Anda di halaman 1dari 5

Bimbingan dan

Konseling

Pengertian Tujuan Arah pelayanan

Pelayanan
Umum
dasar

Pelayanan
Khusus
Pengembangan

Pelayanan
teraputik

Pelayanan arah
peminatan

Pelayanan
diperluas
A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa; agar orang yang di bimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan
individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-
norma yang berlaku (Prayitno & Erman Amti, 2004:99).
Secara etimologis, istilah bimbingan (guidance) mempunyai arti bantuan
atau tuntutan, namun tidak semua bantuan atau tuntutan menunjukkan
konteks dari bimbingan. Bimbingan dapat dijadikan sebagai suatu proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya
sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya baik itu di
sekolah, keluarga dan masyarakat atau dikehidupan pada umumnya.
Pemberian bimbingan juga dapat membantu mereka mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal dan membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
Secara terminologis bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan,
dapat diartikan kegiatan bimbingan dilakukan secara sengaja, berencana,
sistematis, dan terarah kepada tujuan
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien (Prayitno & Erman Amti,
2004:105).
Konseling secara etimologis adalah pemberian nasihat, anjuran, dan
pembicaraan dengan bertukar pikiran (Tohirin, 2011). Dari beberapa
penjabaran kita dapat mengambil mengenai pengertian konseling. Konseling
adalah kontak atau hubungan timbale balik antara dua orang( konselor dan
klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan
dalam suasana yang laras dan itegrasi, berdasarkan norma-norma yang
berlaku untuk tujuan yang berguna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan
proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing
(konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau
hubungan timbale balik antara keduanya agar konseli mempunyai
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta
mampu memecahkan masalahnya sendiri.

B. Tujuan BK
a. Umum: membantu individu memperkembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang
yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
b. Khusus: tujuan bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda
dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling
untuk individu lainnya.
a) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir
serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.
b) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan
masyarakat.
c) Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat.
Kemudian Winkle (2005) mengemukakan bahwa tujuan pelayanan bk
yaitu supaya orang perorangan atau kelompok orang yang dilayani
menjadi mampu menghadapi tugas perkembangan hidupnya secara sadar
dan bebas mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat
pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil beraneka tindakan
penyusuaian diri secara memadai.

C. Arah Pelayanan BK (Pelayanan dasar, pelayanan pengembangan , dan


peminatan)
a. Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang
paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar,
dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua,
guru dan orang-orang yang dekat memiliki peranan paling dominan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, guru bk atau
konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan
mendorong para significant persons berperan optimal dalam
memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
b. Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai
dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan
pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat
menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan
perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umunya merupakan pelaksanaan pelayanan
pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan,
para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan
dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal
ini, pelayanan bk yang dilaksanakan oleh guru bk atau konselor selalu
diarahkan dan tugas perkembangan siswa.
c. Pelayanan Teraputik
Pelayanan untuk menangani permasalahan yang diakibatkan oleh
gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan,
serta pelayanan peminatan. Permasalahan tersebut dapat terkait
dengan kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir.
Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, guru bk atau
konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh
guru bk atau konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan
dasar, pelayanan pengembangan dan pelayanan peminatan.
d. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi
Siswa
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pedalaman minat
ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir
dengan menggunakan segenap perangkat( jenis layanan dan kegiatan
pendukung) yang ada dalam pelayanan bk. Pelayanan
peminatan/lintas minat/ pendalaman minat peserta didik ini terkait
pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
e. Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga
masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan
satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan
suksesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran,
optimalisasi pengembangan potensi siswa. Pelayanan diperluas ini
dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas.

Anda mungkin juga menyukai