Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali)

Volume 04 No 01, Tahun 2019: Hal. 01-07.


e-ISSN: 2502-5562. Open Access at: http://ojs.uho.ac.id/index.php/jfe/
Penerbit : Jurusan Teknik Elektro Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara,

Studi Pemanfaatan Saluran Irigasi Sebagai Pembangkit Listrik


Tenaga Mikrohidro Di Kecamatan Mowila
2) 3)
Ahmad Roykhan1), Agustinus Lolok , Wa Ode Siti Nur Alam
1,2,3
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
Email Coprespondent Author :

Abstract — Electricity demand increases every year in ketinggian tertentu dan instalasi. Dengan teknologi sekarang
Indonesia especially in Mowila District. In Mowila District maka energi aliran air beserta energi perbedaan
itself there are irrigation channels that can be used as Micro ketinggiannya dengan daerah tertentu (tempat instalasi akan
Hydro Power Plant. This study aims to determine the potential dibangun) dapat diubah menjadi energi listrik (Siti
of irrigation channels as Microhydro Power Plant. To
overcome the energy crisis that occurs, there is no other choice
Chadidjah dan Wiyoto, 2011: 208-209).
but to increase alternative energy use as done by other Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya
countries, both developing and developed countries, including yang dapat dibangkitkan oleh saluran irigasi yang ada di
increasing utilization of renewable energy. Based on the results kecamatan mowila sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
of the study, irrigation channels in Mowila District have the energy alternative oleh masyarakat sekitar.
potential to be Micro-Hydro Power Plants with generator- Dari penelitian yang dilakukan di saluran irigasi
generated power on channel 1 of 65 kVA with 1 m head,
kampus universitas riau dengan tinggi jatuh air 0,7 m dan
channel 2 of 166.6 kVA with 1.4 m head, and channel 3 of 363,
76 kVA with a head of 1.7 m. kecepatan aliran 0,02 m3/s menggunakan penstock
bervariasi diperoleh kesimpulan Kincir air yang cocok
Keywords: Microhydro Power Plant, Mowila District - digunakan yaitu kincir air tipe overshot dengan diameter
Southeast Sulawesi, head. luar 0,6 m, diameter dalam 0,5 m, lebar kincir 0,1 m, jumlah
sudu 18 buah. Daya maksimal yang dibangkitkan kincir air
dengan menggunakan penstock berbentuk dilinder yaitu
Abstrak — Kebutuhan akan energi listrik terus meningkat setiap 21,05 Watt dan efisiensi 43,78 %. Daya maksimal yang
tahun di Indonesia khususnya di Kecamatan Mowila. Di dibangkitkan kincir air dengan menggunakan penstock
Kecamatan Mowila sendiri terdapat saluran irigasi yang dapat persegi yaitu 19,8 Watt dan efisiensi 42,40 %. Daya yang
dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. dihasilkan kincir air dengan penstock berbentuk silinder
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari saluran lebih tinggi dibandingkan daya dengan penstock persegi.
irigasi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Untuk
mengatasi krisis energi yang terjadi, maka tidak ada pilihan lain
Hal ini dipengaruhi oleh nilai torsi dari masing-masing
selain meningkatkan pemanfaatan energi alternative sebagaimana penstock. Untuk penstock berbentuk silinder nilai torsi lebih
yang dilakukan negara - negara lain, baik itu negara berkembang tinggi dibandingkan dengan penstock persegi (T
maupun negara maju, antara lain peningkatan pemanfaatan energi Harismandri, Asral. 2017).
terbarukan. Berdasarkan hasil penelitian, saluran irigasi di Penulis tertarik dengan masalah tersebut, maka
Kecamatan Mowila berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga penulis membuat suatu judul Studi Pemanfaatan Saluran
Mikrohidro dengan daya terbangkit generator pada saluran 1 Irigasi Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di
sebesar 65 kVA dengan head 1 m, saluran 2 sebesar 166,6 kVA Kecamatan Mowila.
dengan head 1,4 m, dan saluran 3 sebesar 363,76 kVA dengan
head 1,7 m.
II. LANDASAN TEORI
Kata Kunci : Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Kecamatan
Mowila – Sulawesi Tenggara, head.
2.1 Pengertian Irigasi
I. PENDAHULUAN
Irigasi berasal dari istilah irrigatie dalam bahasa
Belanda atau irrigation dalam bahasa Inggris. Irigasi dapat
Pemanfaatan sumber daya air seperti untuk diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
pembangkit listrik, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mendatangkan air dari sumbernya guna keperluan
dan irigasi terlebih dahulu harus mengetahui debit pertanian, mengalirkan dan membagikan air secara teratur
andalannya. Debit andalan digunakan sebagai debit dan setelah digunakan dapat pula dibuang kembali. Istilah
perencanaan yang diharapkan mampu menyediakan pengairan yang sering pula didengar dapat diartikan
kebutuhan air untuk tanaman dan keperluan kegiatan sebagai usaha pemanfaatan air pada umumnya, berarti
manusia lainnya untuk waktu jangka panjang. Kondisi air irigasi termasuk didalamnya.
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) Maksud irigasi, yaitu untuk mencukupi kebutuhan air
penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan di musim hujan bagi keperluan pertanian, seperti

1
Roykhan et al.
IJCCSISSN

membasahi tanah, merabuk, mengatur suhu tanah, Cara kerja PLTMH adalah sebagai berikut:
menghindarkan gangguan hama dalam tanah dan 1. Aliran sungai dibendung agar mendapatkan debit air
sebagainya. (Q) dan tinggi jatuh air (H), kemudian air yang
dihasilkan disalurkan melalui saluran penghantar air
2.2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro menuju kolam penenang.
2. Kolam penenang dihubungkan dengan pipa pesat, dan
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) adalah pada bagian paling bawah di pasang turbin air.
suatu system pembangkit listrik yang dapat mengubah 3. Turbin air akan berputar setelah mendapat tekanan air
potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi (P), dan perputaran turbin dimanfaatkan untuk
tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator memutar generator. Kedua alat ini diletakkan di rumah
(Arismunandar dan Kuwahara 1974). Sebuah skema pembangkit (power house).
mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan 4. Setelah berputar, maka generator akan menghasilkan
ketinggian jatuh (Head) untuk menghasilkan tenaga yang arus listrik, yang dikirim ke konsumen melalui saluran
dapat dimanfaatkan (Rompas 2011). Head merupakan distribusi. Air yang mengalir setelah menggerakkan
energi spesifik yang dinyatakan dalam satuan meter, dengan generator diarahkan ke saluran pembuang.
kata lain adalah energi per satuan berat jenis fluida. Head
yang diukur disini adalah Head statis yaitu berupa elevasi 2.5 Kelebihan dan kekurangan PLTMH
dari permukaan air sumber dan elevasi dari masing-masing Adapun beberapa kelebihan PLTMH sehingga cocok
komponen PLTMH yang akan dipasang (Waisnawa 2012). untuk dimanfaatkan sebagai berikut (Irwansyah, W. 2015):
1. Karena teknologi ini memanfaatkan sumber daya yang
2.3. Komponen-Komponen PLTMH terbarukan, maka biaya operasi dan pemeliharaannya
lebih rendah dibandngkan dengan mesin diesel yang
2.3.1 Komponen Sipil menggunakan energy fosil (BBM).
2. Cocok digunakan di wilayah yang susah untuk
Komponen sipil terdiri dari: dibangun instalasi listrik seperti pegunungan yang
1. Dam pengalih. memiliki wilayah dengan lereng yang terjal.
2. Bak pengendap (Settling Basin). 3. Penerapannya relative mudah dan ramah lingkungan,
3. Bak penenang. tidak menimbulkan polusi udara dan suara.
4. Saluran pembawa (Headrace). 4. Efisiensinya tinggi.
5. Pipa pesat (Penstock). 5. Apabila teknologi ini digunakan untuk memutar
6. Pipa hisap. pompa air, aman karena pompa tidak digerakkan
7. Rumah pembangkit. dengan motor listrik. Disamping itu efisiensinya
menjadi lebih baik.
8. Saluran pembuang.
6. Masyarakat yang menikmati manfaat PLTMH dapat
9. Pengalih beban (Ballast Load).
membantu menjaga kondisi lingkungan daerah
2.3.2 Komponen Elektrikal Mekanikal tangkapan airnya.
Adapun beberapa kekurangan PLTMH adalah sebagai
Komponen elektrikal mekanikal terdiri dari: berikut (Irwansyah, W. 2015):
1. Turbin 1. Jika pelanggan yang menggunakan listrik berlebih,
maka kualitas listrik menurun dan membahayakan
a. Turbin Impuls
peralatan.
1. Turbin Pelton.
2. Hanya wilayah tertentu saja yang memiliki aliran
2. Turbin Crossflow. sungai, lereng dan beda tinggi yang cukup yang dapat
b. Turbin Reaksi dibangun PLTMH.
1. Turbin Francis.
2. Turbin Propeller.
2. Kincir Air
a. Kincir Air Overshot.
b. Kincir Air Undershot.
c. Kincir Air Breastshot.
d. Kincir Air Tub.
3. Generator
a. Generator Sinkron.
b. Generator Asinkron.

