Anda di halaman 1dari 57

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang PBL


Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dan sangat dibutuhkan

oleh setiap orang. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 2012 mendefinisikan

kesehatan sebagai keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial

yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Bahkan UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan juga menjelaskan

dengan tegas hak dan kewajiban pemerintah maupun masyarakat yang berkenaan

dengan pemenuhan akan kesehatan melalui pembangunan kesehatan.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun

2005-2025 (RPJP-N), pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. (Sistem

Kesehatan Nasional 2012). Untuk mencapai hal tersebut, maka upaya kesehatan

dapat diupayakan agar menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta

terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan guna memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah.

Untuk mewujudkan kesehatan tersebut dapat dilihat dari 2 aspek yaitu :

pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan

mencakup 2 aspek yaitu: kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif

(pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit atau cacat) sedangkan


2

peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek yaitu: promotif (peningkatan kesehatan)

dan preventif (pencegahan penyakit).

Dalam melakukan pelaksanaan upaya-upaya di atas, maka perlu dilakukan

pendekatan, pengikutsertaan serta penggalian setiap potensi sosial dan fisik yang

ada dalam masyarakat sehingga diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Sudah banyak kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam bidang

kesehatan masyarakat. Karena itu tenaga kesehatan masyarakat sudah seharusnya

turut andil dalam pembangunan kesehatan.

Sekolah Tinggi Kesehatan Masyarakat Sumatera Utara sebagai salah satu

institusi penyelenggaraan pendidikan nasional dengan kekhususan ilmu kesehatan

masyarakat, juga turut bertanggung jawab dalam mempersiapkan tenaga

kesehatan masyarakat yang berkualitas. Sesuai dengan salah satu misi STIKES

SU yaitu menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian masyarakat

maupun pemberdayaan masyarakat yang mampu memberikan kontribusi untuk

mengembangkan seni, ilmu, teknologi kesehatan masyarakat, kompetensi lulusan,

dan pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, maka proses

belajar mengajar dilakukan juga di lapangan atau dalam komunitas masyarakat,

yang disebut dengan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah bagian dari proses belajar

mengajar (6 sks) dimana mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih memahami

serta mampu dan terampil menggunakan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah

dipelajari di kelas untuk diterapkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.


3

(Pedoman PBL Di Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Pemantang

Siantar Semester Ganjil Tahun 2017).

PBL dilaksanakan di masyarakat sebagai komunitas di wilayah kerja

Puskesmas untuk membantu masyarakat dalam memahami masalah kesehatan dan

menentukan alternatif pemecahan permasalahan kesehatan yang timbul didalam

masyarakat, sehingga masyarakat mampu berperan aktif dalam upaya

meningkatkan kesehatannya. (Pedoman PBL Di Kecamatan Tapian Dolok

Kabupaten Simalungun Pemantang Siantar Semester Ganjil Tahun 2017).

Adapun lokasi seluruh peserta PBL Fakultas Kesehatan Masyarakat di

Kecamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun Pemantang Siantar tersebar di

Nagori Naga Dolok dengan 3 Dusun yaitu:

1. Dusun huta 1

2. Huta Tongah

3. Huta Suka Tani

Salah satu lokasi PBL tersebut, yakni Nagori Dolok , yang terdiri dari 5

huta atau dusun, menjadi tempat kelompok-kelompok PBL SKM melaksanakan

tugasnya. Pemberangkatan mahasiswa PBL dilakukan pada hari Kamis, 23

Februari 2017 dan kegiatan PBL diharapkan selesai pada 5 April 2017.

Kelompok dua di dusun huta tongah kegiatan yang dilakukan menurut

hasil intervensi permasalahan tentang kesehatan lingkungan berupa pengelolaan

sampah yang kurang tepat, kebiasaan merokok, SPAL (Saluran Pembuangan Air

Limbah). Kelompok dua memprioritaskan intervensi mengenai pengelolaan

sampah yang tidak tepat.


4

1.2. Kompetensi PBL


Mahasiswa diharapkan mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan

masyarakat, memahami layanan kesehatan di puskesmas, menganalisis situasi

permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat, mengenali ekologi

masyarakat, mampu mengembangkan masyarakat agar dapat menangani

permasalahan yang terjadi dan mampu menggerakkan masyarakat agar

berpartisipasi dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada.

1.3. Tujuan PBL


1.3.1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan praktek belajar lapangan ini adalah agar mahasiswa

lebih mengenal masalah kesehatan masyarakat dan memiliki bekal keterampilan

dasar untuk menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan teori yang diperoleh

saat kuliah dan menyerapkan nya dilapangan.

1.3.2. Tujuan Khusus


Secara khusus praktek belajar lapangan ini ialah :

1. Mempunyai pemahaman ruuang lingkup kegiatan dusun huta tongah nagori

naga dolok.

2. Mampu menganalisis situasi umum dan khusus pada institusi kesehatan

3. Memiliki keampuan mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di dusun

huta tongah naga dolok


5

4. Mampu menyusun prioritas masalah yang ada di program promosi kesehatan

di dusun huta tongah naga dolok

5. Mempunyai pengalaman PBL (Pegalaman belajar lapangan) di huta tongah

naga dolok.

6. Mampu memeberikan alternative pemecahan masalah yang ada di naga dolok.

7. Mampu memberikan alternative pengambilan keputusan yang komprehensif

dalam rangka pemecahan masalah.

8. Mampu memberikan saran perbaikan penyelenggaraan PBL yang akan datang.

9. Mampu mengembangkan empati masyarakat menuju desa sehat.

1.4. Manfaat PBL

1.4.1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa mendapat pengalaman nyata dan terpapar dengan pelaksanaan

kegiatan di masyarakat nagori Naga Dolok Dusun Huta Tongah.

b. Mahasiswa mendapat pengalaman mengenai penerapan teori yang didapat

selama kuliah.

c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah masyarakat secara lebih

konfrehensip

d. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menunjukkan kemampuan

pribadi sebagai calon Sarjana Kesehatan Masyarakat yang handal.

1.4.2. Bagi Kecamatan dan Kelurahan/Desa (Institusi dan Lahan PBL)


6

a. Dapat memanfaatkan tenga terdidik untuk kepentingan kegiatan institusi

kesehatan.

b. Memunyai kesempatan untuk merekrut tenaga kesehatan dan masyrakat yg

memadai.

c. Mempunyai sumber informasi tentang ilmu kesehatan masyarakat di Stikessu.

d. Menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara

institusi tempat praktek dengan institusi pendidikan.

e. Ada sedikit perubahan lingkungan yang lebih bersih

f. Institusi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu menyelesaikan

tugas-tugas di institusi selama proses praktek berlangsung.

1.4.3. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat mengetahui dampak negatif membuang sampah sembarangan di

lingkungan Huta Tongah Nagori Naga Dolok.

b. Masyarakat mengetahui dampak positif membuang sampah pada tempatnya,

sehingga mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat.

1.4.4. Bagi Institusi Pendidikan

a. Fakultas memenuhi point ketiga Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu

Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat.

b. Laporan praktek Kesehatan Masyarakat dapat dijadikan salah satu audit

Internal kualitas pengajaran.


7

c. Memperoleh masukan yang positif untuk di terapkan dalam program praktek

selanjutnya.
8

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1 Keadaan Geografi


Kecamatan Tapain Dolok merupakan salah satu di antara Kecamatan yang

ada di wilayah pemerintahan Kabupaten Simalungun Propinsi Sunatera Utara.

Secara administrasi Kecamatan Tapian Dolok terbagi menjadi 10 Nagori.

Dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 yang menjadi

sasaran deskriptif kelompok kami adalah Nagori Naga Dolok Dusun Huta

Tongah.

Letak Geografis Dusun Huta Tongah :

Secara umum letak Geografis Dusun Huta Tongah adalah sebagai berikut

1.    Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Huta Baganding

2.    Sebelah selatan berbatasan Huta 1

3.    Sebelah barat berbatasan dengan Huta Bayu Muslimin

4.    Sebelah timur berbatasan dengan Nagori Pematang Dolok Kahean

2.2 Keadaan Demografi

Berdasarkan Hasil Pendataan primer dan pencocokkan dari data sekunder

yang diperoleh dari Kantor Pangulu , penduduk yang mendiami Dusun Huta

Tongah seluruhnya berjumlah 703 jiwa, dengan kepala keluarga 185 KK. Untuk

Dusun Bonto Panno perincian penduduknya sebagai berikut :

a)    Jumlah KK = 185 KK

b)    Jumlah laki-laki = 349 Jiwa


9

c)    Jumlah perempuan = 354 Jiwa

d) Jumlah lansia = 81 Jiwa

e)    Jumlah penduduk seluruhnya = 703 Jiwa

Namun, Hasil pendataan di atas belum mencakup secara keseluruhan KK

yang kami dapatkan dari data sekunder karena berbagai kendala yang kami hadapi

antara lain ;

a.    Adanya penduduk yang tidak tinggal menetap karena memiliki kesibukan

ditempat berbeda. Misalnya Pergi Merantau di daerah lain.

b.    Adanya penduduk yang sedang berada di tempat kerja pada waktu kami

mendata.

c.    Masih ada masyarakat yang terdaftar di kantor desa tapi sudah tidak menetap

lagi di daerah tersebut.

2.3. Status Kesehatan

Menurut Hendrik. L. Blum, ada 4 faktor yang mempengaruhi status

kesehatan, yaitu :

1.  Lingkungan.

2.  Perilaku Masyarakat.

3.  Pelayanan kesehatan.

4.  Hereditas atau genetika

2.3.1. Lingkungan
10

Keadaan lingkungan di Dusun Huta Tongah, khususnya di tinjau dari segi

sanitasi lingkungan seperti pembuangan limbah, sampah dan merokok di

sembarangan tempat, karena masyarakat masih banyak yang membuang sampah

dan limbah di sekitar rumah seperti yang terjadi di hampir sebagian besar

warganya membuang sampah atau limbahnya di sekitar rumah. Untuk jamban itu

sendiri, hampir sebagian besar masyarakat sudah memiliki jamban dan belum

memenuhi standar perilaku sehat.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan di masyarakat Dusun

Huta Tongah antara lain keadaan akses berupa jalan berbatu – batu untuk

menjangkau puskesmas pembantu /posyandu cukup baik dan jarak antara rumah

penduduk di Dusun Huta Tongah dengan puskesmas pembantu /posyandu relatif

mudah di jangkau oleh masyarakat setempat.

2.3.2. Perilaku Masyarakat

Dari segi perilaku, tingkat kesehatan masyarakat di Dusun Huta Tongah

pada umumnya sebagian besar belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari perilaku

merokok dari sebagian masyarakat yang sudah mendarah daging dalam hidup

mereka sejak dahulu terutama bagi kaum adam.

2.3.3. Pelayanan Kesehatan

Dari segi pelayanan kesehatan di Dusun Huta Tongah Nagori Naga Dolok,

Kecamatan Tapian Dolok sarana dan prasarana kesehatan tersedia berupa

posyandu dan pustu. Disamping itu kebanyakan penduduk mencari pengobatan ke

Bidan setempat.
11

2.3.4. Hereditas

Penduduk di Dusun Huta Tongah Nagori Naga Dolok sangat heterogen

dan pada umumnya masyarakat yang ada di Nagori Naga Dolok didominasi oleh

suku Jawa.
12

BAB III
METODE PELAKSANAAN PBL

3.1. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.1.1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data memegang peranan yang penting dalam mendapatkan

informasi kesehatan masyarakat. Data yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu data

primer dan data sekunder.

Pengumpulan data dilakukan melalui melalu wawancara mengunakan

kuesioner dan observasi lapangan untuk data primer dan melakukan mengambil

data dari puskesmas, kecamatan dan kelurahan untuk untuk data sekunder.

Adapun teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut :

1. Data primer

a. Observasi

Kegiatan observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke rumah

penduduk di wilayah Dusun II Huta Tongah Nagori Naga Dolok

Kecaamatan Tapian Dolok Kabupaten Simalungun.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung dengan masyarakat menggunkan

kuesioner yang telah dipersiapkan dengan sasaran seluruh masyarakat

yang ada di Dusun II Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kecaamatan


13

Tapian Dolok Kabupaten Simalungun. Kuesioner diisi oleh mahasiswa

PBL dengan mengunjungi rumah penduduk satu persatu.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber :

a. Kepala dusun II mencakup :

1. Gambaran situasi umum lokasi PBL

2. Data umum masyarakat

3. Batas wilayah dusun II

4. Jumlah kepala keluarga

b. Data Dusun II mencakup :

1. Batas wilayah kelurahan Dusun II

2. Demografi perlingkungan

c. Data Puskesmas
Data Puskesmas diperoleh dengan data sekunder, yakni meminta

salinan data Profil Puskesmas Pembantu Nagori Naga Dolok Kecamatan

Tapian Dolok Tahun 2015 kepada pihak Puskesmas. Data keterangan

tambahan seperti keterangan mengenai mekanisme Puskesmas diperoleh

dengan wawancara langsung dengan Kepala Tata Usaha Puskesmas

Pembantu Huta Nagori Dolok atas izin dari Kepala Puskesmas Pembantu

Huta Nagori Dolok.

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis

secara manual. Pengolahan dan analisis dilakukan dengan merumuskan


14

beberapa permasalahan yang dialami Puskesmas di wilayah kerjanya dan

secara khusus yang terkait dengan wilayah Huta Tongah. Data disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.1.2. Analisis Data

Data yang dikumpulkan baik data primer dan data sekunder kemudian

diolah dan disajikan dalam bentuk narasi dan distribusi frekuensi.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi dalam pelaksanaan PBL ini adalah seluruh warga Huta Tongah

Nagori Naga Dolok Kecamatan Tapian Dolok dengan jumlah populasi 185 KK

dan jumlah keseluruhan penduduk mencapai 703 jiwa.

3.2.2. Sampel

Besar sampel yang digunakan dalam kegiatan PBL ini adalah 125 KK.

Hasil sampel diperoleh berdasarkan rumus slovin sebagai berikut :

n= N
1+ (N.d2)

n= 185 KK
1+(185.0,052)

n = 125 KK
15

3.3. Matriks Kegiatan PBL

Dalam kegiatan PBL semua rencana kegiatan di desa Purwodadi dan di

tulis dalam matriks rencana kegiatan PBL mahasiswa, dimana matriks tersebut

berisikan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PBL berlangsung dan

waktu pelaksanaanya. Adapun matriks pelaksanaan PBL kelompok II Huta tongah

Nagori Naga Dolok adalah sebagai berikut:

Minggu Ket
No Rencana kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mencari dan mentukan tempat Terlaksana
posko mahasiswa di lokasi
2 Pembukaan PBL di Balai Desa Terlaksana
Sidorejo
3 Perkenalan dengan masyarakat Terlaksana
setempat
4 Analisa situasi kependudukan dan Terlaksana
masalah kesehatan masyarakat,
kesling dan perilaku kesehatan dan
program pelayanan kesehatan
masyarakat
5 Penyusunan instrumen penelitian Terlaksana
6 Pengumpulan data kependudukan Terlaksana
dan data kesehatan masyarakat
7 Penentuan masalah yang adadi Terlaksana
masyarakat
8 Penentuan prioritas masalah yang Terlaksana
ada di masyarakat
9 Penyusunan rencana intervensi Terlaksana
16

dalam mengatasi permasalahan


10 Pelaksanaan intervensi Terlaksana
11 Evaluasi dan monitoring Terlaksana
pelaksanaan intervensi dan hasil
pelaksanaan intervensi
12 Penyusunan laporan Terlaksana
13 Persiapan penutupan PBL Terlaksana
14 Penutupan PBL di Balai Desa Terlaksana
15 Konsultasi laporan PBL dengan Terlaksana
dosen pembimbing lapangan di
kampus STIKES SU Medan
16 Seminar PBL di kampus STIKES Terlaksana
SU
17

BAB IV
ANALISA DATA DAN PERENCANAAN INTERFENSI

4.1 Analisa Data Wilayah Umum

4.1.1. Data geografis desa Nagori Dolok

Berdasarkan data sekunder yang di peroleh dari kantor camat dan kantor
kepala desa, bahwa desa Naga Dolok adalah salah satu desa yang terdapat di
kecamatan tapian dolok kabupaten simalungun. Desa Nagori Dolok terbagi atas 6
dusun, dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Serdang Bedagai

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Batu Silauyat

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Dolo Kahaean

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bayu muslimin


Wilayah desa naga dolok merupakan daerah daratan yang dengan suhu
udara panas serta dipengaruhi oleh dua musim yaitu hujan dan kemarau dengan
sumber mata pencaharian bertani.

