Npm : 21.22.1.001
1. Model Inkuiri
a) Makna Pembelajaran Inkuiri
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan kepada
pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif. Inkuiri adalah
salah satu model pembelajaran yang dipandang modern yang dapat dipergunakan pada
berbagai jenjang pendidikan, mulai tingkat pendidikan dasar hingga menengah. Pelaksanaan
inkuiri di dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial dirasionalisasi pada pandangan dasar
bahwa dalam model pembelajaran tersebut, siswa didorong untuk mencari dan mendapatkan
informasi melalui kegiatan belajar mandiri. Model inkuiri pada hakekatnya merupakan
penerapan metode ilmiah khususnya di lapangan Sains, namun dapat dilakukan terhadap
berbagai pemecahan problem sosial. Savage Amstrong mengemukakan bahwa model
tersebut secara luas dapat digunakan dalam proses pembelajaran Social Studies (Savage
and Amstrong, 1996). Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandang
sanagt sesuai dengan karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuan
mengembangkan tanggungjawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai
anggota masyarakat dan warganegara.
b) Langkah-langkah Inkuiri
Langkah-langkah yang harus ditempuh di dalam model inkuiri pada hakekatnya tidak berbeda
jauh dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikembangkan oleh John Dewey
dalam bukunya “How We Think”. Langkah-langkah tersebut antara lain:
> Langkah pertama, adalah orientation, siswa mengidentifikasi masalah, dengan pengarahan
dari guru terutama yang berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari.
> Langkah kedua hypothesis, yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang dirumuskan
sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah diajukan.
> Langkah ketiga definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan dalam forum
diskusi kelas untuk mendapat tanggapan.
>Langkah keempat exploration, pada tahap ini hipotesis dipeluas kajiannya dalam pengertian
implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut.
>Langkah kelima evidencing, fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan atau
pengujian bagi hipotesa tersebut.
>Langkah keenam generalization, pada tahap ini kegiatan inkuiri sudah sampai pada tahap
mengambil kesimpulan pemecahan masalah (Joyce dan Weil, 1980
7. Model Portofolio
1. Makna Pembelajaran Portofolio
Protofolio dalam pendidikan mulai dipergunakan sebagai salah satu jenis model penilaian
(Assesment) yang berbasis produk, yakni penilaian yang didasarkan pada segala hasil yang
dapat dibuat atau ditunjukan peserta didik, kemudian dihimpun dalam sebuah ‘map jepit’
(portofolio) untuk dijadikan bahan pertimbangan guru dalam memberikan asesmen otentik
terhadap kinerja peserta didik.
Sapriya (Winataputra, 2002: 1.16) menegaskan bahwa: “portofolio merupakan karya terpilih
kelas/siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan publik
untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan”. Makna pembelajaran
berbasis portofolio dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial adalah memperkenalkan kepada
peserta didik dan membelajarkan mereka “pada metode dan langkah-langkah yang digunakan
dalam proses politik” kewarganegaraan/kemasyarakatan.
2. Langkah-langkah Penbelajaran Portofolio
Secara teknis pendekatan portofolio dimulai dengan membagi peserta didik dalam kelas ke
dalam beberapa kelompok, lajimnya dilakukan menjadi 4 atau sesuai menurut keadaan dan
keperluannya. Berdasarkan urutannya, setiap kelompok membidangi tugas dan
tanggungjawab masing-masing, antara lain:
a. Kelompok portofolio-satu; Menjelaskan masalah, dalam tugasnya kelompokini
bertanggung jawab untuk menjelaskan masalah yang telah mereka pilih untuk dikaji dalam
kelas.
b. Kelompok portofolio-dua; Menilai kebijakan alternatif yang diusulkan untuk memecahkan
masalah, dalam tugasnya kelompok ini bertanggung jawab untuk menjelaskan kebijakan saat
ini dan atau kebijakan yang dirancang untuk memecahkan masalah.
c. Kelompok portofolio-tiga; Membuat satu kebijakan publik yang didukung oleh kelas,
dalam tugasnya kelompok ini bertanggung jawab untuk membuat satu kebijakan publik tertentu
yang disepakati untuk didukung oleh mayoritas kelas serta memberikan pembenaran terhadap
kebijakan tersebut.
d. Kelompok portofolio-empat; Membuat satu rencana tindakan agar pemerintah (setempat)
dalam masyarakat mau menerima kebijakan kelas. Dalam tugasnya kelompok ini
bertanggung jawab untuk membuat suatu rencana tindakan yang menujukkan bagaimana
warganegara dapat mempengaruhi pemerintah (setempat) untuk menerima kebijakan yang
didukung oleh kelas.