2.4 Prinsip Kerja PLTMH

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 2
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Roykhan et al.
IJCCSISSN

3. Flowchart Penelitian ( BC  AD )  t
L
2
(85  225)  100

2
 15,50m 2

 Untuk menghitung kecepatan


Jarak 25 meter,
Diketahui:
Trata-rata = 1,10 menit = 66 detik
Jarak = 25 meter
jarak
V1 
waktu
25

66
 0,38m / s

Jarak 25 meter,
Diketahui:
Trata-rata = 1,11 menit = 66,6 detik
Jarak = 25 meter
jarak
V2 
waktu
25

66,6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN  0,37m / s

4.1 Hasil Pengukuran Saluran 1 Jarak 23 meter,


Table 4.1. Hasil Pengukuran Saluran 1. Diketahui:
Trata-rata = 1,06 menit = 63,6 detik
Jarak Jarak = 23 meter
Waktu 25 25 23 jarak
m m m V3 
waktu
t1 1.21 1.15 1.06
25
t2 1.02 1.11 1.07 
t3 1.06 1.06 1.05 63,6
Trata-  0,39m / s
1.10 1.11 1.06
rata  Untuk menghitung debit
Untuk mencari nilai debit, maka harus diketahui
Q V  A
terlebih dahulu luas dari saluran irigasi tersebut. Karena Dimana:
saluran irigasi berbentuk trapezium, maka persamaan yang Q = debit air (m3/s)
digunakan adalah persamaan berikut: V = kecepatan aliran air (m/s)
 Untuk menghitung luas A = luas penampang saluran irigasi (m)
Diketahui: Nilai V didapatkan dengan menentukan Vrata-rata dengan
BC = 85 cm menggunakan persamaan:
AD = 225 cm (V1  V2  V3 )
t = 100 cm
Vr 
2
Dimana:
Vr = kecepatan rata-rata aliran air (m/s)

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 3
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Roykhan et al.
IJCCSISSN

(V1  V2  V3 ) Jarak
Vr  Waktu
3 20 m 20 m 20 m
(0,38  0,37  0,39)
 t1 0.58 0.54 0.55
3 t2 0.55 0.56 0.56
 0,38m / s t3 0.55 0.59 0.58
Q  Vr  A Trata-
0.56 0.56 0.56
rata
 0,38  15,50
Saluran kedua memiliki bentuk yang sama yaitu
 5,89m 3 / s trapezium dengan ukuran sebagai berikut:
Untuk mendapatkan daya yang dapat dihasilkan  Untuk menghitung luas
P   Q g  H Diketahui:
FG = 100 cm
Diketahui:
EH = 270 cm
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
t = 80 cm
Debit air (Q) = 5,89 m3/s
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2 ( FG  EH )  80
L
Tinggi jatuh air (H) = 1 m 2
Maka:
(100  270)  80
P = 1000 x 5,89 x 9,81 x 1 = 57,78 kW 
Sedangkan untuk mengetahui tegangan output generator 2
Pg  P   g  14,80m 2

Dimana:  Untuk menghitung kecepatan


Pg = daya generator (kW) Jarak 20 m
P = daya terbangkit (kW) Diketahui:
ηg = efisiensi generator (0,9) Trata-rata = 0,56 menit = 33,6 detik
maka, Jarak = 20 m
Pg = P x ηg jarak
= 57,78 x 0,9 V1 
= 52 kW waktu
Untuk mengetahui kapasitas generator, maka: 20
Paktif = Pg / cos φ 
= 52 / 0,8 33,6
= 65 kVA  0,60m / s
Untuk menghitung efisiensi kincir air dapat digunakan
persamaan berikut: Diketahui:
Pg Trata-rata = 0,56 menit = 33,6 detik
k   100% Jarak = 20 m
P
jarak
Dimana: V2 
ηk = efisiensi kincir air waktu
Pg = daya output generator (kW)
20
P = daya tebangkit (kW) 
Maka, 33,6
k 
Pg
 100%  0,60m / s
P
52 Jarak 20 m
  100% Diketahui:
57,78 Trata-rata = 0,56 menit = 33,6 detik
 0,9% Jarak = 20 m

4.2 Hasil Pengukuran Saluran 2


Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Saluran 2.

