Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PERCOBAAN III
MOTOR DC SHUNT

1.1 Tujuan
1. Mengetahui prinsip kontruksi motor DC Shunt dan prinsip kerja dari
motor DC Shunt
2. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami Karakteristik motor DC
Shunt (pengaruh perubahan Tegangan input (Vin) terhadap Arus jangkar
(Ia) dan putaran rotor (Nr)).
3. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memahami Karakteristik motor DC
Shunt (pengaruh perubahan pembebanan /Torsi ke rotor (T) terhadap Arus
jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).

1.2 Peralatan
1. 1 unit Shunt wound machine
2. 1 unit Control unit 0.3
3. 1 unit Magnetik Power Brake
4. 2 unit Extra low/Low Voltage
5. 1 unit Starter
6. 1 unit field regulator
7. 1 unit Pengaman 2 A
8. 1 unit Volt Meter
9. 2 unit Ampere Meter
10. Kabel jamper secukupnya
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian dan Prinsip Kerja Motor DC


Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan
konduktor pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun motor
elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik. Proses sebaliknya, menghasilkan
energi listrik dari energi mekanik, yang dilakukan oleh generator seperti
alternator, atau dinamo. Banyak jenis motor listrik dapat dijalankan sebagai
generator, dan sebaliknya.Motor listrik dan generator yang sering disebut sebagai
mesin-mesin listrik. 

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Motor DC

Untuk prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat pada suatu
konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet hanya
terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor
tersebut. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet
disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai
tempat berlangsungnya proses perubahan energi.
2.2 Pengertian Motor DC Shunt

Gambar 2.2 Rangkaian Motor DC Shunt

Motor DC Shunt merupakan Motor DC penguat sendiri yang rangkaian


mednnya tersambung parallel dengan rangkaian jangkar. Dalam teori elektronika
dasar sebuah sirkuit yang parallel juga disebut sebagai shunt. Karena gulungan
kawat diparalel dengan jangkar, maka disebut sebagai shunt winding dan
motornya disebut shunt motor. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan jangkar (A). Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. Berikut
merupakan rangkaian dari Motor DC Shunt.

2.3 Prinsip Kerja Motor DC Shunt


Prinsip kerja motor DC shunt berdasarkan pada penghantar yang membawa
arus ditempatkan dalam suatu medan magnet maka penghantar tersebut akan
mengalami gaya. Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi
mekanik, sehingga motor akan berputar. Jadi motor DC shunt menerima sumber
arus searah dari jala-jala kemudian dirubah menjadi energi mekanik berupa
perputaran. Ringkasnya prinsip kerja dari motor DC seri membutuhkan :
1. Adanya garis-garis gaya medan magnet (fluks), antara kutub yang berada
di stator.
2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang berada
dalam medan magnet.
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.
Arah dari garis-garis gaya (fluks) medan magnet yang dihasilkan oleh
kutub, arah arus yang mengalir pada penghantar dan arah dari gaya, saling tegak
lurus serta menurut hukum tangan kiri Fleming. Gaya yang dihasilkan oleh aus
yang mengalir pada penghantar yang ditempatkan dalam suatu medan magnet
tergantung pada hal-hal berikut :
1. Kekuatan dari medan magnet
2. Harga dari arus melalui penghantar Panjang kawat yang membawa arus

2.4 Konstruksi Motor DC Shunt


Pada motor DC Shunt kontruksi utamanya ialah Stator dan Rotor, berikut
merupakan penjabarannya.
1. Stator
a. Rangka, merupakan bagian dari tempat mengalirnya fluks magnet,
bagian ini terbuat dari bahan ferromagnetic, fungsi dari rangka adalah
untuk menempatkan alat tertentu dan bagian-bagian mesin lainnya.
b. Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet, kutub- kutub magnet
pada mesin listrik menghasilkan fluks magnet. Elektromagnetisme
terjadi akibat kutub diberi lilitan penguat magnet yang berfungsi untuk
tempat aliran arus.
c. Sikat Komutator, merupakan alat terjadinya proses komutasi. Fungsi
utama komutator adalah sebagai penghubung aliran arus jangkar ke
terminal luar dan dari terminal luar ke jangkar.
2. Rotor
a. Komutator, bagian ini merupakan alat yang memiliki fungsi sebagai
penyearah mekanik. Agar menghasilkan penyearah yang baik jumlah
komutator yang digunakan harus banyak.
b. Jangkar, jangkar memiliki bentuk silinder yang diberi alur pada bagian
permukaannya untuk melilitkan kumparan-kumparan tempat
terbentuknya GGL imbas.
c. Lilitan Jangkar, lilitan jangkar terdiri atas beberapa kumparan yang
dipasang di dalam alur jangkar. Tiap kumparan dapat terdiri atas lilitan
kawat atau lilitan batang. Fungsi dari lilitan jangkar adalah sebagai
tempat terbentuknya GGL imbas.

2.5 Karakteristik Motor DC Shunt


Ada tiga karakteristik utama dari motor dc yaitu Karakteristik torsi – arus
jangkar, Karakteristik kecepatan – arus jangkar dan Karakteristik kecepatan – torsi
Hubungan torsi dan arus dari motor dc dinyatakan dengan persamaan yaitu
Ta = kIa (Ta ≈ Ia)
dan hubungan antara putaran dengan  dinyatakan dengan persamaan yaitu
Ea = kn (n=Ea/)
Berikut merupakan karakteristik pada Motor DC Shunt :
1. Karakteristik torsi – arus jangkar. Pada motor shunt, bila tegangan terminal
Vt konstan, maka arus medan (Ish) konstan, sehingga  juga konstan, oleh
karena itu T  Ia. Karakteristiknya merupakan garis lurus
2. Karakteristik kecepatan – arus jangkar. Oleh karena  konstan, maka n  Ea.
Ea juga praktis konstan sehingga n juga konstan.
3. Karakteristik kecepatan – torsi. Karakteristik ini dapat diturunkan dari
karakteristik 1 dan 2.
Karakteristik Motor DC Shunt dapat digambarkan seperti berikut ini :

Gambar 2.3 Krakteristik Motor DC Shunt


BAB III
CARA KERJA

3.1 Rangkaian Dasar/Basic Motor DC Shunt


Mulailah percobaan dengan merakit rangkaian dasar/basic motor DC
Shunt sesuai dengan Gambar (3.1) dan (3.2) ! peragakanlah rangkaian yg telah
dirangkai ! , pahami rangkaian yg diuji !, Bila ada yg belum atau kurang
dipahami mintalah petunjuk dari asisten. Sehingga nantinya Mengetahui prinsip
kontruksi motor DC Shunt dan prinsip kerja dari motor DC Shunt.

Gambar 3.1 Rangkaian Dasar / Basic Motor DC Shunt

Gambar 3.2 Rangkaian Dasar / Basic Motor DC Shunt


3.2 Pengujian Karakteristik motor DC Shunt (pengaruh perubahan
Tegangan input (Vin) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor
(Nr)).
Mulailah dengan merangkai rangkaian Pengujian Karakteristik motor DC
Shunt seperti pada Gambar (3.3)! ,arus medan Shunt (If) model eksitasi terpisah.

Gambar 3.3 Line Diagram Pengujian Motor DC Shunt

Periksalah dengan baik rangkaian yg telah dirangkai, pastikan rangkaian


sudah benar . Siapkanlah sumber listrik DC sesuai dengan Tabel 3.1!,
Hidupkanlah sumber daya listrik!, mulailah lakukan pengukuran parameter uji,
catat hasilnya pada Tabel 3.1!.
Tabel 3.1 Pengaruh perubahan Tegangan Input (Vin) terhadap Arus Jangkar (Ia) dan Putaran
Rotor (Nr)
Vin (DC)
40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
(Volt)
Ia
(Ampere
)
n
(rpm)
Jika sudah selesai kemudian matikan sumber daya listrik!, Pahami
rangkaian yg diuji !, periksa data yg didapat diskusikan dengan anggota
kelompok, Bila ada yg belum atau kurang dipahami mintalah petunjuk dari
asisten. sehingga pada akhir kegiatan dapat Mengetahui, dapat menggambarkan
karakteristik akibat perubahan tegangan input motor tersebut ,mampu
menjelaskan dan memahami Karakteristik motor DC Shunt (pengaruh perubahan
Tegangan input (Vin) terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).

3.3 Pengujian Karakteristik Motor DC Shunt (Pengaruh perubahan


Pembebanan/Torsi ke Rotor (T) terhadap Arus Jangkar (Ia) dan
Putaran Rotor (Nr))
Mulailah dengan merangkai rangkaian Pengujian Karakteristik motor DC
Shunt seperti pada Gambar (3.4) !, arus medan Shunt (If) model eksitasi terpisah.

Gambar 3.4 Diagram pengujian Motor DC Shunt Berbeban

Periksalah dengan baik rangkaian yg telah dirangkai, pastikan rangkaian


sudah benar . Siapkanlah sumber listrik DC sesuai dengan gambar rangkaian 3.4!,
Hidupkanlah sumber daya listrik!,mulailah lakukan pengukuran parameter uji
sesuai Tabel 3.2 dan catat hasilnya pada Tabel 3.2 yg tersedia !
Table 3.2 Pengaruh perubahan Pembebanan/Torsi ke Rotor (T) terhadap Arus Jangkar (Ia) dan
Putaran Rotor (Nr)
Torsi (T)
0 0,05 0,1 0,15 0,2
(Newton)
Ia
(Ampere)
n
(rpm)
Jika sudah selesai kemudian matikan sumber daya listrik!,Pahami
rangkaian yg diuji !, periksa data yg didapat!, diskusikan dengan anggota
kelompok !, Bila ada yg belum atau kurang dipahami mintalah petunjuk dari
asisten. sehingga pada akhir kegiatan dapat Mengetahui, dapat menggambarkan
karakteristik akibat pembebanan tersebut ,mampu menjelaskan dan memahami
Karakteristik motor DC Shunt (pengaruh perubahan pembebanan ke rotor(T)
terhadap Arus jangkar (Ia) dan putaran rotor (Nr)).

Anda mungkin juga menyukai