Anda di halaman 1dari 17

MEKANISME TRANSAKSI DENGAN

LETTER OF CREDIT (L/C)

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Ekspor-Impor (Teori)

Disusun oleh:
Kelompok 3

Amelia Putri Rizqullah 151911013015


Sofia Ayu Rosidah 151911013024
Haniyah Dias Fanny 151911013026
Fandi Agus Ferdiyansa 151911013031

DIPLOMA III PROGRAM STUDI


ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Mekanisme Transaksi dengan Letter of Credit (L/C)” dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa
Program Studi D-III Administrasi Perkantoran dalam Mata Kuliah Ekspor-Impor
di semester lima.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Erindah Dimisyqiyani, S.AB., M.A.B., CHRM., IRM selaku dosen pengajar mata
kuliah Ekspor-Impor yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuaidengan bidang studi yang dipelajari.
Akhir kata, semoga Makalah Mekanisme Transaksi dengan Letter of
Credit (L/C) ini bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 2 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ……………………………………………………… i


KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
1.3. Tujuan …………………………………………………………………. 1
1.4. Manfaat ………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………... 2
2.1. Definisi Letter of Credit (L/C) ………………………………………… 2
2.2. Mekanisme Transaksi dengan Letter of Credit (L/C) …………………. 2
BAB III KESIMPULAN …………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perdagangan internasional semakin berkembang pesat dimana dalam hal ini
menciptakan hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan
negara lain. Perdagangan internasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Dalam melakukan transaksi perdagangn internasional dengan jumlah dan
harga yang cukup besar dan tinggi, maka dipastikan akan berbeda dengan
transaksi lokal atau transaksi biaanya. Perbedaan tersebut terdapat dalam segi
peraturan, mekanisme, pembayaran dan lain sebagainya. Selain itu, dalam hal ini
biasanya membutuhkan pihak untuk membantu menangani lalu lintas pembiayaan
dalam transaksi internasional agar proses transaksi dapat berjalan dengan lancar
dan dapat memberikan jaminan rasa aman terhadap penjual dan pembeli.
Lembaga tersebut yakni Bank-Bank Devisa, yang bertugas melayani serta
menerbitkan Letter of Credit (L/C).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan, antara lain sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan Letter of Credit (L/C)?
b. Bagaimana mekanisme transaksi dengan Letter of Credit?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diperoleh tujuan, yaitu:
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Letter of Credit (L/C)?
b. Mengetahui mekanisme transaksi dengan Letter of Credit (L/C)?

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai
mekanisme transaksi dengan Letter of Credit (L/C) dalam ekspor-impor.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Letter of Credit (L/C)


Definisi Letter of Credit (L/C) menurut Simanjuntak dalam Amir.M.S,
L/C adalah suatu perintah membayar pada seseorang yang melakukan pembayaran
sejumlah uang tertentu yang termuat dalam surat perintah pembayaran lewat bank.
Adapula pendapat mengenai definisi L/C menurut Amir M.S, L/C adalah suatu
surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank
tersebut yang ditujukan kepada eksportir diluar negeri.4 Sedangkan, pengertian
L/C menurut ketentuan Uniform Costumers and practice for documentary Credits
(UCP) merupakan janji dari bank penerbit untuk melakukan pembayaran atau
memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima
atas penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C.
L/C sering disebut dengan kredit berdokumen atau documentary credit.
Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut
opening bank atau issuing bank sedangkan bank eksportir merupakan bank
pembayar terhadap barang yang diperdagangkan. Dalam hal ini eksportir
berhubungan dengan bank pembayar atau disebut advising bank.
Letter of credit selain sebagai alat pembayaran yang digunakan dalam
transaksi internasional, juga dikenal suatu Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN) merupakan L/C yang berlaku secara nasional di Indonesia. Bank
Indonesia melakukan pengaturan SKBDN untuk mendorong pertumbuhan ekpor
non-migas, ketentuan SKBDN merupakan materi aturan dari Surat Keputusan
Direksi Bank Indonesia nomor 29/150/KEP/DIR tentang Surat Kredit

2.2 Mekanisme Transaksi dengan Letter of Credit (L/C)


Mekanisme Letter of Credit dapat dilakukan dengan cara: a. Buyer
berinisiatif untuk memesan barang atau jasa. b. Seller meminta buyer untuk
membuka Letter of Credit, dengan memberitahukan term and condition yang bisa
diterima serta nama advising bank yang ditunjuk. c. Buyer meminta bank di mana

2
3

rekeningnya berada (issuing bank) untuk membuka sebuah Letter of Credit


dengan memberitahukan term and condition yang bisa diterima serta nama
advising bank yang ditunjuk oleh seller. d. Issuing bank membuka Letter of Credit
dan mengirimkannya kepada advising bank sekaligus mengirimkan copynya
kepada buyer, buyer mengirimkan copy tersebut kepada pihak seller sebagai
konfirmasi bahwa Letter of Credit telah dibuka.
Jika issuing bank tidak mempunyai hubungan coreespondent dengan
advising bank, maka buyer mencari bank correspondent sebagai perantara. e.
Advising bank menyampaikan Letter of Credit tersebut kepada beneficiary (seller)
menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dalam Letter of Credit (dokumen
eksport). Jika dokumen telah siap, maka beneficiary akan menyerahkan dokumen
tersebut kepada advising bank. g. Advising bank akan mempelajari isi dokumen,
jika telah memenuhi syarat sesuai dengan kondisi Letter of Credit maka dokumen
akan dikirimkan kepada issuing bank untuk meminta pembayaran. Jika tidka maka
dokumen akan ditolak dan akan dikembalikan kepada beneficiary serta
memberitahukan penyimpangan yang telah terjadi. h. Begitu dokumen diterima,
issuing bank akan memeriksa kelengkapan dan kesesuian dokumen yang diterima
dengan term and condition di dalam Letter of Credit, jika tidak sesuai maka
pembayaran akan ditolak. Jika sesuai maka issuing bak, serta mengirimkan
dokumen tersebut ke pihak buyer, dengan dokumen asli yang diterima dari issuing
bank, pihak buyer akan mengambil barang/jasa di custom, tanpa dokumen asli
tersebut pihak buyer tidak akan bisa mengambil barang/jasa.
Prosedur ekspor-impor dengan menggunakan Letter of Credit dimulai
dengan penandatanganan kontrak penjualan antara penjual dan pembeli.
Berdasarkan kontrak penjualan tersebut pembeli memohon kepada bank penerbit
untuk menerbitkan Letter of Credit kepada penjual (penerima) sebagai alat
pembayaran untuk membayar barang yang akan di ekspor oleh penjual kepada
pembeli. Bank penerbit menerbitkan Letter of Credit kepada penjual langsung
atau melalui bank penerus. Ketika Letter of Credit diterbitkan melalui bank
penerus bank meneruskan Letter of Credit kepada penjual. Penjual
mempersiapkan barang dan pengapalannya serta dokumen-dokumen pengapalan.
4

Setelah barang dikirim apakah melalui darat, laut, dan udara penjual mengajukan
dokumen-dokumen pengiriman kepada bank penegoisasi atau bank pembayar
untuk mendapatkan pembayaran hasil ekspornya.
Bank penegoisasi atau bank pembayar atas dasar dookumen-dokumen
pengapalan (pengiriman) melakukan pembayaran hasil ekspor kepada penjual.
Bank penegosiasi atau bank pembayar mengirim dokumen-dokumen pengapalan
dan meminta pembayaran Kembali kepada bank penerbit selaku pemberi kuasa.
Bank penerbit atas dasar penerimaan dokumen-dokumen pengapalan melakukan
pembayaran Kembali kepada bank penegosiasi atau bank pembayar secara
langsung atau melalui pereimburs. Bank penerbit menyampaikan dokumen-
dokumen kepada pembeli dan meminta pembayaran Kembali kepadanya. Pembeli
atas dasar dokumen-dokumen pengapalan melakukan pembayaran Kembali
kepada bank penerbit. Pembeli dengan dasar dokumen-dokumen pengapalan
menyelesaikan administrasi kepabeanan dengan kantor Bea dan Cukai dan
melakukan pembayaran pungutan impor untuk untung negara melalui bank.
seterusnya pembeli menghubungi agen perusahaan pelayaran atau perusahaan
penerbangan untuk menerima penyerahan barang dan agen agen perusahaan
pelayaran atau perusahaan penerbangan melakukan pembayaran barang kepada
pembeli.
Sesungguhnya proses pembukuan Letter of Credit diawali dengan adanya
kontrak jual beli antara penjual dan pembeli yang mensyaratkan pembukuaan
Letter of Credit sebagai cara pembayaran. Pembeli kemudian mengajukan aplikasi
Letter of Credit kepada bank devisa di negaranya untuk manfaat pihak penjual.
Bank penerbit akan mengirim surat Letter of Credit kepada beneficiary pengguna
melalui bank korespondennya di negara penjual. Bank koresponden (advising
bank) kemudian memberi tahu kepada pengguna bahwa telah dibukakan Letter of
Credit. Setelah menerima Letter of Credit tersebut penjual kemudian mengirim
barang kepada pembeli. Dokumen asli akan diserahkan kepada advising bank dan
dokumen Salinan dikirim kepada pembeli, setelah meneliti kelengkapan dokumen
advising bank akan melakukan pembayaran. Dokumen yang telah diterima oleh
advising bank kemudian dikirim ke issuing bank dan issuing bank membayar
5

kepada advising bank. pembuka kredit membayar semua kewajiban kepada


issuing bank setelah dinotifikasi oleh issuing bank bahwa semua dokumen telah
datang. Issuing bank mengirim dokumen asli kepada pembuka kredit, sebagai
dasar untuk meminta barang dari pengangkut.
Setelah ada kesepakatan dan penandatangan kontrak, maka importir
mempunyai kewajiban meminta kepada bank untuk membuka Letter of Credit
demi kepentingan eksportir dan importir, yaitu menyetorkan sejumlah uang
sejumlah harga barang yang akan dibelinya dan menjamin pembayaran atas
barang yang diimpornya. Importir yang mengajukan pembukuan Letter of Credit
diharuskan mengisi melengkapi dan menandatangi kontrak mengenai pembukaan
Letter of Credit yang didalamnya memuat antara lain klausula yang menyatakan
bahwa importir terkait pada Uniform Custom and Practice for Documentary
Credits (UCP). Pembayaran kepada eksportir akan dilakukan apabila yang
bersangkutan telah menyerahkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam
Letter of Credit dan selanjutnya importir baru dapat mengambil barang-barang
yang dibelinya dari kapal yang mengangkutnya setelah dokumen-dokumen dari
eksportir diserahkan kepadanya oleh issuing bank.
Pemaparan di atas dapat dipahami bahwa tanggung jawab utama importir
adalah melunasi harga pembayaran dari barang yang diserahkan kepadanya sesuai
dengan kontrak yang telah disepakati dengan pihak eksportir. Setelah tanggung
jawab terpenuhi, maka importir berhak untuk menuntut penyerahan atas barang
yang dibelinya. Apabila harga yang disepakati dalam kontrak antara eksportir dan
importir telah disepakati, maka importir kapal atau Pelabuhan tujuan dan
mengangkat ke Gudang miliknya serta membayar biaya-biaya Pelabuhan.
Sebagai pihak penjual barang yang dilakukan melalui mekanisme Letter of
Credit, maka pembayaran juga dilakukan lewat mekanisme Letter of Credit.
Sehingga tanggung jawab eksportir dapat dikelompokkan menjadi dua macam
tanggung jawab yaitu tanggung jawab administrarif dan tanggung jawab fisik.
Tanggung jawab administrative prinsipnya lebih ditujukan untuk kepentingan
eksportir sendiri, artinya bahwa eskportir harus dapat memenuhi segala
persyaratan administrative yang telah ditentukan dalam kontrak Letter of Credit.
6

Sebab apabila persyaratan yang dimaksud tidak dapat dilengkapi dan dipenuhi
oleh eksportir, maka akan mengalami kesulitan dalam mengajukan tagihan
pembayaran. Bank akan menilak melakukan pembayaran karena dokumen-
dokumen yang disyaratkan tidak dapat dipenuhi oleh eksportir. Adapun tanggung
jawab yang berkaitan dengan fisik yang dimaksud adalah tanggung jawab
eksportir kepada importir atas terpenuhinya pesanan barang sesuai kontrak.
Kuantitas dan kualitas barang yang harus dikirim dapat disediakan dan dikirim
kepada importir dalam keadaan utuh baik terpelihara dan tepat waktu sesuai
dengan kontrak.

2.3. Studi Kasus


CV. Golden Teak Garden dalam transaksi ekspor impor dengan cara
pembayaran L/C adalah sebagai berikut :
1. Adanya kesalahan penulisan di dalam dokumen yang diisyaratkan dalam
L/C (termasuk penyimpangan dokumen – dokumen yang bersumber pada
dokumen yang belum sempurna).
2. Pengiriman barang yang melebihi batas waktu pengapalan (latest shipment
dan jumlah dollar / amount) yang melebihi L/C (penyimpangan atas syarat
L/C).
Penyimpangan dokumen (discrepancies) dalam transaksi ekspor impor
dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam praktek transaksi ekspor
impor yang menggunakan cara pembayaran L/C di CV. Golden Teak
Garden penyimpangan dokumen yang terjadi disebabkan oleh faktor-
faktor :
a) Kekurangtelitian staf pegawai sehingga menyebabkan kesalahan
pengetikan dalam dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam L/C.
b) Keterbatasan waktu yang diberikan oleh importir dalam
pengiriman barang yang mengakibatkan pengiriman barang
melampaui batas waktu pengapalan (latest shipment).
7

c) Sifat dari barang ekspor (mebel) yang terkadang menyebabkan


jumlah (amount) yang tertulis dalam invoice tidak sesuai dengan
jumlah amount yang ada di L/C.
d) Karena adanya prinsip dagang yang tidak jujur yang dilakukan
importir.
BAB III
KESIMPULAN

Kondisi dimana antara penjual dan pembeli dalam aktivitasnya dibatasi


oleh jarak yang jauh dan waktu tempuh yang lama, sehingga menyulitkan
terjadinya transaksi dengan cara tunai yang dilakukan lintas negara. Hal
ini menimbulkan kekhawatiran oleh kedua belah pihak terhadap risiko kerugian
jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya, sehingga adanya Letter of
Credit ini mempermudah dan memberikan jaminan keamanan dalam kegiatan
transaksi lintas negara yang berupa ekspor-impor. Letter of Credit atau sering
disingkat menjadi L/C adalah sebuah cara pembayaran internasional/jasa
pembayaran yang biasa dilakukan oleh vendor dan buyer dalam kegiatan ekspor-
impor dengan transaksi jual-beli yang memberikan fasilitas penangguhan
pembayaran dimana berfungsi untuk menjaga keamananan dan kenyamanan
dalam transaksi internasional secara efisien dan terpercaya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.S. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri : Suatu
Penuntun Impor dan Ekspor. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Halaman 15.

Harahap, Y. Letter of Credit Sebagai Jaminan Pembayaran Perdagangan


Internasional di Indonesia. Garuda Ristekdikti. 60-77.

Nurpatria, Agus Svarnha, 2007, “Perjanjian Jual Beli Dengan Menggunakan


L/C (Letter of Credit) Pada CV. Golden Teak Garden Semarang”. Program Pasca
Sarjana Magister Kenotariatan, Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai