A. Penyajian Data
Pada dasarnya pembelajaran yang terjadi di dalam kelas adalah proses komunikasi,
yaitu proses penyampaian materi oleh pendidik kepada peserta didik. Melalui proses
komunikasi, materi yang disampaikan oleh pendidik dapat diterima, diserap dan
dihayati oleh peserta didik. Dalam menyampaikan materi melalui proses komunikasi
sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Yusro selaku guru PAI dan Budi Pekerti
Apa yang telah dipaparkan oleh Bapak Yusro selaku guru PAI dan Budi
merupakan komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa. Ketika pembelajaran
dilakukan oleh seorang guru, maka guru bisa menggunakan pola komunikasi
pembelajaran satu arah. Pola komunikasi satu arah yang sampai saat ini masih
Mengenai kapan diterapkannya pola satu arah ini, beliau menuturkan bahwasanya :
Dalam penerapan pola komunikasi pembelajaran satu arah ini, guru harus
terlebih dahulu melihat materi yang akan diajarkan, sesuai atau tidak
menggunakan pola komunikasi satu arah. Kemudian ketika saya menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran otomatis bisa dikatakan saya
menggunakan pola komunikasi satu arah, karena ketika saya menggunakan
metode ceramah, yang aktif itu gurunya sedangkan siswa itu pasif.
komunikasi satu arah ini apabila materi yang akan disampaikan sesuai dengan pola
satu arah. Jadi dalam penerapan pola satu arah beliau harus melihat materi yang akan
gunakan sudah pasti beliau juga menggunakan pola komunikasi satu arah dalam
pembelajaran.
Pak Yusro juga menuturkan mengenai respon peserta didik ketika pola komunikasi
Ketika saya menerapkan pola satu arah ini pada respon peserta didik baik, akan
tetapi saya melihat ada sedikit kejenuhan, karna dalam penerapan pola satu arah
ini siswa pasif dan gurunya yang aktif. Saya mencoba membuat rasa jenuh serta
kebosanan peserta didik berkurang dengan cara menggunakan media yang ada
di sekolah ini, contohnya laptop dan projektor. Saya memanfaatkan media
tersebut untuk membuat peserta didik tidak jenuh dan mengantuk ketika
mengikuti pelajaran. Saya menyampaikan materi pelajaran melalui slide power
point yang saya tampilkan dengan menggunakan projektor. Kadang kala anak-
anak saya bawa belajar diluar kelas seperti dihalaman sekolah atau ke masjid.
menerapkan pola komunikasi satu arah, peserta didik menerima dengan baik. Dalam
penerapan pola komunikasi satu arah ini, Bapak Yusro juga berusaha membuat
peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan ketika mengikuti pelajaran yaitu dengan
memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah dan mengajak peserta didik
belajara diuar kelas misalnya di halaman sekolah atau di masjid. Karena apabila
peserta didik sudah merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran maka materi
yang disampaikan oleh beliau tidak maksimal bisa diterima oleh peserta didik.
Senada dengan yang disampaikan oleh Dwi yang merupakan siswi dari SMP Plus
pelajaran dari Bapak Yusro, walaupun pola satu arah terkadang membuat peserta
didik di dalam kelas merasa bosan dan jenuh, maka Bapak Yusro mencoba untuk
disekolah. Beliau juga salah satu guru yang mempunyai sifat yang sabar dan itu
Yudi yang merupakan sisa kelas VII di SMP Plus Al-Ishlas Curah Kendal juga
menuturkan:
Apabila saya mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
yang di ajar sama Bapak Yusro, saya merasa semangat dalam mengikuti
pelajaran beliau. Walaupun terkadang juga merasa bosan, apalagi saat Pak
Yusro menerangkan materi pelajaran dengan waktu yang lama, itu membuat
anak-anak merasa bosan, peserta didik hanya diam mendengarkan materi yang
disampaikan oleh Pak Yus. Tetapi lama kelamaan Pak Yus itu memakai layar
dalam menyampaikan materi pelajaran, mengajak belajar diluar kelas dan itu
membuat anak-anak bisa menghilangkan kebosanannya dalam mengikuti
pelajaran.
Penjelasan dari Yudi di atas menyatakan bahwa dalam mengikuti pelajaran PAI dan
Budi Pekerti yang diampu oleh Bapak Yusro, ia merasa bersemangat dalam
Pak Yusro juga menambahkan kondisi kelas ketika beliau menerapkan pola satu
Kalau berbicara masalah kondisi kelas baik kelas VII, VIII, dan IX, anak-anak
lebih pasif, diam, hanya guru saja yang aktif memberikan materi kepada peserta
didik. Hanya saja mereka jarang menanyakan tentang materi yang sudah saya
sampaikan. Dengan penerapan pola satu arah ini dengan menggunakan metode
ceramah, kondisi kelas menjadi kondusif, sehingga siswa mudah dalam
menerima materi pelajaran yang saya sampaikan.
Penuturan dari Bapak Yusro, beliau menjelaskan kondisi kelas ketika beliau
menerapkan pola satu arah baik di kelas VII, VIII ataupun IX, kondisi kelas mejadi
kondusif dan komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik menjadi
efektif. Dengan kondisi seperti ini siswa lebih mudah dalam menerima materi
Sonia yang merupakan siswa yang duduk dibangku kelas III, juga mengatakan:
Ketika pak Yusro mengajar dengan menggunakan pola komunikasi satu arah,
kondisi peserta didik didalam kelas tidak ramai, tenang, peserta didik
mendengarkan materi yang diterangkan sama Pak Yus beliau juga guyonan, jadi
dengan guyonan itu membuat siswa tidak mengantuk kalau sedang diajar sama
Pak Yus. Kadang-kadang juga diadakan games didalam kelas, dimana dengan
menggunakan spidol. Sambil menyanyikan lagu, lagu berhenti maka siapa
peserta didik yang memegang spidol itu diberikan pertanyaan oleh beliau.
Dari penjelasan Sonia diatas, bahwa kondisi peserta didik dalam mengikuti pelajaran
PAI dan Budi Pekerti, suasana kelas menjadi kondusif, akan tetapi suasana tersebut
terkadang membuat peserta didik mengantuk. Hal tersebut dapat teratasi karena guru
pengampu PAI dan Budi Pekerti mengkombinasikan pola komunikasi satu arah
dengan berbagai games, salah satunya talking stik. Untuk menghilangkan rasa
kejenuhan siswa di dalam kelas ketika beliau menerapkan pola komunikasi satu
Apabila peserta didik mengalami kejenuhan didalam kelas ketika saya hanya
menggunakan pola komunikasi satu arah, maka disitulah saya harus
menggunakan games dalam pembelajaran. Walaupun mereka tidak menuturkan
bahwasanya mereka jenuh, tetapi wajah-wajah dari peserta didik itu sudah
kelihatan. Saya terkadang menggunakan games, salah satunya talking stik,
supaya keadaan di dalam itu tidak membosankan dan kejenuhan siswa itu bisa
teratasi. Bukan hanya memanfaatkan media yang ada, akan tetapi menggunakan
games dalam pembelajaran itu juga penting menurut saya dan juga sangat
membantu.
Menurut Bapak Yusro, ada beberapa cara untuk menghilangkan kejenuhan yang
dialami oleh peserta didik ketika beliau menerapkan pola komunikasi satu arah.
Salah satunya dengan mengadakan games didalam kelas, karena beliau menganggap
hal tersebut sangat membantu dalam mengatasi kejenuhan yang dialami peserta
didik ketika pelajaran berlangsung. Talking stik menjadi games yang terkadang
Pak Yusro juga menuturkan ketika beliau menerapk an pola komunikasi satu arah
Saya rasa menerapkan pola komunikasi satu arah dalam pembelajaran, tidak
terlalu sulit apa lagi kondisi kelas mendukung. Akan tetapi sulitnya mengatasi
kejenuhan peserta didik di dalam kelas, jadi harus ada tambahan permainan di
dalam kelas, kreatifitas guru disini sangatlah dibutuhkan untuk menunjang
semangat peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Menurut Pak Yusro, dalam menerapkan pola komunikasi satu arah ini tidak terlalu
sulit. Apabila kondisi kelas mendukung untuk menerapkan pola komunikasi satu
arah ini itu akan mempermudah dalam menerapkannya. Beliau merasa kesulitan
apabila peserta didik sudah merasa jenuh didalam kelas, jadi beliau menyiapkan
bahwasanya dalam penerapan pola komunikasi pembelajaran satu arah pada mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti, respon peserta didik baik dalam menerima
penerapan pola satu arah didalam kelas oleh gurunya. Keadaan kelas menjadi
kondusif, komunikasi yang terjadi antara guru dan peserta didik juga efektif karena
apabila keadaan kelas kondusif maka peserta didik mudah dalam menerima materi
kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran, akan tetapi guru dilembaga ini berusaha
secara maksimal agar dapat mengatasi kejenuhan tersebut dengan cara
Pola komunikasi pembelajaran dua arah masih digunakan sampain saat ini dalam
sama aktif didalam kelas. Apabila pola komunikasi satu arah, hanya gurunya saja
yang aktif dan peserta didik pasif maka berbeda denga pola komunikasi dua arah ini.
Pada pola komunikasi dua arah ini, peran guru dan siswa sama-sama aktif dalam
pembelajaran.
Begitupula yang dituturkan oleh Bapak Yusro, beliau sangat berantusias sekali
ketika peneliti menanyakan tentang pola komunikasi dua arah pada pembelajaran
Pola komunikasi dua arah ini melibatkan keaktifan antara guru dan peserta
didik. Ketika pembelajaran berlangsung maka disini peran guru dan peserta
didik sama-sama aktif. Seperti halnya diskusi yang terjadi antara guru dan
peserta didik. Guru disini memberikan beberapa pertanyaan dan peserta didik
menjawab pertanyaan dari guru, saling sharing kalau bahasa sekarang. Atau
bahkan guru mendiskusikan materi pembelajaran dengan peserta didik supaya
peserta didik itu juga aktif dalam mengikuti pembelajaran, tidak hanya diam
saja. Peserta didik juga akan terbiasa memberanikan diri dalam menyampaikan
pendapatnya.
komunikasi dua arah merupakan pola komunikasi yang melibatkan guru dan peserta
didik, peran guru dan peserta didik didik dalam pola komunikasi ini sama-sama
aktif. Tepatnya diskusi yang terjadi antara guru dan peserta didik.Tujuannya agar
peserta didik juga aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan tidak pasif di dalam
kelas. Jadi peserta didik belajar untuk memberanikan diri dalam menyampaikan
pendapatnya.
Beliau juga menambahkan mengenai kondisi kelas ketika beliau menerapkan pola
Ketika saya menerapkan pola komunikasi dua arah, kondisi kelas tidak pasif
karena siswa disini dituntut agar bisa menyampaikan pendapatnya. Biasanya
saya mengajukan beberapa pertanyaan kemudian saya memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu atau sebaliknya siswa yang
menanyakan materi yang belum ia dapat pahami. Kemudian berbicara keadaan
kelas, apabila saya menerapkan pola komunikasi dua arah ini keadaan kelas
tidak kondusif tapi saya senang walaupun kondisi kelas rame tapi hal tersebut
disebabkan oleh kegiatan diskusi yang terjadi antara guru dan peserta didik.
Ketika pola ini diterapkan maka suasana belajar menjadi seru.
Bapak Yusro menjelaskan, ketika beliau menerapkan pola komunikasi dua arah pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti maka kondisi kelas tidak kondusif, karena
disampaikan oleh gurunya. Beliau juga merasa senang walaupun keadaan kelas tidak
bisa kondusif akan tetapi hal tersebut disebabkan oleh kegiatan diskusi yang terjadi
Riski selaku peserta didik dari SMP Plus Al-Ishlah yang masih duduk dibangku
Pak Yus sering mengadakan kegiatan tanya jawab didalam kelas, anak-anak
rame rebutan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Pak Yus. Saya
terkadang juga kurang tepat dalam menjawab pertanyaan beliau. Suasana kelas
menjadi seru, kadang yang suka mengantuk didalam kelas, disuruh menjawab
pertanyaan dari Pak Yus.
