mobi
HECTOR SEBASTIAN
Bab 1
PENDATANG DARI BALIK KABUT
Bab 2
UANG ATAU PENGETAHUAN?
Bab 3
SAMBUTAN ANEH
membantuku. Tetapi kalau kau mau ikut boleh saja, kau dapat
membonceng di belakang bersama-sama dengan peralatanku...."
"Aku mau!" sahut Jupe cepat. "Boleh kan kuajak Bob dan Pete,
teman-temanku itu?"
"Tentu. Hanya kalian harus mencari tempat menginap sendiri.
Pihak restoran menyediakan tempat untukku dan Hal, tetapi
tidak ada tempat buat kalian. Kira-kira pekerjaan itu akan
selesai dalam tiga hari." "Tidak apa-apa," kata Jupe. "Kami bisa
berkemah di suatu tempat."
Jupe bergegas pulang untuk memberi tahu teman-temannya
serta minta izin pada Bibi Mathilda dan Paman Titus. Jumat
pagi mereka berangkat dengan membonceng truk Mr. Wolf.
Mereka berkendaraan ke arah selatan selama dua jam, lalu
membelok ke timur mengarah ke bukit-bukit. Jalan-jalannya
berkelok-kelok serta turun-naik. Selama perjalanan anak-anak
itu menikmati pemandangan yang indah. Pohon-pohon jeruk
berbuah lebat banyak dijumpai di kiri-kanan jalan, ada pula
padang rumput yang luas dengan sapi-sapi yang sedang
merumput.
Setengah jam kemudian truk itu menurunkan kecepatannya,
yakni ketika melalui kota Centerdale. Akhirnya mereka
menjumpai papan bertuliskan: Anda memasuki wilayah Citrus
Groove. Maksimal 60 km/jam.
Citrus Groove hanya sebuah desa kecil. Meskipun demikian,
desa kecil itu mempunyai fasilitas yang cukup lengkap. Ada
sebuah supermarket, dua pompa bensin, sebuah dealer mobil,
dan sebuah motel kecil bernama The Elms. Mereka melewati
satu-satunya kolam renang di kota itu, kemudian stasiun tua
kereta api, yang sudah tidak dipakai lagi. Di tengah kota
Bab 4
ELEANOR BERBOHONG
Bab 5
KUNJUNGAN PERTAMA KE GUA
dasar gua. Tulang paha masih lengkap, tetapi tulang kaki bagian
bawah tidak ada. Tulang tangan kirinya dekat sekali dengan
mulut gua, terjulur, seolah ingin meraih sesuatu.
McAfee telah memasang lampu-lampu sorot pada langit-langit
gua. Di dasar gua, dekat fosil, telah dibuatnya api unggun
tiruan. Di sebelah fosil tergeletak keranjang anyaman Indian,
dan sebuah selimut Navajo.
Seketika itu juga anak-anak bersimpati pada DR. Brandon.
Pemandangan itu cukup menyedihkan. Tapi yang lebih parah
lagi, banyak bekas tapak kaki di sekitar fosil. Bahkan beberapa
tulang telah rusak karena terinjak-injak.
"Kalau kakinya masih lengkap, pasti kutambah dengan sepasang
moccasin-sepatu Indian," kata McAfee. "Pasti lebih dramatis
kelihatannya."
Anak-anak tidak mempedulikan. Mereka keluar dari gua. Di
salah satu sisi pintu masuk dipamerkan dan dijual gantungan
kunci dengan hiasan patung-patung plastik kecil berujud
manusia gua, serta T-shirt bertuliskan Citrus Groove. Awal
Peradaban Manusia. Anak-anak tidak mengacuhkannya, melirik
pun tidak.
"Oke, sekarang kita bisa istirahat," kata Newt McAfee. Ia
mematikan lampu, dan mengunci pintu gua. "John the Gypsy
akan berjaga-jaga di luar malam ini. Tak seorang pun bisa
masuk."
"John the Gypsy?" kata Jupe.
McAfee menoleh ke arah laki-laki kurus yang sekarang duduk
di dalam karavan.
"Itu dia. Kami menyebutnya John the Gypsy karena ia tinggal
di karavan itu, bukan di rumah biasa."
Bab 6
MANUSIA GUA GENTAYANGAN!
Bab 7
MENJELANG PEMBUKAAN GUA
Bab 8
KOTA CITRUS GROOVE TERBIUS
Bab 9
MENGAPA DICURI?
Bab 10
JEJAK BERJARI EMPAT
"Lihat!" seru Jupe. "Cuma ada empat jarinya. Satu yang besar,
lalu kosong, lalu tiga kecil-kecil. Kelihatannya seperti jari
keduanya terangkat sehingga tidak meninggalkan bekas." "Kaki
siapa itu?" kata Bob. "Manusia gua?" Pete meneguk ludah.
Jupe mengukur cetakan itu. Sembilan inci.
"Jejak pencuri di gua itu dua belas inci, yang ini cuma sembilan
inci," kata Jupe. "Ja... jadi itu jejak ma... manusia gua?" Pete
pucat.
"Manusia gua itu sudah mati," kata Jupe. "Ia mati ribuan tahun
yang lalu. Makhluk yang sudah mati tidak dapat berjalan,
apalagi meninggalkan jejak. Pemilik jejak ini bisa siapa saja,
tetapi pasti bukan orang mati!"
Bab 11
CATATAN YANG HILANG
Bab 12
MISTERI BANGUNAN TUA
Bab 13
PENCURIAN LAGI
Bab 14
CATATAN DR. BIRKENSTEEN
Bab 15
PERSOALAN SEMAKIN RUNYAM
Bab 16
KEJUTAN BESAR
Bab 17
JUPE MEMECAHKAN PERSOALAN
Bab 18
TERPERANGKAP-LALU MENANGKAP!
"Ya. Dan ketika sadar, aku sudah berada di sini. Aku takut
sekali. Aku berteriak-teriak. Tapi tidak ada yang datang. Aku
ngeri. Bergerak pun aku tak berani. Takut kalau-kalau ada
lubang perangkap atau ular. Semuanya gelap. Beberapa lama
kemudian Frank datang dan membuka tingkap itu. Saat itu aku
baru sadar di mana aku berada. Aku menaiki jalan tangga itu.
Tapi Frank membiusku lagi. Kukira saat itu ia hendak
menjebloskan kalian kemari."
"Formula yang digunakan Frank ditemukan oleh DR.
Birkensteen, kan?" tanya Jupe.
"Ya. Ia menyebutnya 4-23 karena pertama kali ia memakainya
pada bulan April tanggal 23. Ia bilang simpanse-simpansenya
terlalu pendek umurnya. DR. Birkensteen berharap formula itu
dapat memperpanjang umur mereka. Tetapi kenyataannya itu
cuma membuat simpanse-simpanse itu pingsan. Ia kecewa. Lalu
ia berniat menghubungi seorang ahli di Rocky Beach. Katanya
mungkin formula yang ditemukannya dapat berguna bagi suatu
operasi bedah, karena efek sampingannya tidak ada."
"Jadi itulah tujuannya menemui ahli anestesi di Rocky Beach,"
kata Jupe. "Kasihan, dia telah meninggal sebelum keinginannya
tercapai. Selebihnya kami sudah dapat menduga. Kau memberi
tahu DiStefano tentang formula itu. Dan salah satu di antara
kalian punya ide untuk membius seluruh kota dengan formula
itu, lalu mencuri manusia gua."
Jupe mengira Eleanor akan menangis lagi, namun ternyata ia
keliru.
"Tadinya aku cuma ingin memperoleh uang secukupnya saja,"
kata Eleanor. "Aku cuma perlu beberapa ratus dolar untuk
membiayai hidupku sendiri sampai aku mendapat pekerjaan
"Tentu. Kalau kau tahu caranya tak akan ada masalah. Lebih-
lebih lagi Frank pernah mempelajari kimia sebelum ia
dikeluarkan dari college. " "Wah, gawat!" seru Pete.
Mereka berlari menembus hutan kecil dan melalui padang
rumput. Sesampainya di gudang McAfee, mereka melihat mobil
McAfee di dalam dengan kunci tergantung di tempat kontak.
Rupanya Thalia McAfee baru kembali dari berbelanja, karena
masih terdapat beberapa bungkus bahan makanan di dalam
mobil.
Eleanor masuk ke kursi pengemudi, dan menghidupkan mesin.
"He, tunggu!" teriak Pete. Ia membuka pintu belakang lalu
melompat masuk. Bob menyusulnya di belakang. Sementara
Jupe berlari mengitari mobil dan mengambil tempat di samping
Eleanor.
Thalia McAfee muncul di teras belakang. Ia berteriak-teriak
ketika melihat Eleanor berada di balik kemudi mobil. Eleanor
tidak mengacuhkannya. Ia menekan pedal gas dalam-dalam. Ban
berdecit-decit ketika Eleanor menjalankan mobil itu. Ia ngebut
menuju kota.
"Ke mana kita?" tanya Jupe.
Kali itu Eleanor tampak bingung. Ia mengurangi kecepatan dan
memandang Jupe dengan panik. "Aku... aku pikir sebaiknya ke
Centerdale," katanya kemudian.
Jupe ragu-ragu. "Frank mungkin sudah kabur dari sana,"
katanya. "Ia tentu takut kalau-kalau kita berhasil meloloskan
diri."
"Tidak!" tukas Eleanor. "Justru ia tidak akan terburu-buru. Ia
tidak menyangka bahwa kita bisa lolos secepat ini. Tapi kita
Bab 19
MUSUH DALAM SELIMUT
Bab 20
MR. SEBASTIAN TERKESAN
TAMAT