Alergi
Kesehatan Jantung
Kesehatan Pernapasan
Kanker
Urologi
Penyakit Diabetes
Kesehatan Kulit
Kesehatan Muskuloskeletal
Kesehatan Mata
Kesehatan THT
Penyakit Infeksi
Kesehatan Pencernaan
Kesehatan Seksual
Baru
Home
Kanker
Kanker Otak
Tumor Otak
Definisi tumor otak|Tanda-tanda & gejala tumor otak|Penyebab & faktor risiko tumor otak|
Diagnosis & Pengobatan tumor otak|Pemulihan untuk tumor otak|Perawatan di rumah untuk
tumor otak|Pencegahan tumor otak
Definisi tumor otak
Pengertian tumor otak adalah penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan
jaringan abnormal di otak. Umumnya, hal ini terjadi karena sel-sel yang tumbuh
secara tidak normal dan tak terkendali, yang dapat mengganggu fungsi otak.
Tumor otak dapat berasal dari pertumbuhan sel abnormal di otak itu sendiri atau
disebut primer. Namun, tumor otak juga dapat terjadi karena penyebaran dari kanker
pada bagian lain dari tubuh atau disebut sekunder (metastasis).
Meski demikian, tumor di bagian sistem saraf pusat ini tidak selalu menyebabkan
kanker. Beberapa jenis tumor otak bersifat jinak, yaitu berada di stadium 1 dan 2.
Sementara tipe tumor otak lainnya bersifat ganas, yang berada di stadium 3 dan 4.
Tumor yang ganas inilah yang kemudian tergolong ke dalam kanker otak.
Jenis-jenis tumor otak
Berdasarkan klasifikasi yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis tumor otak yang
sering terjadi, yaitu:
Glioma: Tumor ini muncul dari sel-sel glia, yang terdiri dari sel astrosit, epyndemal,
oligodendrosit, dan lainnya.
Meningioma: Meningioma menyerang jaringan selaput otak, yang umumnya pada
otak kecil dan otak besar.
Adenoma pituitari: Tumor jenis ini tumbuh dan berkembang pada permukaan
kelenjar pituitari atau hipofisis.
Neuroma akustik: Tumor dapat berasal dari sel Schwann, yang umumnya berada di
bagian luar saraf yang menghubungkan otak dan telinga.
Limfoma sistem saraf pusat: Tumor ini terjadi pada sistem limfatik yang berada di
sistem saraf pusat, yaitu otak.
Craniopharyngioma: Terjadi pada area otak yang berdekatan dengan mata atau
sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pituitari.
Tumor kelenjar pineal: Jenis tumor ini bermula pada kelenjar pineal yang
berdekatan dengan pusat otak.
Tumor metastasis: Tumor ini berasal dari bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru,
payudara, usus, ginjal, ataupun kulit.
Apakah tumor otak bisa disembuhkan?
Penderita tumor otak masih bisa sembuh bila ditemukan lebih dini dan berada di
stadium awal. Tumor yang bersifat jinak, terutama di stadium 1, masih bisa sembuh
bila dilakukan operasi pengangkatan tumor seluruhnya.
Namun, pada stadium yang lebih tinggi, tumor mungkin saja menyebar ke jaringan
lain yang terdekat atau bahkan kembali lagi meski pengobatan telah dilakukan. Pada
kondisi ini, penderita tumor sulit sembuh secara total.
Anda dapat terhindar dari penyakit satu ini dengan mengurangi fator-faktor risiko
yang dapat menyebabkannya. Silakan diskusikan dengan dokter untuk informasi
lebih lanjut.
Gejala, tanda-tanda, dan ciri-ciri penyakit tumor otak bisa bervariasi, tergantung
pada lokasi, ukuran, dan kecepatan pertumbuhannya (jinak atau ganas). Namun
secara umum, ciri-ciri dan gejala tumor otak pada orang dewasa yang biasanya
muncul pada stadium awal hingga akhir adalah:
Gejala di atas memang mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan, tetapi tidak ada
salahnya untuk memastikan penyebab dari kondisi yang Anda alami ke dokter.
