Anda di halaman 1dari 37

HAK ASASI MANUSIA

(HAM)

BAB I

PENGANTAR TENTANG PRI NSIP.PRINSIP DASAR


HAK ASASI MANUSIA MENURUT STANDAR
INTERNASIONAL
POKOK BAHASAN
1. Pengertian HAM
2. Asal-usul dan Proses
t€rbdntuknYi DUHAM
3. Seiarah singkat Perkembangan
HAM
4. Konsep Dasar HAM
5. Prinsip-PrinsiP HAM
6. Deklarasi Universal HAM
7. lnstrumen lnternasional Yang
berkaitan dengan fungsi
Kepolisian

TUJUAN
SETELAH PROSES PEMBEWARAN INI PESERTA DIHARAPKAN DAPAT :

a Menyebutkan kembali pengertian HAM


a
Menjelaskan asal usul HAM dan Proses
terbentuknYa DU HAM
a
Menjelaskan sejarah perkembangan HAM
a
Menjelaskan konseP dasar HAtul
Menjelaskan PrinsiP-PrinsiP HAM
Menyebutkan 30 Pasal DUHAM'
Menjelaskan lnstrumen lnternasional yang
berkaitan dengan fungsi Kepolisian
PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
lhk adalah tuntutan yang dapat diajukan seseonng kepada orang lain sampai
tuntuta n tersebut terpenuhi.

Hak Hukum yang dimllikl setiap orang sebagai manusia. Hak tersebut dapat
dilanggartetapitidakdapatdihapuskan. {o6.rn*rqqr4,r)
lhk Asasi Manusia adalah hak-hak yang melekat dengan keberadaan kita
sebagai manusla.

Hak-hak inl rnemungkinkan kita (manusla) mengembangkan untak/sifat kita &


mernenuhl tebutuhan kita sebagai manusla. Hak-hak lni juga melindungi
kehidupan & lntegrltas/keutuhanfisik & psikologis.

Hak-hak manusla dilandasl oleh martabatyang melekat pada manusia.


,PTI{GHORMATA'II TERHADAP HAK ASASI MAT{USIA DArl MARIABAT MANUSIA ADATAH
LANDASAN KEBEEASAN, KEADII.AN DAN PERDAMA]AN DI DUNIf {DUHAM)
(Ralph cnnsh*, dalam bukul{.rrnsn Rights ond The Polkcl

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang


melekat pada harkat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan
anugrah-Nya yang wajib di hormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
(psL 1 No 1 UU NO. 39 TH 19ee)
MENGAPA POLISI PERLU BELAJAR HAM ?

_..-rj.j..i .
.-
.:ni_iif,iir" -
'.-..j-_,i*-ri^j
:,,

Karena pelanggaran Hak Asasi


Manusia cenderung dilakukan
oleh orang yang mempunyai
kewenangan I kekuasaan ; polisi
mempunyai kewenangan untuk
membatasi HAM seseorirng
menurut Undang-undang.

ASAL USUL HAM DAN PROSES TERBENTUKNYA


DUHAM

Deklarasi Universal HAM (DUHAM)


Sejarah Singkat Perkembangan HAM

. INGGRFd Tahun L2L5


RAIA JOHN LOCHKLAND (MAGNA, CHARTA - 12151
r AMERIKA SERIKAT M* 4 JUII L776
(REVOLUSI 4 JUII L7 7 6 - PROKIAMASI KEM ERDEKAAN AS)

3 Hak Pertama: 4 hak kedua: TH 1941 PRESIDEN


. Hak untuk hidup (life) F.D. ROOSEVELT (EMPAT BEBAS)
. Hak atas kemerdekaan
(liberty) . Kebebasan berbicara dan
. Hakatas hafta benda mengeluarkan pendapat
(property) . Kebebasan beragama
. Bebas dari rasa takut
. Bebas dari kemiskinan /
kemelaratan

Lanjut?h..,

' Perancis QPerwakilan rakyat


Perancis (pernyataan HAM
& kewarganegaraan
27 Agustus 1889)

{REVOLUSI PERANCIS 17 JUtl 1889)

. KEMERDEKAAN (L|EERTY)
- PERSAMAAN (EQUAL|TY)
. PERSAUDARAAN{FRATERNITY)

5
Perkembangan HAM di Indonesia
. MASASEBELUM KEMERDEKAAN
- Ab.d t0rf: Ehlncke Tung3al lka, dll.

. MASAKEMERDEKAAN {ORDE I.AMA)


> P.mbqk enUUDrg45
> uuD19tr5
yg kryakl
Psl 27 0oaramaan hak dl dcPan hkm,pckadaan, kahldupan
Fsl 2! {bcrscrilrai.bcrlnrnpul, bcrpcndapatl
Psl 29 lmcm.lskdan ncnialankan agama)
P3l tt (prndklilonf
psl 32 (lcbudryaanf
pd :14 (frklr m'aldn dtn.n.k tcdanterl
! Pencsih
> GloS Ptl Mcngh.mbrtRcvol6l(mcnodsl FAMI

. ORDEBARU
) D3laksrnekan Dcmokresi lpcncgakan HAM|
> p.n6ulik n par. ektiv's dan Ocmonstr.n lm.nodal HAMI MGngh.nbar hmb.nSun.n sampal dcngan
t rcctusnya Rctormsi

. ERA REFORMASI
> hsd2r.dd 28j uud45 Anandemen
> UU NotgTh 1ggtt.nt.ngHAM
> UU No25Th 2oootentang petadilan HAM

Konsep Dasar HAM

. HAM merupakan Jembatan menuiu perilaku beradab'


. Diciptakan dan diakui oleh masyarakat dunia'
. Merupakan bagian dari UU dan kebiiakan negara'
. Berada di atas kepentingan semua golongan'
. Tidak bergantung pada persamaan agama, filosofi, konsep
manusia, dll.

. Adil dan bermoral.

(Karena itu polisi harus melindungi HAM setiap orang)


PRINSIP-PRINSIP HAM
PERLINDUNGANMINTMAL

INHEREN

UNIVERSAL

TIDAK DAPAT DIPISAHI(AN

KESE'TARAAN

TIDAK DAPAT DIEAGI

FUNDAMENTAT

TIDAK MUTTAK

KRA/AJIBAN NEGARA

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI


MANUSIA

FiIm D okumenter Berjudul

"Untuk setiap orang dimana snja"


tNhere)
@or Eueryone Euery
DEKTARASI UNIVERSAI HAK ASASI MANUSIA (DUtlAM)
(tUNGKASAN)

. PASAL 1 :
Hak kesamaan derajat
. PASAL 2 :
Bebas dari diskriminasi
. PASAL 3 :
Hak atas kehidupan, kebebasan dan keselamatan
sebagaiindividu
. PASAL 4 :
Bebas dari Perbudakan
. PASAT 5 :

Bebas darisiksaan dan hukuman tidak manusiawi

Hak atas pengakuan sebagai seorang pribadi di hadapan


hukum
PASAL 7 :
Hak mendapatkan persamaan di hadapan hukum
PASAL 8 :
Hak mendapatkan bantuan / pernbelaan di depan pengadilan
PASAL 9 :

Bebas dai-i proses penangkapan dan penahanan yang sewenang-


wenang
PASAL 10:
Hak atas peradilan yang adil dan terbuka
. PASAL 11 :
Hak melepaskan sangkaan / tuntutan sampai kesalahan
terbukti
. PASAL 12:
Bebas dari intervensiatas urusan pribadi, keluarga, rumah
tangga, dan hubungan surat menyuratnya
. PASAL 13:
Hak atas kebebasan bergerak dan tinggal di dalam dan luar
negeri
. PASAL 14:
Hak atas suaka politik di negeri lain
. PASAL 15:
Hak atas suatu kewarganegaraan dan bebas dalarn perubahan

. PASAL 16 :
Hak untuk kawin dan membentuk satu keluarga
. PASAL 17 :
Hak untuk memiliki harta
. PASAL 18 :

Bebas memilih dan menentukan kepercayaan agama


. PASAL 19 :

Setiap orang berhak memiliki dan menyatakan pendapatnya

' PASAL 20 :

Setiap orang memiliki hak berserikat dan berkumpul demi tujuan


damai, juga berhak memilih untuk tidak terlibat dalam sebuah
perkumpulan
. PASAL 21 :
Setiap orang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
pemerintahan, termasuk hak untuk mengambil bagian dalam
pemerinta ha n nega ra nya
. PASAL 22 :
Setiap onrng berhak atas jaminan sosialdan budaya.
. PASAL 23 :
Setiap orang merniliki hak untuk bekerja secara lancal berhak
mendapatkan penghasilan yang adil, serta memasuki serikat
pekerja
. PASAL 24 :
Setiap orang berhak atas waktu istirahat dan hari libur di antara
waktu kerja
. PASAL 25 :
Setiap orang berhak atas standar kehidupan yang memadai

. PASAL 26 :
Setiap orang berhak atas pendidikan

. PASAL 27:
Setiap orang berhak ikut serta di dalam kehidupan budaya
masyarakat mereka
" PASAL 28 :
Setiap orang berhak atas tatanan sosial dan internasional
dimana hak-hak pada deklarasi inidihargai
. PASAL 29:
Setiap orang memiliki kewajiban-kewajiban terhadap
masyarakatnya
. PASAL 30 :
Tak satupun pernyataan-pernyataan dalam deklarasi ini
diselewengkan demi tujuan perusakan hak-hak dan kebebasan
I

i
PASAT-PASAt DUHAM DALAM
PENGGOLONGANNYA

. HAK- HAK SlptL DAN pOLtTtK (StpoL) :


- Flak sipil: pasal 3, 5, 7, 10, 15, 18
- Hak politik : pasal 14,19,20,21

. HAK SOSiAL DAN EKONOM| (SOSEK) :


- Hak Sosial : pasal 4, 6, 8, g, 11 , 12,1 6, 23 (1,41, ZZ, 24
- Hak Ekonomi: pasal 13,17,23 (2,3), pasal25.
. HAK LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN
- Pasal 26,27,28,29.

INSTRUMEN.INSTRUMEN INTERNASIONAL HAM YANG


BERKAITAN DENGAN FUNGSI-FUNGSI KEPOLISIAN

' Code of Conduct bagi Petugas Penegak Hukum

' Konvensi Perlindungan semua orang dari penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi (pBB 1984)

' Peraturan Standar minimal penanganan tahanan

' Himpunan Prinsip-prinsip perlindungan semua orang dalam penahanan dan


pemenjaraan

' Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kekerasan dan Senjata Api (1990)

' Konvensi lnternasionaltentang Hak-hakSipil dan politik (lCCPR)


INSTRUMEN INTERNASIONAL (Lanj...)

. Konvensi lnternasional tentang Penghapusan Segala


Bentuk Diskriminasi, Ras.
. Konvensi Hak Anak
. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terhadap Perempuan (CEDAW)
. Prinsip-prinsip Dasar Keadilan Terhadap Korban
Kejahatan dan Penyalahgunaan Wewenang.
. Konvensi lnternasional tentang Hak-hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya (CESCR),

KESIMPULAN
DUHAM merupakan induk dari instrumen-
instrumen internasional tentang HAM.

Prinsip-Prinsip dan Standar-standar


lnternasional secara moral mengikat semua
negara. Dalam halteriadi perselisihan pasal
antara hukum nasional dan hukum
internasional, maka yang diberlakukan adalah
hukum internasional.

Polisi sebagai Petugas Penegak Hukum wajib


melindungiHAM

12
BAB II

PROFESIONALISME
DAN
CODE OF CONDUCT

POKOK BAHASAN:
. Profesionalisme
.CodeofConduct(KetentuanPerilaku)Petugas
Penegak Hukum
' Prinsip non Diskriminasi

TU]UAN:
SFTELAH PROSES PEMBELAJARAN BAB INI PESERTA
DAPAT :
. Menjelaskan pengertian profesionalisme
o Menyebutkan 8 pasal Code of Conduct
. Menjetaskan Prinsip Dasar non Diskriminasi
PROFESIONALISME

Kemahiran dan kemampuan yang tinggi didukung


oleh pengetahuan, sikap, keterampiian dan
kematangan emosional dalam melaksanakan tugas
di bidang masing-masing selaras dengan ketentuan
hukum yang berlaku sehingga memberikan hasil
kerja yang maksimal.

lndikator Profesionalisme : (a K)
Kom peten, Keterkaita n, Konsisten,
Komitmen

CODE Of CONDUCT
BAGI PETUGAS PENEGAK HUKUM

Diadopsi oleh Resolusi Mojelis umum PBB 34/1"69


tanggal 17 Desember 1-979
E

Pasal 1

. Para penegak
hukum harus senantiasa
menjalankan
tugasnya yaitu
melindungi dan
melayani

Pasal 2

Para petugas penegak


hukum harus
menghormati dan
melindungi Hak Asasi
Manusia setiap orang
Pasal 3

Para petugas penegak


hukum boleh
menggunakan
kekerasan hanya jika
benar-bena r diperlukan
dan sebatas
dibutuhkan

Pasal 4

Hal-hal yang bersifat


pribaditetap harus
dirahasiakan, kecuali
untuk kepentingan
peradilan.

16
Pasal 5

Tidak boleh rrielakukan


tindakan-tindakan
menghasut atau
mentolerir tindakan
penyiksaan/hukuma n lain
yg kejam

Pasal 6

Memberi perlindungan sepenuhnYa


terhadap kesehata n orang-orang
yang ditahan.
Pasal 7

Tidak boleh melakukan


tindak korupsi dalam
bentuk apapun

Pasal 8

Semua penegak
hukum harus
menghormati
hukum dan Code of
Conduct bagi
Penegak Hukurn.
TAYANGAN FILM TENTANG PERILAKU
POLISI

a PENAYANGAN FILM
a MENDISKUSIKAN PERTANYAAN YANG
TERDAPAT PADA TAYANGAN TERSEBUT.

