2818,7
2769,8
2735,4 2720,5
6,00 2703,1 2709,0
5,20 5,00 5,30 2625,1
2589,8
4,50 5,40
2703,1
-2,07
Q1 Q2 Q3 Q4
2019 2020 2021
2018 2019 2020 2021 2022 Potensi Penguatan
Penguatan Risiko Pelemahan
• Dengan kontraksi ekonomi pada Q2-2020 sebesar -5,3% maka PDB harga konstan Q2- 2020 turun Konsumsi (C)
jadi hanya Rp2.589,8T. Jika PDB Q2-2021 dapat dikembalikan ke level Q2-2019 maka • Alokasi perlinsos program PEN Rp 157,41T • Varian virus COVID-19 Baru
growth pada Q2-2021 dapat mencapai 7%. • Vaksinasi dan Kebijakan PPKM Mikro • Potensi perlambatan vaksinasi akibat
• Stimulus properti dan otomotif embargo vaksin di India
• Keberhasilan reformasi struktural akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi dalam jangka
menengah Investasi
asi (I)
• Penerapan UU Cipta Kerja, terutama
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi (%YoY) pembentukan LPI dan penetapan DPI • Potensi penerapan UU Cipta Kerja yang masih
• Tingkat suku bunga relatif masih rendah membutuhkan waktu (time lag)
Komponen Q1-2021 • Perpres No. 109/2020 terkait PSN • Potensi capital outflow
Q2-2021F FY 2021F
Konsumsi RT -2,23 6,9 - 7,9 4,2 - 5,1 Pengeluaran
an Pemerintah
ah (G)
• Komitmen Program PEN 2021 • Potensi perlambatan realisasi di daerah
Konsumsi LNPRT -4,53 5,0 - 5,5 3,4 - 3,9
• Pelonggaran defisit fiskal diatas 3% • Potensi perlambatan realisasi terkait sektor
Konsumsi Pemerintah 2,96 7,6 - 7,9 5,0 - 5,9 • Skema burden sharing Pemerintah-BI yang belum pulih
Bab III Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha (Pasal 6 – Pasal 79)
15 BAB Bab IV Ketenagakerjaan (Pasal 80 – Pasal 84)
Bab V Kemudahan, Perlindungan, Pemberdayaan Koperasi dan UMKM (Pasal 85– Pasal 104)
Bab VII Dukungan Riset dan Inovasi (Pasal 119 – Pasal 121)
186 Bab VIII Pengadaan Lahan (Pasal 122 – Pasal 147)
Pasal Bab IX Kawasan Ekonomi (Pasal 148 – Pasal 153)
Bab X Investasi Pemerintah Pusat dan Kemudahan Proyek Strategis Nasional (Pasal 154 – Pasal 173)
Bab XI Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Untuk Mendukung Cipta Kerja (Pasal 174 – Pasal 176)
Sumber: Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan, Kemenko Bidang Perekonomian
Pembangunan Infrastruktur Prioritas Membutuhkan Dukungan Produk Rencana Tata Ruang Terintegrasi.
Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Menjadi Pedoman dalam Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin Dan/Atau Hak Atas Tanah
Telah terkompilasi
100% (85 dari 85 peta tematik)
Peta Batas Administrasi
Ket :
! Desa/Kelurahan
Telah terkompilasi 362 Desa
Pelaksanaan Integrasi sejak 2016
(Perbup/Perwali/SK)
Pelaksanaan Integrasi sejak 2017
Pelaksanaan Integrasi sejak 2018 *Status Per 11 Februari 2020
Capaian Integrasi
Hasil Kompilasi telah diintegrasi terhadap peta dasar.
Akar Permasalahan Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan
Nasional:
Tumpang Tindih RTRW Tumpang Tindih Izin/Hak Atas Tanah
Prov dengan RTRW pada Tatakan (RTRW & Kawasan
Kab/Kota Hutan) yang Telah Selaras
Penambahan IGT dalam Satu Pemutakhiran Peta Tematik Perlunya meningkatkan Penyelesaian ketidaksesuaian
Peta diperlukan untuk perlu dilakukan secara kualitas peta tematik melalui atau tumpang tindih
memperluas pemanfaatan berkelanjutan agar dapat Satu Peta sehingga dapat pemanfaatan lahan masih
data dan cakupan terus memotret dinamika diakses oleh publik memerlukan tindak lanjut
penyelesaian konflik lahan pembangunan nasional
1 158
Pencapaian
“
STANDAR
REFERENSI Percepatan Pelaksanaan
BASIS DATA Pembangunan Nasional
GEO-PORTAL
Peta Tematik
MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA
Sebagai Acuan untuk:
Pembangunan berbasis spasial
Perencanaan dan pemanfaatan ruang yang terintegrasi dalam rencana tata
Produk
ruang di darat, laut, dalam bumi, dan udara Kebijakan
Kesesuaian dan perizinan pemanfaatan ruang masing-masing sektor
Penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan ruang Satu Peta
Perbaikan data IGT masing-masing sektor
Dilakukan penyelesaian
Dilakukan perbaikan teknis konflik tumpang tindih
Kementerian/ Pemerintah Daerah
untuk perbaikan kualitas peta antar peta tematik
Lembaga 34 Provinsi
tematik di atas peta dasar
IGT dari 24 K/L Walidata IGT dari Pemda
+ RBI dari BIG di 34 Provinsi
Peta Tematik D
IGT (Peta Tematik)
Produk PKSP
Target Kegiatan dan/atau Target Program Kebijakan Satu Peta berdasarkan Lampiran Rencana Aksi Perpres No. 23 Tahun 2021
di fokuskan kepada (5) lima pengaturan/target utama, yang meliputi:
Rencana Aksi Perpres disusun dengan asumsi Perpres ditetapkan Desember 2020 dan mulai berjalan efektif pada BO1 2021.
Sehubungan dengan adanya prioritas penyelesaian UU 11/2020 tentang Cipta Kerja beserta Peraturan Pelaksananya,
Perpres 23/2021 ditetapkan pada 1 April 2021. Selanjutnya, Rencana Aksi akan menyesuaikan dimulai efektif pada B04 2021
Penambahan 72 IGT pada Renaksi Perpres 23 Tahun 2021, meliputi peta tematik:
Capaian Pembagian Akses Geoportal PKSP: Ketentuan Berbagi Data Kebijakan Satu Peta :
76 34 514
01 02 03
28 402
30
Skema Insentif/
Penguatan Kebijakan Portal Pemutakhiran Data Championship Institusi Disinsentif yang
Satu Peta Pasca 2020 Data Analytics Berbasis Cloud yang Permanen Mumpuni
Perluasan berbagi data ke Penambahan Pemanfaatan teknologi Perlunya institusi permanen Perlunya pengenaan skema
publik untuk mendukung fitur data analytics untuk cloud computing untuk sebagai champion Kebijakan insentif/ disinsentif yang
berbagai aktivitas publik memberikan informasi yang pelaksanaan pemutakhiran Satu Peta, yang mumpuni untuk mendorong
yang berbasis spasial. dapat menjadi referensi data peta tematik secara mengoordinasikan implementasi berbagai
yang akurat bagi real time sesuai dengan seluruh inisiatif strategis inisiatif strategis Kebijakan
Pemerintah maupun publik kondisi lapangan. Kebijakan Satu Peta, baik di Satu Peta kedepannya.
dalam pelaksanaan aktivitas level strategis dan teknis
berbasis spasial. pemetaan.
Rezim Kehutanan
01 UU No. 41/1999, PP No. 44/2004, PP No. 104/2015, Perpres No.
88/2017 dan Permen LHK No. P/44/Menhut-II/2012
Rezim Kelautan
PP No. 43 Tahun 2021
03
UU No. 32/2014, UU No. 1/2014 Jo. UU No. 27/2007,
tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, UU No. 17/2008, dan PP No. 32/2014
Kawasan Hutan, Izin, dan/atau Hak Atas Tanah
LINGKUP PENGATURAN
PP 43/2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang, Kawasan Hutan, Izin
dan/atau Hak Atas Tanah
Perpres 23 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Perpres 9/2016 tentang PP43/2021 tentang Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang,
Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) Kawasan Hutan, Izin dan/Atau Hak Atas Tanah
IGT
Perencanaan Proses Tumpang Penyampaian Data IGT Penetapan PITTI
Wilayah Integrasi PP 43/ 2021
Tindih IGT Pembentuk PITTI oleh Ketidaksesuaian
IGT Status (Rule Base)
IGT Potensi K/L dan Pemda (Kepmenko Perekonomian)
Kementerian/Lembaga
& Pemerintah Daerah
Kepmenko
- Perpres OMP
Penyelesaian
Monitoring dan Evaluasi Ketidaksesuaian
oleh K/L dan Pemda
Terima Kasih
Deputi Bidang Koordinasi
Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
+62 21 3456714
tarukse.ekon@gmail.com / satupeta01@gmail.com
@perekonomianri / @satupeta.id
22
© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 2021