Kira-kira 550 juta tahun yang longsoran lumpur terjadi di dasar laut purba.Tumbuhan dan binatang tersangkut pada proses tersebut ke dasar laut yang lebihdalam dan terjebak dalam lapisan sedimen lumpur yang kemudian mengalamilithifikasi menjadi serpih. Selanjutnya serpih megalami pengangkatan membentuk pegunungan yang tinggi. Pada batuan tersebut ditemukan sejumlah sisa-sisaorganisme tadi yang beberapa jenis diantaranya masih tetap hidup sampai sekarangsedang lainnya telah musnah.termasuk di dalamnya bentuk evolusi dan bentuk interaksi satu dengan yang lainnya serta bentuk lingkungan kehidupannya atau dikenal dengan paleokologi yang merupakan bagian dari ilmu bidang paleontologi, selama masa kurun waktu umur bumi atau dalam skala waktu dari geologi terutama pada pengkajian dimana diwakili oleh fosil. Jika dilihat dari bahan penelitian yang dikaji ilmu bidang paleontologi umumnya berupa fosil dari berbagai macam organisme, bisa kita ketahui pada pengertian diatas bahwa bidang ini juga mempelajari tentang berbagai macam jenis spesies yang bisa dikelompokan dalam bidang ilmu biologi, akan tetapi masih dalam lingkup ilmu geologi. Sehingga bidang ini memliki batasan berupa kurun waktu antara ilmu biologi dan ilmu geologi. Begitu juga pada penelitian paleokologi yang merupakan ilmu cabang paleontologi dimana bisa dikategorikan masuk bidang ilmu ekologi atau bisa dikatakan adanya hubungan paleontologi dengan ilmu lainnya. Sehingga pada ilmu paleokologi juga mempelajari bentuk lingkungan dari spesies spesies fosil yang ditemukan tersebut. Paleontologi merupakan bidang ilmu yang merupakan cabang studi geologi ini mencakup banyak aspek, seperti telah diuraikan plengdut diatas mencakup aspek biologi, ekologi, ilmu sejarah, ilmu geografis dan aspek-aspek lainnya. Perbedaannya pada studi ilmu ini, paleontologi hanya dibatasi oleh kurun waktu, dimana yang diteliti hanya kehidupan organisme baik hewan maupun tumbuhan di masa lampau.
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 1
1.2 Tujuan 1. Dapat mengetahui bentuk bentuk fosil dari filum barachiopoda 2. Dapat mengetahui klarifikasi fosil filum barachiopoda 3. Dpat mengetahui ciri ciri filum barachiopoda 1.3 Alat dan Bahan 1. pena 2. penghapus 3. pensil 4. kertas HVS 5. modul 6. LKS 7. Maket fosil
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 2
BAB II DASAR TEORI Sisa-sisa kehidupan di masa lampau yang telah mengalami pembatuan disebut fosil. Fosil yang tertua adalah jejak yang sangat kecil dari organisme yangmenyerupai bakteri yang pernah hidup sekitar 2000 juta tahun lalu. !abang ilmu geologi yang mempelajari tentang kehidupan yang pernah ada di masa lampau disebut paleontologi. Paleontologi sangat membantu ahli geologi dalam melakukaninterpretasi mengenai sejarah bumi. Hewan tanpa tulang sebagai organisme bertubuh lunak. Istilah-istilah ini adalah cara yang berguna untuk membedakan tulang dan jaringan hewan. Fosil jejak / trace fossils - ahli paleontologi mendefinisikan sebagai fosil-fosil yang dibentuk oleh aktivitas atau perilaku organisme pada jaman dulu, seperti; jejak, jalur, liang, pengerekan, sarang, dan koprolit (fosil kotoran). Setiap sisa-sisa organisme dan segala macam jalur atau jejak, bahkan jika ahli paleontologi tidak dapat mengidentifikasinya sebagai tanaman atau aktivitas hewan, akan memenuhi syarat sebagai fosil jika itu dibentuk oleh suatu bentuk kehidupan dari waktu geologi sebelumnya (Magetsari, N.A, 2001). Fosil yang berumur tua, sebagai sesuatu yang berasal dari batuan, maka sering dianggap sebagai fosil. Dengan demikian, dikarenakan jasad beku manusia es yang ditemukan beberapa tahun lalu di Pegunungan Alpen dipelajari dengan metode biologi dan antropologi, sebagian besar ahli paleontologi tidak akan menganggap manusia es tersebut sebagai fosil. Di sisi lain, seorang ahli paleontologi tertarik menafsirkan interaksi antara organisme dan lingkungan tempat tinggal mereka, mungkin dengan mempelajari cangkang modern seolah-olah sebagai fosil, bahkan jika suatu organisme mati hanya beberapa hari yang lalu. Subfossil adalah istilah yang kadang-kadang digunakan untuk sisa-sisa organisme yang baru saja (Fenton, 1940). Casts dan Molds adalah bentuk tiga dimensi dari hasil pengawetan suatu organisme. Proses fosilisasi ini dimulai ketika suatu cangkang/kerangka organisme terperangkap dalam batuan sedimen. Sifat batuan yang berpori memudahkan air berkarbonasi untuk melarutkan cangkang dan jaringan asli dari organisme. Cast adalah bentuk cetakan bagian eksternal organisme, sedangkan mold adalah bentuk negative imprint (Wijayanto, 2009). Ahli paleontologi beranggapan bahwa mumi terbentuk karena proses pengeringan yang cepat sebelum jasad mumi tersebut membusuk. Pada tahun 1900 beberapa orang berburu fosil gading dari taring mammoth di Siberia Utara, dan mereka menemukan fosil mammoth yang tertanam dalam
Laporan Praktikum Paleontologi Pendahuluan 3
permafrost (lapisan es abadi) di tepi sungai. Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan melakukan projek untuk menghasilkan mammonth hidup dengan cara mengumpulkan DNA mammoth beku dan menggabungkannya dengan DNA gajah. Sejauh ini projek tersebut tidak menghasilkan banyak kemajuan, para ahli masih optimis, projek ini masih dianggap sesuatu yang menarik, yang suatu saat akan menghasilkan penemuan-penemuan baru (Soetoto, 2001). Fosil adalah sisa-sisa atau bukti kehidupan dari waktu geologi sebelumnya. Permineralisasi Pada umumnya tulang memiliki pori dengan derajat yang beda- beda. Tulang yang berpori adalah tulang manusia dan cangkang-cangkang dari berbagai jenis hewan invertebrata. Ketika air tanah merembes masuk ke dalam fosil berpori, biasanya air akan mengendapkan material mineral ke dalam pori- pori, proses ini disebut sebagai permineralization. Material endapan dari proses ini dapat berkomposisi sama seperti tulang yang ditempatinya, atau dapat sangat berbeda. Petrifikasi Secara harfiah, petrifikasi berarti pembatuan (beralih ke batu). Penggunaan kata ini menyiratkan bahwa suatu zat yang membatu harus dimulai tanpa mineral yang keras. Artinya, organisme yang terpetrifikasi adalah organisme yang bertubuh lunak. Petrifikasi adalah proses dimana bagain lunak dari objek terubah dengan mineral, contohnya mineral silika dalam bentuk mikrokristalin kuarsa, kalsit atau kadang-kadang apatit - mineral kalsium fosfat dengan campuran beberapa elemen lain (Warmada. 2004).