PERMASALAHAN
Banyaknya penderita diabetes melitus yang belum terdiagnosa dikarenakan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit tersebut. Dan kurangnya ke ingin tahuan
masyarakat tentang kondisi kesehatan mereka yang menjadikan keterlambatan
dalam pengobatan serta dalam pencegahan terhadap penyakit diabetes melitus.
Beberapa masyarakat yang telah terdiagnosa juga kadangkala tidak terlalu
mengetahui komplikasi yang bisa saja terjadi pada pasien tersebut akibat tidak
terkontrolnya penyakit tersebut.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan penyuluhan tentnag diabetes melitus dilakukan pada:
Tempat: Posyandu Lansia Desa pasir keranji dan kebeberapa rumah warga yang
memiliki anggota keluarga diatas 50 tahun.
2. Hipertensi Primer
LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global berakibat peningkatan angka
kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan termasuk di Indonesia. Hipertensi
merupakan faktor risiko terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung, ginjal,
retina, pembuluh darah besar (aorta) dan pembuluh darah perifer. Di Indonesia sendiri
hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis,
yakni 6,7% dari populasi kematian pada semua umur. Di indonesia prevalensi
hipertensi yaitu 6-15% dari populasi penduduk. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi di Indonesia dengan jumlah penduduk
sekitar 260 juta adalah 34.1% dibandingkan 27.8% pada Riskesdas tahun 2013. Dalam upaya
menurunkan prevalensi dan insiden penyakit kardiovaskular akibat hipertensi dibutuhkan
tekad kuat dan komitmen bersama secara berkesinambungan dari semua pihak terkait
seperti tenaga kesehatan, pemangku kebijakan dan juga peran serta masyarakat
PERMASALAHAN
Tingkat pengetahuan yang rendah di masyarakat terhadap penyakit hipertensi
membuat masyarakat sulit untuk mengalami perbaikan dengan cara mengontrol
tekanan darah dan hal-hal dasar seperti penggunaan obat darah tinggi, diet yang
dilakukan dan rajin mengkontrol tekanan darah masih menjadi masalah dasar yang
dialami oleh masyarakat kecamatan Pasir Penyu.
PELAKSANAAN
3. Stroke
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
Tingkat pengetahuan yang rendah di masyarakat terhadap penyakit Stroke
membuat masyarakat sulit untuk mengalami perbaikan sebelum maupun sesudah
terdiagnosis stroke. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya cek
kesehatan rutin masih menjadi masalah dasar yang dialami oleh masyarakat
kecamatan Pasir Penyu.
PELAKSANAAN
PERMASALAHAN
Tingkat pengetahuan yang rendah di masyarakat terhadap penyakit jantung koroner
dan penyebabnya membuat masyarakat sulit untuk mengalami perbaikan dengan
cara mengontrol factor-faktor resiko seperti : diet yang tidak sehat, obesitas,
merokok, tekanan darah tidak terkontrol dan factor resiko lainnya masih menjadi
masalah dasar yang dialami oleh masyarakat kecamatan Pasir Penyu.
PELAKSANAAN
5. TB paru
LATAR BELAKANG
Penyakit TB masih menjadi penyebab kematian akibat penyakit infeksi. Tiap harinya,
hampir 4500 orang meninggal dunia akibat TB dan 30.000 orang menderita penyakit TB yang
sebenarnya bisa dicegah dan diobati. Usaha global sudah dilakukan untuk melawan penyakit
TB dan sudah menyelamatkan 54 juta jiwa sejak tahun 2000 dan rerata mortalitas akibat TB
menurun sebanyak 42%. Indonesia adalah negara ketiga di dunia dengan beban TB terbanyak
setelah India dan Cina, yaitu 842.000. Berdasarkan data TB Indonesia tahun 2017, mortalitas
akibat TB adalah 107.000 (100.000-114.000) atau rerata 40 per 100.000 penduduk, insidens
842.000 (767.000-919.000) atau rerata 319.000 per 100.000 penduduk. Kasus TB RO yaitu
TB MDR/RR yaitu 26.000 atau 8.8 kasus per 100.000 penduduk. Permasalahan TB saaat ini
bukan hanya TB sensitif obat tetapi juga TB resisten obat (TB RO) yang membutuhkan
tatalaksana kompleks dan cukup lama. Disamping itu beberapa permasalahan berkaitan TB
adalah penyakit penyerta pada TB atau komorbid yang membutuhkan tatalaksana adekuat dan
kolaboratif. Beban TB di Indonesia termasuk tiga besar dunia, baik jumlah kasus,
kesenjangan diagnosis dan pengobatan, TB pada penderita HIV, TB resisten obat (RO), TB
dengan DM, pengendalian infeksi dan penularan, pencegahan. Meskipun demikian Indonesia
menargetkan Eliminasi TB di 2030, artinya hanya 1 per sejuta kasus TB, kalau penduduk
Indonesia saat itu 300 juta hanya 300 orang yang kena TB setahun.
PERMASALAHAN
Tingkat pengetahuan yang rendah di masyarakat terhadap penyakit TB paru
membuat masyarakat masih abai dengan penyakit ini dibuktikan dengan masih
adanya kasus TB paru putus pengobatan. Dengan cara rutin minum obat selama 6
bulan dengan diawasi salah satu anggota keluarga dan penjelasan terkait efek
samping obat membuat beberapa penderita abai terhadap penyakit ini.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan penyuluhan tentang TB paru dilakukan pada: