Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Pe ccb7d7b0
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Pe ccb7d7b0
Abstract:. This research aims to improve the student learning output in science subject by utilizing
cooperative model of student teams achievement division (STAD) type at the fifth class B of
elementary school 1 Sidokerto district Bumiratu Nuban. This study was a classroom action research.
The results showed that the type cooperative learning model student teams achievement division
(STAD) can improve students' learning activities, judging from the average percentage of student
learning activities in the first cycle of 77% and 85.5% the second cycle. The implementation of
cooperative learning model type of student teams’ achievement division (STAD) may also increase
the thoroughness of learning outcomes IPA. The percentage of students who complete the first cycle
is 62.5% and the second cycle is 90.63% and an increase in the average score of N-Gain.
Keywords: Learning Achievement, Cooperative STAD
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas VB SDN1
Sidokerto Kecamatan Bumiratu Nuban dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe
student teams achievement division (STAD).Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan
Kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran cooperative tipe student teams
achievement division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dilihat dari rata-rata
persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 77% dan siklus II 85,5%. Penerapan model
pembelajaran cooperative tipe student teams achievement division (STAD)juga dapat meningkatkan
ketuntasan hasil belajar IPA. Persentase siswa yang tuntaspada siklus I sebesar 62,5% dan siklus II
sebesar 90,63% dan terjadi peningkatan pada skor rata-rata N-Gain.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Cooperative tipe student teams achievement division (STAD).
1
STKIP PGRI METRO, Email: dickyprastya47@gmail.com
Dicky Prasty: Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD 99
Penggunaan model berbagai metode pembelajaran seperti
pembelajaranyang inovatif, kreatif, dan ceramahdan pemberian tugas akan tetapi
menyenangkan, serta pelaksanaan evaluasi hasil belajar masih rendah, proses
hasil belajar merupakan aspek-aspek yang pembelajaran belum menggunakan model
mempengaruhi keberhasilan belajar. Proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
pembelajaran yang seharusnya yaitu proses menyenangkan, dan masih banyak siswa
pembelajaran yang menciptakan hubungan yang kurang memperhatikan serta malas
timbal balik antara guru dengan siswa bertanya tentang materi pelajaran yang
maupun siswa dengan siswa. Dengan belum dipahami.
demikian siswa akan berperan aktif dalam Selanjutnya, permasalahan yang
pembelajaran, terutama melibatkan muncul adalah bagaimana guru dapat
aktivitas mental siswa dalam situasi menciptakan proses pembelajaran yang
belajarnya. melibatkan peran siswa secara aktif. Proses
Berdasarkan hasil prasurvei, pembelajaranjuga diharapkan dapat
wawancara dengan guru bidang studi IPA meningkatkan pemahaman siswa pada
kelas VB SD Negeri 1 Sidokerto kondisi materi, sehingga hasil belajar pun
kelas saat kegiatan belajar mengajar IPA meningkat. Untuk itu penulis memberikan
masih sering pasif. Sangat sulit terjadinya solusi yaitu menggunakan model
interaksi aktif baik antara siswa dengan pembelajaran cooperative tipe student
siswa maupun siswa dengan guru. Hasil teams achievement division (STAD).
belajar pun masih cenderung rendah. Model pembelajaran cooperative tipe
Setelah peneliti cermati ternyata keadaan student teams achievement division
tersebut tidak lepas dari penggunaan model (STAD) adalah salah satu model
pembelajaran yang digunakan. Selama pembelajaran yang dapat meningkatkan
pembelajaran IPA proses pembelajaran hasil belajar. Sebagaimana dikemukakan
masih didominasi oleh guru dengan oleh Isjoni, dalam bukunya cooperative
menjelaskan materi melalui ceramah dan learning, bahwa pada dasarnya model
pemberian tugas, siswa hanya cooperative learning dikembangkan untuk
mendengarkan. Rendahnya hasil belajar mencapai tiga tujuan pembelajaran yaitu
siswa dapat dilihat dari nilai uji blok. Masih meningkatkan hasil belajar akademik,
banyak siswa yang belum mencapai penerimaan terhadap perbedaan individu,
Kriteria KetuntasanMinimal (KKM) yang dan pengembangan ketrampilan sosial.
telah ditetapkan di SD Negeri 1 Sidokerto Berdasarkan permasalahan di atas
yaitu 60. Hal tersebut dapat dilihat pada pembelajaran dengan menggunakan model
tabel berikut. cooperative tipe student teams achievement
Tabel 1. Daftar nilai uji blok IPA siswa division (STAD) dipandang cocok
digunakan sebagai salah satu alternatif
No Nilai Jumlah Presentase dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Siswa Alam (IPA) untuk mencapai hasil belajar
1 ≥ 60 18 56,25% yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan
2 < 60 14 43,75% pernyataan bahwa model cooperative tipe
Jumlah 32 100% student teams achievement division
(STAD) merupakan salah satu tipe yang
Menanggapi permasalahan menekankan adanya aktivitas dan interaksi
tersebut,beberapa permasalahan yang dapat diantara siswa untuk saling memotivasi dan
diidentifikasi yaitu; rendahnya hasil belajar saling membantu dalam menguasai materi
yang diperoleh siswa kelas VB SD Negeri pelajaran guna mencapai prestasi yang
1 Sidokerto dalam mata pelajaran Ilmu maksimal. Sehingga dengan adanya
Pengetahuan Alam (IPA) dengan ditandai aktivitas dan interaksi antar siswa yang
14 siswa tidak tuntas, sudah menggunakan
Dicky Prasty: Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD 101
belajar IPA pada siswa kelas VB SD Negeri VB dengan jumlah siswa sebanyak 32
1 Sidokerto Kecamatan Bumiratu Nuban orang.
dengan menggunakan model pembelajaran Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
cooperative tipe student teams achievement Teknik pengumpulan data yang
division (STAD). digunakan dalam penelitian ini adalah
Hasil penelitian tindakan kelas ini observasi, wawancara, dan tes. Instrumen
diharapkan dapat memberikan manfaat data berupa pedoman wawancara, lembar
antara lain: bagi siswa dapat meningkatkan observasi aktivitas siswa, dan soal tes.Uji
pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Kemantapan Instrumen dilakukan dengan
Alam sehingga dapat meningkatkan uji validitas dan reliabilitas butir soal.
aktivitas dan hasil belajar siswa, bagi guru Teknik Analisis Data
dapat memperluas pengetahuan mengenai Metode analisis data pada penelitian
model-model pembelajaran Ilmu ini digunakan dengan menggunakan
Pengetahuan Alam sehingga dapat analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
digunakan untuk meningkatkan dan Analisis kuantitatif dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan profesional menguji hasil posttest yang diperoleh
guru dalam melaksanakan pembelajaran di siswa. Selain itu, nilai posttest dianalisis
kelas, dan bagi sekolah dapat memberikan dengan perhitungan Skor Gain (gain-score)
sumbangan pemikiran yang berguna dalam ternormalisasi. Skor Gain ini dihitung
upaya meningkatkan mutu pendidikan di dengan rumus yang dikembangkan oleh
sekolah. Hake sebagai berikut:
Dicky Prasty: Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD 103
alat/media dengan rata-rata 76 dan terendah dengan point tertinggi yaitu 24, kelompok 4
penguasaan kelas dengan rata-rata 69,33. terdiri dari 5 siswa dan mendapatkan
predikat tim hebat.
Hasil Belajar Siklus I Penghargaan tersebut diberikan
Hasil belajar yang dimaksud yaitu sebagai salah satu ciri dari cooperative tipe
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu student teams achievement division
pengetahuan alam (IPA) yang ditunjukkan (STAD) dan sebagai pendorong motivasi
dengan nilai dari pretest dan posttest setiap siswa maupun kelompok untuk belajar.
akhir siklus setelah mengikuti proses Masing-masing siswa berupaya
pembelajaran dengan model pembelajaran mendapatkan point terbaik sehingga
cooperative tipe student teams achievement mendapatkan penghargaan.
division (STAD).Berikut ini adalah
rekapitulasi data hasil belajar siswa pada Refleksi
siklus I. Dari hasil observasi pembelajaran
Tabel 4. Hasil belajar siswa siklus pada siklus I, refleksi yang diperoleh antara
N i l a i t e s t
lain: beberapa siswa tidak memperhatikan
Indikator Kriteria penjelasan guru, terdapat beberapa siswa
P r e t e s t Posttest N-Gain
Rata-rata 5 7 ,8 1 % 67,65% 0 ,3 3 Sedang yang masih belum memberikan pendapat
dan tidak mau bekerja sama dalam
Skor tertinggi 9 0 1 0 0
diskuasai, masih ada beberapa siswa yang
Skor terendah 3 0 4 0 kurang mengoptimalkan ketepatan dan
keefisienan waktu yang tersedia terhadap
Tingkat ketuntasan 5 3 ,1 3 % 6 2 ,5 %
tugas yang diberikan guru, dan hasil belajar
siswa yang tuntas sebanyak sebanyak 20
Berdasarkan tabel di atas terlihat siswa atau 62,5%. Sedangkan yang belum
bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran tuntas sebanyak 12 siswa atau 37,5%.