Tumor otak dapat muncul akibat pertumbuhan sel abnormal pada otak itu sendiri
(primer) atau disebabkan oleh penyebaran kanker dari organ tubuh lainnya
(sekunder).
Pada jenis primer, sel atau jaringan abnormal bisa berasal dari sel glia, meninges,
kelenjar pituitari, kelenjar pineal, atau sel dan jaringan lainnya. Sementara pada jenis
sekunder atau metastatis, sel tumor bisa berasal dari bagian tubuh lainnya, seperti
payudara, usus besar, paru-paru, ginjal, dan kulit.
Penyebab munculnya penyakit tumor otak tersebut belum diketahui secara pasti.
Namun, para peneliti menemukan adanya perubahan pada sel yang normal atau
sehat menjadi sel tumor (abnormal) pada penderitanya.
Adapun perubahan ini disebabkan oleh mutasi DNA pada sel. Bila terjadi mutasi
DNA, sel yang seharusnya tumbuh dan mati pada suatu waktu justru tetap hidup dan
berkembang biak secara tidak terkendali hingga menjadi tumor.
Di sisi lain, seseorang yang terkena tumor pun bisa saja memiliki faktor risiko yang
tidak diketahui. Faktor risiko tersebut, yaitu:
1. Pertambahan usia
Risiko penyakit ini meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pasalnya, penyakit
ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua, meski anak-anak atau
dewasa yang muda pun bisa mengalami tumor otak.
2. Paparan radiasi
Jika Anda pernah terkena radiasi ionisasi, seperti terapi radiasi untuk mengatasi
kanker atau radiasi dari bom atom, Anda dapat memiliki risiko yang lebih tinggi
terkena penyakit ini.
3. Riwayat keluarga
Sebagian kecil penyakit tumor ini terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat
keluarga dengan penyakit sama atau kelainan genetik tertentu, seperti
neurofibrimatosis tipe 1 (NF1) dan tipe 2 (NF2), tuberous sclerosis, sindrom Von
Hippel-Lindau, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Turcot, dan lainnya.
Jika dokter mencurigai adanya kemungkinan jaringan abnormal di otak, maka dokter
akan melakukan satu atau lebih dari tes berikut :
Pemindaian otak: Anda dapat diminta untuk melakukan CT (CAT) scan
atau MRI untuk melihat gambar otak Anda dengan lebih jelas. PET scan pun mungkin
perlu dijalani bila tumor yang Anda miliki diketahui berasal dari organ tubuh lain,
seperti paru-paru.
Angiogram otak: Tes ini melibatkan penggunaan pewarna dan sinar X dari
pembuluh darah di otak. Hal ini untuk mencari tanda-tanda tumor atau pembuluh
darah abnormal.
Biopsi: Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tumor untuk kemudian
diteliti di bawah mikroskop. Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah tumor
bersifat jinak atau ganas (kanker).
Beberapa tes lain mungkin juga diperlukan, tergantung pada kondisi masing-masing
pasien. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis tes pemeriksaan yang tepat.
Meski begitu, operasi pengangkatan tumor juga memiliki beberapa risiko, seperti
infeksi dan perdarahan. Umumnya, risiko bergantung pada lokasi tumor di otak.
Oleh sebab itu, sebelum menentukan pengobatan yang sesuai, lebih baik diskusikan
terlebih dahulu dengan dokter mengenai berbagai risiko yang mungkin terjadi
setelah operasi.
Jika prosedur operasi dirasa terlalu berisiko, dokter tentu akan menyediakan
berbagai pilihan lain atau alternatif pengobatan yang dianggap lebih aman untuk
mengatasi kondisi ini.
2. Radioterapi
Bila seluruh jaringan tumor sulit diangkat atau pembedahan tidak mungkin
dilakukan, cara lain untuk menyembuhkan tumor otak adalah dengan melakukan
terapi radiasi. Terapi radiasi atau radioterapi dilakukan dengan memancarkan radiasi
berkekuatan tinggi, seperti sinar X atau proton, atau brakiterapi untuk membunuh sel
tumor.
3. Kemoterapi
Sama seperti radioterapi, kemoterapi juga umumnya dilakukan setelah operasi untuk
membunuh sisa sel tumor yang tidak terangkat. Jenis pengobatan ini dilakukan
dengan menggunakan obat-obatan, baik dalam bentuk pil minum atau intravena.
Obat kemoterapi yang biasanya digunakan untuk penyembuhan tumor otak, yaitu
temozolomide (Temodar).
4. Obat-obatan
Dokter juga mungkin akan meresepkan beberapa obat-obatan, seperti steroid untuk
mengurangi pembengkakan di sekitar tumor, pereda nyeri, dan antikonvulsan
(antikejang) yang diberikan sebelum dan sesudah operasi. Obat-obatan lain juga
mungkin diresepkan untuk membantu mengatasi gejala yang muncul.
Ada beberapa pilihan terapi yang bisa dilakukan sebagai bagian dari proses
pemulihan setelah menjalani pengobatan, di antaranya:
1. Terapi fisik
Terapi ini dilakukan untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan berjalan,
menjaga keseimbangan, dan mengembalikan kekuatan setelah menjalani
pengobatan.
Untuk menjalani terapi ini, pasien akan didampingi oleh ahli terapi fisik. Para ahli
akan melatih pasien untuk meningkatkan pergerakan tubuh serta memastikan tubuh
pasien memiliki postur yang tepat untuk sebisa mungkin mengurangi rasa sakit di
area kaki.
2. Terapi okupasi
Sementara itu, terapi yang satu ini dapat membantu pasien untuk mengontrol
berbagai efek samping pengobatan yang masih kerap dirasakannya. Dengan begitu,
pasien akan lebih mudah menjalani hari-harinya.
Di samping itu, pasien juga akan diajarkan untuk melakukan berbagai aktivitas
sehari-hari seperti memasak, menulis, atau mengendarai kendaraan bermotor jika
sudah dirasa mampu dan aman.
3. Terapi berbicara
Sesuai dengan namanya, terapi ini membantu pasien yang mengalami gangguan
berbicara serta kebingungan memahami ucapan orang lain.
Gaya hidup dan pengobatan rumahan atau alternatif tertentu diyakini dapat menjadi
cara untuk mengobati tumor otak secara alami. Beberapa cara tersebut adalah:
Akupunktur, meditasi, terapi musik, atau latihan relaksasi sebagai obat alami tumor
otak.
Konsumsi makanan yang baik untuk penderita tumor otak, yaitu perbanyak makan
sayuran dan buah-buahan serta yang mengandung lemak baik.
Rutin olahraga sesuai saran dari dokter.
Berhenti merokok.
Rutin minum obat yang diresepkan dokter.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah
Anda.
Penyebab penyakit ini memang belum diketahui pasti. Oleh karena itu, tidak ada cara
khusus untuk mencegah tumor otak pada diri Anda.
Meski demikian, Anda bisa menurunkan risiko penyakit ini dengan menghindari
berbagai faktor risiko yang mungkin bisa menyebabkannya, seperti menghindari
paparan radiasi yang tidak perlu.
Selain itu, Anda pun perlu tetap menerapkan pola hidup sehat agar badan tetap
bugar sebagai bentuk pencegahan terhadap berbagai penyakit termasuk tumor otak.
Sumber
ARTIKEL TERKAIT
Kanker Otak
3 Cara Mencegah Kanker Otak dan Konsumsi Makanan Sehat yang Disarankan
Pendarahan Otak
Peluang Sembuh dan Angka Harapan Hidup Kanker Otak Kanker Otak
Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan
dan agar Anda bisa selalu hidup sehat dan bahagia.
Follow kami
Informasi
Ketentuan Pengguna
Kebijakan Privasi
Panduan Komunitas
Tentang Kami
Profil Manajemen
Karier
Kontak Kami
©2021 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak Cipta Dilindungi. Hello Health Group tidak menawarkan saran medis,
diagnosis, atau perawatan.