Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MTsN TAKERAN


KABUPATEN MAGETAN

Samsuri 1), Hari Purwanto2)


1)
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Madiun
2)
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun

Abstract

The problems faced by MTsN Takeran Kab. Magetan is that employees often face
problems in the workplace, either with colleagues, superiors or the job itself. The
attitude of employees in response to the work environment will be able to affect
the performance of employees. The attitude of the employee must be balanced
high motivation to work so that the employee's performance can be maximized.
The purpose of this study was to determine the effect of work attitudes and
motivation on employee performance on MTsN Takeran Kab. Magetan. Based on
calculations Regression Test SPPS program showed that the 21:00 version
Attitude and Motivation significant and positive impact on employee performance.
Thus, the higher or better attitude and motivation, the performance of employees
will be increased.

Keywords: Attitude, Motivation and Employee Performance.

PENDAHULUAN optimal maka pencapaian tujuan dan


keberhasilan perusahaan dapat
Meningkatkan kinerja karyawan terwujud.
dalam manajemen yang efektif Secara umum dapat dikatakan
memerlukan dukungan sumber daya bahwa kinerja merupakan ukuran
manusia (SDM) yang cakap dan keberhasilan suatu perusahaan dalam
kompeten di bidangnya. mencapai tujuan. Tujuan organisasi
Permasalahan Manajemen Sumber hanya dapat dicapai jika karyawan
Daya Manusia di dalam perusahaan berupaya untuk berkinerja dengan
selalu dihadapkan kepada baik. Untuk berkinerja lebih baik
kompleksitas pemenuhan antara dua dibutuhkan pegawai yang memiliki
kepentingan, yaitu karyawan sebagai loyalitas yang tinggi. Menurut
individu dan perusahaan yang sangat Mangkunegara (2001:67); kinerja
berkepentingan terhadap kinerja dari dapat didefinisikan sebagai hasil kerja
karyawannya yang ada. Peranan secara kualitas dan kuantitas yang
karyawan merupakan faktor yang dapat dicapai oleh seseorang pegawai
sangat menentukan dalam mencapai dalam melaksanakan tugas sesuai
tujuan perusahaan. Dengan dengan tanggung jawab yang
produktivitas kerja karyawan yang diberikan kepadanya.
Samsuri, Sikap dan Motivasi Terhadap Kinerja

Peningkatan kinerja tentu saja Dalam mewujudkan pegawai


tidak lepas dari faktor-faktor yang yang memiliki kinerja yang baik,
mempengaruhinya seperti sikap tidak lepas dari peranan seorang
karyawan, perilaku karyawan dan pemimpin, dalam hal ini adalah
motivasi karyawan terhadap suatu atasan langsung dari seorang
pekerjaan itu sendiri. Tanpa faktor – pegawai. Seorang pemimpin harus
faktor tesebut, maka pencapaian selalu membangkitkan dorongan kerja
tujuan dan keberhasilan perusahaan atau motivasi dengan menciptakan
menjadi sesuatu yang sulit bahkan iklim kerja yang menyenangkan
mustahil. Dan perusahaan tidak sehingga pegawai lebih terdorong
mampu mencapai sasarannya. untuk meningkatkan prestasi
Sikap yang baik juga menjadi kerjanya. Motivasi sering diartikan
salah satu faktor yang penting agar sebagai pendorong agar seseorang
kinerja dapat berjalan secara optimal. melakukan suatu kegiatan untuk
Menurut Kartono (2000 : 297) mencapai tujuannya. Jadi motivasi
berpendapat “sikap merupakan dapat digunakan sebagai pendorong
organisasi dari unsur-unsur kognitif, agar seorang pegawai mau dan
emosional dan momen-momen bersedia mengerahkan seluruh
kemauan yang khusus dipengaruhi kemampuannya untuk bekerja,
oleh pengalaman - pengalaman masa sehingga dengan melaksanakan
lampau, sehingga sifatnya dinamis pekerjaan tersebut pegawai dapat
dan memberikan pengarahan pada memenuhi kebutuhannya. Oleh
setiap tingkah laku pegawai”. Dari karena itu dalam rangka memacu
teori di atas maka apabila seorang kinerja pegawai diperlukan adanya
karyawan dalam mengerjakan suatu dorongan-dorongan atau motivasi
pekerjaan dengan cara yang baik, kerja.
mengerjakan dengan senang, penuh Madrasah Tsanawiyah Negeri
tanggung jawab dan tanpa paksaan, (MTsN) Takeran Kabupaten Magetan
maka hasil pekerjaan yang dikerjakan merupakan institusi pendidikan
akan baik dan sesuai dengan keagamaan setingkat dengan Sekolah
keinginan, sebaliknya apabila Menengah Pertama. Dalam
dikerjakan dengan terburu – buru dan mewujudkan tujuan organisasi, MTsN
dengan kondisi emosi yang tinggi Takeran menuntut tersedianya tenaga
maka pekrjaan akan hancur. Jadi yang profesional, untuk itu perlu
selain keahlian sesuai dengan adanya pegawai yang mempunyai
kompetensinya maka harus didukung komitmen dan dedikasi yang tinggi
dengan faktor emosi yang baik juga. sehingga pelaksanaan pengembangan
Sikap dan perilaku disiplin akan organisasi dapat dikerjakan secara
muncul pada diri pribadi apabila ada optimal, efektif dan efisien.
suatu penekanan, penciptaan dari Untuk itulah dalam kesempatan
lingkungan dimana individu ini peneliti merasa tertarik melakukan
berinteraksi, terutama dalam penelitian dengan mengangkat judul
lingkungan kerja. Disiplin kerja akan “Pengaruh Sikap dan Motivasi
tercipta apabila suatu organisasi atau terhadap Kinerja Karyawan pada
instansi menetapkan aturan dan MTsN Takeran Kabupaten
ketetapan sesuai dengan budaya dan Magetan”
kesepakatan bersama, agar tujuan
organisasi tercapai.

