2016 - 2017 60
Sumber:
The Global Competitiveness Report 2016-2017
(World Economic Forums)
5
Koridor Inovasi di PBJ Pemerintah
Perencanan Tujuan
Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan Pengadaan
Etika Prinsip
Pengadaan Pengadaan
Tujuan
Organisasi
Funding – Procurement Law
B. Kontrak Terintegrasi :
1.Kontrak berbasis kinerja; ex: Pemeliharaan (Gedung, Jalan)
2. Kontrak Rancang dan Bangun; ex: Gedung, Jalan, Jembatan
3. Engineering-procurement- Construstion/EPC; ex: Pabrik
4. Design-Build-Operate-Maintenance (DBOM); ex: Apartemen, Rusun
5. DBO ; ex : Tempat Wisata
Procurement Method – Selection Base
A. Penunjukan Langsung ; ex: Kondisi Tertentu – Rawan Longsor
B. E – Purchasing ; ex: SBO Supply By Owner (Beton, Aspal, Baja
Ringan, etc)
C. Tender Cepat ; ex: Rutin & Pendukung (Rumah, Direksi keet)
D. Tender Nasional (NCB)
1. Prakualifikasi 2 File/ 2 Tahap ; ex: Pek. Kompleks – Bendungan,
Cluster, Koridor Jaringan Jalan/Drainase/Listrik
2. Pascakualifikasi 1 File ; ex: Pek. Non Kompleks - Perumahan
E. Tender Internasional (ICB) ; ex: Konstruksi berteknologi Tinggi
F. KPBU
1. Solicated ; ex : PAM, Jembatan
2. Unsolicated ; ex: Kawasan terpadu, Sub urban/small city
Struktur Usaha Jasa Konstruksi
JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA
Umum 1. Arsitektur; 1. Pengkajian;
2. Rekayasa; 2. Perencanaan;
3. Rekayasa terpadu; dan 3. Perancangan;
4. Arsitektur lanskap dan 4. Pengawasan; dan/atau
Jasa Konsultansi perencanaan wilayah. 5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi.
Konstruksi
Spesialis 1. Konsultansi ilmiah dan teknis; 1. Survei;
dan 2. Pengujian Teknis; dan/atau
2. Pengujian dan analisi teknis. 3. Analisis.
Pekerjaan Konstruksi Spesialis 1. Instalasi; 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan konstruksi
2. Konstruksi khusus; atau bentuk fisik lainnya.
3. Konstruksi prapabrikasi;
4. Penyelesaian bangunan; dan
5. Penyewaan peralatan.
APBN/D, Non
APBN/D
Produsen/Pemasok
MPK Infrastruktur
Kondisi Rantai Pasok Nasional
❑ Berkurangnya Proyek Konstruksi – Over Supply
❑ Tekanan Likuiditas – Cash Flow terganggu
❑ Pendapatan menurun dan terjadwalnya kewajiban
❑ Proyek Turnkey – kurang diminati
❑ Produktivitas menurun (Penerapan Prokes)
❑ PSN Slowdown (Refocusing Pendanaan)
❑ Bergairahnya Ekspor Konstruksi (Taiwan, Afrika, Middle East)
Data Material & Peralatan Utama Konstruksi
Procurement Strategy – APBN (G2B)
(Scope of Work- Procurement Method – Participant)
SCOPE OF WORK PROCUREMENT METHOD OPERATOR/MAIN
CONTRACTOR
Infrastruktur Dasar (Jalan, Tender NCB (Kontrak BUMN, BU Besar
Sewerage,etc) – Non Profit Terintegrasi)
DED Kontrak
DB-
Konstruksi Main
Konsultan
Contractor Pengawas
Subkon Subkon
Specialist
Supplier Utama
Rekomendasi/ Usulan:
❑ Perlu Lembaga Tersendiri (Adhoc) utk mengkoordinasikan Pembangunan.
❑ Orientasi Procurement ke arah Konsolidasi, ex: KPBU, Pek. Terintegrasi (DB,
DBO, DBOM), SBO untuk percepatan dan kemudahan di pengendalian.
❑ Menjalin Supply Partnership (komunikasi) dengan Para Mitra
Utama/Strategis, ex: Asosiasi Usaha & Profesi, BUMN, BU Strategis Lainnya
❑ Orientasi Penggunaan Produk dari “Pabrikasi Konstruksi” utk Pekerjaan yg
membutuhkan kecepatan dgn mutu yg terstandar.
❑ Penggunaan Konsultan MK di spti di KPBU, Pek. Terintegrasi & Kompleks.
❑ Penggunaan Tim Teknis, Tim Ahli/Ahli sesuai kebutuhan, spti di KPBU, Pek.
Terintegrasi & Kompleks.
❑ Penggunaan Teknologi Konstruksi, spti BIM+ERP, utk mengurangi delay +
waste dlm pembangunannya.
TERIMA KASIH