Anda di halaman 1dari 6

PAPER PATOFISIOLOGI

A. ADAPTASI SEL
JELASKAN
Adaptasi sel merupakan respons sel terhadap cedera yang tidak
mematikan dan bersifat menetap (persistent). Ada 4 cara yang dilakukan
yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia.
1. ATROFI
JELASKAN
Atrofi adalah menurunnya ukuran masing-masing sel/menurunnya
jumlah sel dalam jaringan setelah sel tersebut mencapai ukuran/jumlah
normal,akibatnya adalah kehilangan bahan sel
Penyebab atrofi : berkurangnya beban kerja Hilangnya persarafan
Berkurangnya perbekalan darah ( kelainan vaskularisasi ) Nutrisi yang
tidak memadai Hilangnya rangsangan horonal ( hormonal atrophy )
Tekanan yang lama tumor Organ lama tidak dipakai ( disuse
atrophy ) Usia tua kejadian yang fisiologis ( senile atrophy ) Sel
mengandung sedikit mitokondria dan miofilamen serta pengurangan
retikulum endoplasma
Brown Atrophy adalah atrofi yang disertai dengan penumpukan
pigmen lipofusin pigmen yang tidak larut terjadi pada usia lanjut dan
jejas kronik misal : hati dan jantung pada sediaan potongan jaringan
tampak sebagai pigmen Intrasitoplasma bergranula halus kuning
coklat
Contoh atrofi : usia tua otak pria usia 82 th < otak pria 35 th
( fisiologi ) Atrofi otot lurik : serat-serat otot lurik tampak menipis,
servakuol, lebih pucat daripada normal, lebih sedikit miofilamen,
kadang ditemukan Brown atrophy

2. HIPERPLASIA
JELASKAN
Hiperplansia adalah bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan
proliferasi akibat beban kerja yang bertambah sel lebih banyak dalam
ukuran yang normal. Secara makroskopis penambahan volume
(hiperplasia) tidak dapat dibedakan dengan penambahan volume
(hipertrofi).
Sering terjadi pada otot polos myometrium, hati, ginjal dan prostat
hiperplasia dibagi menjadi dua yaitu hiperplasia hormonal adalah
proliferasi kelenjar payudara wanita selama pubertas, kehamilan dan
laktasi, sel otot polos uterus hamil (hyperplasia dan hipertrofi)
meningkatnya kadar steroid ovarium dalam darah
Hiperplasia patologik : a. Hiperplasia endometrium akibat stimulus
estrogen yang berlebihan disebabkan : Disfungsi ovarium
ketidakseimbangan antara sintesis estrogen dan progesteron
Neoplasma ovarium estrogen
pemakaian obat -obat estrogenik jangka waktu lama 2. Hiperplasia
tiroid : hipertiroidisme primer = Graves suatu antibodi yang
merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan
Hiperplasia epidermis Iritasi kronik / lecet kulit menyebabkan sel
epitel permukaan hilang disusul oleh regenerasi yang cepat penebalan
berlebihan Semua bentuk hiperplasia patologik proliferasi yang masih
terkendali berhenti bila stimulus pencetusnya menghilang Tetapi
tergantung hebatnya proses neoplasia
BPH ( Benign Prostatik Hyperplasia ) = hiperplasia prostat jinak
Pria berusia . 60 tahun Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid hiperplastik
tetapi jinak dan sel basal normal

