Alamat:
Jln. Merpati No 17
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, karena dengan perkenan-Nya
Kegiatan Pondok Ramadhan 1442 H di SDN Pamolokan III dalam rangka mengisi Hari
Efektif Fakultatif dapat terlaksana dengan lancar tanpa kendala satu apapun.
Kegiatan Pondok Ramadhan yang dilaksanakan selama tiga hari merupakan program
kegiatan dalam upaya peningkatan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Pelaksana
kegiatan dimaksud merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan.
Kami mengharap, semoga Kegiatan Pondok Ramadhan yang dilaksanakan selama tiga
hari mampu memberikan nilai tambah, khususnya bagi siswa-siswi SDN Pamolokan III dalam
pemahaman, pengkhayatan, dan pengamalan serta penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Saran-saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan rancangan ini.
I. DASAR
1. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
pada bulan Ramadhan;
2. Program Sekolah untuk mengadakan kegiatan keagamaan bidang Pendidikan
Agama Islam.
3. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Nomor :
420/51/435.101.1/2020 Tanggal 09 Juli 2020 Perihal : Hari Efektif Fakultatif di
bulan Ramadhan 2021.
II. TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan program ini adalah untuk meningkatkan iman dan
taqwa kepada Allah SWT serta pengkhayatan dan pengalaman keagamaan bagi peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan pribadi, rumah tangga, masyarakat,
berbangsa maupun bernegara. Sehingga anak dapat memiliki pengetahuan sikap,,
perilaku dan memberi terhadap sesama saudara serta pengamalan. Akhirnya
mengantarkan peserta didik menjadi warga masyarakat yang baik, yang dapat
diandalkan serta bertujuan agar target yang diharapkan dapat dicapai semaksimal
mungkin dalam rangka menunjang keberhasilan kurikulum Pendidikan Agama Islam.
IV. TEMA
Pelaksanaan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada bulan
Ramadhan kita ditingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sehingga dapat
mencetak sumber daya manusia seutuhnya.
V. PESERTA KEGIATAN
Kegiatan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini diikuti oleh
peserta didik dari kelas I s/d kelas VI.
MATERI PESANTREN KILAT (SANLAT) SEKOLAH DASAR
JABATAN
NO NAMA GURU
DALAM DINAS KEPANITIAAN
1 2 3 4
1 KEPALA PENANGGUNG
MASRUR ABADI, S.Pd.SD.,M.Pd.
SEKOLAH JAWAB
2 ACHMAD SUGENG WIDIYANTO, S.Pd. GTT KETUA
3 SITTI MAILATUS SAMSIYAH, S.Pd. GTT WAKIL KETUA
4 IRIYANI, S.Pd. GURU SEKRETARIS
5 FATHOL HADI, S.Pd.SD. GURU BENDAHARA
6 SUHARTONO, S.Pd.SD. GURU ANGGOTA
7 ERNAWATI, S.Pd.SD. GURU ANGGOTA
8 MUNAFISA, S.Pd. GURU ANGGOTA
9 MOH. HARI, S.Pd. GTT ANGGOTA
10 SEPTY MELIYA SARI, S.Pd. GTT ANGGOTA
11 TRI OKTAVIA S.Pd. GTT ANGGOTA
Faktor penunjang SDN Pamolokan III sebagai sekolah dasar kecamatan kota Sumenep
dalam rangka kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
bukan sekedar aktivitas semata-mata, akan tetapi merupakan realisasi dari program SDN
Pamolokan III Kecamatan Kota Sumenep yang setiap tahunnya senantiasa melaksanakan
kegiatan keagamaan pada bulan Ramadhan. Pada tahun ini pula di SDN Pamolokan III
Kecamatan Kota Sumenep diadakan kegiatan pondok Ramadhan. Hal ini ditunjang oleh
beberapa pendukung antara lain :
1. Adanya koordinasi secara terpadu dengan Program Kepala Sekolah;
2. Keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat;
3. Meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan produktivitas peserta didik dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Agama; dan
4. Mempererat tali persaudaraan antara guru dan wali murid.
FAKTOR PENGHAMBAT
1. Adanya pandemi covid-19 sehingga dalam pelaksanaan kegiatan ini harus tetap
memperhatikan protokol kesehatan.
2. Kurang sadarnya masyarakat sehingga kegiatan tersebut dianggap suatu kegiatan yang
tidak menghasilkan apa-apa. Padahal kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
melatih peserta didik dan meningkatkan kualitas iman dan taqwa terhadap Allah SWT
yang berakhlaqul karimah.
Maka bertitik tolak pada hambatan-hambatan tersebut, dalam rangka mensukseskan
tujuan peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga perlu adanya kerjasama dan kesepakatan antara guru dan wali murid (masyarakat)
serta penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan.
JADWAL KEGIATAN
HARI EFEKTIF FAKULTATIF 1442 H/2021 M
HARI/
NO JAM MATERI KELAS PEMBIMBING
TANGGAL
1 2 3 4 5 6
1 Kamis, 08.00-08.30 a. Shalat Dhuha berjamaah dan hafalan surat- I-VI Fathol Hadi, S.Pd.SD.
06 Mei 2021 surat pendek Achmad Sugeng Widiyanto, S.Pd.
08.30-09.30 b. Pembukaan dan Syarat puasa dan hal-hal Masrur Abadi, S.Pd.SD.,M.Pd
09.30-10.00 yang membatalkan puasa Iriyani, S.Pd.
c. Zakat, infaq, dan shadaqoh Sitti Mailatus Samsiyah, S.Pd.
Ernawati, S.Pd.SD.
2 Jum’at 08.00-08.30 a. Shalat Dhuha berjamaah dan hafalan surat- I-VI Achmad Sugeng Widiyanto, S.Pd.
07 Mei 2021 08.30-09.00 surat pendek Moh. Hari, S.Pd
09.00-09.30 b. Iman kepada Allah SWT Septy Meliya Sari, S.Pd.
09.30-10.00 c. Akhlak terhadap sesama Sitti Mailatus Samsiyah, S.Pd
3 Sabtu, 08.00-08.30 a. Shalat Dhuha berjamaah dan hafalan surat- I-VI Suhartono, S.Pd.SD.
08 Mei 2021 08.30-09.00 surat pendek Achmad Sugeng Widiyanto, S.Pd
09.00-09.30 b. Thaharah dalam Islam Fathol Hadi, S.Pd.SD.
09.30-10.00 c. Salat Tri Oktavia, S.Pd.
Sitti Mailatus Samsiyah, S.Pd
Metode yang digunakan :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Praktik
4. Penugasan/Pemberian Tugas
Sumenep, 08 Mei 2021
Kepala SDN Pamolokan III
Kecamatan Kota Sumenep
Mari simak penjelasan berikutr ini mengenai pengertian sholat, hukum, syarat dan
rukunnya lengkap disini.
Pengertian Sholat
Sholat dalam bahasa berarti sholat, sedangkan dalam istilah sholat adalah bentuk
ibadah wajib yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Intinya, shalat adalah menyingkapkan jiwa kepada Allah SWT yang dapat
melahirkan rasa takut kepada Allah & dapat membangkitkan kesadaran yang dalam
di setiap jiwa akan kebesaran & kekuasaan Allah SWT.
Menurut Ash Shiddieqy, shalat adalah mendeskripsikan shalat yang khusyuk atau
jiwa shalat; Artinya, berharap kepada Allah dengan segenap hati dan jiwa, dengan
segala keikhlasan di hadapan Allah dan dengan ikhlas disertai dengan hati yang
selalu mengaji, berdoa & memuji-Nya.
Hukum Sholat
Hukum melakukan shalat 5 waktu merupakan Wajib, apalagi Allah mengharuskan
tiap pengikutnya untuk senantiasa melakukan shalat 5 waktu meski sedang sakit
dengan keadaan tertentu.
Tidak hanya shalat wajib 5 waktu terdapat shalat sunnah yang lain, berikut ini jenis
hukum shalatnya.
Fardu
Sholat Fardhu adalah doa yang diwajibkan untuk melakukannya. Shalat fardhu
dibagi lagi menjadi dua, yaitu:Fardu ain ialah
kewajiban yang wajib mukallaf berhubungan langsung dengan dirinya serta tidak
boleh ditinggalkan ataupun dilakukan oleh orang lain, semacam shalat 5 waktu serta
shalat Jumat( fardhu„ ain untuk pria).
Fardu kifayah ialah kewajiban yang wajib mukallaf tidak berhubungan langsung
dengan dirinya. Kewajiban ini jadi sunnah sehabis sebagian orang melaksanakannya.
Tetapi bila tidak ada yang melaksanakannya hingga kita harus melaksanakannya
serta menjadi berdosa bila tidak dilakukan, semacam shalat jenazah.
1. Berhadats (segala kotoran yang keluar dari tubuh, misalnya: kencing, buangair
besar, dan angin).
2. Terkena Jelas Najis.
3. Sengaja Berkata atau Berbicara atau Berbicara Selain Membaca Doa.
4. Sengaja Meninggalkan Suatu syarat, Rukun Doa.
5. Sengaja melakukan pergerakan 3 kali berturut-turut, yang terlepas darigerakan
sholat. Misalnya: Menggaruk ke arah yang sama.
6. Tertawa terbahak-bahak.
7. Mendahului gerakan Imam bila anda adalah seorang Makmum (shalat
berjamaah).
8. Murtad.
Sunah-Sunah Sholat
Rukun Sholat
Ada beberapa rukun sholat yang wajib diketahui. Antara lain:
1. Niat
2. Berdiri dengan tegak bila mampu, dan juga boleh ssambil duduk ataupun
berbaring bila ada udzur
3. Takbiratul ihram
4. Membaca suratul fatihah pada setiap rokaatnya
5. Ruku‟
6. I‟tidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Duduk Tasyahud Akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Mengucap salam pertama
13. Tertib (Dilaksanakan secara berurutan)
Dalam melaksanakan sholat tidak boleh dilkukan seenaknya sendiri, tetapi dengan
waktunya yang telah ditentukan seperti dalam firman Allah “Sesungguhnya shalat itu
adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS.
An-Nisa : 103).
Kebersihan
Kesopanan
Kesehatan
1. Harus berwudhu
2. Harus Bersiap dan Pergi Ke Tempat Doa
3. Harus Melakukan Rukunnya (Berdiri, Ruku, Sujud Dan Duduk)
Kesabaran
Percaya Diri
Karena orang yang ingin melaksanakan ibadah sholat pasti akan merasakan berhadan dengan Allah
SWT dan harus merasa diperhatikan oleh Allah SWT. Jadi ketika manusia dekat dengan Yang Maha
Segalanya, mereka pasti akan merasa aman dan percaya diri.
Hari pertama materi tentang Zakat, Shadaqoh, dan Infaq
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk
diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya,
sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun Islam ke-4 dan menjadi
salah satu unsur paling penting dalam menegakkan syariat Islam.
Oleh karena itu, hukum zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya dan
telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri
atau pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara 3,5 liter (2,5 kilogram)
makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi,
maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah berupa beras.
2. Zakat Maal
Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil
laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998, pengertian
zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang
dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya.
UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan pokok yang
dikeluarkan pada bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan bagi orang yang
ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri
1. Zakat Fitrah
Zakat Fitrah per orang = 3,5 liter x harga beras per liter. Contoh: harga beras yang biasa kamu
makan sehari-hari Rp 10.000 per liter, maka zakat fitrah yang harus dibayar per orang sebesar
Rp 35.000. Jika dihitung dari segi berat, maka zakat fitrah per orang = 2,5 kg x harga beras per
kg.
2. Zakat Maal
Zakat Maal = 2,5% x jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun. Menghitung nisab zakat
maal = 85 x harga emas pasaran per gram.
Contoh: Umi punya tabungan Rp 100 juta, deposito Rp 200 juta, rumah kedua yang
dikontrakkan senilai Rp 500 juta, dan emas perak senilai Rp 200 juta. Total harta yang
dimiliki Rp 1 miliar. Semua harta sudah dimiliki sejak 1 tahun lalu.
Misal harga 1 gram emas sebesar Rp 600 ribu, maka batas nisab zakat maal 85 x Rp 600 ribu
= Rp 51 juta. Karena harta Umi lebih dari limit nisab, maka ia harus membayar zakat maal
sebesar Rp 1 miliar x 2,5% = Rp 25 juta per tahun.
3. Zakat penghasilan
Untuk mengetahui zakat penghasilanmu, kurangi total pendapatan dengan utang. Lalu hasilnya
dikali 2,5%. Nisab zakat penghasilan adalah 520 x harga makanan pokok.
Contoh: Irman menerima gaji bulanan Rp 7 juta. Punya utang cicilan motor sebesar Rp 1 juta.
Maka sisa penghasilan tersebut masih Rp 6 juta. Di sisi lain, rata-rata harga beras 1 kg adalah
Rp 10 ribu. Jadi batas nisab zakat penghasilan 520 x Rp 10 ribu = Rp 5,2 juta.
Karena sisa gajimu sudah melebihi batas nisab, maka zakat penghasilan yang wajib dibayar
adalah Rp 6 juta x 2,5% = Rp 150 ribu.
Penerima Zakat
Siapa saja yang berhak menerima zakat? Yang berhak mendapatkan zakat menurut kaidah
Islam dibagi menjadi 8 golongan. Golongan-golongan tersebut adalah:
1. Fakir
Golongan orang yang hampir tidak memiliki apapun sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
2. Miskin
Golongan orang yang memiliki sedikit harta, tetapi tidak bisa mencukupi
kebutuhan dasar untuk hidupnya.
3. Amil
Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mu'alaf
Orang yang baru masuk atau baru memeluk agama Islam dan memerlukan bantuan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
5. Hamba Sahaya
Orang yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharimin
7. Fisabilillah
Orang yang berjuang di jalan Allah.
8. Ibnus Sabil
Orang yang kehabisan biaya dalam perjalanannya dalam ketaatan kepada Allah.
Dari pembahasan di atas, kamu pasti sudah dapat mengetahui apakah kamu termasuk
orang yang harus membayar zakat atau yang berhak menerima zakat. Dengan
memenuhi kewajiban Anda sebagai umat Muslim untuk membayar zakat, tentu saja
banyak kebaikan yang bisa didapat. Beberapa kebaikan tersebut di antaranya adalah:
Mempererat tali persaudaraan antara masyarakat yang kekurangan dengan yang berkecukupan
Iman kepada allah yaitu percaya atau yakin dengan sesungguhnya akan adanya Allah swt
yang Maha Esa, baik zat-nya, perbuatannya,maupun sifat sifat-Nya. Karena ini merupakan hal
pokok(dasar)dari seluruh akidah Islam sehingga hukumnya wajib bagi seorang muslim.
Arti iman Secara Etimologi Percaya akan meyakini dengan hati, mengungkapkan dengan lisan,
dan mengamalkan dengan perbuatan
Rukun Iman didalam rukun iman, beriman kepada Allah SWT merupakan dasar dan sumber
segala kepercayaan dalam islam. Yang mana beriman kepada Allah merupakan rukun iman yang
pertama, sehingga wajib dilaksanakan umat islam sebagaimana Allah berfirman didalam QS.Al-
Baqarah : 255,yang berbunyi :
َا هَللا
ُّ َه َها َللالا َللا َا يُّهوايلو َّللاْ يُّه اَ لَللا
ْ َ اَللاّو َ َللا َا ٌة َللاانِ ُ اه ي ّذخ َّللاأّ َللا
ت اَ امَُّسَللا يْ اام ها َللال ّ ٌ ياو َِللاْ اَ َللا ن ُّ ا يََْللا يْ اَ اام ُّه ه َه ُ يةداَللاأّ ُا يعفا َّللاش ُّههخا ااُّ اا يَللا
ُا يملا َّللاع لَللاِنايٌَللا َ َللا
ين اام َا ذ يالفا ّد يَللاع اَ اام ْاُيدُد يَللاع ِاي اَللا وح اَ َللاط اَللا ّ ع يْ َِللاش َُّي نِ ا َه ُ يلَلَللا ا يَللا ت اَ امَُّسَللا ُّ يهٌيل َللالّ اٌَ اَللاش َام اَللاش ِ اَم َ َللا
َ ُّه ه َا اَُّ ا يْ اَللا ّ اََ اَللاّو ا يف
ه ّد اَم ُاهّوو َّللاأّ اَ َللا
[ يُّهماهي َّللاع يُّهمال لَللا255] Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup,
ْ
Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk
usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa
yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. Yang
Mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang
mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah
kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya)
meliputi langit dan bumi dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta
memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha
Besar (kekuasaanNya).
Untuk menumbuhkan dan mempertebal keimanan kepada Allah SWT,maka seorang muslim perlu
mengetahui dan mengkaji sifat-sifat Allah serta Asmaul Husna-Nya. Allah memiliki segala
kesempurnaan,baik dari segi zat maupun perbuatan-Nya. Sifat-sifat allah, oleh beberapa ulama dibagi
kedalamَللا20َللاsifatَللاyangَللاberadaَللاdalamَللاsifatَللاNasfiyah,َللاsifatَللاSalbiyah,َللاsifatَللاMa’ani,َللاdanَللاsifatَللاMaknawiyah.َللا
Demikian pula dengan nama-nama Allah yang berjumlah 99 (Asmaul Husna).
Salah satunya adalah melalui informasi ayat,manusia telah diciptakan allah lebih
sempurna dibanding makhluk lainnya dan tidak lain bertujuan agar manusia menyembah atau
mengabdi kepadanya dengan memurnikan ketaatan kepadanya dalam menjalankan
agama.yang terkandung pada QS Az Zariyat:56
Hari ketiga materi tentang Thahara
Thaharah merupakan perintah agama untuk bersuci dari hadas dan najis. Kedudukan
bersuci dalam hukum Islam termasuk amalan yang penting lantaran salah satu syarat sah salat
adalah diwajibkan suci dari hadas dan najis.Thaharah tak sekadar bersih-bersih badan. Tak
setiap yang bersih pun pasti sudah suci. Lebih dari itu, suci dari hadas adalah melakukannya
dengan berwudu, mandi, ataupun tayamum.
Sementara suci dari najis yaitu menghilangkan kotoran yang ada di badan, pakaian, dan
tempat.
Hukum thaharah itu sendiri wajib dan telah disampaikan oleh Allah melalui
firmanNya: "Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian basuh
kaki sampai kedua mata kaki." (Al-Maidah:6).
Pasalnya, thaharah ma'nawiyah ini penting dilakukan sebelum melakukan thaharah hissiyah,
karena ketika bersuci harus dalam keadaan bersih dari sifat-sifat sirik tersebut.
B. Thaharah Hissiyah
Thaharah hissiyah adalah bersuci jasmani, atau membersihkan bagian tubuh dari sesuatu yang
terkena najis (segala jenis kotoran) maupun hadas (kecil dan besar).Untuk membersihkan dari
najis dan hadas ini, bisa dilakukan dengan menggunakan air seperti berwudu, mandi wajib,
serta tayamum (bila dalam kondisi tidak ada air).Akan tetapi, air yang boleh dipakai untuk
bersuci juga bukan sembarang air. Penjelasnnya adalah di bawah ini:
1. Jenis Air untuk Thaharah
Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air bersih (suci dan mensucikan) yang turun
dari langit atau keluar dari bumi dan belum pernah dipakai bersuci, di antaranya:
Air hujan
Air sumur
Air laut
Air sungai
Air salju
Air telaga
Air embun
1. Air suci dan menyucikan, yaitu air mutlak atau masih murni dapat digunakan untuk
bersuci dengan tidak makruh (digunakan sewajarnya tidak berlebihan).
2. Air suci dan dapat menyucikan, yaitu air musyammas (air yang dipanaskan dengan
matahari) di tempat logam yang bukan emas.
3. Air suci tapi tidak menyucikan, yaitu air musta'mal (telah digunakan untuk bersuci)
menghilangkan hadas atau najis walau tidak berubah rupa, rasa dan baunya.
4. Air mutanajis, yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedangkan jumlahnya
kurang, maka tidak dapat menyucikan.
5. Air haram, yaitu air yang diperoleh dengan cara mencuri (ghashab), atau mengambil
tanpa izin, sehingga air itu tidak dapat menyucikan.
1. Mandi Wajib
Mandi atau ghusl merupakan syarat mutlak ketika bersuci, istilah mandi wajib dalam thaharah
yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Mandi wajib ini harus dibarengi dengan membaca niat yang menyucikan diri dari hadas kecil
dan besar seperti kutipan dari NU Online yaitu:
Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah
ta'ala."
Menurut madzhab Syafi'i, saat pertama membaca niat harus dibarengi dengan menyiram tubuh
dengan air secara merata.
Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya.
Sedangkan bagian tubuh yang berbulu atau berambut harus dengan air mengalir.
2. Berwudu
Sementara itu, thaharah dengan berwudu menurut syara' adalah untuk menghilangkan hadas
kecil ketika akan salat.
Orang yang hendak melaksanakan salat sudah wajib hukumnya melakukan wudu, karena
berwudu merupakan syarat sahnya salat.
Thaharah berwudu juga sama halnya dengan mandi wajib yang diawali dengan membaca niat
wudu seperti ini:
Artinya: Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.
Niat
Membasuh seluruh muka
Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
Mengusap sebagian rambut kepala
Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki
Tertib, artinya mendahulukan mana yang harus dahulu dan mengakhirkan yang harus
diakhiri.
3. Tayamum
Thaharah tayamum ini merupakan cara yang menggantikan mandi dan wudu, apabila dalam
kondisi tidak ada air. Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci tidak tercampur
benda lain. Lalu diawali niat
Artinya: Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.
Setelah membaca niat, dilanjut dengan meletakkan dua belah tangan ke atas debu misalnya
debu pada kaca atau tembok dan usapkan ke muka sebanyak dua kali.
Dilanjut mengusap dua belah tangan hingga siku sebanyak dua kali juga, dan memindahkan
debu kepada anggota tubuh yang diusap.
Yang dimaksud mengusap bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudu, tatapi cukup
menyapukan saja bukan mengoles-oles seperti memakai air.
Dengan begitu pengertian thaharah dan pembagiannya ini wajib dipahami sebagai mana
mestinya, karena sewaktu-waktu sudah pasti diperlukan.
FOTO DOKUMENTASI