TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka
2.1.1 Pengertian Higiene dan Sanitasi
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk
kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan (Depkes RI, 2004).
Apabila ditinjau dari kesehatan lingkungan, pengertian hygiene
adalah usaha kesehatan yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan
terhadap 21 kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit
karena pengaruh faktor lingkungan (Siti Fathonah, 2005:1)
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik
beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan
dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai
dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan tersebut
siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi
makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian
makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan
makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi kerusakan makanan
(Depkes, 2000).
Menurut World Health Organization (WHO), sanitasi adalah usaha
mengendalikan dari semua factor-faktor fisik manusia yang menimbulkan
hal-hal yang telah mengikat bagi perkembangan fisik kesehatan dan daya
tahan tubuh.
2.1.2 Prinsip Higiene Sanitasi Makanan
Faktor-faktor dalam higiene dan sanitasi makanan adalah tempat,
peralatan (orang) dan makanan. Dalam upaya untuk mengendalikan faktor
tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin
menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan, maka perlu
diketahui enam prinsip higiene sanitasi makanan yang tujuannya adalah
untuk mencapai tersedianya makanan sehat dan tidak membahayakan
kesehatan serta harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Prinsip dan higiene sanitasi makanan telah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No. 1096/MENKES/PER/V/2011 yaitu sebagai
berikut:
1. Pemilihan bahan makanan
a. Bahan makanan mentah (segar) yaitu makanan yang perlu pengolahan
sebelum dihidangkan, seperti :
1) Daging, susu, telur, ikan/udang, buah dan sayuran harus dalam
keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna
dan rasa, serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang diawasi.
Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan baik, tidak
berubah warna, tidak bernoda, dan tidak berjamur.
a. Bahan tambahan pangan (BTP) yang dipakai harus memenuhi
persyaratan sesuai peraturan yang berlaku.
b. Makanan olahan pabrik yaitu makanan yang dapat langsung
dimakan tetapi digunakan untuk proses pengolahan makanan
lebih lanjut, yaitu :
1) Makanan dikemas
a. Mempunyai label dan merk.
b. Terdaftar dan mempunyai nomor daftar.
c. Kemasan tidak rusak/pecah atau kembung.
d. Belum kadaluarsa.
e. Kemasan digunakan hanya untuk satu kali penggunaan.
2) Makanan tidak dikemas
a. Baru dan segar.
b. Tidak basi, busuk, rusak atau berjamur.
c. Tidak mengandung bahan berbahaya.
2. Penyimpanan Bahan Makanan
a. Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari
kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan
hewan lainnya maupun bahan berbahaya.
b. Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO)
dan first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan
terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa
dimanfaatkan/digunakan lebih dahulu.
c. Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan
makanan contohnya bahan makanan yang cepat rusak disimpan dalam
lemari pendingin dan bahan makanan kering disimpan ditempat yang
kering dan tidak lembab.
d. Penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan suhu sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Suhu Penyimpanan Bahan Makanan
Faktor predisposisi
1. Motivasi
2. Pendidikan
3. Pengetahuan
4. Sikap
5. Kepercayaan
6. Tingkat sosial
ekonomi
Faktor pendorong
1. Pengawasan
2. Sikap petugas
3. Perilaku petugas kesehatan
Variabel Dependen
Pengetahuan
Perilaku penjamah
Sikap makanan dalam
penerapan higiene
sanitasi makanan
Tindakan