Anda di halaman 1dari 6

Khutbah I

‫ أَ ْش َه ُد أَنْ اَل‬،‫ريم‬ َ
ِ ‫ َوأ ْف َه َم َنا ِب َش ِري َْع ِة ال َّن ِبيّ ال َك‬،‫هلل الّذي َهدَا َنا ُس ُب َل ال ّسالَ ِم‬ ِ ‫لحمْ ُد‬ َ ‫هلل ْا‬
ِ ‫لح ْم ُد‬ َ ‫ْا‬
‫ َوأَ ْش َه ُد أَنّ َس ِّي َد َنا َو َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا‬،‫الل َواإل ْكرام‬ ِ ‫لج‬ َ ‫ ُذو ْا‬،‫ِا َل َه إِاَّل هللا َوحْ دَ هُ ال َش ِريك َله‬
ِ ْ‫باركْ َع َلى َس ِّيدِنا م َُح ّم ٍد وعلى اله وأص‬
‫حاب ِه‬ ِ ‫ص ِّل و َسلِّ ْم َو‬ َ ‫ اللّ ُه َّم‬،‫َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬
‫ أوصيكم و نفسي بتقوى‬،‫ فيايها اإلخوان‬:‫ أما بعد‬،‫سان إ َلى َي ْو ِم ال ِّدين‬ ِ ْ‫عين ِبإح‬ َ ‫َوال َّت ِاب‬
‫ أعوذ باهلل من الشيطان‬:‫ قال هللا تعالى في القران الكريم‬،‫هللا وطاعته لعلكم تفلحون‬
،‫ِين آَ َم ُنوا ا َّتقُوا هللا َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا‬ َ ‫ َيا أَ ُّي َها الَّذ‬:‫ بسم هللا الرحمان الرحيم‬،‫الرجيم‬
‫از َف ْو ًزا َعظِ يمًا‬ َ ‫يُصْ لِحْ َل ُك ْم أَعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هللا َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ إِالَّ َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫وقال تعالى َيا اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا ا َّتقُ ْوا‬.
‫صدق هللا العظيم‬

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Baihaqi, dan Al-Hakim
dari Abu Hurairah R.A :

َ ُ ُ ‫إ َّن َما ُبع ِْث‬


ِ ‫ار َم األ َخ‬
‫الق‬ ِ ‫ت أل َت ِّم َم َم َك‬ ِ

Artinya: “Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Hadits ini menegaskan bahwa Islam hadir ke dunia ini untuk memperbaiki akhlak manusia. Dengan kata
lain, Islam sangat berkepentingan dengan bagaimana umat manusia ini berperilaku yang baik yang
disebut akhlak mulia. Maka tidak mengherankan apabila terdapat banyak hadits Rasulullah SAW yang
membahas tentang akhlak, misalnya hadits yang diriwayatkan Thabrani dari Ibnu Umar sebagai berikut:
‫اس أحْ َس ُن ُه ْم ُخلُ ًقا‬
ِ ‫َخ ْي ُر ال َّن‬

Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.”

Hadits tersebut menegaskan bahwa baik buruk manusia sejatinya bergantung pada akhlak mereka, baik
akhlak kepada Sang Pencipta maupun kepada sesama makhluk terutama sesama manusia. Hadits ini
menjadi sangat penting dan relevan pada saat sekarang dimana manusia berlomba-lomba memburu hal-
hal yang bersifat duniawi tanpa menghiraukan norma-norma hukum agama - halal dan haram - maupun
etika bermasyarakat. Berita-berita di media massa masih banyak dipenuhi hal-hal negatif seperti 
korupsi, penipuan, kejahatan, penganiayaan, pembunuhan dan sebagainya. Semua perbuatan itu
merupakan perilaku yang tidak terpuji atau akhlak yang buruk. 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Dalam suatu hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:

‫ان َث ْو ُب ُه َخيْراً ِمنْ َع َملِ ِه‬ ِ ‫أَ ْب َغضُ ْال ِع َبا ِد إِ َلى‬
َ ‫هللا َمنْ َك‬

Artinya: “Hamba yang paling dibenci Allah adalah orang yang pakaiannya lebih baik dari pada amal
perbuatannya.” 

Hadits tersebut tentu tidak dimaksudkan untuk melarang kita berpakaian yang baik, tetapi Rasulullah
SAW mengingatkan kepada kita untuk tidak semata-mata mengutamakan hal-hal yang bersifat lahiriah
atau duniawi dengan mengabaikan hal-hal ukhrawi. Jangan sampai amal perbuatan kita yang bersifat
ukhrawi ternyata lebih buruk daripada baju bagus yang kita kenakan. Jika orang menilai baju kita dengan
nilai 7 atau 8, misalnya,  maka akhlak kita harus memiliki nilai lebih tinggi dari itu, semisal 9 atau bahkan
10. Maka setiap kali kita hendak memakai  baju, bertanyalah pada diri sendiri, apakah kita pantas
memakai baju sebagus ini? 
Jika tidak pantas, maka jangan urungkan memakai baju yang bagus itu, tetapi cobalah menasehati diri
sendiri, misalnya dengan mengatakan, “Jika aku sanggup memakai baju sebagus ini, maka akhlakku
harus lebih bagus.” Dengan begitu, maka kita akan terhindar dari kemarahan Allah SWT karena Allah
memang membenci orang-orang yang pakaiannya lebih baik daripada akhlaknya sebagai dinyatakan
dalam hadits tadi.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Rasulullah SAW memang sangat menekankan kepada kaum Muslimin untuk senantiasa berakhlak yang
baik, seperti jujur, adil, rendah hati, dapat dipercaya, sabar, syukur, qana’ah, istiqamah, menyayangi
yang lebih kecil atau muda, menghormati yang lebih tua, tidak suka menyakiti orang lain, suka
menolong, bersedekah, dan lain sebagainya.  Semua akhlak yang terpuji itu telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW secara nyata sehingga beliau  mampu melakukan perubahan besar terhadap umat
manusia. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan Micheal H. Hart dalam bukunya berjudul “The 100: A Ranking of
the Most Influential Persons in History” menempatkan Nabi Muhammad SAW pada urutan pertama di
antara 100 tokoh dunia sebagai orang paling berpengaruh sepanjang sejarah. Argumentasi dari sang
penulis buku yang terbit pada tahun 1978 tersebut adalah karena Nabi Muhammad SAW merupakan
orang paling sukses dalam memberikan pengaruh positif kepada umat manusia baik di bidang yang
berkaitan dengan kebaikan  ukhrawi maupun kebaikan duniawi. .  

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Dalam hadits yang lain lagi yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasululllah SAW bersabda:

‫سُو ُء ْال ُخلُ ِق ُي ْفسِ ُد ْال َع َم َل َك َما ُي ْفسِ ُد ْال َخ ُّل ْال َع َس َل‬ 

Artinya: “Akhlak yang buruk merusak amal kebaikan sepeti cuka merusak madu”
Hadits ini memberikan gambaran yang jelas bahwa perbuatan baik itu bisa rusak oleh akhlak yang tidak
baik sebagaimana rusaknya madu oleh cuka. Kita  tahu bahwa madu adalah sesuatu yang bermanfaat
bagi kesehatan manusia. Tetapi ketika madu itu bercampur dengan cuka, dalam hal ini adalah cuka putih
atau cuka  yang disuling dari alkohol untuk keperluan industri, maka rusaklah madu itu. Ia tidak lagi
memberikan manfaat positif bagi kesehatan manusia. Yang terjadi kemudian justru ia membahayakan
keselamatannya. Ini seperti sebuah pepatah yang berbunyi, “Karena setitik nila, rusaklah susu
sebelanga.” Artinya, amal yang baik dan banyak bisa rusak karena akhlak yang buruk dan dianggap
sepele. Hal ini bisa menimbulkan kebangkrutan amal sebagaimana disinyalir dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan Abu Hurairoh R.A. berbunyi: 

‫ ْال ُم ْفلِسُ فِي َنا َمنْ ال‬: ‫ُون َما ْال ُم ْفلِسُ َقالُوا‬ َ ‫هللا صلى هللا عليه وسلم َقا َل “أَ َت ْدر‬ ِ ‫أَنَّ َرس ُْو َل‬
‫صال ٍة َوصِ َي ٍام‬ َ ‫ِس ِمنْ أ ُ َّمتِي َيأْتِي َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِب‬َ ‫ إِنَّ ْال ُم ْفل‬: ‫ َف َقا َل‬، ‫اع‬ َ ‫ِدرْ َه َم َل ُه َوال َم َت‬
‫ب َه َذا َفيُعْ َطى‬ َ ‫ك دَ َم َه َذا َو‬
َ ‫ض َر‬ َ ‫ف َه َذا َوأَ َك َل َما َل َه َذا َو َس َف‬ َ ‫َو َز َكا ٍة َو َيأْتِي َق ْد َش َت َم َه َذا َو َق َذ‬
ْ‫ضى َما َع َل ْي ِه أ ُ ِخ َذ ِمن‬ َ ‫ت َح َس َنا ُت ُه َق ْب َل أَنْ ُي ْق‬ ْ ‫َه َذا ِمنْ َح َس َنا ِت ِه َو َه َذا ِمنْ َح َس َنا ِت ِه َفإِنْ َف ِن َي‬
ُ ُ ُ ‫”خ َطا َيا ُه ْم َف‬
ِ ‫ت َع َل ْي ِه ث َّم ط ِر َح فِي ال َّن‬
‫ار‬ ْ ‫ط ِر َح‬ َ