Adapun sarana dan fasilitas umum yang ada di desa Nagori naga dolok
kecamatan tapian dolok adalah sebagai berikut:

a. Sarana Ibadah

- Mesjid ada 6 buah

- Surau ada 4 buah

- Gereja ada 1 buah


18

a. Prasarana Kesehatan

Beberapa prasarana kesehatan di Nagori Naga Dolok adalah sebagai berikut:

- Puskesmas Pembantu ada 1 buah

- Polindes ada 1 buah

- Posyandu ada 4 buah

- Praktik Bidan ada 1 buah

Nagori naga dolok memiliki penduduk dengan jumlah 2781 jiwa, laki-laki

1438 orang dan perempuan 1343 orang dan jumlah rumah tangga 777 KK dengan

luas wilayah ....Ha. Nagori Naga Dolok memiliki 6 Huta.

4.1.2. Data Demografi Dusun II Nagori Naga Dolok

Dusun Huta Tongah adalah salah satu dari 6 dusun yang ada di wilayah

Nagori Naga Dolok. Dari data primer yang didapat melaluipenyebaran kuisioner

yang dilakukan oleh mahasiswa PBL, dapat di ketahui bahwa :

Berdasarkan tabel 4.1. distribusi yang di peroleh terdapat 281 jiwa dari

125 KK yang di ambil melalui kuisioner. Dimana jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 137 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 144 jiwa.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Usia


Terakhir Di Dusun Huta Tongah Nagori Naga Dolok
Kec.Tapian Dolok Tahun 2017.

Usia Laki-laki Perempuan


0-4 11 6
5-9 13 5
10-14 16 10
15-19 13 16
20-24 8 14
25-29 10 9
30-34 13 19
35-39 10 14
40-44 9 9
19

45-49 4 4
50-54 9 11
55-59 9 15
60-64 11 10
65+ 1 2
Jumlah 137 144

Tabel 4.2. Data 10 Penyakit Besar Terbanyak Di Puskesmas Kecamatan


Tapian Dolok Tahun 2017

No Jenis penyakit Jumlah kunjungan

1. ISPA 2.191 orang


2. Diare 987 orang
3. Hipertensi 976 orang
4. Reumatik 865 orang
5. Penyakit Kulit Alergi 745 orang
6. Skabies 670 orang
7. Tonsilitis 617orang
8. Pulpa Dan Jaringan Psriper 567 orang
9. TB Paru Tersangka 552 orang
10. Penyakit Kulit Infeksi 528 orang
Total 8.698 orang
Sumber : Puskesmas Tapian dolok

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Penyakit ISPA, Diare ,hipertensi

merupakan tiga penyakit yang paling banyak dijumpai di Puskesmas Tapian

Dolok Tahun 2017. Penyakit Kulit Infeksi adalah penyakit dengan kasus paling

sedikit.

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Khusus Nagori Naga


Dolok Dusun HutaTongah Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Kelompok Jumlah


1. Ibu Hamil 2
2. Bayi 4
3. Balita 13
4. Anak Sekolah 73
5. Remaja 55
6. Tenaga Kerja 139
7. Usia Lanjut 48
8. Jumlah PUS 47
20

9. Jumlah peserta KB 34

Berdasarkan tabel diatas distribusi yang di peroleh terdapat mayoritas

jumlah Anak Sekolah sebanyak 261 dan minoritas pada ibu hamil dengan jumlah

2 orang.

Tabel 4.4. Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun


Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Jenis pekerjaan Jumlah Persen (100%)


1. Petani 53 56 %
2. Wiraswasta 4 5%
3. Wirausaha 0 0%
4. PNS 1 2%
5. Buruh Lepas 19 20 %
6. Karyawan Swasta 2 2%
7. IRT 14 15 %
8. Pengangguran 0 0%
Total 93 100 %

Berdasarkan tabel diatas distribusi responden berdasarkan pekerjaan di

dusun II tahun 2017 mayoritas responden bekerja sebagai Petani sebanyak 5

( 56% ) dan minoritas bekerja sebagai PNS sebanyak 1 ( 2 % ).

Tabel 4.5. Distribusi Kepala Keluarga Berdasarkan Penghasilan Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Penghasilan Jumlah Persen (100%)


1. < 1.000.000 16 17 %
2. 1.000.000 – 2.000.000 29 31 %
3. > 3.000.000 48 52 %
Total 93 100 %

Berdasarkan tabel diatas responden menurut penghasilan sebanyak 48 kk

berpenghasilan diatas 3 Juta ( 52 % ) dan 16 kk berpengahsilan dibawah 1 juta

( 17 % ).
21

Tabel 4.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Khusus Di Huta Tongah


Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Suku Jumlah Persen (100%)


1. Jawa 81 87 %
2. Batak 12 13 %
Total 93 100 %

Berdasarkan tabel diatas menurut suku mayoritas Batak sebanyak 81 KK (

87 % )

Tabel 4.7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Khusus Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Agama Jumlah Persen (100%)


1. Islam 87 94 %
2. Kristen Protestan 6 6%
Total 93 100 %

Berdasarkan tabel diatas mayoritas agama di dusun ini adalah agama

Islam sebanyak 87 KK ( 94 % ) dan minoritas agama Kristen Protestan sebanyak

6 KK ( 6 % )

Tabel 4.8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan Khusus Di


Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Status perkawinan Jumlah Persen (100%)


1. Kawin 83 89 %
2. Duda / Janda 10 11 %
Total 93 100 %

Berdasarkan tabel diatas menurut status perkawinan mayoritas status

Kawin sebanyak 83 KK ( 89 % ) dan minoritas status perkawinan Duda / Janda

sebanyak 10 KK ( 11 % ).
22

4.2. Analisis Berdasarkan Masalah Kesehatan Keluarga

4.2.1. Angka Kesakitan

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta

lingkungan (Notoadmodjo, 2007)

Tabel 4.9. Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Sakit Dalam 1 Tahun


Terakhir Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok
Tahun 2017

No. Sakit 1 tahun terakhir Jumlah Persen (100%)


1. Sakit 60 56 %
2. Tidak Sakit 23 44 %
Total 93 100 %

Angka kesakitan yang dilihat berdasarkan angka sekitar 60 responden yg

sakit selama 1 tahun terkhir.

4.2.2. Angka Kematian

Tabel 4.10 Distribusi Penduduk Berdasarkan Angka Kematian Anggota


Keluarga Dalam 1 Tahun Terakhir

No. Meninggal 1 Tahun Jumlah Persen (100%)


Terakhir
1. Meninggal 0 0%
2. Tidak 0 0%
Total 0 0%

Berdasarkan angka kematian tidak ada anggota keluarga yang meninggal pada

kurun waktu 1 tahun terakhir.


23

4.3. Analisa Kesehatan Lingkungan

Tabel 4.11.Distribusi Responden Berdasarkan adanya parit/drainase Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Drainase/parit Jumlah Persen (100%)


1. Ada 0 0%
2. Tidak Ada 93 100%
Total 93 100

Distribusi dari data diatas, distribusi responden berdasarkan Drainase/parit

di dusun II Huta Tongah mayoritas Tidak Ada Drainase/parit sejumlah 93 KK

(100 %).

Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan parit/drainase mengalir Di


Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017

No. Drainase/parit Jumlah Persen (100%)


1. Mengalir 0 0%
2. Tidak Mengalir 93 100%
Total 93 100

Distribusi dari data diatas, distribusi responden berdasarkan Drainase/parit

Mengalir di dusun II Huta Tongah mayoritas Tidak Ada Drainase/parit sejumlah

93 KK (100 %).

Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan banyaknya Lalat Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Banyak lalat Jumlah Persen (100%)


1. Ya 6 7%
2. Tidak banyak 86 93 %
Total 93 100

Distribusi dari data diatas, distribusi responden berdasarkan banyaknya

lalat di Dusun II mayoritas responden tidak banyak lalat sebanyak 86 kk ( 93 % ).


24

Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Lalat Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Sumber lalat Jumlah Persen (100%)


1. Drainase 0 0%
2. Tempat sampah 13 14 %
3. Kandang ternak 80 86 %
Total 93 100

Distribusi dari data diatas, distribusi responden berdasarkan sumber lalat di

Dusun II mayoritas responden sumber lalat dari kandang ternak sebanyak 80 kk (

86 % )

Tabel 4.15. Distribusi Responden Berdasarkan Banyaknya Nyamuk Di


Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017

No. Banyaknya Nyamuk Jumlah Persen (100%)


1. Ya 24 26 %
2. Tidak banyak Nyamuk 69 74 %
Total 93 100

Distribusi dari data diatas, distribusi responden berdasarkan Banyaknya

Nyamuk di Dusun II mayoritas responden tidak banyak nyamuk 69( 74 % ).

Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Nyamuk Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Sumber Nyamuk Jumlah Persen (100%)


1. Parit 0 0%
2. Sungai 0 0%
3. Ternak 93 100 %
Total 93 100

Distribusi dari data diatas, distribusi responden berdasarkan Sumber

Nyamuk di Dusun II mayoritas responden Sumber Nyamuk dari ternak 93(100%).

Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Sumber Air


Bersih Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok
Tahun 2017
25

No. Jenis Sumber Air Jumlah Persen (100%)


1. Sumur Gali 0 0%
2. Sungai 4 5%
3. Air Hujan 5 6%
4. PDAM 0 0%
5. Sumber mata air ( air 0 0%
pancuran )
6. Kolam Penampungan 0 0%
7. Zet Pam 84 89 %
Total 93 100 %

Dari tabel diatas mayoritas jenis sumber air bersih berasal dari Zet Pam

sebanyak 84 ( 89 % ) dan minoritas sebanyak 4 ( 5%

Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tempat sumber


pencemaran ( air limbah, septi tank, sampah, kandang ternak )
Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017

No. Tempat Sumber Jumlah Persen (100%)


Pencemaran
1. Ada 93 100 %
2. Tidak Ada 0 0%
Total 93 100

Dari data diatas, mayoritas responden ada sumber pencemaran sebanyak

93 ( 100 % ).

Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Cara Pengolahan


Air Minum Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian
Dolok Tahun 2017

No. Pengolahan Air Minum Jumlah Persen (100%)


1. Dimasak 93 100 %
2. Dispenser dengan alat 0 0%
pemanas/pendingin
3. Disaring / filtrasi 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan cara pengolahan air minum

responden mayoritas responden dimasak dengan sebanyak 93 ( 100 % )


26

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat


Penyimpanan Air Minum Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok
Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Tempat Penyimpanan Air Jumlah Persen (100%)


Minum
1. Dispenser 0 0%
2. Teko /Ceret/Termos/Jerigen 93 93%
3. Kendi 0 0%
4. Ember / panci tertutup 0 0%
5. Ember / panci terbuka 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jenis penyimpanan air minum

responden mayoritas menggunakan teko/ceret/termos/jerigen 93(100 % ).

Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Jamban Di


Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017
No. Jenis Jamban Jumlah Persen (100%)
1. Leher angsa dengan septi 93 100 %
tank
2. Leher angsa tanpa septi 0 0%
tank
3. Cemplung 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jenis jamban responden mayoritas

responden menggunakan jamban dengan leher angsa dengan septi tank sebanyak

93 ( 100 % ).

Tabel 4.22. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebersihan


Jamban Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok
Tahun 2017
No. Kebersihan Jamban Jumlah Persen (100%)
1. Sekali 3 hari 39 42 %
2. Seminggu sekali 64 68 %
27

3. 2 minggu sekali 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan kebersihan jamban responden

mayoritas jamban dibersihkan sekali seminggu sebanyak 64 ( 68% ) dan

minoritas 3 hari sekali sebanyak 39 ( 42 % ).

Tabel 4.23. Distribusi Frekuensi Jarak Jamban dengan Sumber Air Bersih
Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017

No. Jarak Jamban Jumlah PERSEN (100%)


< 10 M 0 0%
>10 M 93 93 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jarak jamban dengan sumber air

bersih responden mayoritas berjarak > 10 m sebanyak 93 ( 100 % ) .

Tabel 4.24. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Bangunan Rumah


Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017

No. Bangunan Rumah Jumlah Persen (100%)


1. Permanen 82 88 %
2. Semi permanen 11 12 %
3. Tidak permanen 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi brdasarkan bangunan rumah responden

mayoritas permanen sebanyak 82 ( 88 % ) dan minoritas tidak permanen sebanyak

11 ( 12 % ).

Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dinding Rumah Di


Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Dinding Rumah Jumlah Persen (100%)


Responden
1. Tembok 77 82 %
2. Papan 0 0%
28

3. Daun ( tepas ) 0 0%
4. Setengah beton dan papan 16 18 %
5. Gypsum, asbes 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan dinding rumah responden

mayoritas memiliki tembok sebanyak 77 ( 82 % ) dan minoritas setengah beton

dan papan sebanyak 16 ( 18 % ).

Tabel 4.26. Distribusi Responden Berdasarkan Atap Rumah Di Huta Tongah


Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Atap Rumah Jumlah Persen (100%)


1. Daun 0 0%
2. Seng 87 93 %
3. Genteng 6 7%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan atap rumah responden mayoritas

responden memakai atap rumah seng sebanyak 87 ( 93 % ) dan minoritas

memakai genteng sebanyak 6 ( 7 % ).

Tabel 4.27. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Langit-


Langit Rumah Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian
Dolok Tahun 2017

No. Jenis Langit-Langit Jumlah Persen (100%)


1. Plastic 0 0%
2. Gypsum 0 0%
3. Asbes 77 83 %
4. Triplek 4 5%
5. Tidak ada 12 12 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jenis langit-langit rumah mayoritas

responden tidak memakai asbes sebanyak 77 ( 46% ) dan minoritas memakai

triplek sebanyak 4 kk ( 5 % ).
29

Tabel 4.28. Distribusi Frekuensi Berdasrkan Jenis Lantai Rumah Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Lantai Rumah Jumlah Persen (100%)
1. Tanah 0 0%
2. Semen kasar 40 46 % %
3. Keramik/ubin/tegel 53 56 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jenis lantai rumah mayoritas

responden menggunakan keramik/ ubin/ tegel sebanyak 53kk ( 56 % ) dan

minoritas menggunakan tanah sebanyak 40 ( 44 % ).

Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Responden Berdasrakan Jumalah Kamar


Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017
No. Jumlah Kamar Jumlah Persen (100%)
1. 1 kamar 10 11 %
2. 2 kamar 55 59 %
3. Lebih dari 2 kamar 28 30 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jumlah kamar responden mayoritas

2 kamar sebanyak 55 ( 59 % ) dan minoritas dengan 1 kamar sebanyak 10 ( 11 %).

Tabel 4.30. Distribusi frekuensi berdasarkan kebersihan lingkungan rumah


Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017
No. Kebersihan Lingkungan Jumlah Persen (100%)
Rumah
1. Bersih 33 35 %
2. Kurang Bersih 58 54 %
3. Kotor 6 7%
Total 93 100 %
Dari data diatas, berdasarkan kebersihan lingkungan rumah responden

mayoritas lingkungan rumah kurang bersih sebanyak 58 kk ( 54 % ) dan minoritas

lingkungan rumah kotor sebanyak 6 ( 7 % ).

Tabel 4.31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Membuang


Sampah Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok
Tahun 2017
30

No. Membuang Sampah Jumlah Persen (100%)


1. Setiap hari 42 46 %
2. 2 X sehari 51 54 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan kebiasaan membuang sampah

mayoritas responden membuang sampah setiap hari sebanyak 51 ( 54 % ) dan

minoritas membuang sampah 2 kali sehari sebanyak 42 ( 46 % ).

Tabel 4.32. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat


Penampungan Sampah Sementara Di Huta Tongah Nagori Naga
Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017

No. Tempat Sampah Jumlah Persen (100%)


1. Ada 8 9%
2. Tidak Ada 85 91 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan tempat penampungan sampah

sementara mayoritas responden tidak memiliki tempat sampah sebanyak 85 ( 91

% ) dan minoritas tidak memiliki tempat sampah seebanyak 8 ( 9 % ).

Tabel 4.33. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Pengolahan Sampah


Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun
2017
No. Tempat Pembuangan Jumlah Persen (100%)
Sampah
1. Ke TPA 0 0%
2. Dibakar 93 100 %
3. Dikubur 0 0%
4. Ke irigasi 0 0%
Total 93 100 %
31

Dari data diatas, distribusi berdasarkan tempat pengolahan sampah

mayoritas responden membakar samapah sebanyak 93 ( 100 % ).

Tabel 4.34. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat


Penampungan Air Limbah Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok
Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Tempat Penampungan Jumlah Persen (100%)
Air Limbah
1. Ada 9 10 %
2. Tidak Ada 84 90 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan tempat penampungan air limbah

mayoritas responden tidak memiliki penampungan air limbah sebanyak 84 (90

% ) dan minoritas memiliki tempat penampungan air limbah sebanyak 9 (10 % ).

Tabel 4.35. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jarak Aliran


SPAL dengan Sumber Air Bersih Di Huta Tongah Nagori Naga
Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Jarak Aliran SPAL Jumlah Persen (100%)
1. <10 m 14 15 %
2. >10 m 79 85 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi beradsarkan jarak aliran SPAL dengan sumber

air bersih mayoritas responden memiliki jarak aliran > 10 m sebanyak 79 ( 85% )

dan minortas responden memliliki jarak aliran SPAL <10 m sebanyak 14 ( 15 % ).

Tabel 4.36. Distribusi Frekuensi Aliran SPAL Berdasarkan Air Limbah


Yang Menimbulkan Genangan Air Di Huta Tongah Nagori Naga
Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Genangan Air Jumlah Persen (100%)
1. Ya 19 21 %
2. Tidak 74 79 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan aliran SPAL berdasarkan air

limbah menimbulkan genangan air mayoritas responden tidak menimbulkan


32

genangan air sebanyak 74 ( 79 % ) dan minoritas responden menimbulkan

genangan air sebanyak 19 ( 21 % ).

Tabel 4.37. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Ternak Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Jenis ternak Jumlah Persen ( 100% )
1. Unggas ( ayam,burung,bebek ) 35 37 %
2. Ternak Sedang
( kambing,domba ) 46 50 %

3. Ternak Besar 12 13 %
(sapi,kerbau,kuda)
Total 93 100 %

Dari tabel diatas mayoritas penduduk memelihara ternak jenis sedang 46 (

50 % ) dan minoritas memelihara jenis ternak besar 12 % ( 13 % ).

Tabel 4.38. Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Kandang Hewan


Peliharaan Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian
Dolok Tahun 2017
No. Lokasi kandang Jumlah Persen ( 100% )
1. Kandang Luar Rumah 76 82 %
2. Luar Rumah Tanpa Kandang 17 18 %
Total 93 100

Dari data diatas, distribusi responden berdasarkan letak kandang ternak

mayoritas responden memelihara ternak dengan kandang luar rumah sebanyak 76

( 82 % ).

4.3.4. Analisa Pelayanan Kesehatan

Tabel 4.39. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemilihan Pelayanan


Kesehatan Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian
Dolok Tahun 2017
33

No. Pelayanan Kesehatan Jumlah Persen (100%)


1. Puskesmas Pembantu 28 30 %
2. Praktek bidan 60 65 %
3. Poskesdes 4 5%
4. Dukun 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi pemilihan pelayanan kesehatan mayoritas

responden memlilih pelayanan kesehatan di praktek bidan sebanyak 60 ( 65 % )

dan minoritas responden memilih pelayanan kesehatan di Poskesdes sebanyak 4 (

5 % ).

Tabel 4.40. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Alasan Pemilihan


Pelayanan Kesehatan Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok
Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Alasan Pemilihan Jumlah Persen (100%)
Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanannya bagus 47 50 %
2. Biaya terjangkau 4 5%
3. Dekat 9 10 %
4. Cepat sembuh 33 35 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan alasan pemilihan pelayanan

kesehatan mayoritas responden menyatakan alasan karena pelayanan bagus

sebanyak 47 ( 50 % ) dan minoritas responden menyatakan alasannya karena

Biaya terjangkau sebanyak 4 kk ( 5 % ).

Tabel 4.41. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemilihan Pertolongan


Persalinan Di Huta Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian
Dolok Tahun 2017
34

No. Pemilihan Pertolongan Jumlah Persen (100%)


Persalinan
1. Rumah Sakit 7 8%
2. Puskesmas 19 20 %
3. Praktek Bidan 66 70 %
4. Praktek Dokter 0 0%
5. Dukun 1 2%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan pemilihan pertolongan persalianan

responden memilih pertolongan persalinan di praktek bidan sebanyak 66 ( 70 % )

dan minoritas responden memilih pertolongan pesalinan di Dukun sebanyak 1 ( 2

% ).

Tabel 4.42. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Merokok Di Huta


Tongah Nagori Naga Dolok Kec.Tapian Dolok Tahun 2017
No. Merokok Jumlah Persen (100%)
1. Ya 81 87 %
2. Tidak 12 13 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan mengkonsumsi rokok responden

mayoritas merokok sebanyak 81 ( 87 % ) dan minoritas responden tidak

mengkonsumsi rokok sebanyak 12 ( 13 % ).

Tabel 4.43. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Komsumsi Alcohol


No. Alcohol Jumlah Persen (100%)
1. Ya 25 27 %
2. Tidak 68 73 %
Total 93 100 %
35

Dari data diatas, distribusi berdasarkan mengkomsumsi alkohol mayoritas

tidak mengkomsumsi alkohol sebanyak 68 ( 73 % ).

Tabel 4.44. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Bayi Yang Mendapatkan ASI Eksklusif
No. ASI Eksklusif pada Jumlah Persen (100%)
Bayi
1. Ya 4 100 %
2. Tidak 0 0%
Total 4 100 %

Dari data diatas, berdasarkan bayi yang mendapat ASI Eksklusif pada bayi

mayoritas mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 4 ( 100 % )

Tabel 4.45. Distribusi frekuensi berdasarkan Bayi yang diberikan MAkanan


Pendamping ASI

No. Makanan Pendamping Jumlah Persen (100%)


ASI
1. Ya 0 0%
2. Tidak 4 100 %
Total 4 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan bayi yang diberikan makanan

pendamping ASI mayoritas ya sebanyak 4 ( 100 % ).

Tabel 4.46.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Apsektor KB

No. Istri memakai KB Jumlah Persen (100%)


1. Ya 34 73 %
2. Tidak 13 27 %
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan apsektor KB sebanyak 34 ( 73 % )

dan minoritas tidak memiliki alat KB sebanyak 13 ( 27 % ).

Tabel 4.47 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Alat KB


36

No. Jenis KB Jumlah Persen (100%)


1. Pil 12 13 %
2. Suntik 63 67 %
3. Implant 14 15 %
4. Steril 4 5%
5. IUD 0 0%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan jenis KB yang dipakai istri

mayoritas menggunakan alat KB jenis suntik sebanyak 63 ( 67 % ) dan minoritas

istri menggunakan alat KB jenis IUD sebanyak 0 ( 0 % ).

Tabel 4.48. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ibu hamil Ynag Memeriksakan
Kehamilan
No. Pemeriksaan kehamilan Jumlah Persen (100%)
1. Ya 2 100 %
2. Tidak 0 0%
Total 2 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya mayoritas ya sebanyak 2 ( 100 % ).

Tabel 4.49. Distribusi Frekuensi Responden Berdarkan Dilakukan nya


Penyuluhan Kesehatan di Dusun Huta Tongah
No. Penyuluhan Kesehatan Jumlah Persen (100%)
dari Puskesmas
1. Ya 0 0%
2. Tidak 93 100%
Total 93 100 %

Dari data diatas, distribusi berdasarkan dilakukannaya penyuluhan

kesehatan dari Puskesmas mayoritas tidak sebanyak 93 ( 100 % ).

4.4. Perumusan Masalah dan Prioritas Masalah


37

4.4.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan analisa kesehatan masyarakat di dapat

dariu data primer dan sekunder melalui penyebaran kuesioner kesetiap rumah

maka mahasiswa PBL merumuskan ada beberapa masalah di lingkungan tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Sampah

2. Merokok

3. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

Dari tiga perumusan masalah diatas, prioritas masalah yang akan

diintervensi sedapat mungkin dapat memperdayakan masyarakat desa Nagori naga

dolok Dusun II, dengan demikian kelompok 2 (dua) menganalisa kembali

permasalahan yang akan di intervensi kepada masyarkat yang akan diintervensi di

pilih dengan berbagai pertimbangan dan atas dasar kemampuan kelompok dua dan

masyarakat desa Dusun II.

4.8. Prioritas Masalah

Masalah yang akan ditetapkan sebagai prioritas masalah harus benar-benar

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat oleh karena itu peran serta

masyarakat dalam menentukan langkah dan daftar apa-apa saja yang mereka

butuhkan sangat berpengaruh terhadap berjalannya keberlangsungan kegiatan

intervensi, sesuai dengan hasil kesepakatan kelompok dua. Maka prioritas

masalah yang akan diintervensi adalah sampah. Setelah ditentukan prioritas

masalah maka untuk mencari solusi masalah tersebut dilaksanakan rembuk desa

pada hari jum’at tanggal 28 maret 2017.


38

Rembug desa merupakan salah satu cara untuk mencapai suatu

kesepakatan antara masyarakat (yang diwakili oleh aparat desa dan para tokoh)

dengan peserta PBL mengenai prioritas masalah yang terdapat di desa tersebut.

Rembug desa di Huta Nagori Dolok diadakan untuk menentukan Prioritas

Masalah terkait dengan kesehatan yang ada di Huta Nagori Dolok, Kecamatan

Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

Adapun persiapan dari Pelaksanaan Rembuk Desa di huta tongah yaitu:

1. Meminta persetujuan Pangulu Huta Tongah agar pelaksanaan rembug desa

diizinkan dilaksanakan di Kantor Pangulu Huta Tongah.

2. Mengundang pihak-pihak berikut untuk menghadiri rembug desa:

1. Bapak Pangulu Huta Nagori Dolok

3. Bapak Ketua Karang Taruna

4. Bapak Kepala Dusun 1

5. Perwakilan Ibu PKK dan Kader

6. Ibu Bidan Desa

7. Tenaga Honorer Kantor Kelurahan

8. Perwakilan Masyarakat

9. Humas Kelurahan

10. Bapak Kepala Dusun 2

11. Kepala Puskesmas

12. Tokoh Agama


39

13. Tokoh Masyarakat

3. Menyiapkan peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan dalam rembuk

desa di antaranya daftar hadir peserta, alat tulis, media, dan kalkulator

4. Menyediakan konsumsi dan dokumentasi

5. Pembagian tugas pada acara Rembug Desa:

a. Moderator dan MC : Sophie Amanda CS dan Dian PS Sihotang

b. Pemaparan : Ferawati Limbong

c. Notulen : Janna Nofana Siallagan

d. Dokumentasi : Siti Marwiyah

e. Konsumsi : Sry Wahyuni

Metode yang digunakan dalam rembug desa ini adalah pemaparan dan

39tanya jawab dengan para peserta rembug. Kegiatan pemecahan masalah

dipaparkan di akhir permasalahan dan didiskusikan dengan peserta rembug untuk

memperoleh keputusan solusi yang akan diambil dalam implementasi nantinya.

Rembug desa di Nagori Naga Dolok ini dihadiri oleh yaitu:

1. Bapak Pangulu : Solih Efendi, SE

2. Perwakilan BHABINKAMTIBNAS : J.Saragih

3. Ketua Karang Taruna : Lia Pinurika Purba

4. Bapak Kepala Dusun Huta II : Suroto

5. Perwakilan Ibu PKK : Widiarti

6. Ibu Bidan Desa : Dewi Sinaga

7. Masyarakat : Masyarakat

Huta Tongah yang dihadiri


40

oleh Mayoritas ibu-ibu

Perwiritan sejumlah 26

Orang

Pihak yang tidak bisa hadir dalam kegiatan rembug desa ini adalah:

1. Ketua Karang Taruna : Lia Pinurika Purba

2. Kepala Puskesmas : dr.Leni

Alat bantu yang digunakan pada saat melaksanakan rembug desa yaitu:
2. Kertas karton sebagai pengganti papan tulis, yang memuat keterangan-

keterangan yang perlu selama jalannya rembug.

3. Spidol / Alat Tulis

Rembuk desa di Nagori Naga Dolok diadakan pada :

Hari/tanggal : Selasa/ 28 Maret 2017

Waktu : 15.00 - selesai

Tempat : Balai Desa Nagori Naga Dolok

Berdasarkan hasil rembuk desa yang telah dilaksanakan, maka didapatlah

akar permasalahan tentang upaya Pemilahann sampah basah dan kering serta

pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan tong sampah organik dan organik

dapat dilihat pada “But why technik” dibawah ini :


39

Pada saat rembuk desa, didapatkan hasil butwhy seperti dibawah ini :

Masalah Kesehatan Lingkungan Sampah Berserakan

SAMPAH

Tidak ada pengangkut Tong tidak tersedia Tidak ada penyuluhan Kurang sadar nya masyarakat Kebiasaan menumpuk
sampah akan bahaya sampah sampah di pekarangan
rumah

Pemerintah tidak Tidak adanya dana dari Petugas jarang ditempat Tidak adanya arahan dari petugas Tidak adanya bak/tong
menyediakan pemerintah kesehatan sampah

Tidak menyediakan untuk


Jalan rusak, berbatu2 Tidak ada pengajuan untuk petugas kesehatan jarang
Desa jauh dari kota pribadi masing-masing,
pembuangan tempat ditempat
kepedulian masyarakat thd
sampah lingkungan kurang
40

4.1. But why tecnique

Intervensi dari akar masalah :

Tidak ada pengajuan Pemberiaan leaflet serta


Sampah
dana khusus pembuatan penyuluhan kepada siswa
tong sampah serta siswi SD
Upaya
penanggualangan pengangkutan oleh
sampah kepala desa
Penyuluhan
Membakar kepada
masyarakat
sampah
Binaan dari Petugas
Kesehatan Pemberdayaan
masyarakat dalam
Tidak membedakan pemmbuatan tong
sampah basah dan sampah organik dan non
kering organik

Dalam menentukan intervensi, mahasiswa mempertimbangakan kegiatan berdasarkan

aspek moril dan materil dengan ketentuan pertimbangan sebagai berikut :

1. Keefektifan intervensi

2. Pertimbangan dana untuk intervensi

3. Dukungan masyarakat terhadap program intervensi

4. Pengorganisasian intervensi
41

4.7. Matriks Rencana Intervensi

Tabel 4.47. Matriks Rencana Intervensi Akar Masalah Di Desa Dusun II


Huta Tongah desa Nagori Naga Dolok kec. Tapian Dolok
Kabupaten Simalungun

Pilihan Dukungan Pengorganisasian


No Efektifitas Dana
Intervensi Masyarakat kegiatan
1. Penyuluhan Cukup efektif Tidak Ibu- ibu di Mudah dilakukan
tentang sampah karena dibutuhkan perwiritan dan karna Kepala
berhubungan dana yang siswa/i bersedia sekolah dan ketua
langsung begitu besar mengikuti perwiritan bersedia
dengan penyuluhan di untuk diadakannya
masalah sekolah penyuluhan
2. Pemberian Sangat Tidak Partisipasi Mudah dilakukan
leaflet terhadap berpengaruh dibutuhkan masyarakat cukup karena sasarannya
siswa siswi SD karena dana yang baik dan juga adalah anak usia
untuk berhubungan begitu besar mendukung sekolah dan ibu-ibu
ditempelkan langsung perwiritan
disekolah dan dengan
dirumah siswa masalah
siswi
3. Pemberdayaan Cukup efektif Butuh dana Masyarakat Mudah untuk
masyrakat karena dapat tapi tidak sangat dilakukan karena
dalam mengatasi terlalu besar mendukung sasaranya hanya
pembuatan sumber dusun 2 dan SD
tong sampah masalah Negeri 094126
organik dan
non organik
42

Tabel 4.48. Matriks Rencana Kelompok II Kegiatan Intervensi PBL


Mahasiswa S-1 Kesehatan Masyarakat STIKesSu di Dusun II

Tanggal
No Rencana Kegiatan Keterangan
29 29 29 30 31
1 Diskusi dan meminta izin kepala Terlaksana
desa, dan ketua perwiritan untuk
melakukan intervensi
2 Diskusi kelompok dan penyusunan Terlaksana
materi
3 Pencetakan poster dan piagam Terlaksana
penghargaan
4 Pelaksanaan penyuluhan kepada ibu- Terlaksana
ibu perwiritan dan pemberian piagam
penghargaan kepada duta kebersihan
5 Pelaksanaan penyuluhan kepada Terlaksana
siswa siswi SD N. 094126 serta
pemberian poster dan piagam
penghargaan terhadap duta
kebersihan
6 Pembuatan tong sampah kepada Terlaksana
masyarakat dusun II dan sekolah SD
N. 094126

Tabel 4.49. Matrik Kerja Lanjutan Intervensi Akar Masalah di Dusun II


huta Tongah
43

Peningkatan
No Pilihan Intervensi Dampak Kelangsungan
pengetahuan
1. Penyuluhan Mudah Besar Tidak dapat
berkelanjutan
2. Pemberian leaflet Mudah Besar Dapat
berkelanjutan
3. Pemberdayaan Mudah Besar Dapat
masyarakat dalam berkelanjutan
pembuatan tong
sampah

Tabel 4.50. Matrik Pemilihan Bentuk Media/Materi penyuluhan Pada


Masyarakat di Dusun II Huta Tongah desa Nagori Naga Dolok

Pelihan Bentuk
Dukungan Pengorganisasian
No Intervensi Materi Efektifitas Dana
masyarakat kegiatan
Penyuluhan
1. Leaflet Penjelasan Tidak Tidak Mudah dikerjakan
materi minim terlalu memerlukan
tetapi mudah besar sumber dari
dibawa dan riset yg banyak
lebih banyak tetapi akan
dibandingkan mudah rusak
browser apabila di
tempat public
2. Poster Memuat Tidak Gambar Mudah dikerjakan
penjelasan terlalu mudah di
materi minim besar pahami
tetapi banyak masyarakat
pesan penting

4.8. Rencana Kegiatan Intervensi (POA)


44

Berdasarkan matriks yang telah dibuat, maka disusunlah rencana kerja

intervensi senagai berikut :

Aktifitas Penanggung Waktu Kebutuhan


No Outcome Pemantauan
Intervensi Jawab Pelaksanaan Material
Aktifitas Siti marwiah Kamis, 30 Poster Log book
pilihan maret 2017 dan
intervensi Jam 10.00 Matriks
membuat s/d selsai intervensi
promosi
kesehatan
tentang
penanggulan
sampah
1 Diskusi Ketua Rabu, 26 Alat tulis, Pilihan materi Look book
kelompok kelompok: maret 2017 laptop dan interfensi berupa matriks
Yuni Jam 14.00 modem leaflet intervensi
s/d Selsai
2. Membuat Pemateri : Rabu, 26 Kertas, leaflet Look book
materi Ferawati maret 2017 laptop, dan matriks
limbong Jam 15.00 plesdisk intervensi
alat : s/d Selsai
Amanda,
yuni ,Dian,
Siti.

3. Latihan Ferawati, Rabu, 26 Leaflet Pemateri lancar Log book


Pemateri siti,Yuni, maret 2017 dan siap Materi
Dian, Jam 15.00 intervensi
Amanda s/d selesai
4. Penyuluhan - Ferawati Kamis , 30 SD Negeri Terselenggaranya Log book
tentang maret 2017 105315 Lau acara dengan Materi
- Siti
kebersihan Jam 10.00 Bekeri baik intervensi
lingkungan - Dian s/d selsai
tentang - Yunni
sampah - Amanda

a. Plan Of Action (POA) Penyuluhan Tentang Sampah


45

Kegiatan :

1. Meningkatkan pengetahuan tentang kebersihan lingkungan

2. Mengingkatkan kepedulian masyarakat

Aktifitas Penanggung Waktu Kebutuhan


No Outcome Pemantauan
Intervensi jawab pelaksanaan material
Membuat materi Ferawati, 31 Maret Poster Pengetahu - Logbook
promosi Amanda,Siti, 2017 an anak
kesehatan Dian,Yuni. sekolah - Matriks
lingkungan bertambah - Intervensi
tentang sampah tentang
dalam bentuk pembedaa
poster n sampah
basah dan
sampah
kering

Target :

1. 7 buah bahan promosi dalam bentuk leaflet

2. Materi dapat dipahami oleh siswa/i


46

b. Plan Of Action (POA) Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan tong


sampah organik dan non porganik di huta Tongah serta pemberian Tong
Sampah Di SD Negeri 094216 Kegiatan :

1. Menyediakan tong sampah sementara di dusun

Aktifitas Penanggung Waktu Kebutuhan


No Outcome Pemantauan
Intervensi jawab pelaksanaan material

Menyedia Ketua : Yuni 30 Maret Tong Tersedia -logbook


kan tong 2017 Sampah nya tong -matriks
sampah sampah -intervensi
di dusun
2 dan di
SD N..
094216
47

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN INTERVENSI

5.1. Pelaksanaan Intervensi

5.1.1. Kesehatan Tentang Kebersihan lingkungan (sampah)

Tabel 5.1 Penyuluhan kesehatan kebersihan lingkungan tentang sampah di


Perwiritan dan Sekolah Dasar Negeri 094126

Realisaikan
Hari / Kegiatan
No Rencana Kegiatan Kegiatan Dan Hambatan
Tanggal Intervensi
Hasil
1. Kamis , 30 Penyuluhan - Waktu - Kamis, 30 - Kegiatan Tidak ada
Maret Maret 2017 terlaksana
2017. infokus,
selama 1 jam
lampu

- Tempat Di Rumah ibu padam


Karsih

Seluruh ibu-
- Sasaran
ibu anggota
Perwiritan

- Pemateri -Yuni
: -Ferawati
-Amanda
-Siti
[
-Jana
Topik -Dian

Penyuluhan
kebersihan
lingkungan
tentang
sampah serta
- Waktu pembedaan
sampah
48

- Tempat organik dan


organik

-Jumat, 31
- Kegiatan
-Sasaran maret 2017
terlaksana
2. Jumat, 31 Penyuluhan Infokus
- Sekolah selama 1 jam
Maret
2017 Dasar rusak
- Target Negeri
094126
- Pemateri
- Seluruh
siswa siswi
kelas V

1 jam
- Topik

- Ferawati
- Amanda
- Siti
- Dian
- Yuni

Penyuluhan
Kesehatan
lingkungan
Tentang
pembedaan
sampah
organik dan
non organik
- Selesai
tepat waktu
Sebelum melakukan penyuluhan terlebih dahul meminta izin kepada Ketua

perwiritan dan kepala Sekolah untuk melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu


49

perwiritan pada hari Kamis, 30 maret 2017 dan kepada siswa siswi kelas V pada

hari Jumat Tanggal 31 Maret 2017. Intervensi berjalan dengan lancar.

5.1.2 Pemberian Piagam penghargaan Kepada Duta Kebersihan Serta


Pemberdayaan masyarakat Dalam pembuatan Tong sampah di
masyarakat dusun II Huta Tongah dan di SD Negeri 094126

Tabel 5.2. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembuatan Tong sampah


Organik dan Non Organik

Realisasi
Hari / Kegiatan
No Rencana Kegiatan Kegiatan dan Hambatan
Tanggal Intervensi
Hasil

1 Kamis , Pemberian Piagam - Waktu - Kamis,30 - Kegiatan


30 Penghargaan Maret 2017 terlaksana dan
Maret kepada Duta selesai tepat
2017 Kebersihan waktu

- Pemberian - Sekolah
Jumat,3 poster – poster - Tempat Dasar Negeri - Siswa siswi
1Maret tentang 094126 bersedia
2017 Menjaga mendengar
kebersihan penjelasan.
- Pemberian
Piagam
Penghargaan
Kepada duta - Sasaran - Siswa siswi
Kebersihan. kelas V

- Target - Selesai tepat


waktu

5.1.3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembuatan Tong Sampah di


Dusun II Hota Tongah dan di SD Negeri 094216.

Tabel 5.3. Pemberian Tong Sampah

Hari / Kegiatan Realisasikegiat


No Rencana kegiatan Hambatan
Tanggal Intervensi an dan hasil
50

1. Senin, 03 Pemberian - Waktu - Senin,0 - Pembuatan


April 2017 tong sampah 3 April tong sampah
di dusun II 2017
Huta Tongah

- Tempat
- Dusun
- Antusias
II Huta
masyarakat
Tongah
ikut dalam
pembuatan
Tong
Sampah.
- Guru dan
para Siswa
Antusias
Menerima
- Sasaran Pemberian
Tong
Sampah
- Dusun Organik dan
II Huta Non
Tongah Organik
- - SD
- Target Negeri
094126

- Selesai
tepat
waktu
dan
tong
sampah
sudah
diserah
kan di
SD
Negeri
094126
51

Intervensi dilaksanakan pada hari Senin 03 April 2017.Intervensi berjalan

dengan lancar dan tong sampah sudah dipasang didepan Rumah Bapak Gamot

Dusun II Huta Tongah Bapak Suroto.

5.2. Hasil Intervensi

5.2.1. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembuatan Tong Sampah

Diharapkan dengan adanya Pembuatan dan Tersedianya tong sampah,

masyarakat jadi lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

5.2.2. Pemberian Tong Sampah Di SD NEGERI 094216


52

Diharapkan dengan adanya pemberian Tong Sampah Siswa Siswi SD

Negeri 094216 Menjadi lebih perduli terhadap kebersihan lingkungan dan

mengerti pembedaan sampah organik dan non organik.

5.3. Evaluasi Intervensi

Berdasarkan prioritas masalah di dusun II Huta Tongah maka masalah

yang akan di intervensi adalah masalah kesehatan lingkungan. Dengan demikian

maka dilakukan beberapa kegiatan intervensi yaitu penyuluhan kepada ibu ibu

Perwiritan Menjadi lebih Paham akibat dari Membakar sampah dan tidak

membedakan Sampah Organik dan Non Organik serta efek dari menumpukkan

sampah.

Dari beberapa kegiatan tersebut anak sekolah sudah mengetahui langkah

langkah pembedaan sampah Organik dan Non Organik. menurut Notoadmodjo

2007 mengatakan hal yang penting dalam perilaku kesehatan adalah masalah

pembentukan dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan

tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program –

program kesehatan yang lain.

Tujuan dari kegiatan penyuluhan kepada siswa siswi SD Negeri 094216

adalah untuk menambah pengetahuan tentang resiko Pembuangan Sampah dengan

sembarangan .

Tujuan dari pemberian tong sampah adalah untuk mengingatkan kembali

masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dalam hal

membuang sampah pada tempatnya. Sedangkan pencapaian target intervensi


53

untuk tujuan jangka panjang yaitu adanya poeningkatan pengetahuan, sikap, dan

perilaku masyarakat kea rah perilaku kesehatan yang lebih baik. Hal ini belum

memungkinkan mengingat keterbatasan kegiatan intervensi karena keterbatasan

waktu mahasiswa dalam melakukan penyuluhan, keterbatasan biaya mahasiswa,

dan melakukan berbagai upaya intervensi dengan biaya mandiri serta keterbatasan

kemampuan mahasiswa.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Pelaksanaan Kegiatan PBL didusun II Huta Tongah Nagori Naga Dolok

dapat berjalan dengan baik dan kerja samadari pihak perangkat desa, puskesmas
54

maupun masyarakatsetempat.adanya kesimpulan yang didapat setelah dilakukan

rembuk desa selama PBL,meliputi :

1. Berdasarakan hasil pendapatan yang dilakukan di dusun II Huta Tongah

Nagori Naga Dolok bahwa rata rata Masyarakat tidak memiliki

penampungan sampah sebanyak 85 kk (91 % ) dan rata rata perilaku

membakar sampah sebanyak 93 kk (100 %).

2. Intervensi yang dilakukan selama Pelaksanaan PBL adalah melakukan

Rembuk Desa, melakukan Penyuluhan di perwiritan dan di SD Negeri

094216 serta pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan Tong sampah

Organik dan Non Organik di Dusun II Huta Tongah Serta Pemberian Tong

Sampah Organik Dan Non Organik di SD Negeri 094216.

6.2 Saran

1. Bagi pemerintah daerah

Diharapkan kepada Pemerintah untuk lebih meningkatkan Program Kesehatan

Khususnya Terhadap Kesehatan Lingkungan terutama Pembedaan Sampah

Organik dan Non Organik.

2. Bagi Puskesmaas

Diharapkan kepada pihak Puskesmas Kecamatan Tapian Dolok Untuk lebih

Pro aktif dalam memberikan Penyuluhan Kesehatan dan melakukan

kunjungan berkala kepada Masyarakat sebagai penunjang Program-program

Kesehatan yang lain.


55

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan Kepada Masyarakat untuk meningkatkan kesadaran diri dalam

pemeliharaan kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan

pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada.

4. Bagi Program Study Ilmu Kesehatan Masyarakat

Diharapkan dapat meningkatkan Kualitas Sarjana Kesehatan Masyarakat

dalam memberikan pelayanan kesehatan secara profesional bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai