Anda di halaman 1dari 7

5.1 Konsep Dasar Gambar 5.1.1.

1 Kaca Sunergy

5.1 Konsep Dasar Bambu Sebagai Secondary Skin


Dengan menerapkan konsep arsitektur berkelanjutan, semua bahan harus mengoptimalkan daur ulang
Dalam arsitektur, konsep ialah mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat – syarat suatu rencana, yang baik, tidak terkecuali second skin yang akan digunakan pada bangunan. Material bambu akan
konteks dan keyakinan dapat digabungkan bersama, yang dalam konteks ini dapat berupa paduan dari digunakan di second skin bangunan untuk mengurangi dampak cahaya matahari langsung dari luar.
beberapa unsur yang mungkin berupa gagasan, pendapat dan pengamatan kedalam suatu kesatuan. Pada Bambu merupakan material yang kokoh dan ringan sehingga tidak menambah beban bangunan.
bangunan Student Activity Center ini mengambil konsep Sustainable Architecture. Arsitektur
Berkelanjutan merupakan yang berusaha untuk meminimalkan dampak negatif lingkungan bangunan
dengan efisiensi dan moderasi dalam penggunaan bahan, energi, dan ruang pengembangan dan
ekosistem secara luas. Bangunan juga dengan desain arsitektur tropis memiliki ciri khas atau karakter
yang menyesuaikan dengan lingkungan.

Hal ini menuntut dimana arsitektur mengurangi dampak negatif bangunan pada lingkungan sekitar, oleh
karena itu diperlukan suatu energi dan bahan yang efisien dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Dalam penerapannya, Bangunan harus dapat meminimalkan konsumsi energi dan mengoptimalkan
sumber daya alam yang ada. Sebagai contoh pemanfaatan sumber daya alam, yaitu cahaya matahari yang
dapat dioptimalkan sebagai pencahayaan alami bangunan dan menjadi sumber energi panas yang akan
diserap melalui Solar Roof menjadi energi listrik untuk bangunan. Adapun sumber daya alam lain yang
dapat dimanfaatkan yaitu Angin. Sebagai penghawaan alami, sirkulasi angin pada bangunan harus
dipertimbangkan dengan baik dan juga didukung dengan bahan bangunan seperti ventilasi silang ataupun
bata roster. Desain juga harus mengoptimalkan faktor Konsumsi energi, Penggunaan material yang baik,
Dan memperhatikan gaya hidup pengguna bangunan. Gambar 5.1.1.2 Secondary Skin Bambu

5.1.1 Material Bangunan 5.1.2 Solar Roof


Untuk memanfaatkan energi panas matahari dan sebagai sumber energi listrik cadangan bangunan, Solar
Kaca Sunergy Roof dapat digunakan di atap bangunan.
Kaca jenis ini diproses lewat proses vacuum sputtering. Kaca terbuat dari kaca bening yang dilapisi
dengan sebagian material untuk membuatnya jernih dan transparan serta sanggup menyerap panas
matahari. Dengan menyerap panas matahari, penghawaan dalam ruangan akan lebih sedikit terdampak
oleh panas cahaya matahari.

Gambar 5.1.2 Solar Roof


5.2 Konsep Perancangan Tapak
Gambar 5.2.1.1 Zoning Tapak
Konsep perancangan tapak yaitu konsep perancangan yang diterapkan pada Tapak (Site). .
Konsep perancangan tapak meliputi: 5.2.2 Tata Ruang Luar

5.2.1 Permintakatan (zoning) Ruang Luar didesain dengan memadukan komponen perkerasan dan softscape yang juga didukung
dengan material yang ramah lingkungan dan tahan lama. Sebagian besar ruang luar dan ruang
Sekitar tapak dilengkapi dengan jalan setapak berupa paving blok atau perkerasan lain yang terbuka akan berada di area vegetasi pada tapak dan beberapa berada di dalam bangunan (roof
bertujuan memudahkan sirkulasi pengguna untuk menuju bangunan. Jalur Masuk Utama ada di garden). Ruang luar juga didesain untuk dipergunakan mahasiswa dalam kebutuhan belajar
sebelah depan bangunan dan juga ada di sisi utara tapak. Dilengkapi dengan area akses parkir yang sehingga akan dibuat banyak tempat duduk dan tempat berkumpul yang nyaman.
berada pada bagian barat laut site. Sehingga memudahkan dalam parkir kendaraan pengguna
bangunan. Adapun lahan terbuka dan vegetasi di sebelah timur hingga barat daya bangunan,yang
memberikan ruang terbuka hijau pada pengguna dalam beraktifitas.
Gambar 5.2.2 Contoh Ruang Luar Luar Bangunan & Dalam Bangunan

5.2.4 Hirarki Ruang


5.2.3 Gubahan Massa

Gubahan massa dibentuk dengan konsep mengadaptasi arah matahari Timur dan Barat sehingga
diletakkan memanjang di tengah site yang ditujukkan untuk meresap cahaya matahari alami. Site
berada di sudut jalan dan simpang jalan Gang Sumber, Jalan Abdul Hakim, dan Jalan Universitas.
Konsep awal gubahan massa adalah Bentuk Persegi Panjang yang mengalami Proses subtraktif dan
aditif. Fasad Gubahan dibuat mengarah ke sisi barat tapak karena view dalam tapak lebih optimal
di sisi barat dan bentuk gubahan lain mengarah ke barat laut yang bermaksut untuk dapat dilihat
masyarakat kampus dari luar tapak.

Gambar 5.2.4 Hirarki Ruang

Gambar 5.2.3 Gubahan Massa 5.2.5 Tata Hijau

Tata
Hijau
terdapat
di
sekeliling bangunan, baik bagian sisi depan, belakang, kanan, dan juga kiri. Terdapat pohon pada
masing – masing sisi tapak yang difungsikan sebagai penyaring udara dan kebisingan dari
kendaraan di jalan,peneduh, dan juga sebagai estetika lanskap dan tempat berdiskusi dengan
lingkup alam.

Gambar 5.2.7 Bentuk Parkiran

5.2.6 Utilitas Sistem 5.2.8 Sirkulasi

Utilitas yang direncanakan pada bangunan Student Activity Center meliputi:

a. Konsep Sistem Jaringan Listrik, sumber utamanya adalah PLN. Selain itu juga dilengkapi
dengan system Generator Set, hal ini sebagai antisipasi apabila terjadinya putus hubungan listrik
maka terjadi auto switch pada powerstation dan akan mengalihkan distribusi listrik ke bangunan
secara otomatis.
b. Konsep Sistem Penghawaan, sistem penghawaan menggunakan dua cara yaitu alami dengan
menggunakan cross ventilation, stack ventilation dan single–side ventilation. Serta dengan
menggunakan penghawaan buatan yaitu AHU.
c. Sistem jaringan air bersih dan air kotor, penyediaan air bersih dengan menggunakan sumber
utama PDAM dan sumur, serta pembuangan air kotor dengan menggunakan septictank biofilter.
d. Sistem Keamanan menggunakan kamera CCTV, dilengkapi dengan sistem kebakaran berupa
pendeteksi asap dan sprinkler.
e. Jalur Evakuasi, berupa tangga darurat yang diletakkan pada sudut bangunan dengan struktur dan
material yang tahan terhadap api dan gas panas yang beracun.

5.2.7 Parkir

Parkir berada tepat di samping pintu masuk dan berbentuk linear dengan jalur sirkulasi keluar
masuk berbeda

Jalur Sirkulasi utama ada di sisi barat tapak dan melintang menuju kearah utara ke Gang Sumber,
Pintu masuk barat ditujukan untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor dan jalur masuk utara
hanya untuk pejalan kaki.
5.3. Konsep Perancangan Bangunan 5.3.2 Permintakatan (zoning)

5.3.1 Tabel Jenis Ruang

Gambar 5.3.1.1 Zonasi Lantai 1


Gambar 5.3.1.1 Zonasi Lantai 4
Gambar 5.3.1.1 Zonasi Lantai 2

Gambar 5.3.1.1 Zonasi Lantai 3

Anda mungkin juga menyukai