Artinya: “Tahukah kalian siapakah yang dinamakan Muflis atau orang bangkrut? Orang-orang menjawab:
Orang bangkrut menurut pendapat kami ialah mereka yang tiada mempunyai uang dan tiada pula
mempunyai harta benda. Nabi menjawab: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku, ialah
mereka  yang  pada hari kiamat membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan zakat. Tetapi mereka
dahulu pernah mencaci maki orang lain, menuduh (mencemarkan nama baik) orang lain , memakan
harta orang lain, menumpahkan darah orang lain  dan memukul orang lain. Maka kepada orang yang
mereka salahi itu diberikan pahala amal baik mereka; dan kepada orang yang lain lagi diberikan pula
amal baik mereka. Apabila amal baik mereka telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambillah
kesalahan orang yang disalahi itu dan diberikan kepada mereka; Sesudah itu, mereka yang suka
mencaci, menuduh, memakan harta orang lain seperti korupsi, menunpahkan darah orang lain, dan
memukul orang lain itu,  akan  dilemparkan ke dalam neraka.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Hadits ini hendaklah dapat kita hayati bersama dan memberikan kesadaran kepada kita betapa
pentingnya menghindari akhlak yang buruk sebab dapat merugikan kita sendiri, yakni ludesnya amal-
amal kebaikan kita yang telah kita kumpulkan dengan susah payah selama bertahun-tahun, bahkan
selama hidup kita. Utuk itu apabila kita sayang pada diri sendiri, maka kita harus bisa menjaga agar
amal-amal baik itu kita bisa kita rawat dengan sebaik-baiknya sehingga tidak musnah sia-sia. Caranya
adalah dengan mengendalikan diri kita sehingga orang lain selamat dari akhlak kita yang buruk seperti:
menyakiti hati, menghujat dan memaki, memfitnah dan menuduh tanpa bukti, mengambil hak seperti
mencuri dan korupsi, membunuh, menyakiti secara fisik, dan sebagainya. 

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Mudah-mudahan apa yang saya uraikan dapat memberikan dorongan kepada kita semua, khususnya 
diri saya sendiri, untuk berakhlak mulia secara istiqamah. Mudah-mudahan pula kita senantiasa
dimudahkan oleh  Allah SWT dalam menghindari dan meninggalkan akhlak-akhlak yang buruk.  Amin…
Amin ya Rabbal Alamin. 

: ‫ َو ْأد َخ َل َنا وإِيَّاكم فِي ُز ْم َر ِة عِ َبا ِد ِه الم ُْؤ ِم ِني َْن‬،‫َج َع َلنا هللاُ َوإيَّاكم م َِن ال َفائ ِِزين اآل ِمنِين‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا‬َ ‫ َيا أَ ُّي َها الَّذ‬:‫ بسم هللا الرحمن الرحيم‬،‫أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬
‫وقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا‬ َ

َ ‫ت و ِذ ْك ِر‬
‫ إ ّن ُه‬ .‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َو َن َف َع ِنيْ َوإِيّا ُك ْم ِباآليا‬،‫العظِ ي ِْم‬
َ ‫آن‬ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َولك ْم فِي القُر‬
َ ‫با َ َر‬
‫ك َبرٌّ َرؤُ ْوفٌ َر ِح ْي ٌم‬ ٌ ِ‫َتعا َ َلى َجوّ ا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬

Khutbah II

ُ‫ َوأَ ْش َه ُد أَنْ الَ ِا َل َه إِالَّ هللاُ َوهللا‬.ِ‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِنه‬


َ ‫لى إِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
َ ‫هلل َع‬
‫ الل ُه َّم‬.ِ‫إلى ِرضْ َوا ِنه‬ َ ‫ْك َل ُه َوأَ ْش َه ُد أنَّ َس ِّي َد َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى‬ َ ‫َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوأَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا‬ َ
‫هللا أَ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر‬
‫واهللا ِف ْي َما أَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ َلم ُْوا أَنَّ َ‬ ‫أَمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُ َ‬
‫لى ال َّن ِبى‬ ‫صلُّ ْو َن َع َ‬ ‫َبدَأَ ِف ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعا َ َلى إِنَّ َ‬
‫هللا َو َمآل ِئ َك َت ُه ُي َ‬
‫صلَّى هللاُ‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫ض‬ ‫ِك َو ُر ُسل َِك َو َمآل ِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِبيآئ َ‬ ‫َع َل ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن أَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة‬
‫ك َيا‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت َ‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫أَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬

‫ت الل ُه َّم‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬
‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫ادَك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َب َ‬ ‫إلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوأَ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬‫أعِ َّز ْا ِ‬
‫َ‬
‫ك إِ َلى َي ْو َم‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ أَعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َمنْ َن َ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر‬ ‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬ ‫ال ِّدي ِ‬
‫َان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ‬ ‫ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا خآص ًَّة َو َسائ ِِر ْالب ُْلد ِ‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َل ْم َنا‬ ‫لعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬ ‫ْا َ‬
‫هللا َيأْ ُم ُر َنا‬
‫هللا ! إِنَّ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبا َد ِ‬ ‫اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم‬ ‫ان َوإِيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬
‫ِ‬ ‫إلحْ َس ِ‬ ‫ِباْل َع ْد ِل َو ْا ِ‬
‫هللا أَ ْك َبرْ‬ ‫لعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬ ‫َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬
‫هللا ْا َ‬

Anda mungkin juga menyukai