PRINSIP.PRINSIP DASAR DALAM PENEGAKAN HUKUM

. LEGALITAS
- Apakah tindakan saya ada dasar hukumnya?
- / peraturan per-
Apakah saya bertindak sesuai dengan hukum
Undang-undangan

. NESESITAS
- Apakah diperlukan?
- Apakah mutlak diPerlukan?

. PROPORSIONALITAS
- Apakah tindakan saya tidak berlebihan'
- Apakah tindakan saya tidak ada cara lain
- Apakah tindakan saYa masuk akal
- Apakah tindakan saya yang paling ringan
STUDI KASUS 1
BAB II
pEN ERAPAN PRINSI P-PRINSIP DASAR PENEGAKAN HU KU M ( LEGALITAS,
N ESESITAS, PROPORS IONATITAS)

SKENARIO
Suatu ketika Buru Sergap Tuntas memergoki seseorang sedang
mengutak atik kunci sepeda motor di tempat parkir sebuah
supeimarket dengan sebuah obeng. Polisi memperingatinya untuk
jangan bergerak. Namun orang tersebut tidak mengindahkai'lnya
'batikan
me-ngancam petugas dengan mengacungkan obeng. Polisi
mencabut se-njata api dan menembak lengan kanan dan kedua paha
orang tersebut. Kemudian ditangkap dan ditahan.

TUGAS:
Masing-masing kelompok mendiskusikan sejauh mana tindakan
polisi dalam kasus diatas memenuhi Prinsip-prinsip.Dasar
i'enegakan Hukum menurut standar internasional: legalitas,
nesesitas, proporsionalitas.

PENGERTIAN DISKRIMI NASI

Diskriminasi adalah mem perlakukan seseora ng


berbeda dengan berbagai alasan seperti :
perbedaan ras , agama, asal daerah, jendeq
jenis kelamin, orientasi seksual, usia, bahasa
dan latar belakang ekonomi maupun sosial

20
PRINSIP NON DISKRIMINASI

. Kesetaraan Hak (terutama di hadapan


Hukum)
. Ketidakterpisahan Hak (mendapat akses yg
sama pada pelayanan umum)
. Universalitas Hak

Standar lnternasional yang mengatur tentang Hak-


hak setiap orang agar tidak didiskriminasi

' Hak untuk diperlakukan sebagai subyek hukum (pasar6


DUHAM)

' Hak untuk diperlakukan sama didepan hukum (pasar T

DUHAM)

' Hak untuk diadili secara adil 1ea'"tloDUHAM)

' Hak untuk mendapatkan akses yang sama dalam


pelayanan umum (PAsAt2l,Allnea 2, DUHAM)
H

KESIMPULAN
i Code of Conduct atau pedoman berperilaku merupakan tuntunan
moral bagi Penegak Hukum dalam melaksanakan tugas-tugasnya
secara profesional.
. Code of Conduct menurut sfandar internasional terdiri atas
delapan pasalyang kesemuanya diarahkan pada hal-halyang harus
dilakukan dalam tugasnya dengan menekankan pada penghargaan
dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

. Dalam pelaksanaan tugasnya Penegak Hukum tidak boleh


me m beda-beda ka n perla kua nnya terhada p siapa pun j uga de nga n
alasan berbeda ras, agama dan lain-lain.

BAB III

PERPOLISIAN DALAM NEGARA


DEMOKRATIS
POKOK BAHASAN

1,. PengertianDemokrasi
2. Pengertian Perpolisian
3. Komponen Perpolisian dalam Masyarakat yang
Demokratis
4. KonsepKeanekaragaman
5. Hak Asasi Manusia yang berkaitan dengan
keanekaragaman
6. PerpolisianMasyarakat
7. Langkah-langkah Praktis PBB dalam menerapkan Standar
lnternasional Perpolisian dalam Negara Demokratis

TUJUAN
SETELAH PROSES PEMBELA'ARAN INI PESERTA DIHARAPKAN t

. MenjelaskanPengertianDemokrasi
. Menyebutkan kembali Pengertian Perpolisian
. Menjelaskan tentang Komponen Perpolisian dalam
M asyarakat yang Demokratis
Menjelaskan Konsep Keanekaragaman
Menjelaskan tentang Hak Asasi Manusia yang be rka ita n
dengan keanekaragaman
Menjelaskan tentang Perpolisian Masyarakat
Menjelaskan tentang Langkah-langkah Praktis PBB dalam
menerapkan Standar lnternasional Perpolisian dalarn
Negara Demokratis

23
PENGERTIAN DEMOKRASI

Asa I Kata :

Demos :Rakyat; Kratos : pemerintahan

DEMOKRASI adalah pemerintahan dari


rakyat untuk rakyat

PEN GERTIAN PERPOLISIAN

PERPOLISIAN ADALqH SEMUA USAHA, PEKERJAAN DAN


KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH POLISI DALAM
PELAKSANAAN TUGASNYA YAITU MELINDUNGI, MELAYANI
DAN MENGAYOM I MASYARAKAT

PERPOLISIAN YANG BAIK DALAM NEGARA YANG


DEMOKRATIS ADALAH PERPOLISIAN YANG :
MENGHORMATI HUKUM, MENGHORMATI HAM,
MENGHORMATI PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DAN
BERTINDAK MANUSIAWI
(Ralph Cranshaw "police and Human Rights/ Iggg)

24
PENGERTIAN POLMAS
sKEp KApoLRr No.PoL: Jfl]t?1il-tttts rGL 13 oKr.2o's

Segala hal ikhwal tentang penyelenggaraan


fungsi Kepolisian. Dalam hal initidak hanya
menya ngkut operasionalisasi (ta kti k&tekni k)
fungsi Kepolisian tetapi iuga pengelolaan
fungsi Kepolisian secara menyeluruh. Mulai
dari tataran manaiemen puncak sampai
manaiemen lapis bawah, termasuk pemikiran
pemikiran filsafati yang melatar belakanginya

Komponen Dernokrasi
(Ralph Cranshaw|

Partisipasi
Tanggung Jawab Dari rakyat dalam
Pemerintah pemerintahan
Kepada Rakyat
+
Petaksanaan Hak Politik.

Peran Polisi :
. Jaga Keseimbangan
antara ketertiban umum dan
pelaksanaan hak
. Tidak berpihak
. Tidak diskriminatif
Demikian pula dalam:

Perpolisia n Dalam Negara Demokratis

*/ \
Tanggung Jawab Paftisipasi
Polisi: Masyarakat
.Secara Hukum
.Secara Politik
.Secara Ekonomi ,/ \
Menjadi Ikut sefta
Anggota Polisi dalam
Perpolisian
Komposisi masyarakat
keterwakilan
dalam instansi
kepolisian

PERPOTISIAN DAIAM NEGARA DEMOKRATIS

Mengharuskan Polisi bertanggung jawab atas tindakan


mereka berdasarkan prinsip/asas :

' Legalitas (kewenangan yang jelas)


. Nesesitas (tindakan polisi diperlukan)
. Proporsionalitas (tidak berlebihan )

'q

il

ii
#

l$
,ti
26
7 Komponen Perpolisian Dalam Masyarakat yang
Demokratis

1. Nilai-nilai dasar

2.Staff
3. Pelatihan
4. Praktek Manaiemen
5. Perpolisian OPerasional
6. Struktur
7. Akuntabilitas

lisian

fFa-troil
Polisi dan masYarakat
Polmas berfokus Pd Patroll pollsl bekerJa sama
oenoembancan magyarakat (patrolijalan kakl)
fo anlemecaf,_an masalah ---.

jumlah orang lrng ditahan

Kemitraan
Tempat
o Pottsl berada di tcngah masyarakat
. Des€ntrallsasi kewenangan
pelgambilan kePutusan
Kereimbangan antara tanggaPan o Memberdavakan semua Petugas
reaktif terhadaP kasus dengan untuk ambil bagian dlm Pemecahan
tanggapan Proaktif / Pencegahan masalah bersama masYarakat

27
Konseo .* . Perbedaan yang tedadi dalam
kebmpok niaufun Sntara
keahekaragaman kelompok

Sebagai institusi negara dapat mewakili


I seluruh anggota masyarakaL Tanpa
diskriminasi
Penting dalam
konteks
perpoiisian
Penting untuk mernbedakan :

Dimensi primer : usia, sukurjender,


kemampuan/kualitas fisik, ras dan
orientasi seksual

Dimensisekunder: hal-hal yang dapat


berubah dan bertambah, tapi tidak
hanya pada : latar belakang
pendidikan, letak geografis,
penghasilan, status kawin,
pengalaman militer, status orang tua,
kepercayaan dan pengalaman kerja.

HAM tidak memaksa satu standar kultur tapi lebih pada satu
standar hukum untuk perlindungan minimal yang diperlukan

HAM HASIL KARYA MODERN -..-| Barang baru bagi semua


Oudaya
I
v
tem hukum internasional untuk melindungi martabat manusia
I
v
HAM memudahkan terwujudnya penghargaan dan perlindungan
terhadap kea nekaraga ma n dan integritas budaya
( pengadaan hak-hak budaya yang diatur dalam
instrumen tentang HAM)
[-* r..rrrutaan Internasional
I Anak
*on""n'si2
l-- << penghapusan diskriminasi
I -'-.--\
ll-o
l-* o.*,u.asi-deklarasi
budaya [---\
HAMyangberkaitandengan
\
m"tiouti berbaqai,?
./ T':[-i:l'il,"-
berpartisipasi dlm
keanekaragaman
---,1
L/ ' '-.fi;i
\ fffJl15,'l?li$Hl",f#;
budaya_

dan pembaharuan budaYa'


bebag berkreasi, berogama'
bercerikat

Polisi harus mengadopsi


Aktif berkomunikasi dengan kelompok etnis
prinsip"prinsip Mengakui adanya kebutuhan kelompok -
keanekaragaman antara etnis yang beragam di wilaYah
lain: penugasannya
Meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang bentuk2 keiahatan dan cara
pelaporannya
Peran serta dan keriasama dengan yang
lain dlm pendidikan masyarakat ttg
keamanan dan penccaahan kejahatan
Sediakan dukungan bagi korban
Aktif dalam proyek perpolisian Masyarakat
Menyiapkan penteriemah jika diperlukan
Melaksanakan peningkatan prakarca dan
kebijakan2 dalim pelayanan ttg masalah2
etnis.

Filosofi dan strateqi


operasional,organieasional utk dorong
kLmitraan 6ar[ antara POL- MAS
(ceoah. mitra, oemecahan masalah utk
&ur-anoi keiatia'tan, keta kutan thd
iejahitan'dan ketidaktertiban
m'isyarakat 4)
POLMAS
Polisi memiliki Kerjasama sebagai
kesempatan, kebebasan PERPOLISIAN mitra dalam:
dan mandat untuk identifikasi, tentukan
fokus pada pemecahan MASYARAKAT Fi-oTta-"lm
masalah berbasis \ inasalah2 baru
masYarakat
t_\

-Tr
-
,'-/ (keiahatan,'sosial,
ket-ertiban
masalah

. kemampuan fisik
HarLls ada komitmen seluruh masvarakat utk
struktur orqanisasi POLRI terhadap menlnokatkan
filosofi PoL}4AS. Dalam PerPolisian kualita-s hiduP
tradisional + cara-cara baru :
Tdk adil menyalahkan
oroaktif . sebel(lm pern )asalahar I polisi dlm
ineniadi lebih seriirs (kontak inenghadapi akibat2
Iano6uno selama Patioli, penyakit masyarakat
per{emut n - pertemuan den gan
anggota masyarelkat,. KunJUngan-
kuniunoan lantutan dan
njtiti Pang g lan
meri i nda kla i

. Polisi harus dapat menempatkan


diri dalam batas qaris maya antara
ketertiban dan ke[idaktertiban

29
-

Harus punya strategi


Perpolisian Masyarakat

Patroli: kaki, sepeda, berkuda & ranmor


Bentuk kelomook keriasama Polisi - Masvarakat
dalam peme,chhan misalah
Info kepada masyarakat tentang cara
penceglhan kejahatan
Kumpulkan informasi dari semua golongan
masfarakat
Kuniunqan-kunjungan ke kawasan bisnis,
rumih,-sekolah;dll-
a Menerapkan perpolisian proaktif dan reaktif
Menghargai HAM setiap anggota masyarakat
a Menoenali masvarakat / daerah oatroli,
permbsa laha n,' ti nd a ka n
illr"*p,ijif,I grans,

STUDI KASUS 2
"Langkah-langkah praktis PBB dalam menerapkan Standar
Perpolisian di Negara yang Demokratis"

Briptu Sumantri yang sudah 3 tahun bertugas sebagai Bintara


POLMAS di salah satu Pol3ek ili Polres Genta, sibuk dengan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan politik, sehingga dia tidak dikenal oleh masyarakat
tempat dimana dia bertugas.
Dia hanya mengenal masyarakat tertentu dan hampir-hampir tidak
kelihatan dia melakukan patroli. Ketika dia membantu masyarakat dalam
urusan yang berkaitan dengan kepolisian maupun membantu hal-hal lain
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dia selalu meminta uang atau barang
sebagai irnbalan.
Pada saat Pemilu, Sumantri iuga ikut dalam penugasan di TPS tetapi
dia cenderung meniauhi rekan-rekannya dan petugas lain di TPS karena ingin
mempengaruTrimaiyarakat pedesaan agar memili6 partai yang dia kehendaki
Sering kali dia berada di tempat orang-orang yang akan berunjuk
rasa untuk mempengaruhi mereka.

Perta nyaan va ng d id isku sika n:


Bagaimana seharusnya tindakan Briptu Sumantri dalam kasus ini?

30
Langkah-langkah praktis.PBB dalam menera-pkan standar
PerPolisian di negara Demokratis

Setiao anqsota Polisi halqgj


. selalu menunJukkan kemandirian dan kenetralan politik
. Kenal anggota masyarakat setempat
. Akrab dengan masyarakat- patrolijalan kaki
. Mau kerja sukarela demi tugas-tugas pelayanan masyarakat
.DiTempatPemungutanSuara{TPS}semuapetugaspemilujaga
yang
sik"p pi"f"sional,-disiplin dan iopan santun terhadap warga
memberi suara
. Bersikap toleran dan menjaga kesetamatan umum/menig-1'l*l*l
iiOjt mbningkat dalam pengamanan Demo dan rapat partai polltiK

Setiap pimpinan/ Supervisor harus :

Menciptakan&menegakkanKebijaksanaandanstrategilembagaKepolisian
6";[,;i";k n rasa ho imat pada plmerinta ha n ya ng demokratis
Memperkenalkan strategi-strategi Polmas pada masyarakat
penu hi
Melaku kan konsu ft asi tentang kebutu ha n spesifik masyarakat dan
kebutuhan tersebut
u ntu k men d oro n g
M en c i pta ka n p rogm m-p rogra m b ersa ma ma sya ra kat,
kerjasama Polisi - Masyarakat
bahwa
Menjamin agar komposisi Iembaga Kepolisian harus menunjukkan ru ha n'
;;;;i;;G;uru p"'k" n wa kil d a rT a n g got a ma sya ra.kat seca ra keselu
i.f inic" ienyeleisian harus adil, tidak diskriminatif
yang mengarah pada
Menciptaka n prosedu r seleksi dan progra m pelatihan
perpoiisian di negara demokratis
pimpinan serik'at
Menciptakan hubungan kerjasama yang erat dgn KPU' LSM'
dagang
Menyiapkan petugas pengamanan secukupnya
Menciptakan meka nisme penyelesaian kelu han, kesadaran dan
keprihatinan
warga masyarakat

31
KESIMPULAN

. Demokrasi berarti pemerintahan dari, oleh dan untuk


rakyat
. Pemerintahan seperti ini harus didukung oleh bentuk
perpolisian yang demokratis pula, yang menyadari bahwa
polisitidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan dan
bekerjasama dengan masYarakat
. oleh karena itu Polisi harus rnembangun kepercayaan
masyarakat terhadap Polisi melalui penerapan Prinsip-
prinsip Dasar Hak Asasi Manusia dalam pelaksanaan
tugasnya, sebagai Jembatan dalam membangun kemitraan
Polisi dan MasYarakat-

HAK KHUSUS PEREMPUAN PADA SAAT


P E NANG KAPAN/P E NAHANAN

Perempuan harus ditangani


oleh polisi PeremPuan
Tersangka PeremPuan
dipisahkan dari tersangka Pria
Bila hamil/ menYusui diberikan
perlakuan khusus.

.)a
JZ_
GATATAIIYAl{Gffi
POII$ PADA SAAT PEIIAIIGKAPA]I ISELIPUTI :
. ALASAN PENANGKAPAN
. WAKTU TIBA DI tEMPAT PENAHAT{AN
. WAKTU PERTAMA I(A!I DIHADAPKAN
KEPADA PE ABATYANG BERWENANG
TERHADAP PENANG KAPAN TERSEBUT.
. IDENTITAS LENGKAP PETUGAS YANG
MENANGI(AP
. INFORMASI YANG TEPAT TE|IITANG
TEMPATPENAHANAN DAN
PEMIN DAHAN TEM PAT PENAHANAN
JIKATER'ADI
. KONDISI KESEHATAN ORANG YANG
DITANGKAP

LNOI(AII{/II GI(AH P EilENAPAII SfAfl DAN ffff ENMSN ilAL


ilE'IIAII G P EflAH A'(APAH
ISETIAPANGGOTA POL|St HARUS :
I

. PAHAMIWEWENANG DAN PROSEDUR


PENANGKAPAN

. MENINGKATKAN KETRAMPILAN IPS


(INTERPERSONAL SKILL) UNTUK
M ENINGKATKAN KECAKAPAN
BFRKOMUNIKASI

. KALAU TIDAK ADA PERLAWANAN


BERUSAHA UNTUK TENANG, SOPAN,
BERBICARA DETIGAN BAHASA YANG
SOPAN DAN WAJAR.

. TINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI


TERMASUK PENGGUNAAN
KETRAMPILAN BELADIRI

r).J
La njuta n
a
SETATU PROPORSIONAL
a r-ENGrnPi bi Ri DEruenrv sUnnr
PERINTAH APABILA
MEMUNGKINKAN
;
TERAPKAN TEKNIK-TEKN IK
PENANGANAN KONFTIK JIKA
DIPERLUKAN
SIM PAN IAH CATATAN TENTAN G
PENANGKAPAN DENGAN BAIK.

Hlfii $t1ffil1[PHnH[Hf,H
PRINSIP-PRINSIP DASAR
o PENAHANAN PRA SIDANG HARUS MERUPAKAN
PENGECUALIAN
(rccPR Ps. 9.3)

o WALAUPUN SEBAGAI TERSANGKA TETAP


DIPERLAKUKAN SECARA MANUSIAWI
(tccPR Ps.lo)

o DIBERLAKUKAN ASAS PRADUGA TAK


BERSALAH d
{
(DUHAMARTIKEL 11) FI
rlJ
o TIDAK BOLEH DISIKSA, PERLAKUAN KEJI DAN J
MERENDAHKAN MARTABAT {
IDUHAM ARTIKEL 5}
T
"{ ,;

i.1
r--
F--

'-:
n
ffi
Lanjutan......
DITAHAN DI RUMAH
TAHANAN
PENAHANAN P5, 12 & T6 (1)I

TAHANAN BERHAK UNTUK


MENDAPAT KONSULTASI
HUKUM
TAHANAN BERHAK UNTUK
BERKOMUNIKASI DAN
MENJAGA HUBUNGAN
DENGAN KETUARGANYA

La njuta n
. PENGAWASAN DAN CATATAN MEDIS HARUS DISIMPAN
. TAHANAN DAN PENASEHAT HUKUM HARUS MENDAPAT
HAK KOMUNIKASI PENUH
. BERHAK MENDAPAT Jt,RU BAHASA
. TAHANAN ANAK, WANITA DAN LAKI.LAKI HARUS
DIPISAHKAN {,..**.,o}
. LAMA DAN SAH TIDAKNYA PENAHANAN DITENTUKAN
OLEH HAKIM (rccPR Ps.e.2r
. PARA TERSANGKA HARUS DITEMPATKAN PADA FASILITAS
YANG MANUSIAWI
ffiIX PBB IEIIIAffi PEIIEIIIN $ N|jil
,T

MLIfrPEII/|IIIffiT

SETIAP ANGGOTA POLISI DISARANI(AN UNTUK :

MENGIKUTI PROGRAM - PROGMM PEIATIHAN


MEMPEIA]ARI CATATAN TERSANGKA DAN WASPADA
TERHADAP MEREKA YANG BERESIKO
MEMBERI KEMUDAHAN UNTUK DIKUNJUNGI
MENGGUNAIGN TEKNIK - TEKNIK MODERN KFNKA
MELAKSANAKAN INTEROGASI

LANJUTAN

o MENGGUNAKAN BADGE / IDENTITAS YANG


JELAS
o TIDAK MEMBAWA SENJATA API KETIKA
MASUK KE AREA TAHANAN
o MEMERIKSA SECARA TERATUR UNTUK
MEMASTIKAN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN TAHANAN
o MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN
ANGGOTA MEDIS TENTANG MAKANAN
(D|ET), PENGENDALTAN DAN DtStPLtN
Lanjutan.......
. SEGERA MELAPORKAN JIKA ADA TANDA.TANDA
BAHWA TERSANGKA MENDAPATPENYIKSAAN SECARA
FISIK MAUPUN PSIKHIS

. TIDAK BOTEH MENGGUNAKAN ALAT -ALAT UNTUK


MENGEKANG TERSANGKA

. MEMBERI KEMUDAHAN UNTUK ALAT HIBURAN,


SURAT MENYURAT DAN BACAAN

. MEMPEDOMANI PERATURAN PENGGUNAAN


KEKERASAN DAN SENJATA API

KESIM PU LAN

' Setiap penegak hukum harus memahami dan


menghormati hak-hak tersangka pada saat ditangkap dan

'
segera setelah ditangkap (dalam penahanan)
Setiap penegak hukum harus mengetahui tata
I
cara/perlakuan terhadap anak-anak dan perempuan baik
dalam penangkapan rnaupun penahanan.
' Penegak hukum harus mencatat tentang rangkaian
peristiwa penangkapan
' Dalam memperlakukan tersangka penegak hukum harus
mempedomani peraturan penggunaarr kekerasan dan
senjata api.
. Yang berhak menangkap dan menahan seseorang
berdasarkan hukum hanya Petugas Penegak Hukum

Anda mungkin juga menyukai