50 | CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


Samsuri, Sikap dan Motivasi Terhadap Kinerja

Berdasarkan latar belakang masalah manusia, benda, hewan, tumbuhan,


sebagaimana yang telah diuraikan gejala, nilai tes, atau peristiwa,
diatas, dapat dirumuskan sebagai sumber data yang memiliki
permasalahan penelitian sebagai karakteristik tertentu dalam suatu
berikut: penelitian. Dalam penelitian ini
1. Apakah Sikap berpengaruh populasi yang diambil adalah seluruh
signifikan terhadap kinerja karyawan MTsN Takeran Kabupaten
karyawan ? Magetan yang berjumlah 50 orang.
2. Apakah motivasi berpengaruh Menurut Sugiyono (2013)
signifikan terhadap kinerja sampel adalah bagian dari jumlah dan
karyawan? karakteristik yang dimiliki oleh
Tujuan dari penelitian ini adalah populasi tersebut. Sedangkan menurut
Amirullah (2014) sampel penelitian
1. Untuk memberikan bukti merupakan sub kelompok dari
empiris mengenai pengaruh populasi yang dipilih untuk
Sikap terhadap kinerja digunakan dalam suatu penelitian.
karyawan. Berdasarkan beberapa
2. Untuk memberikan bukti pendapat di atas, dapat disimpulkan
empiris mengenai pengaruh bahwa sampel merupakan bagian dari
Motivasi terhadap kinerja populasi yang mempunyai
karyawan karakteristik dan sifat yang mewakili
seluruh populasi yang ada.Terdapat
.
berbagai teknik untuk menentukan
METODE PENELITIAN
jumlah sampel yang akan digunakan.
Penelitian ini dilakukan di
Dalam penelitian ini, peneliti
MTsN Takeran yang beralamatkan di
menggunakan teknik sampling jenuh
Jalan Raya Takeran, Desa
yaitu teknik penentuan sampel
Kuwonharjo Kec. Takeran Kab.
dimana semua anggota populasi
Magetan. Adapun waktu pelaksanaan
digunakan sebagai sampel (Sugiyono,
penelitian adalah tanggal 1 Agustus
2013). Hal ini dilakukan karena
2016.
penelitian ingin membuat generalisasi
Sugiyono (2013) menyatakan
dengan kesalahan yang sangat kecil.
bahwa populasi adalah wilayah
Berdasarkan uraian tersebut, maka
generalisasi yang terdiri atas objek
sampel dalam penelitian ini adalah
atai subjek yang memiliki kualitas
seluruh karyawan MTsN Takeran
dan karakteristik tertentu yang
yang berjumlah 50 orang.
ditetapkan oleh peneliti untuk
Instrumen pengumpulan data
dipelajari dan kemudian ditarik
pada penelitian ini adalah angket atau
kesimpulannya.Sedangkan menurut
kuesioner. Menurut Arikunto
Amirullah (2014) populasi dalam
(2006:151) angket atau kuesioner
penelitian merupakan keseluruhan
adalah pernyataan tertulis yang
dari kumpulan elemen-elemen yang
digunakan untuk memperoleh
memiliki sejumlah karakteristik
informasi dari responden dalam arti
umum, yang terdiri dari bidang-
laporan tentang pribadi atau hal-hal
bidang untuk diteliti.
yang ia ketahui.
Berdasarkan beberapa uraian di
Angket yang digunakan dalam
atas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini adalah angket tertutup
populasi adalah keseluruhan objek
dengan kemungkinan jawaban yang
penelitian yang dapat terdiri dari

51 | CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


Samsuri, Sikap dan Motivasi Terhadap Kinerja

telah tersedia. Mengenai alternatif tidak terdistribusi normal. Ghozali


jawaban dalam angket, penulis (2013:160). Uji heteroskedastisitas
menggunakan skala ordinal. Menurut adalah dengan melihat grafik
Sugiyono (2013) skala ordinal adalah scatterplot antaranilai prediksi
skala pengukuran yang tidak hanya variabel terikat (ZPRED) dengan
menyatakan kategori, tetapi juga residualnya (SRESID). Dasar
menyatakan peringkat construct yang pengambilan keputusan uji tersebut
diukur. yaitu Jika ada titik-titik yang
Untuk setiap pilihan jawaban membentuk pola tertentu yang teratur
diberi skor, maka responden harus seperti bergelombang, melebar
menggambarkan, mendukung kemudian menyempit, maka
pernyataan (item positif) atau tidak mengindikasikan adanya
mendukung pernyataan (item negatif). heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat
Skor atas pilihan jawaban untuk pola tertentu yang jelas, serta titik-
kuesioner yang diajukan untuk titik menyebar diatas dan dibawah
pernyataan positif adalah sangat angka nol pada sumbu Y maka
setuju (5), setuju (4), kurang setuju mengindikasikan tidak terjadi
(3), tidak setuju (2) ,sangat tidak heteroskedastisitas. Menurut Ghozali
setuju (1). (2013:139).
Dalam penelitian ini digunakan Uji Autokorelasi dilihat dari uji
Tiga variabel penelitian yaitu Sikap DurbinWaston (DW Test). Dengan
(X1), Motivasi (X2) dan Kinerja dasar pengampilan keputusan jika Du
karyawan (Y) < d < 4-du maka dinyatakan tidak
terdapat autokorelasi. Ghozali
Uji validitas dilakukan melalui (2013:110) .
analisis data Correlated-Item Total Uji multikolinieritas dilakukan
Correlationyaitu dengan cara dengan melihat nilai tolerance dan
mengkorelasikan masing-masing skor lawannya (2) variance inflation factor
item dengan skor total dan melakukan ( VIF ). Jika nilai tolerance yang
korelasi terhadap nilai koefisien rendah sama dengan nilai VIF tinggi (
korelasi dengan dasar pengambilan karena VIF = 1/Tolerance ). Nilai cut
keputusan Jika nilai rhitung> rtabel, maka off yang umum dipakai untuk
pernyataan dalam kuesioner menunjukkan adanya
dinyatakan valid, sedangkan jika nilai multikolinieritas adalah Nilai
rhitung< rtabel, maka item pertanyaan Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
dalam kuesioner dinyatakan tidak nilai VIF ≥ 10. Ghozali (2013:105).
valid. Ghozali (2013:53). Teknik analisis data yang
Ujireliabilitas dengan cara dipaki adalah regresi linier berganda
melihat Cronbach Alpha dengan (multiple regression). Untuk menguji
signifikansi yang digunakan lebih pengaruh variabel penelitian secara
besar dari 0,70. Suatu konstruk atau parsial digunakan uji t. Dengan dasar
variabel dikatakan reliabel jika pengambilan keputusan bila thitung>
memberikan nilai Cronbach Alpha> ttabel pada α = 0,05 artinya variabel
0,278 (Ghozali, 2013:48 ). independen secara parsial
Uji asumsi Normalitas mempengaruhi variabel dependen.
menggunakan metode Kolmogrov- Bila thitung<ttabel pada α = 0,05 artinya
Smirnov jika hasil angka signifikansi variabel independen secara parsial
(Sig) lebih kecil dari 0,05 maka data tidak mempengaruhi variabel