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 4
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Roykhan et al.
IJCCSISSN

jarak Pg
V3  k   100%
waktu P
20 Dimana:
 ηk = efisiensi kincir air
33,6 Pg = daya output generator (kW)
 0,60m / s P = daya tebangkit (kW)
 Untuk menghitung debit Maka,
Q V  A Pg
k   100%
Dimana: P
Q = debit air (m3/s) 148,09
V = kecepatan aliran air (m/s)   100%
A = luas penampang saluran irigasi (m) 133,28
Nilai V didapatkan dengan menentukan Vrata-rata dengan  1.11%
menggunakan persamaan:
(V1  V2  V3 )
Vr  4.3 Hasil Pengukuran Saluran 3
2 Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Saluran 3.
Dimana:
Vr = kecepatan rata-rata aliran air (m/s) Jarak
(V1  V 2  V3 ) Waktu 25 20 15
Vr 
3 m m m
(0,60  0,60  0,60)
 t1 1.02 0.51 0.46
3
 0,6 m / s t2 1.09 0.58 0.43
Q  Vr  A t3 1.05 0.43 0.49
 0,6  14,80 Trata- 1.05 0.51 0.46
 8,88m / s 3 rata
Untuk mendapatkan daya yang dihasilkan
Saluran ketiga memiliki bentuk yang sama yaitu
P   Q g  H trapezium dengan ukuran sebagai berikut:
Diketahui:  Untuk menghitung luas
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
Debit air (Q) = 8,88 m3/s Diketahui:
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2 FG = 100 cm
Tinggi jatuh air (H) = 1,7 m EH = 225 cm
Maka: t = 90 cm
P = 1000 x 8,88 x 9,81 x 1,7 = 148,09 kW ( FG  EH )  80
Sedangkan untuk mengetahui tegangan output generator L
Pg  P   g 2
(100  225)  90
Dimana: 
Pg = daya generator (kW) 2
P = daya terbangkit (kW)  14,62m 2
ηg = efisiensi generator (0,9)
maka,  Untuk menghitung kecepatan
Pg = P x ηg
= 148,09 x 0,9 Jarak 25 m
= 133,28 kW Diketahui:
Untuk mengetahui kapasitas generator, maka: Trata-rata = 1,05 menit = 63 detik
Paktif = Pg / cos φ Jarak = 25 m
= 133,28 / 0,8
= 166,6 kVA
Untuk menghitung efisiensi kincir air dapat digunakan
persamaan berikut:

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 5
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Roykhan et al.
IJCCSISSN

jarak (V1  V2  V3 )
V1  Vr 
waktu 3
25 (0,40  0,66  0,55)
 
63 3
 0,40m / s  1,61m / s
Q  Vr  A
Diketahui:
Trata-rata = 0,51 menit = 30,6 detik  1,61  14,62
Jarak = 20 m
 23,54m 3 / s
jarak
V2  Untuk mendapatkan daya yang dihasilkan
waktu P   Q g  H
20 Diketahui:
 Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
30,6
Debit air (Q) = 23,54 m3/s
 0,66m / s Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Tinggi jatuh air (H) = 1,4 m
Jarak 15 m Maka:
Diketahui: P = 1000 x 23,54 x 9,81 x 1,4 = 323,30 kW
Trata-rata = 0,46 menit = 27,6 detik Sedangkan untuk mengetahui tegangan output generator
Jarak = 15 m Pg  P   g
jarak
V3  Dimana:
waktu Pg = daya generator (kW)
P = daya terbangkit (kW)
15
 ηg = efisiensi generator (0,9)
27,6 maka,
Pg = P x ηg
 0,55m / s = 323,30 x 0,9
= 290,97 kW
 Untuk menghitung debit Untuk mengetahui kapasitas generator, maka:
Paktif = Pg / cos φ
Q V  A = 290,97 / 0,8
Dimana: = 363,71 kVA
Q = debit air (m3/s) Untuk menghitung efisiensi kincir air dapat digunakan
V = kecepatan aliran air (m/s) persamaan berikut:
A = luas penampang saluran irigasi (m) Pg
Nilai V didapatkan dengan menentukan Vrata-rata dengan k   100%
menggunakan persamaan: P
Dimana:
(V  V2  V3 )
Vr  1 ηk = efisiensi kincir air
2 Pg = daya output generator (kW)
Dimana: P = daya tebangkit (kW)
Vr = kecepatan rata-rata aliran air (m/s)

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 6
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Roykhan et al.
IJCCSISSN

Maka, 1. Camat, Lurah, dan Kepala Desa selaku aparat


Pg pemerintahan daerah seharusnya dapat memberikan
k   100% perhatian terhadap pemanfaatan saluran irigasi yang
P berada di Kecamatan Mowila.
323,30 2. Perlunya penelitian dan perencanaan yang matang
  100% untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga
290,97 Mikrohidro di Kecamatan Mowila.
 1,11% [1]
[2] [3] [4] [5]
4.4 Generator
Sebagai pembangkit tenaga listrik digunakan AC DAFTAR PUSTAKA
generator sinkron 220 V, 50 Hz – 1500 rpm. Rating [1] Y. Tjahjono, H., ―Sistem Pengendali Arus Start
generator yang digunakan 100 kVA dengan efisiensi 90 %.
Untuk lebih jelasnya informasi spesifikasi generator dapat Motor Induksi Phasa Tiga Dengan Variasi Beban
dilihat pada tabel dibawah ini: Title,‖ J. Tek. Elektro ITP, vol. 1(2): 19-2, 2012.

Tabel 4.4. Spesifkasi Generator Pembangkit. [2] M. Sarjan, ―Perbandingan Karakteristik Motor
Type Generator sinkron 3 Ø, poros Induksi Belitan Gelung Dengan Belitan Spiral,‖ J.
Ilm. Foristek, vol. 1(1):6-15., 2011.
Horizontal, Double Bearing [3] I. Muchsin, ―Elektronika dan Motor Listrik,‖ Pus.
Pengemb. Bahan Ajar. Univ. Mercu Buana.
Kapasitas 50 – 100 kVA
[4] Eugene C. Lister, ―Mesin dan Rangkaian Listrik,‖

Tegangan 220 V/380 V in Jakarta. Erlangga. 1993., .


[5] Sirait H. David, ―Analisis Starting Motor Induksi
Putaran 1500 rpm Tiga Phasa Pada PT. Berlian Unggas Sakti TJ.
Morawa,‖ Medan. Univ. Sumatera Utara, 2008.
Efisiensi 0,9

Frekuensi 50 Hz

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dari penelitian ini maka dapat
disimpulkan:
1. Kincir air yang cocok digunakan yaitu kincir air tipe
overshot.
2. Dari pengukuran yang dilakukan pada saluran pertama
diperoleh debit sebesar 5,89 m3/s dan daya yang
dibangkitkan sebesar 57,78 watt dengan head 1 m.
Pada saluran kedua diperoleh debit sebesar 8,88 m3/s
dan daya yang dibangkitkan sebesar 148,09 watt
dengan head 1,7 m. Pada saluran ketiga diperoleh debit
sebesar 23,54 m3/s dan daya yang dibangkitkan sebesar
323,30 watt dengan head 1,4 m.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan terkait penelitian
ini adalah sebagai berikut:

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 7
Volume xx No xx, Tahun xxxx
Roykhan et al.
IJCCSISSN

[1] Tjahjono, H., Yusnita. 2012. ―Sistem Pengendali Arus Start [4] Eugene C. Lister. ―Mesin dan Rangkaian Listrik”. Jakarta.
Motor Induksi Phasa Tiga Dengan Variasi Beban”, Jurnal Erlangga. 1993.
Teknik Elektro ITP. 1(2): 19-23. [5] Sirait H. David. ―Analisis Starting Motor Induksi Tiga Phasa
[2] Sarjan, M.. 2011. ―Perbandingan Karakteristik Motor Pada PT. Berlian Unggas Sakti TJ. Morawa”. Medan.
Induksi Belitan Gelung Dengan Belitan Spiral”, Jurnal Universitas Sumatera Utara. 2008.
Ilmiah Foristek. 1(1):6-15.
[3] Muchsin, I. ―Elektronika dan Motor Listrik”, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar. Universitas Mercu Buana.

Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 8
Volume xx No xx, Tahun xxxx

Anda mungkin juga menyukai