New Urban Agenda/NUA yang merupakan komitmen global sesuai dengan kesepakatan untuk
mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan (sustainable urbanization). NUA memiliki
prinsip pelaksanaan antara lain tidak menelantarkan siapapun (no one left behind), pembangunan
ekonomi perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup
serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Prinsip-prinsip pelaksanaan ini sangat terkait dengan
penanganan permukiman kumuh dan selanjutnya dapat diterjemahkan dalam rencana
pembangunan masing-masing daerah.
Penanganan kumuh telah diamanatkan untuk dilaksanakan Pemerintah melalui penetapan target
nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Rencana
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu peremajaan pada 10 kawasan
permukiman kumuh dan peningkatan kualitas 10.000 ha permukiman kumuh. Amanat tersebut
diterjemahkan dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR tahun 2020 – 2024 yaitu:
berisikan profil perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rumusan permasalahan perumahan
kumuh dan permukiman kumuh; rumusan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh; rencana pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya
perumahan kumuh dan permukiman kumuh; rencana peningkatan kualitas terhadap perumahan
kumuh dan permukiman kumuh; rumusan perencanaan penyediaaan tanah; rumusan rencana
investasi dan pembiayaan; dan rumusan peran pemangku kepentingan.