Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Dosen : Ir. Hj. Rahmawati Rahman, M.Si


Jufriadi, ST.,MSP

MAKALAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN
DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SELAYAR

Disusun Oleh :

RANI YOSIDA HAMID : 4519042050

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-
Nya penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah  yang berjudul Perencanaan Pembangunan
Pariwisata Untuk Meningkatkan Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Selayar. Karya ilmiah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
            Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Penulis
nyadari bahwa karya ilmiah  ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah  ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

                                                                                          Makassar, 01 November 2021

                                                                                                                       penulis
DAFTAR ISI

Table of Contents

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG........................................................................................................................................4
A. PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................................................................5
D. MANFAAT PENELITIAN............................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN PARIWISATA...................................................................................................................7
B. PENGEMBANGAN PARIWISATA...........................................................................................................7
C. KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA SECARA BERKELANJUTAN.................................................8
D. KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT........................8
BAB III..............................................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN...................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................9
BAB I

LATAR BELAKANG

A. PENDAHULUAN
Pariwisata di akui telah berperan penting dalam pembangunan karena memberikan
dampak terhadap perekonomian suatu negara atau daerah yang menjadi objek wisata.
Pariwisata dan kegiatan pendukungnya merupakan salah satu sektor yang memiliki
peran dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah dan akhirnya memberi
kontribusi bagi pendapatan suatu daerah dan masyarakat Ada beberapa karakteristik
unggul dari sektor pariwisata atau industri keparawisataan yang menyebabkan industri
ini mampu berperan sebagai lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara atau
daerah, diantaranya adalah:
1) Sektor keparawisataan adalah sebuah industri yang mempunyai keterkaitan
rantai nilai (multiplier effect) yang sangat panjang dan mampu menjalin
sinergi pertumbuhan dengan berbagai usaha mikro termasuk kegiatan home
industry.
2) Usaha keparawisataan mampu menyerap banyak sumber daya setempat (local
resources based) dan utamanya berbahan baku yang relative tidak pernah habis
atau terbeharui (renewable resources).
3) industri keparawisataan tidak ada over supply karena mempunyai karakteristik
produk yang khas, dan relative tidak terpengaruh oleh situasi resesi atau krisis
ekonomi pada suatu negara. (Sunaryo 2013:35).
Di samping manfaat ekonomi secara nasional, dari perspektif peningkatan kesejahteraan
dan pemberdayaan masyarakat, keparawisataan juga sangat berpotensi untuk menjadi
instrumen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan saja pada aspek
kesejahteraan material dan spiritual saja, akan tetapi juga mampu meningkatkan aspek
kesejahteraan kultural dan intelektual dari masyarakat sebagai tuan rumah (host) di
suatu destinasi wisata. Prioritas pariwisata yang utama dan pertama adalah pembangunan
manusianya, terutama masyarakat local dan yang langsung berinteraksi dengan wisatawan
agar dapat tercapai kesetaraan dan terjadinya saling pertukaran maupun kerjasama saling
menghargai dan memperkaya kehidupan (Baiquni, 2010: 15). Hal ini berarti, pariwisata
selain sebagai sumber pendapatan devisa, media untuk memperluas dan memeratakan
kesempatan kerja, mendorong pembangunan daerah, yang paling penting adalah
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, media untuk memperkaya kebudayaan
nasional agar tetap mempertahankan kepribadian bangsa serta melestarikan fungsi dan mutu
lingkungan hidup.
Pariwisata berbasis masyarakat sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang
melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigm baru
pembangunan yakni pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development paradigma)
pariwisata berbasis masyarakat merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi
dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar.
Pariwisata berbasis masyarakat tidak berarti merupakan upaya kecil dan lokal semata, tetapi
perlu diletakkan dalam konteks kerjasama masyarakat secara global.
Kabupaten Selayar memang lebih dikenal sebagai daerah dengan sumber daya
alamnya yang berlimpah terutama di sektor pertanian dan perikanan yang dimana sektor
ini merupakan ladang utama yang di jadikan sebagai mata pencaharian masyarakat
Kepulauan Selayar. Kabupaten Kepulauan Selayar selain terkenal dengan daerah yang kaya
dengan sumber daya alam, juga memiliki beragam daya tarik wisata yang unik dan
menarik baik itu daya tarik wisata alam, budaya, maupun buatan. Jenis daya tarik
wisata yang paling banyak dimiliki Kepulauan Selayar adalah daya tarik wisata alam.
Namun sampai saat ini potensi parawisata yang ada di Kabupaten Kutai Kepulauan
Selayar belum di manfaatkan secara maksimal, hal ini dapat di lihat dari kunjungan
wisatawan ke objek-objek wisata yang, tingkat kunjungan wisatawan di kabupaten
Kepulauan Selayar mengalami penurunan pada tahun 2019 yaitu sejumlah 2.690 di
bandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 sejumlah penurunan 3.000 kunjungan
wisatawan yang terjadi disebabkan oleh kurangnya pengembangan pada daya tarik atau
destinasi wisata yang sudah ada,dan juga karena masa pademi yang menghalangi para
wisatawan untuk berkunjung ke Selayar berdasarakan observasi peneliti objek-objek
pariwisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar minim dalam pengembangan atau
pembangunan sarana dan prasarananya maupun pembaharuan fasilitas yang bisa
menarik wisatawan.
Kabupaten Kepulauan Selayar, sebagai kabupaten maritim (sekitar 85
persen wilayahnya adalah laut) dengan 132 buah pulaunya berpotensi sebagai salah satu
kabupaten tujuan atau destinasi wisata bahari kelas dunia.Icon Selayar yang memiliki
daya tarik wisata (bahari) adalah Taman nasional Laut Takabonerate, disamping
juga kawasan pesisir dan terumbu karang lainnya yang ada di beberapa lokasi
dengan keindahan dan nilai estetika yang sangat tinggi. Dikawasan ini terdapat beragam
terumbu karang, padang lamun, molusca dan biota laut lainnya. Di bidang Pariwisata,
walau Takabonerate memiliki potensi bahari yang besar dan keberadaannya telah
sangat dikenal, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional, namun hingga
kini, belum mampu menjadi daerah tujuan wisata (DTW) bahari. Begitupun dengan
potensi wisata alam (darat), wisata budaya dan sejarah. Meskipun
Kawasan Takabonerate memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, masih
banyak faktor- faktor yang menghambat perkembangannya. Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah menemukan strategi baru yang tepat dalam mengembangkan
kawasan wisata Takabonerate di Kabupaten Kepulauan Selayar.
B. RUMUSAN MASALAH
dapun permasalahan yang dapat dirumuskan adalah Bagaimanakah perencanaan
pembangunan pariwisata dalam rangka meningkatkan daya tarik wisata Di
Kabupaten Kepulauan Selayar.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui bagaimana pengembangan perencanaan
pariwisata kepulauan di Kepulauan Selayar dalam meningkatkan daya Tarik wisata
kepulauannya.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dapat di gunakan Bagi
masyarakat sebagai pengetahuan mengenai pentingnya peranan Dinas Kebudayaan dan
Parawisata Kabupaten Selayar dalam melakukan Perencanaan Pembangunan parawisata
dan selain itu Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan dan gambaran bagi
kalangan pemerintah dan pelaku (stakeholder) yang terlibat dalam kegiatan
Perencanaan Pembangunan Parawisata di Kabupaten Kutai Kartanegara.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PARIWISATA
Pengertian pariwisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan secara berkali-kali atau
berkeliling-keliling, baik secara terencana maupun tidak terencana yang dapat menghasilkan
pengalaman total bagi pelakunya. Istilah pariwisata erat hubunganya dengan pengertian
perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar
tempat tinggalnya Karena suatu alasan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan
upah. Dalam arti luas, pariwisata bisa dikatakan sebagai kegiatan rekreasi di luar tempat
tinggal untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari Suasana lain (Jahid, 2014: 9).
Pariwisata merupakan konsep multidimensional, Tidak bisa dihindari bahwa beberapa
pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan perspektif yang berbeda
sesuai tujuan yang ingin dicapai. Definisi pariwisata memang tidak dapat sama persis
diantara para ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian pariwisata:
1. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,
dan pemerintah daerah. (UU No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan).
2. Pengertian pariwisata menurut A.J Burkat dalam Damanik (2006),parwisata
adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke
tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasa hidup dan bekerja dan juga
kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di suatu tempat tujuan.
3. Menurut mathieson & Wall dalam Pitana dan Gyatri (2005), bahwa pariwisata
adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi diluar
tempat tinggal dan tempat bekerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di
destinasi dan juga penyiapan-penyiapan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
4. Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap
pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sektor bagi negara-negara
yang telah berkembang atau maju ekonominya, di mana pada gilirannya industri
pariwisata merupakan suatu kenyataan di tengah-tengah industri lainnya.
Sedangkan tujuan penyelenggaraan kepariwisataan adalah:
1. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu objek
dan daya tarik wisata bahari;
2. Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja;
3. Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka peningkatan dan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat;
4. Mendorong pendayagunaan produksi nasional;
B. PENGEMBANGAN PARIWISATA
Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan menjadikan maju atau pembangunan
secara bertahap, teratur dan berkelanjuntan yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki.
Pengembangan juga dapat dinilai sebagai respon terhadap perubahan yang selalu terjadi dari
waktu ke waktu. Oleh karena itu, di dalam mengupayakan pengembangan, perencanaan yang
baik menjadi tindakan yang mutlak dilakukan. Perencanaan yang baik akan menghasilkan
suatu strategi pengembangan yang terintegrasi, sehingga sasaran yang akan dituju sesuai
dengan yang diharapkan.
Pengembangan disini mengandung pengertian perbuatan mengembangkan pariwisata
agar dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bulukumba. Usaha-
usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri
pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pembangunan serta kesejahteraan masyarakat
dan negara. (Yoeti, 2008: 77).
C. KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA SECARA BERKELANJUTAN
Menurut Fennel (1999), tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan yang medasarkan
pada prinsip-prinsip di bawah ini:
a. Untuk membangun pemahaman dan kesadaran yang semakin tinggi bahwa
pariwisata dapat berkonstribusi secara signifikan bagi pelestarian lingkungan
dan pembangunan ekonomi
b. Untuk meningkatkan keseimbangan dalam pembangunan
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat setempat
d. Untuk meningkatkan kualitas pengalaman bagi pengunjung dan wisatawan
e. Untuk meningkatkan dan menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi yang akan
dating
D. KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
menurut Wearing (2001), sukses atau keberhasilan kegiatan budaya dan pariwisata sangat
tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan dari komunitas lokal. Karena itu
pemberdayaan masyarakat lokal perlu didasarkan pada:
a. Memajukan tingkat hidup masyarakat sekaligus melestarikan identitas budaya dan
tradisi lokal
b. Meningkatkan tingkat pendapatan secara ekonomis sekaligus mendistribusikan
secara merata pada penduduk lokal.
c. Berorientasi pada pengembangan usaha berskala kecil dan menengah dengan daya
serap tenaga besar dan berorientasi pada teknologi tepat guna
d. Mengembangkan semangat kompetisi sekaligus kooperatif
e. Memanfaatkan pariwisata seoptimal mungkin sebagai agen penyumbang tradisi
budaya dengan dampak seminimal mungkin

BAB III

METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN DAN LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Bersifat deskriptif yaitu suatu
metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan
fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat
(Husein 2005). Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif untuk menggambarkan dengan jelas kondisiyang terjadi pada lokasi penelitian.
Lokasi penelitian terletak pada Kabupaten Kepulauan Selayar. Pemilihan
lokasi penelitian ini didasarkan karena Kawasan Kepulauan Selayar memiliki potensi yang
sangat besar untuk dikembangkan
menjadi destinasi pariwisata yang lebih maju dan berkembang
B. JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang diperoleh erat kaitannya dengan penelitian ini bersumber dari beberapa instansi
terkait seperti Badan Perencanaan Daerah, Dinas Tata Ruang dan Biro Pusat Statistik
Kabupaten Selayar dan Kantor Kecamatan, dengan jenis data sebagai berikut:
1. Data Primer diperoleh melalui observasi lapangan yaitu suatu teknik penyaringan data
melalui pengamatan langsung pada obyek penelitian. Survey ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi kualitatif obyek studi.
2. Data Sekunder dengan observasi pada instansi terkait dengan yaitu salah satu teknik
penyaringan data melalui instansi terkait guna mengetahui data kuantitatif objek
penelitian

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS). Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka, 2021
Badan Pusat Statistik (BPS). Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka, 2020
Badan Pusat Statistik (BPS). Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka, 2019
HASANUDIN KASIM 2021. Pemberdayaan Masyarakat Pada Potensi Ekowisata di
Kawasan Wisata Pantai Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur, dibimbing oleh
(Ahmadin dan Darman Manda).
Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Parawisata: Konsep dan
aplikasinya di Indonesia. Gava Media: Yogyakarta.
Pemerintah Daerah, Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang kepariwisataan.
Akhmad Zaenal, Tuwo Ambo, Wikantar Ria.(2015). Strategi Pengembangan Kawasan
Wisata Takabonerate Di Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Pepatuzdu, Vol. 10, No. 1
November 201.
Soebagyo. Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai