Organization atau WHO selaku badan kesehatan dunia.
Sampah adalah barang yang dihasilkan dari kegiatan manusia dan sudah tidak
digunakan lagi dalam artian tidak disenangi, tidak dipakai, ataupun memang ingin
dibuang.
Menurut Undang undang nomor 18 tahun 2008 sampah adalah sisa kegiatan sehari-
hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Tumpukan sampah merupakan timbunan barang atau benda yang sudah tidak
terpakai dalam artian tidak disenangi, tidak dipakai, ataupun memang ingin dibuang
karena adanya kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.

D. Pengertian Ecobrick
Kata ecobrick berasal dari kata “ Eco ” yang berarti lingkungan dan “ bata ” yang
berarti bata yang jika digabung artinya secara umum menjadi sebuah bata yang ramah
lingkungan. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi dengan limbah non biologis untuk
membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Dari Ikrima Avicenna (25 Juni
2019).
Ecobrick adalah metode untuk meminimalisir sampah dengan media sangkar botol
plastik yang diisi dengan limbah anorganik (limbah yang tidak dapat diurai) hingga
benar-benar keras dan padat. Dari Akbar Asfihan (19 Agustus 2021).
Imron (2019) manajemen sampah mengucapkan bahwa, Ecobrick yang baik adalah
saat botol tidak akan kempes dan tidak mengeluarkan bunyi ketika ditekan.
Jadi ecobrick adalah salah satu metode yang digunakan untuk memanfaatkan limbah
sampah anorganik paling akhir dengan cara mengisi botol plastik dengan limbah non
biologis untuk memanfaatkannya kembali.
Tujuan pembuatan ecobrick bukan untuk mengurai sampah plastik namun untuk
memenjarakan sampah agar tidak mengganggu dan mencemari lingkuingan serta
memanfaatkan sampah plastik lebih bermanfaat untuk kehidupan masyarakat pada
umumnya.
Cara pembuatan ecobrick sebagai berikut :
1. Kumpulkan sampah plastik
2. Kumpulkan botol
3. Bersihkan sampah plastik yang kotor
4. Keringkan dengan cara dijemur
5. Potong-potong sampah plastik yang akan dimasukan ke dalam botol
6. Masukan sampah ke dalam botol dengan cara ditekan supaya padat sehingga tidak
ada kolom udara di dalam botol
7. Tutup botol dengan penutupnya.
Menara Indah Tumpakan Sampah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
memanfaatkan sampah plastik dibuat ecobrick yang disusun menjadi Menara dengan
berbagai bentuk yang estetik sehingga selain membantu mengatasi permasalaha sampah
khusunya sampah plastik juga bertujuan untuk mempercantik lingkungan sekolah SMP
Negeri 1 Rawalo.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lingkungan siswa SMP Negeri 1 Rawalo selama 4 bulan
mulai dari bulan Mei 2021 sampai dengan bulan Agustus 2021.
Pemilihan metode penelitian yang tepat akan membuahkan hasil penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.
Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan
karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Sehingga menjawab apa
peristiwa yang dialami atau apa fenomena yang terjadi (Awwaabiin : 2021)
Dilihat dari karakteristik penelitian yaitu peneliti melakukan penelitian secara
langsung kepada sumber data yaitu melalui angket yang dijawab oleh responden tentang
pengelolaan sampah di lingkungan siswa SMP negeri 1 Rawalo.
Data akan diolah dari pendataan sampah yang ada di lingkungan siswa SMP Negeri
1 Rawalo melalui angket yang disebar kepada responden untuk mewakili populasi semua
siswa.

B. Sumber data
Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) mengenai sumber
data dalam penelitian, yaitu subjek dari mana data diperoleh apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya maka sumber
data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan apabila peneliti menggunakan
teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu.
Tata cara mengumpulkan data menggunakan metode observasi dengan
membagikan lembar angket kepada 120 siswa secara random dengan menggunakan
Google Form yang mewakili semua siswa SMP Negeri 1 Rawalo dikarenakan masih
belum dilaksanakan pembelajaran tatap muka.
C. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dengan cara menyebar Link Google Form kepada seluruh
responden berbentuk jawaban yang tertutup yang akan dianalisis secara deskriptif
kemudian disajikan dengan bentuk tulisan dan tabel.
Analisis data dilakukan setelah peneliti memperoleh data tentang pengelolaan
sampah di lingkungan sekolah SMP negeri 1 Rawalo. Kemudian data yang sudah
diperoleh akan dianalisis dan disusun untuk menjadikan sebuah teori.
Pengolahan data :

P = MsE x 100%
MsT

Keterangan :
P = Prosentase pengurangan sampah plastik
MeE = Jumlah massa Sampah plastik yang dijadikan ecobrik
MsT = Total sampah plastik yang dihasilkan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Responden
Dari jumlah 876 Siswa SMP Negeri 1 Rawalo yang mengisi data kami jadikan
responden dengan penyebaran sesuai table 1. Distribusi Responden.
Kls Jumlah Siswa Jmlah Anggota Keluarga
7 22 96
8 58 251
9 40 182
Total 120 529
Tabel 1. Distribusi Responden

2. Jumlah sampah plastik yang dihasilkan


Dari angket yang disebar sejumlah 120 responden dengan 529 orang sampah plasik
yang dihasilkan maksimal sejumlah 2200 lembar plastik per hari dengan asumsi
masing-masing lembar kurang lebih 1 gram sehingga bisa terhitung 2200 gram
sampah per hari. Dan untuk menghasilkan satu buah ecobrik botol kemasan 600ml
membutuhkan 500 gram sampah.

3. Penanganan Sampah
Dari 120 responden keluarga siswa yang mengolah sampah plastik dengan
perlakuan sesuai table 2. Penanganan Sampah.
Prosentase
Penanganan Sampah Jumlah
(%)
Bakar 33 27.5
Buang 14 11.67
Daur Ulang 73 60.83
Tabel 2. Penanganan Sampah

Kesadaran untuk mendaur ulang sampah mulai tampak hal itu terlihat dari jumlah
yang sudah mendaur ulang sampah dengan berbagai bentuk sudah 60,83%.

4. Persetujuan Responden terhadap ecobric


Pernyataan tentang ecobrick yang di programkan oleh sekolah secara berkala
mengurangi sampah plastik disekolah. Sesuai dengan data pada table 3.
Pernyataan Jumlah Prosentase (%)
Setuju 118 98.33
Tidak 2 1.67
Tabel 3. Persetujuan Responden terhadap ecobric

Dari 120 responden hanya 2 responden yang tidak menyetujui bahwa ecobrik dapat
mengurangi sampah plastik di rumah masing-masing.
5. Pernyataan Memperindah Lingkungan Sekolah
Ecobrick yang dikumpulkan dimanfaatkan untuk membuat menara-menara cantik
dengan berbagai bentuk yang semakin memperindah lingkungan SMP Negeri 1
Rawalo. Hal ini disetujui oleh Sebagian besar responden yang tampak pada tabel 4
Persetujuan Memperindah Lingkungan Sekolah.
Pernyataan Jumlah Prosentase (%)
Setuju 119 99.17
Tidak 1 0.83
Tabel 4. Persetujuan Memperindah Lingkungan Sekolah

Dari 120 respopnden hanya 1 yang tidak menyatakan bahwa ecobrik memperindah
lingkungan SMP Negeri 1 Rawalo.

6. Mendukung Program Sekolah Membuat Ecobric


Sebagian besar responden mendukung program sekolah untuk membuat ecobric
secara berkala tampak pada table 5 Dukungan Program Ecobric
Pernyataan Jumlah Prosentase (%)
Setuju 113 94.17
Tidak 7 5.83
Tabel 5. Dukungan Program Ecobric
7. Dari 922 ecobrick ukuran botol bervolume 600ml dapat dibentuk beberapa Menara
berbagai bentuk. Meskipun berbagai macam bentuk yang dibuat karena disusun
menjulang tinggi maka peneliti sebut sebagai Menara.

B. Pembahasan
Jumlah siswa SMP Negeri 1 Rawalo sebanyak 676 siswa diambil sampel sejumlah
120 siswa. Jumlah responden tersebut sebesar 17,7 % yang mewakili data penelitian.
Sampah di lingkungan siswa SMP Negeri 1 Rawalo masih dibuang di tempat sampah
dan berujung di TPS hal ini kurang efektif bagi lingkungan dan penularan penyakit dari
hewan seperti lalat sangat mungkin terjadi, jenis sampah yang banyak dihasilkan adalah
sampah plastik yang seharusnya dimaksimalkan untuk di daur ulang. Baru 60,83% yang
sudah mendaur ulang sampah plastik yang dihasilkan setiap hari.
98,3% responden menyetujui bahwa program sekolah sangat membantu mengurangi
sampah plastik dilingkungan siswa. 99,1% responden menyatakan bahwa ecobrick yang
dihasilkan akan menambah keindahan lingkungan sekolah apabila ditata secara rapi dan
tepat. Dan 94,17% dari responden mendukung program sekolah tentang pembuatan
ecobrick secara berkala. Dengan adanya program tersebut maka sampah yang
dihasilkan kususnya sampah plastik akan lebih bermanfaat dan membantu mengolah
sampah plastik sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan serta menambah
keasrian dan keindahan lingkungan sekolah.
Dari 120 responden dengan jumlah 529 orang mengasilkan sampah maksimal
sejumlah 2200 gram setiap harinya yang berarti jumlah sampah yang dihasilkan selama
120 hari atau 4 bulan sebesar 264.000 gram. Sedangkan yang dibuat ecobric selama 4
bulan sejumlah 922 buah ecobric dengan kemasan 600ml, sehingga jumlah sampah
yang sudah dijadikan ecobric 248.000 gram dengan asumsi masing-masing ecobric 250
gram sehingga dapat diperoleh prosentase pengurangan sampah plastik sebagai
berikut :

P = MsE x 100% = 248.000 gram x 100% = 93,9 %


MsT 264.000 gram
Dari pengolahan data diperoleh pengurangan sampah plastik sebesar 93,9%.

Dari 922 ecobrick yang dikumpulkan oleh sampel sejumlah 120 ecobrick yang
dikumpulkan ke sekolah sudah dapat membentuk berbagai Menara dengan berbagai
bentuk dapat dilihat pada lampiran yang dapat memperindah lingkungan sekolah. Tertata
rapi di 3 lokasi dengan masing-masing bentuk membutuhkan kurang lebih 325 ecobrick.
Apabila data tersebut untuk mewakili semua siswa maka dapat akan mendapatkan 7
macam bentuk Menara karena dari rata-rata masing-masing siswa mengumpulkan 6
buah ecobrick sehingga jumlah 676 siswa x 6 ecobrick adalah 4.056 ecobrick. Jumlah
tersebut dapat menghasilkan 12 menara dari 4.056 : 324 ecobrick.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa
pengelolaan sampah oleh warga SMP Negeri 1 Rawalo sebagai berikut :
1. Cara membantu pengolahan sampah di lingkungan siswa SMP Negeri 1 Rawalo
dengan dengan program pembuatan ecobrick yang diprogramkan secara berkala
satu bulan satu ecobrick.
2. Ecobrick yang dihasilkan akan memperindah lingkungan sekolah dengan cara
Menyusun Ecobrik menjadi Menara-menara yang dibuat berbagai bentuk dengan
kerangka dari besi agar kuat dan awet.

B. Saran
1. Pihak sekolah hendaknya lebih memantau hasil program Ecobrick secara berkala
agar siswa lebih disiplin dalam mengumpulan ecobrick.
2. Anggota keluarga ikut serta membuat Ecobrick sehingga dapat lebih maksimal dalam
mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan rumah.
3. Untuk siswa saat sekolah Pertemuan Tatatp Muka sebaiknya mengurangi produksi
sampah plastik di lingkungan sekolah dengan membawa bekal makanan dari rumah
menggunakan tempat makan yang bisa dicuci dan digunakan kembali.
4. Apabila sudah terlanjur nenghasilkan banyak sampah plastik maka harus harus
mengubah menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat sehingga lebih membantu
meyelamatkan lingkungan dari kerusakan.
Daftar Pustaka

Andriastuti, BT. (2019) Potensi Ecobrick dalam Mengurangi Sampah Plastik Rumah Tangga
di Kecamatan Pontianak Barat . Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah,Vol(07) :
055 – 063.
Arisona, Risma.D . 2018. “PENGELOLAAN SAMPAH 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER PEDULI
LINGKUNGAN”. https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/923343, diunduh
tanggal 25 Agustus 2021.
Avicenna Ikrima. (2019). Pengelolaan Sampah Plastik yang Mudah dan Murah melalui
Ecobrick. https://kkp.go.id/djprl/bkkpnkupang/artikel/11508-pengelolaan-sampah-
plastik-yang-mudah-dan-murah-melalui-ecobrick, diunduh tanggal 27 Agustus 2021.
Dr. Satori. 2019. “Jadikan Sampah sebagai Sumber Daya”. https://www.unisba.ac.id/dr-
satori-jadikan-sampah-sebagai-sumber-daya/, diunduh tanggal 25 Agustus 2021.
Guru Pendidikan. (2019). Estetika Adalah. https://seputarilmu.com/2019/08/estetika.html
27 Agustus 2021.
Imron Maurilla (2019). Ecobricks. https://zerowaste.id/manajemen-sampah/ecobricks/,
Diunduh tanggal 27 Agustus 2021.
Najmuddin Ajie/Fathoni. (2016). Asal Muasal Kata Menara.
https://www.nu.or.id/post/read/65345/asal-muasal-kata-menara, iunduh tanggal 26
Agustus 2021.
Prawiro.M . 2018. "Pengertian Sekolah: Arti, Fungsi, Unsur-Unsur, dan Jenjangnya".
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-sekolah.html, diunduh tanggal 25
Agustus 2021.
Rabbani Aletheia (2020). Pengertian Keindahan, Perasaan Indah, Pengelompokan, dan
Teori Keindahan. https://www.sosial79.com/2020/09/pengertian-keindahan-perasaan-
indah.html?m=1, diunduh tanggal 26 Agustus 2021.
Zakky. (2019). Pengertian Sampah Beserta Definisi, Jenis-Jenis dan Contohnya.
https://www.zonareferensi.com/pengertian-sampah/, diunduh tanggal 27 Agustus
2021.
Lampiran 1 : Quesioner dengan Google Form link https://forms.gle/pZKnCcEauTAya3LM6
Lampiran 2: Sampah awal sebelum di jadikan Ecobrick

Gambar 1. Tumpukan sampah


Lampiran3 : Proses pembuatan Ecobrick

Gambar 2. Proses pemotongan sampah plastik sebagai bahan ecobrick

Gambar 3. Ecobrick yang dihasilkan


Lampiran 4: Foto Berbagai bentuk menara

Gambar 4. Menara bentuk cinta

Gambar 5. Menara bentuk bintang


Gambar 6. Menara bentuk kupiu-kupu

Gambar 7. Menara bentuk Tunas Kelapa


Lampiran 5 : Tabel hasil respon dari responden
Tabel 6. Hasil Respon
Setujukah
Apakah ecobrik
Dengan dengan
yang sudah
mengumpulkan program
Respon Juml disusun di
No Jumlah Jumlah ecobrick Perlakuan ecobrik ke pengumpulan
den Jenis ah taman
Responde Anggota yang sudah terhadap sekolah dapat ecobric secara
siswa Sampah sam menambah
n Keluarga dikumpulkan sampah plastik membantu berkala untuk
Kls pah keindahan
mengurangi mengurangi
lingkungan
sampah dirumah sampah di
sekolah?
rumah?
1 8E 5 Non Plastik 30 3 Bakar ya ya Setuju
2 7C 5 Plastik 30 5 Bakar ya ya Setuju
3 7A 4 Plastik 10 7 Bakar ya ya Setuju
4 7D 3 Plastik 40 5 Bakar ya ya Setuju
5 7F 6 Plastik 20 5 Bakar ya ya Setuju
6 7F 4 Plastik 10 12 Bakar ya ya Setuju
7 8a 3 Plastik 20 7 Bakar ya ya Setuju
8 8A 4 Plastik 20 10 Bakar ya ya Setuju
9 8a 6 Plastik 10 12 Bakar ya ya Setuju
10 8a 4 Plastik 20 5 Bakar ya ya Setuju
11 8A 4 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
12 8A 4 Plastik 10 9 Bakar ya ya Setuju
13 8B 4 Plastik 10 5 Bakar ya ya Setuju
14 8B 5 Plastik 10 5 Bakar ya ya Setuju
15 8C 4 Plastik 10 9 Bakar ya ya Setuju
16 8E 4 Plastik 30 7 Bakar ya ya Setuju
17 8E 5 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
18 8F 4 Plastik 10 5 Bakar ya ya Setuju
19 8F 6 Plastik 10 7 Bakar ya ya Setuju
20 8f 4 Plastik 10 2 Bakar ya ya Setuju
21 8F 4 Plastik 20 10 Bakar ya ya Setuju
22 8G 7 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
23 8G 3 Plastik 10 10 Bakar tidak ya Tidak setuju
24 9A 4 Plastik 10 5 Bakar ya ya Setuju
25 9A 6 Plastik 20 5 Bakar ya ya Setuju
26 9a 4 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
27 9A 5 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
28 9A 6 Plastik 10 12 Bakar ya ya Setuju
29 9b 5 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
30 9C 6 Plastik 10 10 Bakar ya ya Setuju
31 9D 3 Plastik 40 13 Bakar ya ya Setuju
32 9E 6 Plastik 10 8 Bakar ya ya Setuju
33 9E 4 Plastik 10 5 Bakar ya ya Setuju
34 7A 4 Plastik 20 5 Buang ya ya Setuju
35 7E 4 Plastik 40 5 Buang ya ya Setuju
36 7G 4 Plastik 10 5 Buang ya ya Setuju
37 7G 4 Plastik 10 5 Buang ya ya Setuju
38 8A 2 Plastik 40 18 Buang ya ya Setuju
39 8A 4 Plastik 40 3 Buang ya ya Setuju
40 8G 4 Plastik 10 10 Buang ya ya Tidak setuju
41 8G 4 Plastik 10 7 Buang ya ya Tidak setuju
42 8G 6 Plastik 20 8 Buang ya ya Setuju
43 9b 6 Plastik 20 5 Buang tidak ya Tidak setuju
44 9b 7 Plastik 10 3 Buang ya ya Setuju
45 9B 4 Plastik 10 3 Buang ya ya Setuju
46 9F 3 Plastik 20 12 Buang ya ya Setuju
47 9A 2 Plastik 20 10 Buang ya ya Setuju
48 7F 4 Non Plastik 10 5 Daur ulang ya ya Setuju
49 8f 3 Non Plastik 20 12 Daur ulang ya ya Setuju
50 8F 4 Non Plastik 40 10 Daur ulang ya ya Setuju
51 9C 4 Non Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju
52 7A 2 Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju
53 7B 4 Plastik 20 5 Daur ulang ya ya Setuju
54 7C 5 Plastik 10 0 Daur ulang ya ya Setuju
55 7C 4 Plastik 20 5 Daur ulang ya ya Setuju
56 7C 5 Plastik 20 5 Daur ulang ya ya Setuju
57 7F 4 Plastik 40 5 Daur ulang ya ya Setuju
58 7F 4 Plastik 20 5 Daur ulang ya ya Setuju
59 7F 5 Plastik 10 5 Daur ulang ya ya Setuju
60 7G 6 Plastik 10 5 Daur ulang ya ya Setuju
61 7G 4 Plastik 20 5 Daur ulang ya ya Setuju
62 7G 4 Plastik 10 4 Daur ulang ya ya Setuju
63 7F 7 Plastik 30 5 Daur ulang ya ya Setuju
64 8c 3 Plastik 10 7 Daur ulang ya ya Setuju
65 8A 7 Plastik 10 11 Daur ulang ya ya Setuju
66 8A 4 Plastik 10 7 Daur ulang ya ya Setuju
67 8A 4 Plastik 10 5 Daur ulang ya ya Setuju
68 8A 5 Plastik 10 11 Daur ulang ya ya Setuju
69 8A 4 Plastik 20 7 Daur ulang ya ya Setuju
70 8a 4 Plastik 40 8 Daur ulang ya ya Setuju
71 8A 5 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Setuju
72 8A 5 Plastik 10 2 Daur ulang ya ya Setuju
73 8B 6 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Setuju
74 8C 4 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Setuju
75 8C 5 Plastik 10 8 Daur ulang ya ya Setuju
76 8C 3 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Tidak setuju
77 8C 5 Plastik 10 3 Daur ulang ya ya Setuju
78 8E 3 Plastik 40 10 Daur ulang ya ya Setuju
79 8E 3 Plastik 30 5 Daur ulang ya ya Setuju
80 8E 5 Plastik 30 6 Daur ulang ya tidak Setuju
81 8F 8 Plastik 20 2 Daur ulang ya ya Tidak setuju
82 8F 4 Plastik 20 8 Daur ulang ya ya Setuju
83 8F 3 Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju
84 8F 3 Plastik 40 5 Daur ulang ya ya Setuju
85 8F 5 Plastik 10 8 Daur ulang ya ya Setuju
86 8f 3 Plastik 10 8 Daur ulang ya ya Setuju
87 8F 5 Plastik 10 8 Daur ulang ya ya Setuju
88 8F 4 Plastik 20 9 Daur ulang ya ya Setuju
89 8f 4 Plastik 40 10 Daur ulang ya ya Setuju
90 8F 2 Plastik 40 10 Daur ulang ya ya Setuju
91 8F 6 Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju
92 8F 4 Plastik 20 8 Daur ulang ya ya Setuju
93 8f 5 Plastik 10 11 Daur ulang ya ya Setuju
94 8F 5 Plastik 40 5 Daur ulang ya ya Setuju
95 8F 4 Plastik 40 8 Daur ulang ya ya Setuju
96 8G 4 Plastik 10 10 Daur ulang ya ya Setuju
97 9A 4 Plastik 20 12 Daur ulang ya ya Setuju
98 9A 4 Plastik 40 5 Daur ulang ya ya Setuju
99 9A 4 Plastik 10 6 Daur ulang ya ya Setuju
100 9A 4 Plastik 20 14 Daur ulang ya ya Setuju
101 9A 4 Plastik 10 5 Daur ulang ya ya Setuju
102 9A 4 Plastik 10 7 Daur ulang ya ya Setuju
103 9B 5 Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju
104 9B 5 Plastik 10 5 Daur ulang ya ya Setuju
105 9B 4 Plastik 20 8 Daur ulang ya ya Setuju
106 9B 5 Plastik 20 5 Daur ulang ya ya Setuju
107 9C 6 Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju
108 9C 3 Plastik 40 5 Daur ulang ya ya Setuju
109 9D 3 Plastik 10 2 Daur ulang ya ya Setuju
110 9D 3 Plastik 10 7 Daur ulang ya ya Setuju
111 9E 5 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Setuju
112 9E 5 Plastik 30 5 Daur ulang ya ya Setuju
113 9F 4 Plastik 10 18 Daur ulang ya ya Setuju
114 9F 4 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Setuju
115 9G 7 Plastik 30 7 Daur ulang ya ya Tidak setuju
116 9G 4 Plastik 10 10 Daur ulang ya ya Setuju
117 9G 7 Plastik 30 8 Daur ulang ya ya Setuju
118 9E 5 Plastik 20 6 Daur ulang ya ya Setuju
119 9F 4 Plastik 20 10 Daur ulang ya ya Setuju
120 9G 4 Plastik 10 12 Daur ulang ya ya Setuju

Anda mungkin juga menyukai