Menurut Riski, pola komunikasi dua arah yang diterapkan oleh Bapak Yusro
menghilangkan rasa ngantuk peserta didik ketika kegiatan diskusi terjadi di dalam
kelas. Hal ini menjadi salah satu cara alternatif dalam menghilangkan kejenuhan
bahkan rasa kantuk yang dialami peserta didik. Keadaan kelaspun menjadi lebih
hidup.
Aviv menambahkan mengenai penuturan di atas, ia mengatakan:
Kegiatan diskusi yang terjadi didalam kelas pada saat pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti berlangsung membuat suasana kelas seru, karena ketika tanya
jawab terjadi antara Pak Yus berlangsung, dan siapa yang tidak bisa menjawab
pertanyaan dari Pak Yus maka pulangnya belakangan atau disuruh kasi
hukuman.
Penuturan Aviv di atas bahwasanya dengan adanya pola komunikasi dua arah
membuat suasana kelas menjadi seru, membuat peserta didik menjadi aktif dalam
mengikuti pembelajaran. diskusi menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan rasa
Kemudian dengan penerapan komunikasi dua arah, apakah komunikasi yang terjadi
antara guru dan peserta didik dapat berjalan dengan efektif. Sehubungan dengan hal
Dengan diterapkannya pola komunikasi dua arah didalam kelas, suasana kelas
memang tidak kondusif, tetapi komunikasi yang disampaikan guru dapat
dikatakan efektif karena apabila peserta didik, diberikan pertanyaan dan
kemudian bisa menjawab pertanyaan dari guru, maka materi yang disampaikan
oleh guru bisa diterima oleh peserta didik. Saya senang apabila murid-murid
saya bisa menjawab ataupun merespon pertanyaan dari saya, karena itu
menunjukkan bahwa mereka bisa menerima materi yang saya ajarkan.
Walaupun tidak semua peserta didik didalam kelas bisa menjawab dengan tepat,
setidaknya mereka merespon.
Menurut Bapak Yusro, dengan diterapkannya pola komunikasi dua arah, suasana
kelas tidak kondusif, akan tetapi komunikasi yang terjadi didalam kelas dapat berjalan
secara efektif. Ketika peserta didik bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru, maka hal tersebut menandakan bahwa peserta didik bisa menerima materi yang
Ketika saya di ajar oleh Pak Yus, saya merasa senang dan bisa memahami
tentang materi yang disampaikan oleh beliau dengan cara memperhatikan ketika
Pak Yus sedang menjelaskan materi. Terkadang beliau juga memberikan
pertanyaan diakhir pelajaran, pertanyaan mengenai materi yang diterangkan.
Maka saya harus mendengkan ketika Pak Yus menjelaskan materi pelajaran.
Wahyu menjelaskan bahwasanya ketika pembelajaran PAI dan Budi pekerti
materi yang disampaikan oleh Pak Yusro selaku guru mata pelajaran PAI dan Budi
Pekerti. Ia bisa memahami materi tersebut yaitu dengan cara memperhatikan ketika
materi disampaikan oleh guru. Tanya jawab serta yang terjadi antara guru dan
peserta didik juga menjadi alasan agar peserta didik menyimak materi yang
Begitupun A’yun salah satu murid dari Bapak Yusro yang duduk dibangku kelas
Diskusi yang terjadi antara guru dan peserta didik bisa melatih anak-anak
berani berbicara didepan teman-teman yang lain. Aktif dalam mengikuti
pelajaran, Pak Yus ndak akan marah apabila kelas rame tetapi ramenya dalam
keadaan diskusi. Engkel-engkel juga kadang-kadang yang terjadi di dalam
kelas.
Menurut A’yun, kegiatan diskusi yang melibatkan keaktifan antara guru dan peserta
didik merupakan kegiatan yang bisa melatih keberanian peserta didik berbicara di
depan teman-temannya.
Bapak Yusro menjelaskan bahwasanya keaktifan peserta didik pada saat kegiatan
tanya jawab ataupun diskusi yang terjadi antara guru dan peserta didik membuat
beliau tidak merasa terganggu apabila kondisi kelas menjadi tidak kondusif. Bahkan
beliau merasa senang apabila peserta didik aktif pada saat pelajaran, berarti mereka
bahwasanya penerapan komunikasi pembelajaran dua arah sampai saat ini masih
digunakan. Pola komunikasi dua arah ini menempatkan peran antara guru dan
peserta didik sama-sama aktif dalam pembelajaran. bapak Yusro selaku guru PAI
dan Budi Pekerti menuturkan bahwa Pola komunikasi dua arah ini lebih cocok
diterapkan pada kelas tinggi yaitu kelas VIII dan IX. Anak yang duduk dibangku
kelas VIII dan IX memudahkan beliau dalam menerapkan pola komunikasi dua arah
tersebut. Penerapan pola komunikasi dua arah didalam kelas yaitu dengan mengajak
siswa dalam berdiskusi dan tanya jawab, dan hal tersebut juga melatih peserta didik
untuk berani berpendapat serta berntanya kepada guru, jadi peserta didik tidak hanya
pasif. Respon baik juga ditunjukkan oleh peserta didik di SMP Plus Al-Ishlah ketika
diterapkannya pola dua arah dengan terjadinya umpan balik yang terjadi, setelah
guru menerangkan materi kemudian ada beberapa peserta didik yang bertanya akan
digunakan oleh guru dalam pembelajaran dengan tujuan keadaan kelas menjadi
hidup dengan terjadinya interaksi antara guru dan peserta didik, peserta didik
Pola komunikasi multi arah ini, saya terapkan di kelas tinggi yaitu kelas IX.
Pola ini bertujuan agar terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik
maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya. Metode diskusi ataupun
tanya jawab merupakan salah satu metode yang sesuai dalam menerapkan pola
multi arah ini. Saya akui pola komunikasi multi arah agak sulit diterapkan di
kelas rendah seperti kelas VII.
Menurut penuturan Bapak Yusro diatas bahwa pola komunikasi multi arah
merupakan pola komunikasi yang bertujuan terjadinya interaksi antara guru dan
peserta didik ataupun peserta didik dengan peserta didik lainnya. Pola komunikasi
multi arah lebih mudah diterapkan pada kelas tinggi yaitu kelas IX. Apabila
diterapkan pada kelas rendah yaitu kelas VII, maka penerapannya akan terasa sulit.
Bapak Yusro juga menambahkan mengenai kesulitan penerapan pola multi arah
Pola komunikasi multi arah ini sulit diterapkan dikelas rendah tetapi bukan
berarti tidak bisa diterapkan dikelas rendah. Karena dalam menerapkan pola
komunikasi ini harus memang bisa menghandle peserta didik, karena kalau
tidak seperti itu bukannya malah terjadi kegiatan diskusi, yang ada peserta didik
rame ataupun teriak-teriak di dalam kelas. Tujuan dari pola komunikasi multi
arah ini menurut saya, guru dan peserta didik sama-sama aktif dan peserta didik
antara peserta didik juga aktif.
Bapak Yusro menuturkan bahwasanya, pola komunikasi multi arah ini memang sulit
diterapkan dikelas VII akan tetapi kata sulit bukan berarti tidak bisa diterapkan
karena membutuhkan persiapan yang matang supaya tujuan dari pola komunikasi
Sedangkan penerapan pola komunikasi multi arah sendiri dikelas tinggi yaitu kelas
Penerapan pola komunikasi multi arah didalam kelas, saya biasanya membentuk
anak-anak menjadi beberapa kelompok, kemudian saya berikan tugas yang
berbeda pada setiap kelompoknya. Setelah mereka mendiskusikan soal tersebut
dengan kelompoknya, setiap kelompok maju ke depan. Dan kelompok yang lain
menanggapi kelompok yang tampil ke depan atau bisa juga memberikan
pertanyaan. Sedangkan saya sebagai penengah dan meluruskan diskusi yang
terjadi.
Menurut Bapak Yusro, penerapan pola multi arah yang diterapkan didalam kelas
yaitu dengan membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok diberikan tugas yang
berbeda-beda dengan tujuan agar diskusi antara guru dan peserta didik maupun
peserta didik dengan peserta didik berlangsung. Dengan begitu suasana kelas
menjadi aktif dengan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik maupun
Saya kelas tiga mbk, yang ngajar PAI dan Budi Pekerti Pak Yus, terkadang Pak
Yus kalau ngajar dikelas, siswa itu dijadikan 5 kelompok atau 3 kelompok,
kemudian diberi tugas yang berbeda antara kelompok satu dengan lainnya.
Kalau sudah selesai maka setiap kelompok maju ke depan untuk menyampaikan
tugas itu, kelompok lain mendengarkan karena kalau tidak paham bisa
menanyakan kepada kelompok yang maju. Kalau yang maju tidak bisa
menjawab, maka Pak Yus ikut membantu menjawabnya.
dilakukan oleh Bapak Yusro dengan tujuan diskusi antara peserta didik dengan
Wahyu juga menambahkan kegiatan yang terjadi didalam kelas ketika pembelajaran
Ketika pelajaran PAI dan Budi Pekerti berlangsung, biasanya Pak Yus
menjelaskan pelajaran minggu lalu kemudian apabila peserta didik sudah
paham, maka Pak Yus melanjutkan menerangkan materi selanjutnya. Beliau
juga terbiasa membagi peserta didik dalam beberapa kelompok, dan masing-
masing kelompok diberi tugas beda-beda. Pak Yus memberikan waktu untuk
menyelesaikan tugas tersebut, dan satu persatu setiap kelompok disuruh maju ke
depan untuk menyampaikan tugasnya.
Pemaparan Wahyu di atas menjelaskan bahwa ketika pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti berlangsung, Bapak Yusro terbiasa menjelaskan pelajaran minggu lalu, agar
Setelah materi disampaikan, beliau juga terbiasa membagi peserta didik dalam
beberapa kelompok, setiap kelompok diberi tugas yang berbeda. Supaya nantinya
berdiskusi.
Berbicara mengenai suasana belajar peserta didik di dalam kelas ketika pola multi
peserta didik di dalam kelas ketika pola multi arah diterapakan. Suasana belajar
peserta didik menjadi aktif, karena beliau juga berupaya secara maksimal supaya
keaktifan yang tejadi bukan hanya terletak pada gurunya melainkan peserta didik
antara peserta didik terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran saat berada di
dalam kelas.
Dari ketiga pola komunikasi yang diterapkan dalam pembelajaran PAI dan Budi
Ketiga pola komunikasi tersebut masih tetap saya gunakan sampai saat ini, akan
tetapi dalam menerapkan pola yang ada, saya harus menyesuaikan dengan
jenjang kelas. Misalnya pola satu arah lebih banyak saya gunakan pada kelas
rendah yaitu kelas VII. Sedangkan pola dua arah sudah sering saya terapkan
dikelas VIII dan IX karena peserta didiknya diajak diskusi itu mudah, sudah
berani mengemukakan jawaban mereka, berani berbicara didepan kelas. Seperti
yang saya paparkan, saya terbiasa membagi mereka menjadi beberapa kelompok
di dalam kelas, supaya terjadinya kegiatan diskusi antara guru dan peserta didik
maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya. Pola multi arah menjadi
pola yang membutuhkan persiapan dalam menerapkannya didalam kelas.
Tetapi dalam pembelajaran memang tidak bisa hanya menggunakan satu pola
saja mbk, seperti halnya saya mengkombinasikan beberapa pola komunikasi
pembelajaran, pola satu arah dan dua arah terkadang saya gunakan sekaligus di
dalam kelas.
ketiga pola yang ada haruslah melihat atau menyesuaikan dengan jenjang kelasnya.
Menurut beliau, pola komunikasi pembelajaran satu arah lebih banyak diterapkan
pada kelas VII, sedangkan pada jenjang kelas VIII dan IX sudah sering
diterapkannya pola komunikasi pembelajaran dua arah dan multi arah pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Akan tetapi dalam pembelajaran Pak Yus
menyadari memang tidak bisa hanya menggunakan satu pola saja, seperti halnya
satu arah dan dua arah terkadang beliau gunakan sekaligus di dalam kelas.
antara guru dan peserta didik ketika pola tersebut diterapkan, beliau mengatakan:
ketika pola komunikasi satu arah diterapkan maka suasana kelas menjadi kondusif
komunikasi dua arah dan multi arah juga efektif apabila guru disini benar-benar
menuturkan:
ialah komunikasi dengan menggunakan tutur kata yang baik, karena perkataan yang
disampaikan oleh gurunya sedikit banyaknya akan di ingat oleh peserta didik. Guru
diskusi dan tanya jawab yang dilakukan oleh guru. Dengan penerapan pola ini,
didik menjadi beberapa kelompok didalam kelas, setiap kelompok diberikan tugas
yang berbeda-beda. Hal tersebut dilakukan oleh guru supaya peserta didik aktif
dalam berdiskusi dengan peserta didik lainnya maupun dengan gurunya. Bapak
Yusro juga menjelaskan bahwa pola komunikasi pembelajaran multi arah ini dalam
pembelajaran Pak Yus menyadari memang tidak bisa hanya menggunakan satu pola
pembelajaran, pola satu arah dan dua arah terkadang beliau gunakan sekaligus di
dalam kelas. Sedangkan komunikasi yang baik menurut Pak Yus ialah komunikasi
dengan menggunakan tutur kata yang baik, karena perkataan yang disampaikan oleh
B. Temuan Penelitian
Pada hakikatnya pola komunikasi pembelajaran satu arah sampai pada saat ini
masih digunakan oleh guru khususnya guru PAI dan Budi Pekerti yang ada di SMP
Plus Al-Ishlah baik dikelas VII, VIII maupun IX. Setelah diterapkannya pola
komunikasi pembelajaran satu arah, suasana belajar peserta didik menjadi kondusif.
Komunikasi yang terjadi antara guru dan peserta didik menjadi efektif. Apabila
suasana kelas kondusif maka peserta didik mudah menerima pembelajaran yang
Penerapan pola satu arah yang diterapkan didalam kelas, mengakibatkan ada
beberapa peserta didik yang merasa jenuh, bosan dan terkadang mengantuk. Akan
tetapi Bapak yusro selaku pengampu guru pendidikan agama Islam dan budi pekerti
dapat mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada,
berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan, jika guru gaptek
maka guru tersebut bisa menggunakan kreatifitas yang mereka miliki. Selain itu
beliau juga menyiapkan beberapa games dalam pembelajaran, hal tersebut dilakukan
agar kejenuhan dan rasa ngantuk peserta didik dapat teratasi. Karena pola
komunikasi pembelajaran satu arah ini, yang aktif adalah gurunya sedangkan peserta
didik pasif, semua materi, informasi hanya didapatkan dari guru saja.
tidak telalu sulit, dan mendapatkan respon yang baik dari peserta didik. Hanya saja
ada beberapa peserta didik yang mengalami kejenuhan ketika pola tersebut
diterapkan seperti yang disampaikan oleh peserta didik yang bernama Dwi, akan
tetapi hal tersebut bisa teratasi oleh guru pengampu PAI dan Budi Pekerti yang ada
pembelajaran satu arah, tetapi pola komunikasi pembelajaran dua arah juga bisa
didik, peran guru dan peserta didik sama-sama aktif ketika pembelajaran
berlangsung di dalam kelas. Seperti halnya metode diskusi menjadi salah satu contoh
yang beliau gurnakan dalam menerapkan pola komunikasi pembelajaran dua arah.
Pak Yus sebagai guru PAI dan Budi Pekerti, setelah beliau menerangkan materi
pembelajaran kepada peserta didik, maka beliau mengajak peserta didik berdiskusi,
memberikan tanya jawab. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik aktif di dalam
kelas. Menurut salah satu murid yang bernama Riski, ketika mengikuti pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti ia merasa senang karena ada keseruan tersendiri ketika Pak
suasana belajar tidak menjadi kondusif, akan tetapi Pak Yus merasa senang karena
bisa menghilangkan kejenuhan serta kebosanan pserta didik ketika di dalam kelas.
Selain itu hal tersebut bisa melatih peserta didik untuk berani mengemukakan
pendapat, berbicara didepan kelas supaya nantinya mereka akan terbiasa menjadi
peserta didik yang aktif serta tanggap dalam menerima materi pembelajaran yang
disampaikan oleh gurunya. Selain itu dengan diterapkannya pola komunikasi dua
arah, maka guru dan peserta didik bisa bertukar pikiran, informasi tidak hanya
didapatkan dari guru saja. Pak Yus juga menegaskan, ketika pola komunikasi dua
arah saya terapkan dan suasana belajar menjadi tidak kondusif itu wajar, karena
peserta didik juga harus aktif dalam mengikuti pembelajaran, kemudian ketika
muncul pertanyaan dari perserta didik, saya akan merasa senang karena itu pertanda
bahwa peserta didik bisa merespon dan tanggap akan terhadap materi yang saya
sampaiakan.
oleh Bapak Yusro sebagai guru mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti juga masih
diterapkan di dalam kelas. Pola ini sering diterapkan di kelas tinggi yaitu kelas.
Ketika diterapkan di kelas tinggi, maka proses penerapan pola ini lebih mudah. Pola
guru dan peserta didik maupun antara peserta didik satu dengan lainnya. Metode
diskusi dan tanya jawab menjadi salah satu metode yang digunakan oleh guru PAI
Dalam penerapan pola ini, guru haruslah bisa menguasai kelas, karena apabila
tidak seperti itu, bukannya terjadi proses diskusi malah sebaliknya peserta didik
ramai ataupun sibuk dengan hal lainnya. Selain itu guru juga bisa mengetahui
karakter peserta didiknya, menguasai materi, menggunakan strategi yang tepat agar
proses diskusi terjadi di dalam kelas. Karena tujuan dari pola komunikasi
pembelajaran multi arah ialah mengaktifkan guru dan peserta didik ketika
pembelajaran berlangsung.
yang dilakukan oleh Bapak Yusro sebagai guru pengampu PAI dan Budi Pekerti,
ketika pelajaran berlangsung didalam kelas beliau membagi peserta didik menjadi
setiap kelompok. Setelah tugas yang diberikan sudah selesai dikerjakan. Maka setiap
kelompok lain, bisa mengajukan pertanyaan apabila mereka belum mengerti. Ketika
kelompok yang maju memberikan jawaban yang kurang tepat maka guru yang
meluruskan jawaban tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya terjadi diskusi antara
guru dengan peserta didik maupun peserta didik satu dengan lainnya dan suasana
saat diterapkan, pola komunikasi satu arah ketika diterpakan didalam kelas maka
keadaan kelas kondusif, tenang sehingga materi yang saya sampaikan kepada peserta
didik dapat diterima dengan baik jadi komunikasi yang disampaikan berjalan dengan
efektif. Begitupun pola komunikasi dua arah dan multi arah juga efektif apabila guru
pembelajaran bisa diterapkan dengan baik di dalam kelas. Kembali lagi pada
kreatifitas dan kemampuan seorang guru dalam mengajar. Komunikasi yang baik
kata yang baik, karena perkataan yang disampaikan oleh gurunya sedikit banyaknya
akan di ingat oleh peserta didik. Guru juga harus memberikan contoh yang baik