Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekataan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Disebut diskriptif karena metode penelitian ini berusaha menggambarkan dan

menginterpetasikan objek apa adanya, dengan tujuan penggambaran secara sistematis

fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas

dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi mendeskripsikan,

menguraikan dan menggambarkan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dimana strategi penelitian ini

di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, pristiwa, aktivitas,

proses atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas,

peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai

prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telas ditentukan. 1

Jadi, pernyataan tentang semua pristiwa yang dialami, yaitu yang diingat dan di

dengar tidak boleh berisi penafsiran, hanya meruapakan catatan sebagaiamana adanya

dan pernyataan yang datanya telah di teruji kepercayaan dan keabsahannya.

1
John W. Creswell, Research Design (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), 20.
B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Plus Al-Ishlah Curahkendal Sukamakmur. SMP

Plus Al-Ishlah Curah Kendal Sukamakmur Kecamatan Ajung, menjadi lokasi untuk

dijadikan tempat penelitian, karena lembaga tersebut merupakan lembaga pendidikan

menengah pertama yang berada di pedesaan yang sangat kental dengan kegamaan yang

tinggi dengan pembiasaan sholat dhuha, taqriban serta pebeajaran nahu sarah di masjid

yang berdekatan dengan lembaga sebelum pembe;ajaran di dalam kelas dimulai dan

sudah menerapkan kurikulum 2013, dimana dalam menerapkan Kurikulum 2013

sangatlah membutuhkan pola komunikasi pembelajaran yang tepat, agar dapat

menerapkan Kurikulum 2013 secara maksimal. Begitupun guru PAI dan Budi Pekerti

perlu untuk meningkatkan kemampuannya pada penerapan pola komunikasi dengan

pola satu arah, dua arah dan multiarah pada pembelajaran.

C. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif adalah sangat mutlak

diperlukan, karena peneliti sebagai instrumen kunci. Keuntungan yang didapat dari

kehadiran peneliti sebagai instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran

peneliti, peneliti dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang

berhubungan dengan penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian

juga dengan informasi dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam

memberikan informasi.
Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas

temuannya.2

Peneliti mendatangi lokasi penelitian SMP Plus Al-Ishlah Curah Kendal

Sukamakmur Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember untuk melakukan wawancara

sekaligus menghimpun dokumen-dokumen yang diperlukan sekaligus melakukan

obseravasi. Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai instrumen sekaligus

pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan seperti pedoman

wawancara, pedoman observasi, kamera yang fungsinya terbatas sebagai pendukung,

dan tugas peneliti sebagai instrument kunci.

D. Subyek penelitian

Dalam penellitian ini yang akan menjadi subyek penelitian diantaranya:

1. Kepala Sekolah SMP Plus Al-Ishlah Curah Kendal Sukamakmur Ajung

2. Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

3. Peserta didik di SMP Plus Al-Ishlah Curah Kendal Sukamakmur Ajung

Penetuan subyek penelitian atau informan diatas menggunakan puposive yaitu

penentuan subyek penelitian dengan disengaja untuk dipilih, karena dalam penelitian

subyek penelitian berkaitan dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan, seperti

halnya guru pendidikan agama Islam dan budi pekerti sebagai seseorang yang

mengupayakan peningkatan berkomunikasi dalam proses pembelajaran, selaku

pengampu pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SMP Plus Al-Ishlah

Curah Kendal Sukamakmur Ajung.

2
Lexy, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Roesdakarya, 2008), 306.
E. Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan subjek dari mana data diperoleh. Ada tiga sumber

data, pertama, person (orang) yaitu sumber data berupa orang yang memberikan data berupa

jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket, kedua, place

(tempat) yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam atau bergerak,

ketiga, paper (kertas) yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,

gambar, atau simbol-simbol lain.3

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada data primer dan data skunder.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, baik yang dilakukan

melalui wawancara, observasi, dan alat lainnya yang berakitan lansung dengan fokus

penelitian. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan

kepustakaan dan digunakan untuk melengkapi data primer. 4

a. Dalam penelitian ini, unsur sumber data primer dari hasil wawancara (guru PAI dan

Budi Pekerti) dan observasi proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan pola

komunikasi satu arah, dua arah dan multiarah pada pembelajaran.

b. Data sekunder, merupakakan data yang berupa dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan fokus penelitian. Data ini meliputi informasi pendukung di lembaga yang diteliti

dengan menggali dokumen-dokumen yang bisa didapatkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,

wawancara dan dokumentasi.

a. Metode Observasi

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 114.
4
Joko P. Subagyo, Metode Penelitian:dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 87.
Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan

sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. 5 Untuk mengetahui strategi guru

pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam meningkatkan kemampuan

berkomunikasi pada proses pembelajaran, maka peneliti mengunakan metode

observasi.

Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak

partisipatif. Observasi tidak partisipatif (non participatory observatioan) adalah

observasi di mana pengamat tidak ikut serta atau terlibat dalam kagiatan, dia hanya

berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.

Pertimbangan yang ada dalam penggunaan metode observasi ini adalah

sebagai berikut:

1. Dapat memudahkan terhadap pengumpulan data cukup banyak dengan

pelaksanaannya yang cukup teratur.

2. Dapat melaksanakan pengamatan secara bebas dan tidak terikat dengan waktu.

Sedangkan prosedur pelaksanaan dalam metode observasi ini adalah:

1. Mengajukan peninjauan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat observasi.

2. Menyusun pedoman observasi yang sesuai dengan masalah yang akan dijadikan

fokus penelitian.

3. Mengadakan observasi terhadap peristiwa objek penelitian serta mencatat hasil

yang diperoleh.

4. Mengklasifikasi hasil observasi sesuai dengan janisnya.

Banyak keinginan penting yang tidak bisa diperoleh dengan metode lain

kecuali dengan metode observasi. Data yang di dapat dari metode observasi.

5
Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi, 2000), 137
1. Letak lokasi penelitian.

2. Mengetahui Situasi dan kondisi obyek penelitian.

3. Mengetahui penerapan pola komunikasi satu arah, dua arah dan multiarah

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.

b. Metode Interview.

Metode wawancara/interview dipandang sebagai metode pengumpulan data

dengan jalan tanya-jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan

berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.6

Dalam hal ini maka mula-mula pewawancara menanyakan serentetan

pertanyaaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam

menelusiri keterangan labih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa

meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengakap dan lebih mendalam.

Metode interview dalam penelitian ini adalah menggunakan interview bebas

terpimpin (semi structure). Adapun sumber pertimbangan dari penggunaan metode

interview dalam penelitian ini.

Metode ini bersifat fleksibel, sehingga bahan-bahan pertanyaan dapat dengan

mudah diajukan dan lebih obyektif. sehingga pertanyaan yang diajukan dapat

diarahkan kepada permasalahan yang lebih bersifat spesifik dan dinamis, karena

bisa berhadapan langsung antara pewawancara dengan orang diwawancarai,

sehingga terjadi interaksi yang akrab dan secara keseluruhan nampak lebih

komunikatif.

Data yang ingin didapat dari metode interview ini adalah:

6
Sutrisno Hadi, Metodologi Research..., 193.
1. Pola komunikasi pembelajaran satu arah pada pendidikan agama Islam dan budi

pekerti

2. Pola komunikasi pembelajaran dua arah pada pendidikan agama Islam dan budi

pekerti

3. Pola komunikasi pembelajaran multiarah pada pendidikan agama Islam dan budi

pekerti

c. Metode Dokumentasi.

Untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan secara langsung

maupun secara tidak langsung dengan fokus penelitin di gunakan juga metode

dokumentasi. Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

agenda, dan sebagainya.7

Data yang ingin diperoleh dari metode dokumentasi berisikan:

a. Data keadaan sarana prasarana SMP Plus Al-Ishlah Curah Kendal Sukamakmur

Ajung

b. Data guru PAI dan Budi Pekerti SMP Plus Al-Ishlah Curah Kendal

Sukamakmur Ajung

c. Foto-foto lokasi penelitian

G. Analisis Data

Setelah diproleh dari lapangan dengan berbagai metode didepan, maka dilakukan

analisis data, karena data yang diperoleh adalah data mentah yang perlu di analisa.

Analisis data kualitatif deskriptif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi suatu yang dapat

7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu..., 236.
dikelola, mensistesiskan, menc dipelajarari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting, dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.8

Menurut Miles dan Huberman, bahwa analisis data penelitian kualitatif dapat

dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : (1)

Pengumpulan data (data collection), (2) reduksi data (data reduction), (3) penyajian

data (data display) dan (4) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion

drawing/verivication).9

a. Pengumpulan data

Tahap ini merupakan tahap awal yang menggunakan data dari hasil wawancara,

observasi, dan dokumentasi yang diperoleh dari lapangan.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian

rupa sehingga diproleh kesimpulan akhir dan verifikasi.

c. Penyajian Data (display)

Penyajian data ialah merupakan langkah merancang data yang telah terpilih dan

menyajikan secara naratif, data-data itu di bahas dengan teori-teori yang menjadi

kajian dan dipadukan dengan dengan realita atau keadaan sebenarnnya,

pembahasan tersebut harus sesuai dengan fokus penelitian yang telah di tentukan.

d. Penarikan Kesimpulan

8
Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, 248.
9
Mathiew B. Milles and A.Michael Huberman, Qualitative Data Analysis: A Sourebook of New Methods (London:
Sage Publication, 1994), 21-23.
Sejak pengumpulan data peneliti berusaha mencari makna atau arti dan simbol-simbol,

mencatat, keteraturan pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi.

Dari kegiatan ini dibuat simpulan-simpulan yang sifatnya masih terbuka, umum

kemudian menuju ke yang spesifik/rinci.

Penarikan kesimpulan adalah jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan penelitian

dalam fokus penelitian yang telah tersusun. Jawaban ini tersususn setelah data yang

diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang kemudian di reduksi dan di

sajikan. Berikut ini alur analisis data menurut Miles dan Huberman:

Pengumpulan Penyajian
PeP data Data

Reduksi
Data

Verifikasi/ke
simpulan
Diagram 2.2. Analisa Data10

H. Keabsahan Data

Untuk mengetahui keabsahan data menguunakan Triangulasi. Triangulasi

merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu. Triangulasi sumber dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

berbagai sumber. Triangulasi teknik dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu dengan cara dalam waktu yang

berbeda.11
10
Mathiew B. Milles and A.Michael Huberman, Qualitative Data Analysis...., 30.
11
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010),125.
Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, yang berarti

membandingkan dan mengecek balik antara metode pengumpulan data yang satu

dengan metode pengumpulan data yang lain. Misalnya membandingan keabsahan dan

validitas data antara informsi atau data yang berasal dari wawancara dan informasi atau

data yang didapat dari observasi maupun wawancara, atauapun sebaliknya.

I. Tahap-Tahap Penelitian

a. Tahap Perencanaan meliputi:

1. Menyusun rencana penelitian

2. Memilih lapangan penelitian

3. Memilih dan memanfaatkan informasi

4. Menyiapkan perlengkapan

b. Tahap pelaksanaan sebagai berikut:

1. Memahami latar belakang penelitian.

2. Mengadakan penelitian dan mengumpulkan data.

c. Tahap analisa data sebagai berikut:

1. Setelah data terkumpul, maka kemudian dilakukan pengelompokan dan analisis.

2. Menyusun laporan.

d. Tahap Laporan sebagai berikut:

1. Menyusun kerangka laporan

2. Perincian kerangka laporan kedalam pokok-pokok khusus.

3. Membuat laporan akhir (final).

Anda mungkin juga menyukai