BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 11 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 12 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 13 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 14 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 15 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 16 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 17 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 18 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 19 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 20 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 21 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Catatan :
- 22 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x Timing Belt
Timing belt harus diperiksa dengan teliti, jika kerusakan yang berikut ini jelas, ganti timing belt dengan
yang baru.
- 23 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x TENSIONER
Ganti tensioner pulley bila berputarnya tidak
lancar dan mempunyai play (gerak bebas)
yang terlalu besar atau yang menimbulkan
suara.
Memo
- 24 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Perhatian!
x Perhatikan arah flange. Jika flange
dipasang dengan arah yang salah akan
merusak timing belt.
- 25 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x PEMASANGAN FLANGE
Perhatikan bahwa kedua lubang dalam flange
dan lubang dalam injection pump sprocket
ditempatkan secara seimbang pada suatu
tempat. Saat memasang, tempatkan flange
dan sprocket seperti yang terlihat dalam
gambar.
Catatan
- 26 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 27 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 28 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 29 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 30 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
1) PEMERIKSAAN
x CAMSHAFT
Periksa secara visual permukaan camshaft
jourmal dan ganti camshaft tersebut, jika
kerusakan dan perubahan bentuk terjadi.
Nilai standar:
Inlet dan Exhaust : 36,95 – 37,15 mm
(1,456 – 1,463 in.)
Limit:
Inlet dan Exhaust : 39,4 mm (1,551 in.)
x ROCKER ARM
Periksa permukaan yang lebih licin
(permukaan yang berhubungan dengan cam).
Ganti jika kerusakan atau perubahan
bentuknya jelas.
Periksa kerusakan dan perubahan bentuk
lubang dang anti jika kerusakannya jelas.
x ROCKER SHAFT
Periksa lubang oil jika terjadi penyumbatan
dan bersihkan jika perlu. Ganti shaft tersebut
jika rusak atau berubah bentuk pada
permukaan shaft tempat rocker arms
dipasang.
- 31 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Nilai standar :
0,1 – 0,2 mm (0,0039 – 0,0079 in.)
Limit : 0,4 mm (0,016 in.)
- 32 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Catatan
Setelah mesin terpasang di kendaraan,
panaskan mesin. Kemudian periksa valve
clearancenya saat mesin panas dan setel jika
perlu.
- 33 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 34 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Memo
- 35 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x CYLINDER HEAD
-1 Periksa cylinder head, sebelum
membersihkan, jika terjadi kebocoran air,
kebocoran gas, kerusakan dan keretakan.
-2 Bersihkan oil, kotoran, sealing compound, dan
sisa karbon yang menempel secara komplit.
Setelah membersihkan saluran oil,
semprotkan udara yang bertekanan untuk
meyakinkan bahwa bagian-bagian tersebut
tidak tersumbat.
-3 Periksa kerataan permukaan cylinder head
dengan menggunakan straightedge dalam
arah A sampai G seperti yang terlihat dalam
gambar.
Nilai standar : 0,05 mm (0,0020 in.)
Limit : 0,2 mm (0,008 in.)
x VALVE
-1 Jika valve stem aus atau rusak, ganti part
tersebut. Juga ganti valve jika ujung valve
stem (yang berhubungan dengan rocker arm
adjusting screw) sudah aus.
- 36 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x VALVE SPRING
-1 Ukur tinggi valve spring, jika nilainya lebih
kecil dari pada limitnya, ganti.
x VALVE GUIDE
Ukur clearance di antara valve guide dan
valve stem. Jika melebihi limit ganti valve
guide atau valve stem, atau keduanya.
Nilai standar :
Intake (masuk) ……....... 0,03 – 0,06 mm
(0,0012 – 0,0024 in.)
Exhaust (keluar) ………. 0,05 – 0,09 mm
(0,0020 – 0,0035 in.)
Limit :
Intake (masuk) …… 0,10 mm (0,0039 in.)
Exhaust (keluar) …. 0,15 mm (0,0059 in.)
- 37 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
3) PROSEDUR PENGGANTIAN
x PROSEDUR PENGGANTIAN VALVE GUIDE
-1 Dengan menggunakan special tool dan
sebuah alat press, tekan valve guide ke arah
permukaan cylinder head gasket. Bor kembali
lubang valve guide untuk oversize valve guide
yang baru sesuai dengan diameternya.
CATATAN:
Jangan pasangkan lagi valve guide dengan
ukuran yang sama.
- 38 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
CATATAN
Jika memperbaiki kembali valve dan valve seat, laksanakan seperti yang dijelaskan di bawah ini:
x Jangan memutar valve dan valve seat terus menerus. Karena akan menghasilkan garis yang panjang
pada valve dan valve seat sehingga menyebabkan kebocoran kompresi.
x Untuk mencegah masalah ini, gosokan keduanya satu sama lainnya dengan memutar-mutar valve sekitar
seperempat putaran secara berlawanan, dan setengah putaran dari waktu ke waktu untuk mengubah
posisinya.
- 39 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
CATATAN:
Valve stem seal tidak dapat digunakan
kembali. Special tool tersebut harus
digunakan untuk memasang valve stem seal.
Pemasangan yang tidak pas dapat
mengakibatkan oil bocor melalui valve guide.
- 40 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Catatan
- 41 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 42 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 43 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x SILENT SHAFT
Periksa lubang oil harus bersih dari penyumbatan.
Periksa jurnal apakah ada perubahan,
kerusakan, dan kontak dengan bearing. Jika
kerusakannya nyata, ganti silent shaft, bearing
atau front case assembly. Periksa oil clearance
silent shaft. Jika kerusakannya berlebihan, ganti
silent shaft bearing, silent shaft atau front case
assembly.
Nilai standar:
Front
Kanan… 0.02-0.06 mm (0.0008-0.0024 in.)
Kiri……. 0.02-0.05 mm (0.0008-0.0020 in.)
Rear…….. 0.05-0.09 mm (0.0020-0.0035 in.)
x FRONT CASE
Bagian front case harus bebas dari kerusakan
dan keretakan. Pasang oil pump gear ke
dalam front case dan pastikan gear tersebut
berputar dengan lancar tanpa adanya play
yang berlebihan. Permukaan front case dan oil
pump cover yang berhubungan dengan
permukaan sisi pump gear harus bebas dari
keausan (ridge wear).
x OIL PAN
Cek perubahan bentuk atau kerusakan
permukaan oil pan dan juga keretakannya.
- 44 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 45 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 46 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
CATATAN
Lebar sealant sebesar 4 mm (0,16 in.) dapat
diperoleh dengan pemotongan nozzle tip dari
tabung sealant pada posisi seperti yang terlihat
dalam gambar.
- 47 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 48 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x Setelah cylinder head dilepaskan, lakukan pemeriksaan selanjutnya, dan kemudian lepaskan piston
dan con-rod.
- 49 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x PISTON
Periksa sisi luar piston dari kelecetan,
perubahan, keretakan dan kerusakan. Ganti
jika perlu. Periksa lubang kembali oil pada oil
ring groove dan lubang oil pada piston boss
dari penyumbatan. Bersihkan jika perlu.
CATATAN:
Piston dan piston pin diganti satu set.
Periksa lubang piston pin dari perubahan dan
kerusakan. Ganti jika perlu.
x PISTON PIN
Piston pin harus ditekan perlahan ke dalam
lubang pin dengan tangan. Ganti piston pin
jika tidak dapat dimasukkan ke lubangnya
dengan mudah atau jika pemasangan piston
pin di lubangnya terlalu longgar.
CATATAN:
Piston dan piston pin diganti satu set.
x PISTON RING
-1 Periksa piston ring dari kerusakan, keausan
abnormal, dan patah. Ganti jika kerusakannya
terlihat. Jika piston diganti baru, piston ring
juga harus diganti.
-2 Periksa dari side clearance. Jika melebihi
limitnya, ganti ring atau piston, atau keduanya.
- 50 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Perhatian:
x Jangan mencoba membubut (undersize)
crankshaft yang berlapis special
treatment. Jenis crankshaft ini dapat
ditandai dengan warna penampilan abu-
abu kusam.
Nilai standar:
0,02 – 0,05 mm (0,0008 – 0,0020 in.)
Limit: 0,10 mm (0,0039 in.)
Memo
- 51 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 52 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 53 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 54 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 55 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Catatan
- 56 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x CRANKSHAFT
-1 Periksa crankshaft journal dan pin jika
terdapat goresan dan perubahan. Ganti jika
perlu.
-2 Oil clearance
x Gunakan Micrometer dan cylinder gauge.
Ukur diameter luar journal dan diameter dalam
crankshaft bearing. Jika perbedaan di antara
keduanya (oil clearance) melebihi limit, ganti
crankshaft bearing dan jika perlu, crankshaft.
Nilai standar:
0.02-0.05 mm (0.0008-0.0020 in.)
Limit: 0.1 mm (0.0039 in.)
- 57 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 58 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Nilai standar:
0,05 – 0,18 mm (0,0020 – 0,0071 in.)
Limit: 0,25 mm (0,0098 in.)
- 59 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Catatan
- 60 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 61 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x CYLINDER BLOCK
-1 Periksa hal-hal yang dapat terlihat dengan
mata dari goresan-goresan, karat dan korosi.
-2 Dengan menggunakan straightedge dan
thickness gauge, periksa kerataan block.
Nilai standard : 0,05 mm (0,0020 in.)
Limit : 0,1 mm (0,0039 in.)
- 62 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
3) BORING CYLINDER
-1 Oversize piston yang digunakan harus
ditentukan berdasarkan diameter cylinder
yang terbesar.
Catatan
Ketika membor cylinder, borlah ke empat cylinder ke dalam ukuran yang sama. Jangan membor hanya satu
cylinder ke dalam satu ukuran oversize.
- 63 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 64 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 65 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 66 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Catatan
- 67 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
2) PEMERIKSAAN
x OIL PUMP GEAR
-1 Periksa gigi gear jika aus dan rusak.
-2 Pasang outer gear dan inner gear dalam front
lower case dan periksa apakah gear tersebut
berputar dengan lancar.
-3 Periksa jarak inner gear dari ujung sampai ke
sabit.
Nilai standard :
0.02 – 0.35 mm (0.0087 – 0.0138 in.)
Limit : 0.5 mm (0.020 in.)
Periksa jarak outer gear ujung sampai ke
sabit.
Nilai standard :
0.12 – 0.22 mm (0.0047 – 0.0087 in.)
Limit : 0.4 mm (0.016 in.)
- 68 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
CATATAN:
Saat memasang gear, jangan lupa
menggunakan engine oil ke seluruh
permukaan gear.
- 69 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 70 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 71 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 72 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
1) PEMERIKSAAN
x DRIVE BELT
Lakukan pemeriksaan berikut ini, jika
kerusakannya jelas, ganti.
Goresan, kerusakan, keretakan, atau
pemisahan.
x FAN CLUTCH
Lakukan pemeriksaan berikut ini, jika
kerusakannya jelas, ganti.
Periksa bearing seals, jika terdapat
kebocoran oil. Periksa jika terdapat suara
yang aneh, saat berputar dan perubahan
bentuk.
x WATER PUMP
Lakukan pemeriksaan berikut ini, jika
kerusakannya jelas, ganti dengan water pump
assy.
Kebocoran air
Sealing yang jelek akan menyebabkan
kebocoran air pada lubang A.
Body water pump jika terdapat kerusakan
atau atau keretakan.
Impeller jika terdapat kerusakan atau
keretakan.
Bearing jika terdapat kerusakan; Shaft
harus berputar dengan lancar tanpa suara
aneh.
x THERMOSTAT
Ganti thermostat jika tidak dalam posisi
tertutup di bawah temperatur ruangan.
Ganti jika cacat, rusak atau pecah.
Periksa suhu pembuka katup dengan
memanaskan thermostat dalam air.
Nilai standar :
Bertanda : 76,5 …………… 76,5ºC (169,7ºF)
82 ………………… 82ºC (179ºF)
88 ………………… 88ºC (190ºF)
x Nilai standar:
Water temperature gauge element
104ȍ pada 70ºC (158ºF)
23.8ȍ pada 115ºC (239ºF)
Glow control element (hanya 4D5, 4D6)
24.8ȍ pada -20ºC (4ºF)
3.25ȍ pada -20ºC (68ºF)
- 73 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x PEMASANGAN THERMOSTAT
Pastikan bahwa thermostat diletakkan dengan
benar bagian yang menonjol kearah
masuknya air.
- 74 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 75 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 76 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 77 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 78 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 79 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
-2 Latihan pengukuran.
- 80 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
-2 Latihan pengukuran
- 81 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 82 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 83 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
1) Fuel filter
Fungsi
x Fuel filter :
Untuk menyaring debu dan zat-zat lainnya keluar dari bahan bakar.
x Priming pump:
Bahan bakar dalam saluran bahan bakar disirkulasikan dengan menggerakkan priming pump pada fuel
filter assy dengan arah naik dan turun.
Priming pump digunakan untuk tujuan-tujuan berikut:
1) Untuk mengisi bahan bakar ke injection pump jika kehabisan.
2) Untuk mengeluarkan air dari fuel filter dan mengisi bahan bakar setelah air keluar.
3) Untuk mengeluarkan udara dari saluran bahan bakar.
- 84 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Pompa jenis Bosch’s distributor (jenis VE) mengirimkan bahan bakar ke tiap cylinder sesuai dengan nomor
cylinder dengan satu plunger yang bergerak maju - mundur ketika pompa itu berputar sambil mengirimkan
bahan bakar. Pompa jenis ini menggabungkan governor, timer, feed pump, dan lain-lain dalam fuel injection
pump housing, sehingga ukurannya lebih kecil dan ringan dengan jumlah pemasangan part yang lebih
sedikit dibandingkan dengan straight type injection pump. Dengan kata lain, fuel injection pump ini
dikembangkan untuk kendaraan yang membutuhkan percepatan dan untuk memberikan perasaan
mengemudi seperti mesin bensin
- 85 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
3) Bagian-bagian komponen
- 86 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x Kerjanya
Feed pump yang terdapat dalam fuel injection
pump menghisap bahan bakar dari fuel tank
dan memberikannya ke dalam fuel injection
pump melalui penyaring bahan bakar.
- 87 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
6) Delivery valve
Ketika menginjeksikan bahan bakar, saluran bahan bakar terbuka untuk mengisi bahan bakar. Pada akhir
penginjeksian bahan bakar, tekanan bahan bakar di pipa injeksi secara cepat berkurang untuk
menghentikan bahan bakar dan mencegah penetesan pada injection nozzle.
Pada saat yang sama, delivery valve berfungsi untuk mencegah masuknya bahan bakar karena arus balik
(counter-flowing) dan untuk meratakan tekanan internal pipa masuk secara konstan.
- 88 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
x Prinsip pelaksanaan
Governor mengontrol bahan bakar yang
diinjeksikan dalam jumlah yang sesuai dengan
terbukanya akselerator pedal dan kecepatan
mesin.
- 89 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
9) Boost compensator
Boost compensator, dalam mesin dengan
turbocharger, digunakan untuk meningkatkan
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan agar
ouput torque meningkat. Hal ini berhubungan
dengan meningkatnya jumlah udara yang
disalurkan ke cylinder oleh turbocharger.
- 90 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 91 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 92 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
3) PEMERIKSAAN
x PEMERIKSAAN NOZZLE TIP
Periksa plunger tip “A” jikalau terdapat
perubahan bentuk dan patah. Jika “A” rusak
atau patah, ganti.
- 93 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 94 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
- 95 -
BAB 2
PERAWATAN DIESEL ENGINE
Kondisi penyetelan :
Suhu pendingin : 80ºC sampai 90ºC
Lampu dan accessories : OFF
Transmission : N (Netral) atau P (Parking)
Spesifikasi
- 96 -