NIM : B.131.18.0318
BAB VI
FORMULASI STRATEGI
Analisis dan pilihan strategi melakukan pencarian untuk menentukan Tindakan alternatif
yang paling memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan tujuan dan misinya. Strategi
perusahaan, tujuan, visi, dan misi saat ini bersama dengan informasi audit internal dan
eksternal, memberikan dasar untuk membuat dan mengevaluasi strategi alternatif yang layak.
Penyusun strategi tidak perlu mempertimbangkan semu aalternatif yang layak yang dapat
bermanfaat bagi perusahaan, karena tidak terbatasnya tindakan yang mungkin dilakukan serta
cara-cara mengimplementasikan ini. Oleh karena ini, seperangkat strategi alternatif yang
menarik harus dikembangkan. Keuntungan, kelemahan, trade off, biaya, dan manfaat dari
strategi-strategi ini sebaiknya ditentukan. Bagian ini mendiskusikan proses yang digunakan
oleh banyak perusahaan untuk menentukan strategi alternatif yang tepat. Rekomendasi
(strategi terpilih untuk diikuti) berasal dari strategi alternatif yang diformulasikan.
Strategi Komprehensif
Tahap 1 dari kerangka perumusan terdiri atas Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External
Faktor Evaluation- EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Faktor Evaluation- IFE)
Tahap 1, tahap input (input stage), berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk
merumuskan strategi. Tahap 2, tahap pencocokan (matching stage), berfokus pada penciptaan
strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal
Tahap 3, tahap keputusan (decision stage), melibatkan satu teknik saja, Matriks Perencanaan
Alat input mensyaratkan penyusun strategi untuk mengkuantifikasi secara subjektif selama
tahap-tahap awal proses formulasi strategi. Membuat keputusan kecil dalam matriks input
terkait kepentingan relative faktor internal dan eskternal memungkinkan penyusun strategi
membuat dan mengevaluasi strategi alternatif secara lebih efektif. Penilaian intuitif yang baik
Tahap Pencocokan
Strategi seringkali didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi antara
sumberdaya dan keterampilan internalnya serta peluang dan resiko yang diciptakan oleh
faktor-faktor eksternal.Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima
teknik yang dapat digunakan dengan urutan manapun: Matriks SWOT, Matriks SPACE,
Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan
peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan
(matching) faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk
menciptakan strategi alternatif yang masuk akal. Setiap organisasi, apakah militer,
berorientasi produk, berorientasi jasa, pemerintahan, atau bahkan olah raga, harus
mengembangkan dan menjalankan strategi yang tepat agar berhasil. Serangan yang bagus
tanpa pertahanan yang baik, atau sebaliknya, biasanya mengakibatkan kekalahan.
dianggap sebuah serangan, sementara strategi yang dirancang untuk memperbaiki kelemahan
sembari menghindar dari ancaman bisa diistilahkan sebagai pertahanan. Setiap organisasi
memiliki peluang dan ancaman ekternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
Tahap Keputusan
Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat keputusan formulasi strategi. Teknik-
teknik pencocokan yang baru saja didiskusikan mengungkapkan strategi alternatif yang
layak. Banyak dari strategi ini yang diajukan oleh para manajer dan karyawan yang
berpartisipasi dalam analisis strategi dan aktivitas pemilihan . Beberapa strategi tambahan
yang dihasilkan dari analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada
Semua organisasi memiliki budaya. Budaya (culture) ini mencakup serangkaian nilai,
strategis dari perspektif budaya karena keberhasilan seringkali bergantung pada seberapa
besar dukungan yang diperoleh strategi itu dari budaya sebuah perusahaan. Budaya
perusahaan juga bisa menjadi antagonistic terhadap strategi baru yang akan mengakibatkan
Semua organisasi itu politis. Kecuali dikelola, maneuver politik menghabiskan banyak waktu,
hilangnya beberapa karyawan yang berharga. Kadang, politis dan preferensi personal melekat
memelihara konsep tim yang menyeluruh, dan memenangkan dukungan dari banyak individu
dan kelompok individu yang penting. Dengan tiadanya analisis yang obyektif, keputusan
strategi dapat didasarkan pada keadaan politik saat itu. Dan itu semua sekarang sudah dapat
Isu-isu Governance
Seorang “direktur” berdasarkan Webster Dicitionary, adalah “satu dari kelompok orang yang
yang dipercayai dengan arah keseluruhan perusahaa”. Dewan diewkai (board directors)
adalah kelompok individu yang dipilih perusahaan untuk mengawasi dan mengarahkan
Directors mendefinisikan Tata Kelola sebagai “perilaku yang memastikan bahwa tujuan
strategik jangka Panjang dan rencana dibuat dan struktur menjamin bahwa struktur tersebut
kinerja perusahaan.