Anda di halaman 1dari 2

Mahkamah Agung

Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilant guna menegakkan
hukum dan keadilan. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu diketahui
bahwa peradilan di Indonesia dapat. dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer,
dan peradilan tata usaha negara (PTUN).

Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:

1) berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang undangan di bawah. undang-
undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang diberikan oleh undang-undang; lainnya
yang

2) mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi; 3) memberikan pertimbangan dalam hal presiden
memberi grasi dan rehabilitasi.

Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan salah satu lembaga yudikatif selain Mahkamah Agung yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan.

1) Undang-Undang no. 24 tahun 2003 tentang MK yang disahkan pada masa pemerintahan Megawati
Soekarnoputri.

2) Undang-undang no. 25 tahun 2004 tentang struktur MK

Sebagai cabang lembaga yudikatif/kehakiman Negara. yang berwengang mengurusi perkara-perkara


tertentu sebagaimana amanat UUD 1945 MK

berwenang: bersifat final, untuk:

1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

a) Menguji UU terhadap UUD 1945

b) Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara. yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 c)
Memutuskan pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilu. (Pasal 10 UU
no. 24 Tahun 2003 Mahkamah Konstitusi

2) Menafsirkan rumusan ketentuan UUD yang terdapat ketidak jelasan, yang diberbagai negara biasa
disebut sebagai pengawal dan penafsir konstitusional(the guardian and the sole and the highest
interpreter of the constitution).
hubungan antara Mahkamah Konstitusi dengan Mahkamah Agung juga terkait dengan materi perkara
pengujian undang-undang. Setiap perkara yang telah diregistrasi wajib diberitahukan kepada Mahkamah
Agung, agar pemeriksaan atas perkara pengujian peraturan di bawah undang-undang yang
bersangkutan oleh Mahkamah Agung dihentikan sementara sampai putusan atas perkara pengujian
undang-undang yang bersangkutan dibacakan oleh Mahkamah Konstitusi. Hal ini dimaksudkan agar
tidak terjadi pertentangan antara pengujian undang-undang yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi
dengan pengujian peraturan di bawah undang-undang yang dilakukan oleh Mahkamah Agung.

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11779

Anda mungkin juga menyukai