Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif
yang dihasilkan dari pertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible ( tidak dapat
kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaaan secara kualitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme.
Definisi pertumbuhan adalah proses pertambahan volume, jumlah dan ukuran
sel yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Proses ini terjadi karena adanya
pembelahan mitosis pada jaringan meristematis.
Arti meristematis adalah selnya selalu membelah, jaringan meristematis berada
di ujung akar dan ujung daun. Dan pertumbuhan juga dapat diukur atau dengan istilah
lainnya adalah kuantitatif.

2.1.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan Pada Tumbuhan
Faktor Eksternal :
1. Air
2. kelembapan
3. Tanah

2.1.2 Hormon Pada Tumbuhan yang Mempengaruhi Pada


Pertumbuhan Lombok
Auksin
Jaringan penghasil pada tunas apikal, daun muda, embrio dalam sel.
Merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel
akar, diferensiasi, percabangan, dominansi tunas apikal, perkembangan
bakal buah, fototropisme dan gravitropisme.
2.2. Lombok
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman
hortikultura dari famili Solanaceae yang tidak saja memiliki nilai ekonomi
tinggi, tetapi juga karena buahnya yang memiliki kombinasi warna, rasa, dan
nilai nutrisi yang lengkap (Kouassietal, 2012). Cahyono (2003) mengemukakan
bahwa tanaman ini termasuk tanaman semusim atau tanaman berumur pendek
yang tumbuh sebagai perdu atau semak, dengan tinggi tanaman dapat mencapai
1,5 m. Menurut Endjang S &Meksy D (2015), produksi buah dipengaruhi oleh
tinggi tanaman (92%), diameter buah (89%), dan panjang buah (78%), dengan
demikian semakin tinggi tanaman maka produksi buah akan semakin meningkat.
Ketika produksi meningkat, maka mutu cabai rawit harus dipertahankan. (
Kartikasari. 2016).
Kebutuhan akan lombok akan terus meningkat setiap tahun seiring
dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan berkembangnya
industri makanan olahan. Meskipun kebutuhan lombok meningkat, produksi
lombok di Indonesia masih tergolong rendah. Karena faktor cuaca dan serangan
hama. Luas panen lombok besar di 33 provinsi wilayah Indonesia adalah
113.079 ha dengan produksi dan rata-rata hasil per ha 6,51 ton (Statistik
Produksi Hortikultura Tahun 2006). (Winda.2008).

2.2.1 Klasifikasi Tanaman Lombok


Divisio : Spermatophyta
Sub divisio :
Angiospermae Classis :
Dicotyledone
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum frutescens L.

2.2.2 Jenis-jenis Lombok


Warnanya bermacam-macam, hijau, kuning, jingga, merah bahkan hitam.
Rasa pedasnya terletak pada biji dan dagingnya. Untuk masakan tertentu seperti
pindang, lombok sengaja dibakar dulu hingga kehitaman agar harumnya lebih
aman.
Panjangnya 2-3 cm, warnanya merah terang, bentuknya tidak beraturan.
Rasanya cukup pedas. Dinegara India, lombok jenis ini dijual sepanjang tahun.
Sering diterjemahkan sebagai lombok rawit. Berbentuk lurus, panjangnya 8 cm
berwarna merah, memiliki ketajaman rasa, banyak tumbuh di Amerika Selatan.
Panjangnya tidak lebih dari 2 cm, berwarna tembaga dengan rasa pedas yang
mencolok. Dijual dalam bentuk segar dan juga kering. Bentuknya besar,
warnanya hijau, kadang merah. Pedasnya tidak terlalu menyengat, namun
memiliki keharuman yang khas. Biasanya disajukan sebagai salad karena
rasanya yang renyah.

2.3. Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Lombok


Air juga merupakan sumber kehidupan bagi tumbuhan. Air merupakan
faktor utama sebagai sumber energi yang dapat membantu proses
fotosintesis. Kekurangan air akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun kebutuhan air tergantung pada kebutuhan unsur hara
pada tumbuhan.

Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman cabai pada fase vegetatif


mengalami gangguan pertumbuhan cabang dan daun sehingga daun berukuran
kecil serta pucat. Sementara itu, kekurangan yang terjadi fase generatif dapat
menyebabkan kerontokan bunga, bakal buah, dan buah sehingga jumlah hasil
panen yang didapatkan berkurang.

3.
4. Sumber: infotanidistan.blogspot.com
Tanaman muda yang kelebihan air kemungkinan besar mengalami
kerusakan akar karena membusuk. Kondisi tersebut dapat menyebabkan
kematian tanaman.Pada tanaman yang sedang berbunga dan berbuah,
kelebihan air dapat menyebabkan bunga dan buah rontok. Selain itu, kelebihan
tersebut dapat meningatkan perkembangan pathogen tanaman yang disebabkan
oleh cendawan dan bakteri, seperti Fusarium, Phytopthora, Colletotrichum,
dan Ralstonia.

Cabai perlu disiram setiap hari saat hujan jarang turun. Penyiraman
dilakukan hingga tanah tampak basah. Penyiraman jangan sampai berlebihan
pada musim hujan karena bisa menyebabkan busuk akar. Penyiraman yang
dilakukan dengan sistem leb, air perlu disalurkan ke setiap bedengan melalui
jaringan irigasi. Biarkan air mengalir selama beberapa saat hingga bedengan
tampak basah atau mencapai kondisi kapasitas lapang.

Anda perlu mengatur ketinggian air pada sistem leb agar cukup sampai
ke ujung mulsa. Usahakan lahan tidak sampai becek. Jika air sudah cukup
membasahi media tanam, segera keluarkan melalui saluran drainase (saluran
pembuangan). Pengairan dengan sistem leb merupakan cara yang paling
praktis, terutama di daerah yang memiliki irigasi teknis. Selain sistem leb,
pengairan dapat dilakukan dengan menggunakan gembor, irigasi tetes, atau
sistem curah.
Pada kenyataanya, mengapa pertumbuhan tanaman yang diberi air teh
dan air kopi lebih lambat jika dibandingkan dengan tanaman yang diberikan air
biasa? Biji lombok yang tumbuh dari biji dan diberikan air biasa ternyata akan
tumbuh lebih cepat, memiliki batang yang lemah dan akarnya tidak banyak,
sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan diberikan air teh dan air kopi
akan tumbuh lebih lambat.
Tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap periode
pemberian jenis air, yang disebut periodisme. Berdasarkan respon tumbuhan
terhadap periode pemberian jenis air ini dapat dibedakan menjadi: tumbuhan
berkembang pesat, tumbuhan berkembang lambat dan tumbuhan tidak
berkembang.
1. Tumbuhan berkembang pesat merupakan tumbuhan yang dapat bertumbuh
batang ketika periode pemberian jenis air biasa lebih panjang dari pada
pemberian jenis air teh, air kopi, dan deterjen.
2. Tumbuhan berkembang lambat merupakan tumbuhan yang dapat bertumbuh
batang yang dipengaruhi oleh pemberian jenis air teh dan air kopi.
3. Tumbuhan tidak berkembang merupakan tumbuhan yang tidak hidup, yang
dikarenakan dipengaruhi oleh pemberian jenis air deterjen yang memiliki
sifat air yang keras dan dapat merusak tanaman.

Anda mungkin juga menyukai