52 | CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


Samsuri, Sikap dan Motivasi Terhadap Kinerja

dependen. Ghozali (2013:98). artinya setiap ada kenaikan 1 satuan


Untuk menguji pengaruh dari variabel Motivasi akan
variabel penelitian secara simultan meningkatkan Kinerja Karyawan
digunakan uji F. Dengan dasar sebesar 1,523 .
pengambilan keputusan bila Pada penelitian ini diketahui
Fhitung>Ftabel pada α = 0,05 artinya nilai t-hitung adalah 3,005 dengan nilai
variabel independen secara simultan signifikansi 0,042. Nilai ttabel pada
mempengaruhi variabel dependen. taraf signifikansi 0,05 dengan jumlah
Bila Fhitung<Ftabel pada α = 0,05 artinya n = 50 adalah 1,675. Berdasarkan data
variabel independen secara simultan di atas diketahui bahwa nilai thitung
tidak mempengaruhi variabel 3,002 > ttabel 1,675 dan nilai
dependen. Ghozali (2013). signifikansi 0,042 < 0,05
menunjukkan bahwa terdapat
HASIL PENELITIAN DAN pengaruh positif antara Sikap
PEMBAHASAN terhadap kinerja karyawan MTsN
Dari hasil spss 21.00 dihasilkan Takeran .
dari regresi variabel independen yaitu Dari hasil pengujian dapat
Sikap (X1),Motivasi (X2) dan Kinerja diketahui bahwa sikap kerja secara
karyawan (Y)dilakukan melakukan parsial berpengaruh positif terhadap
uji regresi linier berganda. Berikut ini kinerja karyawan, hal ini berarti
hasil uji regresi linier berganda bahwa semakin baik sikap kerja yang
dimiliki oleh karyawan maka
Stan
Variabel
Koefisien
dar thitung Sig
diharapkan kinerja karyawan akan
Regresi
Eror semakin meningkat. Fenomena ini
Konstanta 7,405
2,58 0,00 membuktikan bahwa pentingnya
1 0
3,00 0,04
masalah sikap sering dikaitkan
Sikap (X1) 1,007 ,160
5 2 dengan perilaku atau perbuatan
Motivasi (X2 4,43 0,01 manusia dalam kehidupan sehari-hari.
1,523 ,112
) 7 6
R2 0,44
Sikap yang ada pada diri seseorang
2
akan memberikan warna atau corak
Adjusted R 0,507
pada perilaku atau perbuatan orang
Fhitung 1.201 Sig : 0, 000
yang bersangkutan. Dengan adanya
N 50
sikap kerja karyawan yang baik
Berikut adalah persamaan regresi terhadap perusahaan, maka akan
linier berdasarkan hasil analisisi di mendorong karyawan untuk bekerja
atas: lebih baik lagi (Dongoran, 2006).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Y = 7,405+1,007X1 +1,523X2+ e variabel Sikap Kerja dapat digunakan
Berdasarkan persamaan di atas dapat sebagai dasar untuk mengukur tingkat
dijelaskan bahwa Kinerja Karyawan kinerja karyawan.
pada MTsN Takeran sebelum ada Hasil selanjutnya
variabel Sikap dan Motivasi adalah menunjukkan nilai thitung sebesar
sebesar 7,405. Variabel Sikap 4,437 dengan nilai signifikansi 0,016.
memberikan kontribusi sebesar 1,007 Nilai ttabel pada taraf signifikansi 0,05
artinya setiap ada kenaikan 1 satuan dengan jumlah n= 45 adalah 1,675.
dari variabel Sikap akan berpengaruh Berdasarkan data di atas diketahui
pada peningkatan Kinerja Karyawan bahwa nilai thitung 5,427 > ttabel 1,675
sebesar 1,007. Variabel Motivasi dan nilai signifikansi 0,016 < 0,05
memberikan kontribusi sebesar 1,523

53 | CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


Samsuri, Sikap dan Motivasi Terhadap Kinerja

menunjukkan bahwa ada pengaruh tes psikologi yang diselenggarakan


positif dan signifikan antara motivasi pada saat rekrutmen padahal alat
terhadap kinerja karyawan MTsN tersebut hanya memberikan
Takeran Magetan pengungkapan yang belum tentu
Berdasarkan hasil penelitian akurat. Bisa saja pegawai tersebut
sebelumnya oleh Mega Sukma bekerja dengan semangat dan senyum
Manggarsari pada PT. Patrinsaka padahal pikiran dan perasaannya tidak
Gempol – Pandaan Pasuruan mencerminkan apa yang dia
membuktikan bahwa Sikap Kerja dan tunjukkan. Mengetahui lebih
Motivasi Kerja berpengaruh positif mendalam pikiran, perasaan,
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. keinginan, dan keperluannya dengan
Patrinsaka Gempol – Pandaan, berinteraksi menjalin hubungan yang
Pasuruan, hal ini berarti bahwa dekat menciptakan rasa kekeluargaan
semakin baik Sikap Kerja, Motivasi antar pegawai itu menjadi dasar yang
Kerja dan Komitmen Organisasi, kuat dalam membina Sikap dan
maka diharapkan kinerja Karyawan karakter yang baik bagi semua
pada PT. Patrinsaka Gempol – karyawan MTsN Takeran Kabupaten
Pandaan, Pasuruan, akan semakin Magetan.
baik. fenomena membuktikan bahwa Pemberian motivasi kerja
perilaku individu sebagai karyawan yang dilakukan MTsN Takeran
dapat dilihat dari kemampuan Kabupaten Magetan dilakukan
kerjanya, motivasinya, inisiatifnya, dengan memperhatikan dan
kreativitasnya dan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari
mempengaruhi prestasi kerjanya. para karyawannya yang meliputi
Kinerja karyawan dapat mencapai kebutuhan fisiologi, keamanan, sosial,
kondisi yang diharapkan apabila penghargaan dan aktualisasi diri.
setiap pegawainya dalam kondisi fisik Seperti memberikan imbalan serta
dan mental yang baik. Dari hasil perhatian yang lebih, sesuai dengan
penelitian ini juga menunjukkan hasil kerja yang berhasil dicapai oleh
bahwa perubahan yang terjadi pada karyawan, misalnya dengan kenaikan
variabel kinerja karyawan sebesar gaji, pemberian jaminan keselamatan
50,7 % dipengaruhi oleh variabel serta perhatian terhadap kenyamanan
Sikap Kerja dan Motivasi sehingga kerja, kesempatan membina
dapat disimpulkan bahwa Sikap Kerja hubungan yan baik dalam bekerja,
dan Motivasi Kerja dapat digunakan serta kesempatan yang lebih baik
sebagai dasar untuk mengukur tingkat untuk dapat meningkatkan
kinerja karyawan. keterampilan dan keahlian dalam
Dalam hal pengendalian Sikap karir mereka. Sehingga tercipta rasa
MTsN Takeran menggunakan metode puas dan nyaman dalam menjalankan
pendekatan. Cara tersebut bisa aktivitas kerja karena semua
menjadi pilihan yang “luwes” dan karyawan merasa saling menghargai
sederhana untuk mengubah kebiasaan dan saling termotivasi dalam
sikap yang buruk menjadi kebiasaan meningkatkan kinerjanya masing-
yang menguntungkan bagi masing.
lingkungan Sekolah, dan tentu saja
bagi dirinya sendiri. Kebanyakan KESIMPULAN
pihak HRD atau psikolog dalam suatu Kesimpulan dari penelitian ini adalah
perusahaan mudah yakin dengan alat sebagai berikut :