pada siklus 1 yang terbagi menjadi 3 kali Sehingga dapat di ketahui bahwa hasil
pertemuan, siswa yang tuntas berjumlah belajar siswa belum mencapai target yang
62,5 % pada posttest dengan peningkatan direncanakan yaitu KKM 60 mencapai
rata-rata N-gain 0,33 kriteria sedang. ≥75%.
Dari hasil posstest dapat dihitung Setelah diadakan refleksi dan hasil
skor kemajuan siswa. Dari point kemajuan yang diperoleh pada siklus I belum
siswa, dapat diketahui kelompok mana mencapai target yang direncanakan maka
yang memperoleh point tertinggi. dilaksanakan siklus II. Adapun tahapan
Kelompok dengan point tertinggi diberikan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu
penghargaan atas kinerja kelompok terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
tersebut. Berikut data kelompok dengan observasi, dan refleksi.
point tertinggi.
Tabel 5. Kelompok dengan point tertinggi Perencanaan
Perencanaan tindakan kelas yang
Kel Nama Pretest Posttest Point Kriteria dilakukan pada sikus II ini berdasarkan
pengha
rgaan pada siklus I, Tahapan pada siklus II masih
Dmn 5 5 7 0 Tim sama pada siklus I.
S l 5 0 5 5 Hebat
4 Y k 5 0 7 0 2 4 Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan pada
E y 4 0 5 0
siklus II untuk memperbaiki proses
Z m 6 5 7 5
pembelajaran pada siklus I.
Berdasarkan data pada tabel
tersebut, kelompok 4 merupakan kelompok
Dicky Prasty: Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD 105
indikator keberhasilanmencapai > 75% Tabel 9. Data Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Pada
Siklus I dan Siklus II
pada akhir siklus. Aktivitas Yang Siklus Siklus Peningkatan
Dari hasil posstest siklus II dihitung Diamati I II
skor kemajuan siswa. Dari skor kemajuan Siswa 73% 80% 7%
siswa, dapat diamati kelompok yang memperhatikan
memperoleh point tertinggi. Apakah penjelasan
guru
kelompok pada siklus I atau kelompok lain.
Memberikan 77% 87% 10%
Kelompok dengan point tertinggi diberikan pendapat
penghargaan atas kinerja kelompok dalam diskusi
tersebut. Berikut ini data kelompok dengan Kerja sama 80% 83% 3%
point tertinggi. dalam diskusi
Tabel 8. Kelompok dengan point tertinggi Menyelesaikan 78% 92% 14%
tugas yang
Kel Nama Pretest Posttest Point Kriteria penghargaan diberikan guru
Jumlah 308% 342% 34%
D i s 5 0 7 0 Rata-Rata 77% 85,5% 8,5%
S j p 7 0 8 5
7 3 0 Tim Super
A l s 5 0 7 0 peningkatan. Peningkatan dengan skor
D ap 5 5 7 0 terbesar yaitu pada indikator
menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
Berdasarkan data pada tabel di atas, mencapai 14%.
kelompok 7 merupakan kelompok dengan
point tertinggi yaitu 24, kelompok 7 terdiri Kinerja guru
dari 4 siswa dan mendapatkan predikat tim Berdasarkan hasil penelitian,
Super. penilaian kinerja guru dengan
Refleksi menggunakan model pembelajaran
Dari hasil yang diperoleh pada cooperative tipe student teams
siklus II, dapat disimpulkan bahwa achievement division (STAD) mengalami
penggunaan model pembelajaran peningkatan pada setiap siklusnya.
Cooperative tipe Student Teams Peningkatan kinerja guru dalam
Achievement Division (STAD) dapat pembelajaran tersebut dapat dilihat pada
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tabeldi bawah ini:
Tabel 10. Data Rata-rata dan peningkatan Aktivitas
siswa. Pada siklus II siswa lebih mengerti Guru Siklus I dan Siklus II
tentang pentingnya bekerja sama dalam
kelompok untuk menyelesaikan tugas, guru Aktivitas yang Siklus Siklus Peningka
dapat menggunakan model pembelajaran diamati I II tan
Keterampilan 72 76,67 4,67
Cooperative tipe Student Teams
membuka
Achievement Division (STAD) untuk pelajaran
membantu meningkatkan aktivitas dan Kemampuan 73,33 78,67 5,34
hasil belajar siswa. guru
mengorganisasik
Pembahasan an siswa dalam
kelompok belajar
Aktivitas Belajar Siswa Kemampuan 74,33 79 4,67
Terdapat peningkatan altivitas guru memantau
siswa pada siklus I dan siklus II. Berikut ini jalannya diskusi
tabel peningkatan aktivitas siswa yang siswa
terjadi dari siklus I dan II. Penguasaan 75,33 80,67 5,34
bahan pelajaran
Penguasaan 76 81 5
penggunaan
model
Dicky Prasty: Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD 107
lebih baik jika dibandingkan dengan siklus cooperative tipe student teams
I. achievement division (STAD) dapat
Meningkatnya hasil belajar siswa meningkatkan ketuntasan hasil belajar Ilmu
dari siklus I ke siklus II disebabkan karena Pengetahuan Alam. Persentase ketuntasan
prosedur yang ada dalam model hasil belajar pada siklus I sebesar 62,5%
pembelajaran cooperative tipe student dan siklus II sebesar 90,63%, sehingga
teams achievement division (STAD), mengalami peningkatan sebesar 28,13%.
dimana dalam setiap kelompok terdapat Sedangkan dilihat dari skor rata-rata N-
siswa yang memiliki kemampuan akademik Gain juga mengalami peningkatan. Dapat
lebih tinggi dan dapat dijadikan tutor bagi ditunjukkan dari gain score sebesar 0,33
teman sekelompoknya sehingga ketika pada siklus I menjadi 0,58 pada siklus II.
siswa mengalami kesulitan dalam Hal ini berarti mengalami peningkatan
memahami materi maka ia mempunyai sebesar 0,25 dengan kategori gain score
kesempatan untuk menanyakan kepada sedang.
temannya, dan temannya akan memberikan
bantuan kepadanya dengan menjelasakan Saran
kepada anggotanya yang lain sampai Model pembelajaran Cooperative tipe
mengerti. Student Teams Achievement Division
Pernyataan tersebut sesuai dengan (STAD) dapat dijadikan alternatif dalam
pernyataan bahwa pembelajaran memberikan sumbangan pemikiran dan
cooperative tipe student teams achievement informasi khususnya bagi guru IPA guna
division (STAD) merupakan model meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
pembelajaran yang mengelompokkan siswa
secara heterogen, kemudian siswa yang DAFTAR PUSTAKA
pandai menjelaskan pada anggota lain Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan
sampai mengerti. Sehingga pada saat siswa Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka
mengerjakan soal yang diberikan guru Cipta, 2009.
siswa dapat mengerjakan dengan baik dan Isjoni, Cooperative Learning, Cetakan 2,
benar. Dengan lebih banyaknya siswa Bandung: Alfabeta, 2009.
beraktivitas yang sesuai dengan model Isjoni, Cooperative Learning, Cetakan 5,
pembelajaran yang digunakan maka akan Bandung: Alfabeta, 2011.
berdampak pada hasil belajar siswa. Kokom Komalasari, Pembelajaran
Dari pembahasan di atas dapat Kontekstual, Bandung: PT. Refika
disimpulkan bahwa penggunaan model Aditama, 2009.
pembelajaran cooperative tipe student Roestiyah. 2001. Pembelajaran
teams achievement division (STAD)dapat Cooperative tipe student teams
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar achievement division (STAD) (Student
siswa pada mata pelajaran ilmu Team Achievement Division). Tersedia
pengetahuan alam kelas VB. padahttp:
//www.sarjanaku.com/2011/03/
KESIMPULAN pembelajaran-kooperatif-tipe-
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat stad.html.Diakses pada 3 Juni 2012.
disimpulkan bahwa model pembelajaran Suharsmi Arikunto, Penelitian Tindakan
cooperative tipe student teams achievement Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008.
division (STAD) dapat meningkatkan Suhendi, Pengembangan Kuliah Online
aktivitas belajar siswa, dilihat dari rata-rata Berbasis LMS, Metro: STAIN Jurai
persentase aktivitas belajar siswa pada Siwo Metro, 2009.
siklus I sebesar 77% dan siklus II 85,5%.
Hal ini mengalami peningkatan sebesar
8.5%. Selanjutnya model pembelajaran