Anda di halaman 1dari 3

Jawaban pertanyaan Bapak Gilang dari Samarinda

1. tugas dan tanggung jawab dari Pilot dan Navigator


Pilot dan Navigator secara umum secara bersama-sama bertugas memastikan misi dari
pesawat UAV berjalan secara baik, lancer, dan tercapai tujuan dari misi penerbangan.
Pembagian tugas diantara keduanya terdapat berbedaan yaitu sebagai berikut ini:

Pilot :

a. Mengendalikan Pesawat menggunakan remote control pada saat-saat yang


diperlukan baik secara manual, auto, maupun kondisi tertentu, missal saat take
off/landing
b. Melakukan perintah atau perpindahan perintah / mode menggunakan remote RC
yang ada padanya, misal memulai misi udara atau membatalkannya, memerintah
pesawat UAV menuju titik tertentu, dsb.
c. Memastikan kinerja pesawat pada saat terbang uji coba sesuai dengan
sebagaimana mestinya, dan memastikan pesawat terbang dalam kondisi prima

Navigator :

a. Memperhatikan data telemetri (kondisi dan posisi pesawat) melalui layar ground
station baik tinggi terbang, posisi pesawat, arah terbang, kemiringan terbang,
battery pesawat, dan data telemetri lainnya
b. Menyerukan atau memberi update kondisi pesawat ketika Pilot tengah
mengendalikan pesawat menggunakan remote RC dan tidak sanggup
memperhatikan data telemetri pada Ground station
c. Memperhatikan posisi pesawat selama misi berjalan, dan segera melaporkan pada
pilot apabila terjadi masalah agar pilot dapat segera melakukan pengendalian
pesawat secara manual

2. Apa itu Pre Mark, Tie Point dan Ground Point, dan fungsinya?
a. Pre Mark adalah titik ikat di permukaan tanah yang diberi tanda berupa sayap dari
bahan dengan warna mencolok (missal terpal), fungsinya adalah agar titik ikat GCP
tersebut kenampakannya dapat terlihat di foto
b. Tie point adalah perapatan titik control secara imaginer, dan dihitung melalui
aplikasi pengolah foto udara. Hal ini dikarenakan sesungguhnya setiap foto
membutuhkan paling tidak 9 titik ikat, sementara tidak mungkin melakukan
pengadaan GCP sejumlah foto dikali 4. Maka umumnya hanya beberapa titik GCP
yang diukur, dan kebutuhan titik lain (9 per foto) dihitung secara matematis dan
disebut sebagai tie point
c. Ground Point adalah titik berupa patok atau tugu diatas permukaan tanah yang
digunakan agar hasil foto udara memiliki koordinat posisi dan ukuran geometri yang
sesuai dengan kondisi asli dilapangan.
Ground point yang diberi tanda saya disebut pre mark.

3. Pelatihan ini untuk berapa orang?


Pada dasarnya jumlah peserta kami tidak membatasi, selama akomodasi peserta bukan
tanggungan kami. Akan tetapi akan lebih efektif apabila pelatihannya antara 2 – 3
orang. Seorang calon pilot, seorang calon navigator, dan seorang dcalon data
processing.

4. Apakah dari pelatihan ini kami bisa mendapatkan sertifikasi Pilot UAV?
Sertifikasi pilot yang diakui di Indonesia ada di APDI (Asosiasi Pilot Drone Indonesia),
alangkah baiknya apabila mengikuti proses sertifikasi di APDI setelah mendapat
pelatihan dari kami. Kami tidak menyediakan sertifikat, tapi basic kemampuan yang
kami ajarkan (khususnya pilot) akan banyak diuji ketika mengurus sertifikasi pilot di
APDI. https://apdi.id/

5. Jika iya dimana cek kevalidan sertifikat tersebut?


Sertifikasi Pilot di APDI sudah diakui oleh PB FASI (Pengurus Besar Federasi Aero Sport
Indonesia) cabang KONI untuk aeromodelling

6. Apakah seharusnya ada asuransi untuk UAV? apakah ada info terkait hal ini?
Jika memungkinkan alangkah baiknya asuransi terhadap UAV dilakukan, tapi kami
belum pernah melakukan asuransi terhadap drone. Selama ini jika terjadi kerusakan
UAV kami lebih sering memperbaikinya sendiri.

7. Apa ada materi soal RTK dan PPK, best practicenya menggunakan yang mana?
Materi ini mampu kami singgung secara singkat, jika diperlukan bisa ditambahkan hari
khusus untuk pelatihan khusus GNSS yang akan membahas metode pengukuran
menggunakan GPS secara lebih utuh, dengan tambahan sedikit biaya tentunya.

Jika lokasi pengukuran cukup terbuka antara base dan rover tentu best practicenya
menggunakan rtk. Tapi apabila jarak base dan rover lebih jauh dan terhalang koneksi
base dan rover, metode ppk lebih aman. Secara umum metode PPK lebih teliti
disbanding metode rtk. Tetapi metode RTK lebih cepat dan mudah.
8. Mengacu pada link blog yang dikirimkan, selain DSM dan DTM untuk olah data apa
kami akan dapat materi:
- Tree Counting & Height.
merupakan bagian materi inti dalam proses pengolahan data foto udara
- Cut n Fill volume & area width.
merupakan bagian materi inti dalam proses pengolahan data foto udara
- Digitasi detil situasi.
merupakan bagian materi inti dalam proses pengolahan data foto udara
- Sattelite Imagery pre process.
Bukan bagian materi foto udara, ini materi tentang olah citra satelit, perlu waktu
pelatihan lain
- Classification of Imagery.
Bukan bagian materi foto udara, ini materi tentang olah citra satelit, perlu waktu
pelatihan lain
- Portable MAP.
Bukan bagian materi foto udara, ini materi tentang GIS, perlu waktu pelatihan lain
- GIS - web base.
Bukan bagian materi foto udara, ini materi tentang GIS, perlu waktu pelatihan lain

9. Apa saja yang perlu kami persiapkan untuk pelatihan ini(mungkin PC/Software
pendukung)?
1. Wahana UAV milik saudara
2. PC/LAPTOP dengan spesifikasi yang cukup minimal i5 ram 8 gb VGA 2 gb , atau lebih
3. Ruangan pelatihan yang mendukung adanya LCD projector, dan papan tulis
4. Lokasi uji coba terbang dan pelatihan pesawat.

Anda mungkin juga menyukai