3. HIPERTROFI
JELASKAN
Hipertrofi adalah bertambah besar ukuran sel karena bertambahnya
jumlah ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan karena bertambahnya
cairan didalam sel, meningkatnya ukuran sel meningkatkan ukuran
alat tubuh, hipertrofi sering terjadi pada : otot skelet, otot jantung.Oleh
karena keduanya tidak mampu meningkatkan metabolisme untuk
melakukan mitosis dan pembentukan lebih banyak sel untuk
menghadapi kerja.
Pada kasus Hipertrofi batas yaitu mekanisme hipertrofi, akhirnya
mencapai batas dimana dibawah batas ini pembesaran massa otot
tidak mampu lagi memberi kompensasi pada kenaikkan beban.Seperti
bunyi hukum Starling : “ apabila suatu otot diregang melebihi batas
ambang regang, otot tersebut akan berhenti meregang dan apabila
tetap diregangkan otot putus “ Penyebab dari Hipertrofi ada dua yaitu
kenaikan tantangan fungsi dapat terjadi secara fisiologi dan patologi
serta rangsangan hormon khas.
Contoh hipertrofi : Pertumbuhan fisiologi uterus semasa kehamilan
hipertrofi dan hiperplasia hormon estrogen melalui reseptor- reseptor
estrogen otot polos interaksi hormon dengan DNA inti peningkatan
sintesis protein otot polos dan penambahan ukuran sel

4. METAPLASIA
JELASKAN
Metaplasia adalah berubahnya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe
sel dewasa yang lain dan bersifat reversibel sehingga fungsi sel juga
ikut berubah pertumbuha abnormal sel yang terkendali terjadi pada
jaringan mesebkimal/penyangga (otot, lemak, tulang),Jaringan epitel
penutup, jaringan epitel kelenjar.
Contoh transformasi epitel kolumnar/silindris epitel skuamus pola
metaplasia ini dapat dilihat pada kantung empedu, trakea, bronkus,
bronkiolus, kenjar endoserviks dan duktus ekskretorius kelenjar dalam
tubuhbila tempat tersebut terjadi radang atau iritasi kronis.
Dikarenakan adanya peradangan terlalu banyak anak terlalu banyak
berhubungan seksual.
Metaplasia atipik merupakan peralihan antara metaplasia (pola
teratur) dengan displasia (pola tidak teratur), missal metaplasia
skuamosa atipik epitel bronkus pada perokok sigaret sering
merupakan pendahulu karsinoma bronkogenik sel skuamosa.

5. DYSPLASIA
JELASKAN
Bukan merupakan suatu proses adaptasi tetapi erat hubungannya
dengan metaplasia metaplasia atipik dysplasia. hilangnya
keseragaman sel secara individu dan juga hilangnya orientasi susunan
sel-sel tersebut.
Perubahan sifat sel sehingga bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan
susunannya, mempunyai inti sel berwarna gelap, ukurannya lebih
besar dan abnormal, mitosis lebih banyak dijumpai pada tempat
abnoral diantara sel-sel epitel.
Displasia sering juga diartikan pertumbuhan yang kacau dan
berhubungan erat dengan iritasi/radang kronik yang berkepanjangan,
proses yang reversible.mPermulaan dari timbulnya keganasan
(pendahulu kanker).
Displasia dapat dijumpai pada serviks saluran pernafasan bronkitis
kronik dan bronkiektasis (perokok sigaret) rongga mulut dan kantung
empedu

B. KEMATIAN SEL (NEKROSOS)


JELASKAN

1. APOTOSIS
JELASKAN
Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram oleh informasi
genetik yang telah ada di dalam sel dengan mekanisme aktivasi gen
untuk membentuk enzim baru yaitu endonuklease (yang dapat
menghancurkan sel pembentuknya) atau pelepasan beberapa proses
dari inhibisi normal mencetuskan kejadian-kejadian yang
menyebabkan kematian sel. Apoptosis dapat terjadi pada kondisi
abnormal (patologis) atau pada kondisi normal (fisiologis).
Proses apoptosis biasanya melibatkan sel-sel tunggal atau
sekelompok sel. Biasanya sel yang mengalami apoptosis terlihat
sebagai penambahan warna eosinofilia pada sitoplasma, terjadi
pemadatan kromatin inti, membentuk fragmen menjadi potongan-
potongan yang terikat membran dan ukuran sel mengecil (disebut
dengan badan apoptosis), kemudian sel yang mengalami apoptosis ini
dengan cepat difagositosis oleh sel-sel di sebelahnya atau oleh
makrofag, meskipun sel yang mengalami apoptosis dapat difagositosis
oleh makrofag, tetapi apoptosis tidak melibatkan terjadinya respon
peradangan.

2. NEKROSIS
JELASKAN
  Nekrosis merupakan kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan
kematian dini sel-sel dan jaringan hidup. Nekrosis disebabkan oleh
faktor-faktor eksternal seperti infeksi, racun, atau trauma yang
menyebabkan  pencernaan komponen-komponen sel menjadi tidak
teratur.
Namun, nekrosis berbeda dengan apoptosis. Walaupun apoptosis
juga merupakan penyebab kematian sel, namun apoptosis sering
memberikan efek menguntungkan bagi organisme. Sedangkan nekrosis
hampir selalu merugikan dan bisa berakibat fatal. Selain itu, tidak
seperti apoptosis,  sel-sel yang mati karena nekrosis biasanya tidak
mengirimkan sinyal-sinyal kimia kepada tubuh.
Nekrosis bisa disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal meliputi trauma mekanik (kerusakan fisik tubuh yang
menyebabkan kerusakan seluler), kerusakan pembuluh darah (yang
dapat menghambat suplai darah ke jaringan terkait dan iskemia, yaitu
berkurangnya darah yang dapat menyebabkan perubahan fungsi pada
sel normal. Efek termal, yaitu suhu tubuh yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah, juga dapat menyebabkan gangguan pada sel yang
berujung pada nekrosis.
Sedangkan faktor internal penyebab nekrosis yaitu adanya
gangguan trophoneurotic (penyakit fungsional dari bagian tubuh yang
disebabkan karena kekurangan nutrisi dari saraf yang rusak di bagian-
bagian yang terlibat), cedera, dan kelumpuhan pada sel saraf. Enzim
pankreas yaitu lipase juga menjadi penyebab utama nekrosis lemak.
Nekrosis koagulatif, yaitu berbentuk seperti gel pada jaringan mati
dimana arsitektur jaringan masih bisa bertahan dan masih bisa diamati
dengan mikroskop cahaya. Jenis nekrosis ini biasanya terjadi pada
jaringan seperti ginjal, jantung, dan kelenjar adrenalin.
Nekrosis likuifaktif, merupakan bentuk berlawanan dari nekrosis
koagulatif, karena ciri-cirinya berupa pencernaan sel mati yang
menghasilkan cairan kental. Jenis nekrosis ini biasanya disebabkan
oleh infeksi bakteri dan jamur.
Nekrosis Gangren, bisa dianggap sebagai jenis nekrosis koagulatif
yang menyerupai jaringan termumifikasi.
Nekrosis Caseous, merupakan kombinasi dari nekrosis koagulatif
dan nekrosis likuifaktif yang disebabkan oleh mikrobakteria, jamur
dan beberapa zat asing.
Berikut beberapa langkah pengobatan untuk mengatasi nekrosis:
1. Debridement
Debridement yaitu penghilangan jaringan mati
dengan metode bedah atau non-bedah. Tergantung pada
tingkat keparahan nekrosis, menghilangkan jaringan yang
mati bisa dengan memotong sebagian kecil kulit, sampai
melakukan amputasi pada anggota tubuh yang terkena.  

2. Obat-Obatan
Bila nekrosis disebabkan oleh trauma fisik dan luka
bakar kimia, maka pengidap dapat mengonsumsi obat
antibiotik dan obat anti-inflamasi untuk mencegah
terjadinya peradangan dan infeksi bakteri.
3. Obat Anti-racun
Bila nekrosis disebabkan oleh racun dari gigitan
ular, maka konsumsi anti-racun bisa dilakukan untuk
menghentikan penyebaran racun dan obat antibiotik untuk
menghambat infeksi.
SUMBER

https://id.scribd.com/uploaddocument?
archive_doc=260370621&escape=false&metadata=%7B%22context
%22%3A%22archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue
%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D

https://www.google.com/amp/s/ilmuveteriner.com/apoptosis-dan-
perbedaannya-dengan-nekrosa/amp

https://www.halodoc.com/artikel/cari-tahu-tentang-penyebab-nekrosis-dan-
cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai