Anda di halaman 1dari 11

A.

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG IPTEK


Pengembangan teknologi

1. Surat Ar-Rahman: 33

‫َيا َم ْعَش َر اْلِج ِّن َو اِإْل ْنِس ِإِن اْسَتَطْع ُتْم َأْن َتْنُفُذ وا ِم ْن َأْقَطاِر الَّس َم اَو اِت‬
‫َو اَأْلْر ِض َفاْنُفُذ واۚ اَل َتْنُفُذ وَن ِإاَّل ِبُس ْلَطاٍن‬
Ø Terjemahan ayat :
“Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan
bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
Ø Penjelasan :
Ayat tersebut berisi anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai
menembus (melintas) penjuru langit dan bumi. Namun al-Qur’an memberi peringatan agar
manusia bersifat realistik, sebab betapapun baiknya rencana, namun bila kelengkapannya
tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi. Kelengkapan itu adalah apa yang
dimaksud dalam ayat itu dengan istilah sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti
kekuasaan, kekuatan yakniilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang
ilmu dan teknologi jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi
luar angkasa. Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Surat Al-Mulk: 19

ۚ ‫َأَو َلْم َيَر ْو ا ِإَلى الَّطْيِر َفْو َقُهْم َص اَّفاٍت َو َيْقِبْض َن ۚ َم ا ُيْمِس ُك ُهَّن ِإاَّل الَّرْح َٰم ُن‬
‫ِإَّنُه ِبُك ِّل َش ْي ٍء َبِص يٌر‬
 Terjemahan ayat :
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan
mengatup sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang menahan di (udara) selain Yang Maha
Pemurah Dia Maha Melihat Segala Sesuatu”.

 Penjelasan :
Ayat diatas menceritakan tentang bagaimana burung bisa terbang mengembangkan
sayapnya. Itu karena burung dilengkapi dengan organ-organ tertentu, misalnya sayap, bulu-
bulu yang dapat menahan angin dan badan yang lebih ringan dari pada tenaganya, tentu hal
serupa juga tidak mustahil bagi manusia untuk bisa terbang, Bila dilengkapi dengan organ-
organ yang mampu menerbangkannya. Hai ini pernah dicoba oleh manusia terdahulu ketika
mereka mencoba terbang seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian diikatkan pada
kedua tangannya, lalu terbang dari atas, namun sayang mereka tidak bisa terbang ke atas
karena tidak seimbang antara berat badannya dan kekuatan sayapnya.
Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat pesawat udara dan
alat-alat lain yang dapat menerbangkan dirinya bahkan benda-benda yang jauh lebih berat.
Maha Besar Allah yang telah manusia dan dilengkapi dengan akal pikiran.
3. Surat Al-Hadid: 25

‫َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس َلَنا ِباْلَبِّيَناِت َو َأْنَز ْلَنا َم َع ُهُم اْلِكَتاَب َو اْلِم يَز اَن ِلَيُقوَم الَّناُس‬
‫ِباْلِقْس ِط ۖ َو َأْنَز ْلَنا اْلَحِد يَد ِفيِه َبْأٌس َش ِد يٌد َو َم َناِفُع ِللَّناِس َو ِلَيْع َلَم ُهَّللا َم ْن‬
‫َيْنُصُر ُه َو ُرُس َلُه ِباْلَغْيِبۚ ِإَّن َهَّللا َقِو ٌّي َع ِز يٌز‬
 Terjemahan ayat :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan
besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-
Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.
 Penjelasan :
Dalam ayat tersebut, Allah menganugerahkan besi sebagai karunia yang tidak terhingga
nilai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari. kita bisa saksikan betapa besi banyak
memberikan manfaat kepada manusia. Dengan besi, manusia bisa menciptakan berbagai
macam keperluan rumah tangga, kendaraan laut, darat, udara dan sebagainya. Dengan besi
pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala
alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraan perang dan
sebagainya. Karena besi, bangunan-bangunan pencakar langit didirikan.
Tentu besi itu hanya salah satu contoh saja dari sekian banyak anugerah Allah yang telah
diberikan kepada manusia untuk keperluan hidupnya, seperti emas, perak, tembaga, timah,
baja dan lainnya. Kesemuanya itu tersedia di dalam perut bumi, tinggal bagaimana manusia
bisa mengeksploitasi dengan tidak merusak lingkungan.
B. HADIS TENTANG IPTEK
Contoh- contoh bukti sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan
1. Bintang – bintang di langit
Nabi bersabda:

‫ُتْو َع ُد ْو َن َم ا الَّس َم اَء َأَت ى الُّن ُجْو ُم َذ َهَبِت َفِأَذ ا ِللَّس َم اِء َأَم َن ٌة الُّن ُجْو ُم‬
‫َأَت ىَأْص َح اِبى‬ ‫ُيْو َع ُد ْو َن َم ا َأْص َح اِبى َأَت ى َذ َه ْب ُت َفِأَذ ا َأْص َح اِبى َأَم َن ٌة َأَن اَو‬
‫َذ َهَب َفِأَذ ا ُأِلَّمِتى َأَم َن ٌة َو َأْص َح اِبى‬
‫ُيْو َع ُد ْو َن َم ا ُأَّمِتى‬
 Terjemahan :
“ Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit, jika bintang mati, maka datanglah pada
langit sesuatu yang mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku, jika aku mati,
maka datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku adalah
pengaman umatku, jika mereka mati, maka datanglah kepada umatku sesuatu yang
mengancam mereka.” (HR. Imam Muslim).
 Penjelasan :
Dalam hadits ini hanya mambahas satu larik saja , yaitu sabda Nabi : “bintang-bintang
adalah pengaman langit. Jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang
mengancamnya.”
Maksud dari kematian bintang adalah meredup dan memudarnya sinar bintang. Sedang
maksud dari “sesuatu yang mengancam langit” adalah tersingkap, terpecah, terbuka, dan
perubahan langit menjadi sesuatu yang tidak terurus, ditelantarkan, dan dipenuhi asap dan
kabut.
2. Pembelahan Bulan

Nabi Bersabda :
‫ِاْن ِش َقاُق اْل َقَم ِر َك َر َم ًة ِلَر ُسْو ِل ِهللا‬
 Terjemahan :
“ Terbelahnya bulan merupakan karamah Rasulullah “. (HR. Imam Al-Bukhori ).
 Penjelasan :
Hadits ini diriwayatkan oleh oleh Imam Al Bukhori dalam Shahihnya kitab Al-
Maghazy. Maksud dari hadits ini adalah terbelahnya bulan ini adalah peristiwa . ini
merupakan representasi dari salah satu kemukjizatan indrawi yang muncul sebagai penguat
bagi Rasulullah dalam menghadapi kaum kafir dan musyrik Mekah dan pengingkaran mereka
atas kenabian Nabi SAW.
Mukjizat adalah peristiwa adikodrati yang keluar dari ketentuan Sunnatullah. Oleh
karena itu, aturan-aturan duniawi tidak mungkin bisa memahami terjadinya mukjizat.
Seandainya mukjizat pembelahan bulan menjadi dua ini tidak disebutkan dalam Al-Qur’an
dan sejarah Rasulullah, tentu kaum muslimin sekarang tidak akan mengimaninya. Jadi, fungsi
hadits di atas adalah untuk menguatkan bahwa Rasulullah benar-benar mempunyai mukjizat
yaitu salah satunya membelah bulan jadi dua.

3. Siklus Hujan

Nabi Bersabda :
‫َم ا ِم ْن َع اٍم ِبَأَقَّل َم َطًرا ِم ْن َع اٍم‬
 Terjemahan :
“Tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang lain”
 Penjelasan :
Al – Baihaqi meriwayatkan hadis ini dalam As-Sunan Al-kubra dari Ibnu Mas’ud Ra,
dari Rasulullah dengan teks hadis “tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya
daripada tahun yang lain”.
Kendati nash hadis berhenti (mauquf) pada Ibnu Mas’ud, sehingga mendorong beberapa
pengkaji hadis untuk melemahkan statusnya (dhaif) karena tidak dapat memahami petunjuk
ilmiahnya, namun hadis ini tetap mempresentasikan sebuah gebrakan ilmiah yang
mendahului khazanah sains modern sejak tahun 1400 tahun silam. Di samping itu, hadis ini
merupakan salah satu representasi kemukjizatan sains dalam hadits-hadits Nabi SAW.
Sehingga meski berstatus dho’if, hadis itu pun tetap kuat dan diperhitungkan.
1. AL-Khawarizmi/ Muhammmad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (Iran,780-850)

Bidang: matematika (Algebra / Algoritma / Aritmatika / Aljabar), astronomi dan


geografi.

Penemuan: angka nol, al-jabar

Al-Khawarismi merupakan seorang pakar dalam bidang matematik, astronomi dan


geografi dari Iran.

Al-Khawarizmi juga dikenali sebagai bapa Algebra. Orang Eropa menyebutnya dengan Al-
Gorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang barat dalam arti kata Aritmatika atau ilmu
hitung.

Mengapa ? Karena dia adalah seorang muslim yang pertama-tama dan ternama dalam ilmu
Matematika dan ilmu hitung.

Bukunya yang terkenal berjudul Al-jabar Wal Muqobalah, kemudian buku tersebut disalin
oleh orang-orang barat dan sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama Al-Jabar.

2. Ibnu Sina / Avicenna (986-1037)

Bidang: kedokteran, pengobatan (medicine), fisika, geologi, mineralogi, matematika,


astronomi, filsafat, ilmuwan ensiklopedi, psikologi, penulis kaidah kedokteran modern
(dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh,
meneliti penyakit TBC, diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran

kitab Qanun Fit Tiib Ibnu Sina


Atau dikenal dengan nama Avicenna, hidup antara tahun 986-1037 M. Ia adalah seorang
ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh
Al-Rais.

Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian
pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu. Bidang
keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang
Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.
3. Ibnu Haitman / Alhazen (Basra, 965-Kairo 1039)

Bidang: optik

Penemuan: Konsep kamera

Dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang
ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat.

Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan yang berkaitan dengannya.

riset kamera Ibn al-haytam ( Ibn al-Haytham)


Ia telah memberikan ilham kepada ahli sains dari dunia barat seperti Boger, Bacon, dan
Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics, Optics,
Mathematics.

4. Al-Jazari / Ibnu Ismail Al Jazari

Bidang: robotika, mekanika, fluida

Penemuan/Karya: Jam Gajah

Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan prinsip


hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.

Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris
dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir
dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia
begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin”
(Donald Hill).

Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang
tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-
Jazar. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir di Al
Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris
dan Efrat. Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya.

5. Abu Qasim Al Zahrawi / ALBUCASIS

Bidang: medis, kedokteran, ahli tulang, ahli bedah.

Penemuan/Karya: benang Cut gut, alat bedah

Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah,
maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia.

Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips
sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan,
dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.

Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa.

Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al
Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan
seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.

Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke
Andalusia. Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena
sebagai seorang Muslim yang taat.

Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin
Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi.

Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering
kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap melakukan
pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia merupakan
orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.
Selain membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah Al
Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra dari Kalifah
Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai
tahun 976.

Dia melakukan perjanjian damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan menggunakan
kondisi yang stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan irigasi. Selain itu
dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan dan pembangunan
pasar. Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi.

Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan
ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser
tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser, bisa
kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam
semen.

Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi
penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya
proses operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi.

Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa
oleh para penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan
judul Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii.

Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh
Simone di Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga
diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam
Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van Cremona di Toledo
pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia.

Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang
mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini
menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.
Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima
abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai
belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum
jurusan kedokteran di seluruh Eropa.

6. Ar-Razi (Tehran, 864-930)

Bidang: demam, penyakit cacar, alergi asma, dan ilmuwan pertama yang menulis
tentang alergi dan imunologi.

Atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang
hidup antara tahun 864 – 930.

Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan
terbesar dalam Islam.

Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi
sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang
kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.

Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy.


Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter
utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat
penjelasan seputar penyakit cacar.

Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan
ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia
menjelaskan timbulnya penyakit Rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas.

Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh
untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan
seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal
dari merkuri.
7. Abu Musa Jabir bin Hayyan / Gebert (721-815)

Meneliti: penemu ilmu kimia

Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M.

Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang
pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia.

Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi,
Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.

8. Al-Kindi / Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi / Al Kindus

Bidang: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran, ensiklopedi,


pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli
filsafat Arab dan Yunani kuno,

Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam
adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka,
sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.

Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang
ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui
dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri.

Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika,
musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah
seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi,
Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.

9. Abu Raihan Al-Biruni (persia, 973-1048)

Meneliti: matematika, astronomi (determined Earth’s circumference), fisika,


ensiklopedia, filsafat, sejarah, obat-obatan, farmasi.
Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,
pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang
matematika, filsafat, obat-obatan.

Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan


Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar
matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.

Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn
Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas
dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir
15 September 973 dan meninggal 13 Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics,
determined Earth’s circumference.

10. Piri Reis

Meneliti: geografi, peta dunia.

Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa
terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin ini.

Peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter itu benar-benar
digambarkan lengkap dan cukup detail.

Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa yang dilakukan menggunakan
satelit saat ini, memiliki bentuk yang sangat mirip.

Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang
terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti
benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda.

Barulah setelah gambar hasil pemotretan dari satelit pada zaman modern ini dipadukan
dengan peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut, ternyata sangat nyata kebenarannya
bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit itu memang sangat detail dan terperinci!.

Anda mungkin juga menyukai