54 | CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


Samsuri, Sikap dan Motivasi Terhadap Kinerja

Berdasarkan persamaan regresi dalam variabel Motivasi mempunyai


penelitian ini, maka dapat diketahui pengaruh yang signifikan terhadap
bahwa variabel Sikap mempunyai kinerja karyawan. Motivasi dapat
pengaruh yang positif terhadap meningkatkan hubungan yang
Kinerja Karyawan MTsN Takeran harmonis terhadap semua karyawan,
Kabuparen Magetan. Artinya apabila karena dengan dorongan motivasi
Sikap kerja semua karyawan baik mampu meningkatkan semangat
atau mampu mengendalikan perilaku, karyawan sehingga berpengaruh
emosional serta sikap karyawan yang positif terhadap kinerja karyawan
mampu mengendalikan diri masing pada MTsN Takeran Kabupaten
masing maka, kinerja karyawan akan Magetan.
meningkat.
Hasil selanjutnya dari
penelitian ini menunjukkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. B. 2009. Teori Herzberg dan Universitas Pendidikan Ganesha,


Kepuasan Kerja Karyawan.Islam Jurusan Manajemen, Volume 2
danUmmatnya. Jakarta : Raja Grafindo Tahun 2014.
Persada
Chapra, Umer.2000.Sistem Moneter
As'ad. Moch. 1998. Psikologi Industri. Islam. Jakarta: Gema Insani
Liberty, Yogyakarta.
Cordes, C. L. dan Dougherty, T. W.
Crant, J. M. 2000. Proactive behavior 1993. A Review Izquierdo, L. G.,
in organizations. Journal of Moreno, B. dan Izquierdo, M.G.
Management,26: 435- 2010. Applying Information
Theory to Small Groups
462.Elexmedia Komputindo.
Assessment : Emotions and Well-
Jakarta. Being at Work. The Spanish
Journal of Psychology, Vol. 13
Crant, J. M., & Bateman, T. S. 2000. No. 1, pp. 309-328
Charismatic leadership viewed
from above: The impact of Ghozali, I.2005. Aplikasi Analisis
proactive personality. Journal Multivariat dengan Program
of Organizational – An SPSS. Semarang:Badan Penerbit
Experiental Approach. Universitas Diponegoro
Singapore: McGraw-Hill.
Gibson. 2008. Manajemen Sumber
Handoko T. Hani, 2000, Manajemen
Daya Manusia, Edisi Keempat,
Personalia dan Sumberdaya
Manusia, Edisi II, Cetakan Erlangga, Jakarta.
Keempat Belas, Penerbit BPFE, Gomes, Faustino Cardoso. 2003.
Yogyakarta. Manajemen sumber daya

55 | CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


manusia. Yogyakarta: Andi Sagala, Syaiful. 2009. Budaya
Offset. Organisasi Kajian Konsep dan
Implementasi. Yogyakarta:
Handoko T.H. 2008. Manajemen Universitas Atma Jaya
Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Edisi ke-2., BPFE, Soerjono Soekanto. 2001. Sosiologi.
Yogyakarta. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Kaloh. DR. J. 2006. Pemimpin Antara Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen


Keberhasilan dan Kegagalan. Sumber Daya Manusia, Bumi
Jakarta:Kata Hasta Pustaka. Aksara. Jakarta.

Kartini Kartono. 2006. Pemimpin dan Simamora, H., 1995. Manajemen Sumber
kepemimpinan. Jakarta: PT. Daya Manusia Edisi Kedua. STIE
Rajagrafindo Persada YKPN, Yogyakarta.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Simanjuntak Payaman J. 2005.


Sektor Publik. Yogyakarta: UPP Manajemen dan Evaluasi
AMP YKPN. Kinerja. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Marihot Tua, Effendi Hariandja. 2002.
Manajemen Sumber Daya Sinambela, Lijan. (2012). Kinerja
Manusia. Jakarta: Grasindo. Pegawai: Teori, Pengukuran dan
Implikasi. Yogyakarta: Graha
Mathis, Robert L dan Jackson, John H, Ilmu.
2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Buku ke dua. Jakarta:
Salemba Empat

Rivai Veithzal & Ahmad Fawzi Mohd


Basri. 2004. Performance
Appraisal Sistem Yang Tepat
Untuk Menilai Kinerja Karyawan
Dan Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada

Riniwati, Harsuko. 2011. Mendongkrak


Motivasi dan Kinerja:
Pendekatan Pemberdayaan SDM.
Malang: UB Press

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku


Organisasi, Jilid 1. Jakarta;
Pt.Prenhallindo.

56| CAPITAL, VOLUME 1, NOMOR 1, SEPETEMBER 2017


[Type text]

Anda mungkin juga menyukai