Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN LIMBAH BAN BEKAS UNTUK MENUNJANG

PEREKONOMIAN SERTA KREATIVITAS MASYARAKAT

EGI DWI GUSUMA (21901052110)


Dosen Pembimbing; HELMI WICAKSONO, S.Pd, M
Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Islam Malang
21901052110@gmail.com

ABSTRAC
Waste is used goods that are not used. One type of waste that is abundant and easily
found is used tire waste. Waste products from vehicles that have wheels can be an
environmental problem if left unchecked, on the contrary it will reduce and bring benefits
if they can process them. Used tires themselves are also classified into the category of
waste that is not easily decomposed, easily adjusted creativity and more hard work so
useful results can be obtained. Many products can be obtained from waste treatment.
Starting from decorations, pots, home decor, to unique lights. Various products can be
produced from the correct processing of used tire waste. Meanwhile, the community
needs a little so that used tires can be used to the maximum the public can buy and sell
products from used tires in order to generate additional money needed by the community.

Keywords:tire, economy, waste, treatment

ABSTRAK
Sampah merupakan barang bekas yang tidak dimanfaatkan. Salah satu jenis
sampah yang banyak dan mudah ditemukan yaitu limbah ban bekas. Limbah hasil
dari kendaraan yang memiliki roda ini dapat menjadi masalah lingkungan jika
dibiarkan begitu saja, sebaliknya akan mengurangi dan mendatangkan manfaat
jika dapat mengolahnya.Ban bekas sendiri juga tergolong ke dalam kategori
sampah yang tidak mudah terurai, sehingga diperlukan kreativitas dan kerja
keras yang lebih agar bisa diperoleh hasil yang bermanfaat. Banyak produk yang
bisa diperoleh dari pengolahan limbah ban bekas. Mulai dari hiasan, pot,
perabotan rumah tangga, hingga lampu yang unik.
Berbagai produk dapat dihasilkan dari pengolahan yang benar dari limbah ban
bekas.Sementara itu jika masyarakat mau sedikit lebih berusaha lagi agar ban
bekas dapat dimanfaatkan dengan maksimal masyarakat bisa memperjual belikan
hasil produk dari ban bekas agar dapat menghasilkan uang tambahan yang
nantinya menjadi peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat.

Kata kunci : ban,ekonomi,limbah,pengolahan


PENDAHULUAN

Sampah merupakan barang yang dapat dimusnahkan, diolah, dan didaur


ulang menjadi produk yang sebelumnya tidak memiliki nilai guna menjadi
barang yang berguna. Di lihat dari pengertian tentang sampah sendiri, barang
yang sudah tidak berharga yang disebut sampah itu sebenarnya dapat diolah
menjadi barang yang bermanfaat dan meiliki nilai guna jika kita mau
mempelajari atau menari tau bagimana cara mengolah sampah dan
memanfaatkannya dengan baik. Secara sedarhana, sampah dapat dibedakan
berdasarkan jenisnya melalui sifatnya. Secara umum seperti yang sudah
diketahui bahwa sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik atau yang biasanya disebut sebagai sampah basah
ini terdiri dari sampah yang berasal dari hasil kegiatan makhluk hidup, seperti
daun yang sudah gugur, ranting atau dahan pohon, sampah dapur dari aktivitas
di rumah, dan sebagainya. Jenis sampah seperti sampah basah ini merupakan
jenis sampah yang mudah terurai secara alami (degradable). Jenis sampah yang
kedua adalah sampah anorganik atau biasa yang disebut sampah kering.
Sampah kering seperti ini adalah jenis sampah yang tidak dapat terurai (
undergradable).Contoh dari sampah jenis anorganik ini adalah kantong plastik,
kaleng minuman, karet, dan logam.

Sampah yang diolah dengan cara yang benar dapat mengurangi volume
sampah yang ada. Seperti yang sudah diketahui secara umum ada istilah 3-R
untuk pengolahan sampah yaitu reduce, reuse, dan recycle. Kegiatan tersebut
merupakan cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi masalah sampah yang
ada. Hal tersebut dapat dilakukan mulai dari mengurangi menggunakan
barang-barang yang menghasilkan sampah, memakai kembali barang barang
bekas pakai, dan mendaur ulang kembali sampah menjadi barang yang dapat
dipakai kembali. Sementara itu, ada istilah yang diberikan oleh Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang diketahui memberikan istilah 4-M
sejak lama. 4-M sendiri adalah istilah dari singkatan empat cara yang penting
utnuk melakukan pengolahan sampah yaitu mengurangi, memanfaatkan,
mendaur ulang, dan mengganti.

Sampah mempunyai nilai tersendiri untuk tiap masing-masing individu.


Mungkin untuk beberapa orang sampah merupakan barang yang menjadi
sumber pundi-pundi rupiahnya. Dengan menggunakan sedikit kreativitas dan
kerja keras, sampah yang awalnya merupakan barang yang tak berguna bisa
saja disulap menjadi barang yang berharga. Salah satu sampah yang banyak
dan mudah ditemukan yaitu ban bekas dari kendaraan.Banyak dari kita yang
mungkin tidak menyadari ada manfaat yang tak kasat mata bahwa ban bekas
kendaraan tersebut dapat diolah menjadi barang guna kembali. Sampah
anorganik tersebut sebenanrnya memiliki banyak manfaat jika kita mau
mengolahnya secara benar. Mulai dari menjadi perabotan rumah tangga, pot
tanaman, hiasan dinding, dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai lampu yang
unik.

METODE

Pemanfaatan ban bekas untuk menunjang perekonomian masyarakat ini


dilaksanakan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat. Sosialisasi
yang dilaksanakan bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa
ban bekas yang tadinya hanya menumpuk menjadi barang yang tidak berguna
dapat berubah menjadi barang guna dan mempunyai harga. Pelatihan yang
diberikan kepada masyarakan guna mengasah skills dalam pengolahan ban
bekas.
Metode pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan dapat dilakukan
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, praktik, dan juga observasi.
Pemaparan materi dilakukan untuk menyosialisasikan pemanfaataan limbah
ban bekas dan bagimana cara pengolahannya. Lalu, memperlihatkan cara
pengolahan limbah menjadi barang yang bernilai ekonomis yang dapat
digunakan untuk berbagai properti.
Mempraktikkan cara pembuatan pengolahan limban ban bekas kendaraan.
Mengamati perkembangan kegiatan yang dilakukan masyarakat setelah
dilakukannya kegiatan sosialisasi dan pelatihan.

PEMBAHASAN

Tahap Sosialisasi dan Tahap Pelatihan


Sosialisasi yang dilakukan yaitu dengan memaparkan materi,
menyosialisasikan dan mengenalkan kepada masyarakat bahwa limbah ban
bekas dapat dimanfaatkan kembali dengan cara mengolah kembali limbah
tersebut. Sosialisasi tersebut dilakukan agar bisa mengetahui respon secara
langsung dari masyarakat. Sehingga, bisa langsung mengetahui minat dan
antusias dari masyarakat.
Sementara itu, tahap pelatihan mendemokan bagaimana cara pengolahan
limbah ban bekas. Metode yang digunakan pada pelatihan berupa simulasi dan
praktik seara langsung agar mudah dipahami oleh masyarakat. Simulasi ini
memberikan contoh pembuatan bentuk sederhana dari limbah ban bekas dan
dipraktikan secara langsung oleh masyarakat.

Bahan dan Alat


- Ban bekas
- Papan kayu
- Gunting
- Tali paracord
- Lem tembak
- Bor listrik
- Mata bor
- Obeng
- Baut
- Vernis
- Kuas
- Pisau sayat
- Gerinda
- Mata gerinda
- Paku / mur
- Palu

Tahap-tahap proses pengolahan :


1. Alat-alat yang perlu disiapkan untuk melakukan proses pengolahan antara
lain, seperti : ban bekas, papan kayu, gunting, tali paracord, lem tembek,
bor listrik, mata bor, obeng, baut, vernis, kuas, pisau sayat, gerinda, mata
gerinda, paku/mur, dan palu
2. Pemilihan bahan atau jenis ban yang akan digunakan sampai pembersihan
agar siap dilakukan pengerjaan
3. Penyayatan, pemotongan, dan penggabungan.
4. Melakukan perlengkapan tambahan dan finishing

Tahap Produksi
Tahap produksi sendiri dilakukan pembuatan produk yang dilakukan oleh
masyarakat sesuai dengan perencanaan dan wawasan-wawasan yang
diberikan kepada masyarakat sewaktu sosialisasi. Hasil dari pembuatan
produk itu sendiri selanjutnya akan dievalusi agar hasilnya lebih maksimal
daripada sebelumnya agar layak dipasarkan. Jika perlu diadakan
penambahan pelatihan untuk teknik pegemasan dan pemasaran.
Berdasarkan serangkaian tahap-tahap yang sudah dilakukan limbah ban bekas
bisa dimanfaatkan jika mau sedikit mengolah kreativitas dan bekerja keras.
Hasil yang diperoleh dari pengolahan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kerusakan
lingkungan akibat limbah ban bekas yang tak terurus.

PENUTUP
Limbah ban bekas yang tadinya merupakan sampah anorganik yang tidak
mudah terurai ini ternyata dapat diolah kembali dan bisa menjadi barang yang
memiliki nilai guna jika kita mampu mengolahnya dengan kreatif dan inofatif.
Sementara itu hasil produk dari limbah ban bekas juga dapat menjadi suatu
program ekonomi kreatif bagi suau masyarakat jika dapat diperjual-belikan.
Limbah dari ban bekas yang diolah juga dapat mengurai pencemaran lingkungan
akibat dari ban limbah bekas yang dibiarkan begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai