Kelas FD – Kelompok 8
Judul Riset
THE INFLUENCING FACTORS OF TAX MANAGEMENT IN GO PUBLIC COMPANIES ON
THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
Motivasi Riset
Terciptanya negara berkembang baik dari segi infrastruktur, teknologi, maupun ekonomi
tidak hanya karena kontribusi pemerintah, tetapi pembangunan ini dapat tercipta karena
penerimaan negara yang berasal dari kontribusi berbagai elemen di negara ini. Di Indonesia
terdapat tiga sumber penerimaan kas negara yaitu penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan
penerimaan hibah. Dilansir dari (Online-pajak.com, 2018), berdasarkan tiga sektor penerimaan kas
negara yang tercatat, pajak memiliki kontribusi terbesar terhadap penerimaan negara. Hal ini
diperkuat dengan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018, dimana
situs Direktorat Jenderal Perbendaharaan (djpb.kemenkeu.go.id, 2019) mengungkapkan jumlah
penerimaan pajak tahun 2018 mencapai Rp1.518,8 T atau 93,9% dari target APBN 2018.
Sebagai wajib pajak, ketika suatu badan atau perusahaan memperoleh penghasilan,
perusahaan telah diwajibkan untuk membayar sejumlah pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan
yang berlaku. Bagi perusahaan tentunya pajak merupakan beban yang harus dibayar oleh
perusahaan, sehingga tidak dapat dipungkiri perusahaan pasti akan berusaha untuk meminimalkan
besarnya pajak yang akan dibayarkan kepada pemerintah untuk mengoptimalkan keuntungan, dan
dalam Di sisi lain, pemerintah ingin memungut penerimaan pajak yang setinggi-tingginya untuk
membiayai pendapatan negara. Jadi, ada beberapa perbedaan kepentingan antara perusahaan dan
pemerintah.
Pada situasi ini, perusahaan dapat melakukan manajemen pajak sebagai upaya untuk
meminimalkan jumlah pajak yang dibayarkan. Pengelolaan pajak merupakan sarana untuk
memenuhi kewajiban perpajakan dengan baik, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan
serendah-rendahnya untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan oleh manajemen atau
dengan kata lain pengelolaan pajak merupakan upaya untuk memenuhi fungsi-fungsi manajemen
yang berkaitan dengan pajak badan. . Ada beberapa fungsi dalam manajemen pajak, salah satunya
adalah perencanaan pajak. Ketika perusahaan melakukan perencanaan pajak, mereka juga
melakukan strategi perencanaan pajak, antara lain (Pohan, 2013): (1) penghindaran pajak, sebagai
strategi dan teknik penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi wajib pajak
karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan , (2) penghindaran pajak, sebagai strategi
dan teknik penghindaran pajak yang dilakukan secara melawan hukum dan tidak aman bagi wajib
pajak, serta bagaimana penyelundupan pajak ini bertentangan dengan ketentuan perpajakan, (3)
penghematan pajak adalah tindakan penghematan pajak yang dilakukan secara legal.
Salah satu fenomena penghindaran pajak yang dimuat dalam artikel (suara.com, 2017),
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yenny Sucipto
mengakui bahwa data penghindaran pajak sulit diakses oleh publik. Menurutnya, penghindaran
pajak merupakan masalah serius di Indonesia. Diperkirakan Rp110 Triliun setiap tahun yang
merupakan tingkat penghindaran pajak sekitar 80% dari angka ini didominasi oleh penghindaran
pajak perusahaan dan sisanya oleh wajib pajak orang pribadi.
Selain fenomena tersebut, ada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Damayanti & Gazali,
2019) dan (Sinaga & Sukartha, 2018) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap manajemen pajak. Namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Ann & Manurung, 2019) dan (Rodriguez & Arias, 2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak dan penelitian (Irianto, Sudibyo, & Wafirli, 2017)
yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap manajemen pajak.
Selanjutnya penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Nurjanah, Diatmika, & Yasa,
2017) dan (Novianti, Praptiningsih, & Lastiningsih, 2016) menunjukkan bahwa intensitas modal
berpengaruh positif terhadap pengelolaan pajak, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
(Zulaikha, 2013) dan ( Rodriguez & Arias, 2013) menunjukkan bahwa intensitas modal
berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak dan penelitian (Liu & Cao, 2007) menunjukkan
bahwa intensitas modal tidak berpengaruh terhadap manajemen pajak.
Penelitian lain sebelumnya yang memperkuat penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh (Noor, Fadhzillah, & Mastuki, 2010), (Rodriguez & Arias, 2014), dan (Putri SE,
2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen pajak,
bertolak belakang dengan penelitian (Kraft, 2014) dan (Putri & Gunawan, 2017) yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengelolaan pajak dan penelitian
(Susilowati, Widyawati, & Nuraini, 2018) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh pada manajemen pajak.
Penelitian yang dilakukan oleh (Ariani & Hasymi, 2018), (Hariani & Waluyo, 2019), dan
(Wardani & Putri, 2018) menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengelolaan
pajak, namun penelitian yang dilakukan oleh (Sadewo & Hartiyah, 2017) dan (Putri VR, 2018)
menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen pajak. Oleh karena itu,
berdasarkan penjelasan mengenai fenomena dan penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Pajak Di
Bursa Efek Indonesia”
Tujuan Riset
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dari fakta dan data yang valid
mengenai pengaruh profitabilitas, intensitas modal, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap
pengelolaan pajak di bidang pertanian, pertambangan dan properti.
Rancangan Riset
Variabel Penelitian :
▪ Variable Dependent : Manajemen pajak
▪ Varible Independent :
1. Profitabilitas
2. Intensitas modal
3. Ukuran perusahaan
4. Leverage
Sampel Riset
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari laporan tahunan dan laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria:
1. Perusahaan pertanian, pertambangan dan properti yang terdaftar di BEI tahun 2018
2. Perusahaan pertanian, pertambangan dan properti yang telah delisting dari BEI
3. Laporan keuangan tidak lengkap
4. Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun 2018
5. Perusahaan yang mengalami defisit neraca
Dari kriteria tersebut diperoleh 87 sampel.
Hasil Riset
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap manajemen pajak, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Berdasarkan uji koefisien
regresi parsial yang dilakukan peneliti memberi hasil sebagai berikut :
• Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan pajak, dikarenakan
perusahaan di sector pertanian, pertambangan dan property mampu mengoptimalkan laba
perusahaan sehingga tidak lagi memerlukan pengelolaan pajak dalam upaya
meminimalkan beban pajak.
• Intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan pajak,
dikarenakan perusahaan yang memiliki aktiva tetap yang tinggi cenderung menghindari
pajak, sehingga memiliki Effective Tax Rate yang rendah. Selain itu, hal ini dapat terjadi
karena adanya perbedaan perlakuan terkait aktiva tetap antara peraturan perpajakan dengan
perusahaan.
• Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan pajak. Hal ini
berarti, semakin besar rasio ukuran perusahaan tidak mempengaruhi pengelolaan pajak
suatu perusahaan, karena perusahaan dengan skala besar atau kecil tentunya akan menjadi
sorotan publik termasuk fiskus terkait dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga
perusahaan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pengelolaan pajak
• Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan pajak. Hal ini berarti, banyak
atau sedikit hutang perusahaan tidak memotivasi perusahaan untuk melakukan manajemen
pajak, sehingga hutang tidak menjadi prioritas bagi perusahaan ketika melakukan
manajemen pajak.
Keterbatasan Riset
Penelitian ini memiliki keterbatasan pada variabel yang digunakan. Dimana pada penelitian ini
variabel independen yang digunakan ada 4 : Profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan
intensitas modal. Oleh sebab itu, pada bagian rekomendasi peneliti menambahkan bahwa masih
ada beberapa fasilitas perpajakan yang dapat mempengaruhi manajemen perpajakan.
Judul Riset
“Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Agresivitas Pajak Pada Perusahaan
Manufaktur di Jawa Timur yang Terdaftar di BEI “
Tujuan Riset
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kembali pengaruh variabel profitabilitas,
likuiditas, dan leverage terhadap pajak agresivitas.
Rancangan Riset
Variabel
Variabel Dependen : Agresivitas Pajak
Variabel Independen :
1. Profitabilitas
2. Likuiditas
3. Leverage
Sampel Riset
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Jawa
Timur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Uji Asumsi Klasik adalah pengujian terhadap model regresi untuk mengindari adanya
penyimpangan pada model regresi dan untuk mendapatkan model regresi yang lebih akurat.
Pangujian asumsi klasik terdiri dari empat pengujian, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskesdastisitas dan uji autokorelasi. Dalam mengolah data penulis dibantu dengan
Software SPSS.
Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel
dependen
Uji F
Uji F Menurut Kuncoro (2009), uji F digunakan untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh
variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)
dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi
dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel independen yang diketahui
(Ghozali, 2011)