Anda di halaman 1dari 20

Procurement Strategy Dalam

Membangun Ibukota Negara


“Di Masa Pemulihan Ekonomi”

Arif Rachman, ST.MT.MM


Wakil Ketua DPP Ikaran Ahli Pengadaan Indonesia
Jakarta, April 2021
MegaTrend
Tujuan Pengadaan – Kebijakan Pengadaan IKN
▪ Mendahulukan
Penyedia Nasional
▪ Prioritas Penyedia
Nasional yg Punya
partner Asing dgn B2B
▪ Mendahulukan
Investasi Langsung
▪ Tidak Membebani
APBN
▪ Menciptakan Lapangan
Kerja
▪ Kota untuk generasi
kedepan
Peluang Pasar Konstruksi di Indonesia

INDONESIA ADALAH PASAR JASA


KONSTRUKSI TERBESAR DI ASEAN

Perlu Peran BU Konstruksi


untuk Mensinergikan Kekuatan
Nasional dlm
Mempertahankan Pasar
INDONESIA
$ 267 Billion
Nasional dan Merebut Pasar
Konstruksi Regional
(sumber: ASIA CONSTRUCTION OUTLOOK, AECOM 2014)
Indeks Daya Saing Infrastruktur

Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Phillipines


Tahun Ranking
90 Infrastruktur 80 19 72 85 112
2010 – 2011
Jalan 75 20 60 89 106
2011 – 2012 82
Kereta Api 39 15 77 52 89
2012 - 2013 92
Pelabuhan 75 17 65 77 118
2013 - 2014 82
Transportasi 62 20 42 86 116
72 Udara
2014 - 2015
64 Listrik 89 39 61 85 94
2015 - 2016

2016 - 2017 60
Sumber:
The Global Competitiveness Report 2016-2017
(World Economic Forums)

5
Koridor Inovasi di PBJ Pemerintah

Perencanan Tujuan
Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan Pengadaan

Etika Prinsip
Pengadaan Pengadaan

Tujuan
Organisasi
Funding – Procurement Law

APBN Tradisional - Perpres No 12 Thn 2021,etc


KPBU – Perpres No 38/2015, etc
Per MenBUMN – Per-08/MBU/2019
BUMN
+ SOP BUMN

Swasta Best Practice

SWF Depend on Agreement


Procurement Method – Contract Base
A. Tradisional Kontrak
1. Harga Satuan; ex: Jalan, Drainase, Jaringan Listrik
2. Lump sum; ex: Rumah, Gedung Tingkat Sederhana
3. Gabungan HS & LS; ex: Gedung bertingkat banyak
4. Turnkey; ex: Jaringan SUTET, Jalan Tol
5. Framework; ex: Beton Pra Cetak, Aspal

B. Kontrak Terintegrasi :
1.Kontrak berbasis kinerja; ex: Pemeliharaan (Gedung, Jalan)
2. Kontrak Rancang dan Bangun; ex: Gedung, Jalan, Jembatan
3. Engineering-procurement- Construstion/EPC; ex: Pabrik
4. Design-Build-Operate-Maintenance (DBOM); ex: Apartemen, Rusun
5. DBO ; ex : Tempat Wisata
Procurement Method – Selection Base
A. Penunjukan Langsung ; ex: Kondisi Tertentu – Rawan Longsor
B. E – Purchasing ; ex: SBO Supply By Owner (Beton, Aspal, Baja
Ringan, etc)
C. Tender Cepat ; ex: Rutin & Pendukung (Rumah, Direksi keet)
D. Tender Nasional (NCB)
1. Prakualifikasi 2 File/ 2 Tahap ; ex: Pek. Kompleks – Bendungan,
Cluster, Koridor Jaringan Jalan/Drainase/Listrik
2. Pascakualifikasi 1 File ; ex: Pek. Non Kompleks - Perumahan
E. Tender Internasional (ICB) ; ex: Konstruksi berteknologi Tinggi
F. KPBU
1. Solicated ; ex : PAM, Jembatan
2. Unsolicated ; ex: Kawasan terpadu, Sub urban/small city
Struktur Usaha Jasa Konstruksi
JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA
Umum 1. Arsitektur; 1. Pengkajian;
2. Rekayasa; 2. Perencanaan;
3. Rekayasa terpadu; dan 3. Perancangan;
4. Arsitektur lanskap dan 4. Pengawasan; dan/atau
Jasa Konsultansi perencanaan wilayah. 5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi.
Konstruksi
Spesialis 1. Konsultansi ilmiah dan teknis; 1. Survei;
dan 2. Pengujian Teknis; dan/atau
2. Pengujian dan analisi teknis. 3. Analisis.

