Makalah PSDM K. 2
Makalah PSDM K. 2
Oleh: Kelompok II
Baiq Nurmanita Irmayuni Anwar
Firman Syahrul Ramdhan
M. Husnul Muhiddin
Siti Khairiah
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantun
banyak pihk yang dengan tulus memebrikan doa, saran dan kritik sehingga maklh ini
dpat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.1 Oleh
sebab itu, makalah ini akan berbicara mengenai perencanaan SumberDaya Insani
sebagai langkah awal untuk menjamin kemajuan suatu organiasi atau perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah pengertian perencanaan Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana metode, informasi dan peramalan tenaga kerja?
3. Bagaimana prosedur dan perencanaann Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana Audit Perencanaan Sumber Daya Manusia?
1
Sondang P. Siagian, Manajemen SumberDaya Manusia, (Jakarja: Bumi Aksara, 2008), h.
41.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2
Fakhruddin al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, (beirut: Dar al-Kutub al-Illmiyyag, 2004), h. 132.
4
dalam tafsir al-Misbah, beliau mengatakan bahwa kata quwwah diartikan
sesuai dengan kondisi zaman tanpa menafikan penafsiran Rasulullah SAW.
Sehingga kata Quwwah juga dapat berarti segala sarana dan prasarana serta
ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk memperkuat nilai-nilai Ilahi.3
Sehingga secara kontekstual ayat ini menerangkan kepada kita untuk
melakukan perencanaan dengan segala kekutan dan keterampilan dengan
mengikuti zaman sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.
Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker
(1990) mendefinisikan perencanaan SDM (Human Resource Planning)
sebagai: proses di mana manajemen menetapkan bagaimana organisasi
seharusnya bergerak dari keadaan SDM sekarang ini menuju posisi SDM
yang diinginkan di masa depan.4 Dari konsep tersebut, perencanaan SDM
dipandang sebagai proses linier, dengan menggunakan data dan proses masa
lalu (shortterm) sebagai pedoman perencanaan di masa depan (long-term).
Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi pertam dan
utama dri Manajemen SDM. PSDM diproses oleh perencana dan hasilnya
menjadi rencana. Dalam rencana ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan
serta menjadi dasar kontrol. Tanpa rencana, kontrol tak dapat dilakukan dan
tanpa kontrol, pelaksanaan rencana baik ataupun salah tidak dapat diketahui.
Adapun tujuan perencanaan SDM ini yaitu:5
1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi
semua jabatan dalam perusahaan.
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan,
sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakan.
3. Untuk menghindari adanya mismanajemen dan tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas
3
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2012), jilid 4, h. 587-588.
Erni Widajanti, “Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif: Strategi mencapai
4
Keunggulan Kompetitif”, Jurnal Ek onomi dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2 (Oktober, 2007), 105.
5
Priono, dkk, Manajemen Sumber Daya Insani, ( Sidoarji: Zifatama Publisher, 2014), h. 24.
5
4. Mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga
produktivitas kerja meningkat.
5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan karyawan.
6
b. Organisasi
Organisasi memeberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1) Tujuan yang ingin dicapai, apakah laba atau memberikan pelayanan
2) Jenis organisasi, apakah organisasi lini, lini dan stafm fungsional,
atau komite.
3) Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi
4) Tingkat-tingkat posisi jabatan, dll.
c. Situasi Persediaan Tenaga Kerja
Situasi persediaan tenaga kerja memberikan informasi tentang hal-hal
sebagai berikut:
1) Persediaan tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM.
2) Susunan umur, tingkat pendidikan serta penyebaran atau pemerataan
tenaga kerja.
3) Sistem, kurikulun, dan tingkat-tingkat pendidikan SDM.
7
e. Perencanaan pengembangan
f. Perencanaan kompensasi
g. Perencanaan pengintegrasian
h. Perencanaan pemeliharaan
i. Perencanaan kedisplinan
j. Perencanaan pemberhentian
D. Audit SDM
Audit SDM merupakan tindak lanut dari realisasi perencanaan-
perencanaan yang telah dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak harus
dilakukan untuk mengetahui apakah karyawan bekerja dengan baik dan
berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini sangat penting bagi
perushaan maupun bagi karyawan yang bersangkutan.
Kepentingan audit bagi perusahaan
1. Untuk mengetahui prestasu karyawan
2. Untuk menetapkan besarnya kompensasi karyawan bersangkutan
3. Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan
4. Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi atau diberhentikan
5. Untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan
lainnya.
8
untuk meningkatkan disiplin, semangat kerja, dan perilakunya. Adapun bentuk
tindak lanjut audit SDM adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai auditnya baik, dibetikan kenaikan balas jasa ( gaji dan atau
kesejahteraan karyawan), dipromosikan, dan atau penghargaan seperti bintang
jasam piagam, dan lain-lain.
2. Jika nilai auditnya kurang baik, diberikan hukuman seperti gajinya tidak
dinaikkan, demosi atau diberhentikan.
9
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Aset terpenting bagi perusahaan yang tidak dapat ditiru perusahaan pesaing adalah
asset intangible (yang tidak memiliki bentuk fisik: seperti keterampilan,
pengetahuan). Sumber Daya Insani merupakan aset intangible perusahaan untuk
mencapai tujuan di masa yang akan datang. Diperlukan suatu perencanaan untuk
memilih dan menentukan sumber daya insani yang diperlukan oleh perusahaan.
Dalam suatu perencanaan SDM, diperlukan metode dan informasi yang jelas,
sehingga memperkecil risiko bagi perusahaan nantinya karena segala sesuatu sudah
diperhitungkan dan terencana dengan sistematis. Setelah merealisasikan perencanaan,
perusahaan perlu melakukan audit SDM. Audit dianggp berhasil jika hasil audit
ditindak lanjuti, sehingga karyawan dapat termotivasi dalam meningkatkan semangat
bekerja, kedisplinan dan memperbaiki perilakunya.
10
DAFTAR PUSTAKA
P.Siagan, Sondang. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Widajanti, Erni. 2007. Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif: Strategi
Mencapai Keunggulan Kompetitif.
11