Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SEJARAH

MAKALAH
CARA MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA HINDU DAN
BUDDHA DI INDONESIA

DI

S
U
S
U
N
Oleh:
Nama : 1. Tiara Putri
2. Femas
KELAS : X . Bisnis Daring dan Pemasaran

SMK BINA SRIWIJAYA INDONESIA PALEMBANG


Jl. Mayjen HM Ryacudu No.24, 9/10 Ulu, Kec. SU I, Palembang, Sumatera Selatan.

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain :

banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.

Hal ini disebabkan karena letak wilayah Indonesia diatas lempeng bumi yang labil

dan dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania

di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan

Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana.

Masih jelas dalam ingatan kita rentetan kejadian bencana alam yang

banyak menyebabkan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan

Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur,

bahkan banjir di berbagai daerah yang kerap datang setiap musim hujan.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan

masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan

peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana

tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap

bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk

menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan

pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

1
B. Permasalahan

Permasalahan yang ingin saya bahas adalah :

a. Apa bencana alam itu ?

b. Faktor–faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam ?

c. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam ?

d. Bagaimana cara penanggulangan bencana ?

2
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI

A. Bencana Tanah Longsor

Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang

merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun

percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya

kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi

karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng. yang terjadi

karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti

jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

B. Sebab terjadinya tanah longsor

Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor

pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang

memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor

yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama

kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun

ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :

 Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang

menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam.

 Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang

diakibatkan hujan lebat

 Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya

lereng-lereng yang lemah

3
 Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan

aliran debu-debu

 Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan

bahkan petir

 Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau

salju.

C. Dampak yang diakibatkan tanah longsor

Dampak yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah korban

meninggal dan hancurnya rumah yang tertimpa longsoran tanah. Dampak negative

yang lain yaitu rusaknya lahan hutan dan pertanian yang berada dilokasi tanah

longsor. Akibat longsoran tanah kadang menutup badan jalan sehingga

terhambatnya arus lalu lintas yang menghubungkan ke wilayah yang lain.

D. Cara penanggulangan bencana tanah longsor

Berikut cara penanggulangan bencana tanah longsor :

a. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan

fasilitas utama lainnya.

b. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.

c. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan

maupun air tanah. Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari

lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke

dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai

tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.

4
d. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.

e. Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras - teras

dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).

f. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak

tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih

dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta

diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian

dasar ditanam rumput).

g. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.

h. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.

i. Pengenalan daerah rawan longsor.

j. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).

k. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat

kedalam tanah.

l. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya

liquefaction.

m. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.

n. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Longsoran atau tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang

merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun

percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya

kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi

karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng. yang terjadi

karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti

jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.

Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor

pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang

memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor

yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama

kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun

ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :

 Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut yang

menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam

 Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang

diakibatkan hujan lebat

 Gempa Bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya

lereng-lereng yang lemah

6
 Gunung Berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat

dan aliran debu-debu

 Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan

bahkan petir

 Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau

salju.

B. Saran

Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus

mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan

akibat-akibat yang ditimbulkannya.

Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi

dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan

hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.

1. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan

pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi

diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.

2. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana,

agar tidak terjadi korban dan kerugian yang besar.

3. Masyarakat pada umumnya harus mengetahui baik melalui Media

Elektronik ( radio, TV dan Internet ) maupun Media Cetak ( buku

literature, surat kabar, majalah ) tentang bencana-bencana yang terjadi

dan bagaimana cara mengatasi atau menyelamatkan diri.

Anda mungkin juga menyukai