Umum 1. Bangunan gedung; dan 1. Pembangunan;


2. Bangunan sipil. 2. Pemeliharaan;
3. Pembongkaran; dan/atau
4. Pembangunan kembali.

Pekerjaan Konstruksi Spesialis 1. Instalasi; 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan konstruksi
2. Konstruksi khusus; atau bentuk fisik lainnya.
3. Konstruksi prapabrikasi;
4. Penyelesaian bangunan; dan
5. Penyewaan peralatan.

Pekerjaan Konstruksi 1. Bangunan gedung; dan 1. Rancang bangun; dan


Terintegrasi 2. Bangunan sipil. 2. Perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan.
Rantai Pasok Konstruksi
Penyelenggara
Infrastruktur

APBN/D, Non
APBN/D

Pemasok Raw Material/ Masyarakat


Produk Jadi/setengah
Jadi

Produsen/Pemasok
MPK Infrastruktur
Kondisi Rantai Pasok Nasional
❑ Berkurangnya Proyek Konstruksi – Over Supply
❑ Tekanan Likuiditas – Cash Flow terganggu
❑ Pendapatan menurun dan terjadwalnya kewajiban
❑ Proyek Turnkey – kurang diminati
❑ Produktivitas menurun (Penerapan Prokes)
❑ PSN Slowdown (Refocusing Pendanaan)
❑ Bergairahnya Ekspor Konstruksi (Taiwan, Afrika, Middle East)
Data Material & Peralatan Utama Konstruksi
Procurement Strategy – APBN (G2B)
(Scope of Work- Procurement Method – Participant)
SCOPE OF WORK PROCUREMENT METHOD OPERATOR/MAIN
CONTRACTOR
Infrastruktur Dasar (Jalan, Tender NCB (Kontrak BUMN, BU Besar
Sewerage,etc) – Non Profit Terintegrasi)

Infrastruktur Ring1 (Istana, Penunjukan Langsung BUMN


Pangkalan Militer) (Kondisi Tertentu)
Infrastruktur Utama (Jalan, KPBU AP/Non AP BUMN, Non BUMN
Air Bersih, Energi) – Profit
Obyek Strategis Lainnya Tender NCB (Kontrak BUMN, BU Besar
Terintegrasi)
Gd. Perkantoran, KPBU AP/Non AP BUMN, Non BUMN
Infrastruktur Utama,
Infrastruktur Penunjang, PT
Procurement Strategy – Private (B2B)
(Scope of Work- Procurement Method – Participant)
SCOPE OF WORK PROCUREMENT METHOD OPERATOR/MAIN
CONTRACTOR
Kluster Hunian (Rumah, Best Practice BUMN, Non BUMN
Apartemen, etc)
Kluster Jasa, Pendidikan, Best Practice BUMN, Non BUMN
Wisata
Kluster Komersial Lainnya Best Practice BUMN, Non BUMN
Procurement Strategy – SWF
(Scope of Work – Procurement Method – Participant)

SCOPE OF WORK PROCUREMENT METHOD OPERATOR/MAIN


CONTRACTOR
Infrastruktur Utama/Penunjang, RSUP, KPBU AP/Non AP BUMN, Non BUMN
Kluster Sarana/Prasarana
Pemerintahan
Kluster Hunian, Edukasi, Wisata, KPBU Non AP BUMN, Non BUMN
Kesehataan
Kluster Jasa Pendukung Transportasi KPBU Non AP BUMN, Non BUMN
utama
Bangunan Monumental/ Berteknologi Tender ICB (Kontrak BUMN+ BU Asing
Tinggi Terintegrasi) JO; BU Asing
Model & Tahapan Delivery di Konstruksi
Pengadaan Bangunan Ikonik (Bagian Istana Negara)
Sayembara
Konsultan MK
Pra Desain
Procurement
Expert

DED Kontrak
DB-
Konstruksi Main
Konsultan
Contractor Pengawas
Subkon Subkon
Specialist

Supplier Utama
Rekomendasi/ Usulan:
❑ Perlu Lembaga Tersendiri (Adhoc) utk mengkoordinasikan Pembangunan.
❑ Orientasi Procurement ke arah Konsolidasi, ex: KPBU, Pek. Terintegrasi (DB,
DBO, DBOM), SBO untuk percepatan dan kemudahan di pengendalian.
❑ Menjalin Supply Partnership (komunikasi) dengan Para Mitra
Utama/Strategis, ex: Asosiasi Usaha & Profesi, BUMN, BU Strategis Lainnya
❑ Orientasi Penggunaan Produk dari “Pabrikasi Konstruksi” utk Pekerjaan yg
membutuhkan kecepatan dgn mutu yg terstandar.
❑ Penggunaan Konsultan MK di spti di KPBU, Pek. Terintegrasi & Kompleks.
❑ Penggunaan Tim Teknis, Tim Ahli/Ahli sesuai kebutuhan, spti di KPBU, Pek.
Terintegrasi & Kompleks.
❑ Penggunaan Teknologi Konstruksi, spti BIM+ERP, utk mengurangi delay +
waste dlm pembangunannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai