Anda di halaman 1dari 11

JESTT Vol. 2 No.

7 Juli 2015

MOTIVASI KERJA ISLAM DAN ETOS KERJA ISLAM KARYAWAN BANK JATIM SYARIAH
CABANG SURABAYA 1)

Bhirawa Anoraga
Mahasiswa Program Studi S1Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: birawadedogol@yahoo.com

Ari Prasetyo
Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Airlangga
Email: ari_feunair@yahoo.co.id

ABSTRACT:
This research was aimed to investigate the effect of Islamic work motivation to the
employee Islamic work ethics on Jatim Sharia Bank Branch Surabaya. This study used
questionnaires in primary data collection and quantitative approaches. Experiments were
done using simple linear regression, where the dependent variable (Y) is the employee
Islamic work ethics and the independent variable (X) is Islamic work motivation. The research
sample were taken by census. The research sample was 54 employees working in Jatim
Sharia Bank Branch Surabaya.
Based on the findings, it obtained simple linear regression equation : Y = 2,739 + 0,353X.
The magnitude of the influence of Islamic work ethics to the employees Islamic work ethics
on Jatim Sharia Branch Surabaya is the R2 value of 0,446 (44,6%). The result show that
employee Islamic work ethics on Jatim Sharia Bank Branch Surabaya significantly affect by
Islamic work motivation.
Keywords : Islamic Work Motivation, Employee Islamic Work Ethics

I. PENDAHULUAN perlu dilandaskan pendekatan psikologi


Latar Belakang dan organisasi, pendekatan budaya serta
Sumber daya manusia (SDM) merupakan agama.
aset utama dan besar pengaruhnya Islam menekankan kepada
terhadap kemajuan suatu perusahaan. umatnya untuk bekerja. Sebagaimana
Untuk mencapai apa yang telah menjadi dalam sabda-Nya bahwa ”Bekerjalah
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, untuk duniamu seakan-akan kamu hidup
maka perusahaan harus mampu selamanya dan beribadahlah untuk
membentuk manusia yang bermotivasi akhiratmu seakan-akan kamu mati
kuat dan berani melihat perubahan besok”. Martoyo (2000:13) berpendapat
sebagai suatu tantangan yang harus manusia dalam aktivitas kebiasaannya
dihadapi. Salah satu pendekatan dalam memiliki semangat untuk mengerjakan
peningkatan sumber daya manusia sesuatu asalkan dapat menghasilkan
adalah melalui agama. Menurut sesuatu yang dianggap oleh dirinya
Mangkunegara (2005:04) bahwa dalam memiliki suatu nilai yang sangat berharga,
hubungan dengan pencapaian kerja yang tujuannya jelas pasti untuk
individu dan organisasi di era globalisasi melangsungkan kehidupannya, rasa

1) Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Bhirawa Anoraga, NIM:040914048, yang
telah diuji pada tanggal 6 Juli 2015

531
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

tentram, rasa aman dan sebagainya. Ali dan Owaihan (2008)


Firman Allah SWT: mengatakan bahwa sejak awal masa

        


muslim, khususnya umat muslim telah
menawarkan pandangan pada

 
pekerjaan dan telah merumuskan secara
jelas mengenai konsep etos kerja. Etos

Qul yā qaumi'malū 'alā makānatikum innī kerja erat kaitannya dengan nilai-nilai

'āmil, fa saufa ta'lamūn kerja yang diyakini dan dimiliki oleh


seorang karyawan, yang nantinya

Artinya: Katakanlah, "Hai kaumku, mempengaruhi sikap karyawan dalam


Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, bekerja.
Sesungguhnya aku akan bekerja (pula),
Maka kelak kamu akan mengetahui.(QS Tasmara (2002:16)
Az-Zumar: 39) ( Depag, 2012:462) berpendapat bahwa dengan etos kerja

Ayat-ayat diatas menyuruh dan yang bersumber dari keyakinan Al-Qur’an

memotivasi kita untuk bekerja. Dengan ada semacam keterpanggilan yang

bekerja kita bukan hanya mendapat sangat kuat dari lubuk hatinya, untuk

penghasilan dan dapat memenuhi menunjukkan hasil kerja kerasnya yang

kebutuhan, tetapi juga untuk mencari berkualitas.

nafkah yang merupakan bagian dari Islam sebagai agama yang

ibadah. Seorang muslim harus bekerja sempurna, sistem keimanan dan aqidah

dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. yang diyakini oleh para pemeluknya yaitu

Hendaknya para pekerja dapat muslim, juga mengatur mengenai etos

meningkatkan tujuan akhir dari pekerjaan kerja, mendorong dan mengutus umatnya

yang mereka lakukan, karena tujuan untuk memiliki semangat kerja dan

utama dari bekerja menurut Islam adalah beramal, tanpa mengeluh yang

memperoleh keridhaan Allah SWT. menunjukkan adanya kepuasan bagi diri

Istilah kerja dalam Islam bukan sendiri.

semata mata merujuk kepada mencari Motivasi kerja Islam dan Etos kerja

rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga Islam sangat penting untuk meningkatkan

dengan menghabiskan waktu siang kualitas sumber daya manusia dalam

maupun malam dan tak lenal lelah, tetapi perusahaan, terutama lembaga

kerja mencakup segala bentuk amalan keuangan seperti bank yang berbasis

atau pekerjaan yang mempunyai unsur Syariah. Bank syariah sangat

kebaikan dan keberkahan bagi diri sendiri, mengandalkan sumber daya manusia

keluarga, maupun masyarakat di sebagai poros untuk menjalankan

sekitarnya. kegiatannya, oleh karena itu sumber daya


manusia dalam suatu bank syariah wajib

532
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

memiliki motivasi kerja Islam dan etos kerja diatas maka dapat disebutkan bahwa
Islam yang baik untuk menghasilkan tujuan penelitian ini adalah untuk
kinerja yang memuaskan. mengetahui apakah terdapat pengaruh
Bank Jatim syariah (BJS) dilandasi signifikan antara Motivasi Kerja Islam
filosofi pelayanan dan kepercayaan untuk terhadap Etos Kerja Islam Karyawan Bank
mengatasi masalah perekonomian di Jatim Syariah cabang Surabaya.
masyarakat luas. Sebagai lembaga II. LANDASAN TEORI
keuangan yang terpercaya Bank Jatim Motivasi Kerja Islam
Syariah membangun karakter Sumber Motivasi berasal dari kata latin “movere”
Daya Insani (SDI) dengan prinsip luhur yang berarti dorongan atau daya
yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW penggerak. Menurut Mathis (2006:71)
yaitu insan BJS yang beriman, cerdas, motivasi merupakan hasrat didalam diri
amanah, jujur, berkomunikasi dengan seseorang yang menyebabkan orang
baik. Pribadi demikian diharapkan akan tersebut melakukan tindakan. Motivasi
memiliki empati, edifikasi, dan berorientasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi
hasil yang sepenuhnya mengutamakan seseorang yang mendorong keinginan
layanan fokus kepada nasabah. individu untuk melakukan kegiatan-
Dari latar belakang di atas dapat kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
dijelaskan, motivasi kerja Islam dan Etos (Handoko, 2001:25).
kerja Islam yang baik sangat diperlukan Mencari nafkah dalam islam
oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan adalah sebuah kewajiban. Islam adalah
untuk mengetahui pengaruh motivasi agama yang fitrah, yang sesuai dengan
kerja Islam terhadap etos kerja Islam kebutuhan manusia, diantaranya adalah
karyawan Bank Jatim Syariah cabang kebutuhan fisik. Salah satu cara memenuhi
Surabaya. kebutuhan fisik itu ialah dengan bekerja.
Motivasi kerja dalam islam bukanlah untuk
Rumusan Masalah
mengejar hidup hedonis, bukan juga

Berdasarkan uraian pada latar untuk status, apalagi mengejar kekayaan

belakang diatas, maka dapat dirumuskan dengan segala cara. Dengan demikian,
bahwa masalah yang ingin diteliti adalah motivasi kerja islam bukan hanya untuk

“Apakah Motivasi Kerja Islam memiliki memenuhi nafkah semata tetapi sebagai

pengaruh secara signifikan terhadap Etos kewajiban beribadah kepada Allah SWT

Kerja Islam Karyawan Bank Jatim Syariah setelah ibadah fardhu lainnya.
cabang Surabaya?” Motivasi kerja islam adalah

Tujuan Penelitian komitmen terkait pekerjaan yang berasal

Berdasarkan latar belakang serta dari hubungan seorang karyawan dengan

rumusan masalah yang dikemukakan tuhannya (Rahman, 1995). Selama ini

533
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

banyak orang bekerja untuk mengejar islam sehingga dalam melaksanakannya


materi belaka demi kepentingan duniawi, tidak perlu lagi di pikir-pikir karena jiwanya
mereka tak sedikitpun mempedulikan sudah meyakini sebagai sesuatu yang
kepentingan akhirat kelak. Oleh karena itu baik dan benar.
sebaiknya pekerja perlu memiliki motivasi Etos kerja islami itu sendiri berasal
yang dapat memberikan kepribadian dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi
yang baik dan dibenarkan oleh Islam. Muhammad SAW, yang mengajarkan
Etos Kerja Islam bahwa dengan bekerja keras yang
Kata etos berasal dari bahasa disebabkan karena telah berbuat dosa
Yunani (ethos) yang memberikan arti akan diampuni oleh Allah SWT dan tidak
sikap, kepribadian, watak, karakter serta ada makanan yang lebih baik
keyakinan atas sesuatu. Etos dibentuk oleh dibandingkan apa yang dimakan dari
berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, hasil jerih payahnya atau kerja kerasnya.
serta sistem nilai yang diyakininya. Etos kerja Islam memberikan pandangan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, mengenai dedikasi yang tinggi dalam
etos adalah ilmu pengetahuan tentang bekerja keras sebagai sebuah kewajiban
asas-asas akhlak (moral). yang wajib. Usaha yang cukup haruslah
Etos kerja Islam menurut Asifudin menjadi bagian dari kerja yang dilakukan
(2004:234) merupakan karakter dan seseorang, yang terlihat sebagai
kebiasaan manusia berkenaan dengan kewajiban individu yang cakap (Tasmara,
kerja, terpancar dari sistem 2002:25).
keimanan/aqidah Islam yang merupakan Model Analisis
sikap hidup mendasar terhadapnya. Berdasarkan hipotesis di atas,
Menurut Tasmara (2002:26), etos kerja maka dalam penelitian ini digunakan
Islam adalah suatu upaya yang sungguh- analisis dengan kerangka kerja penelitian
sungguh, dengan mengerahkan seluruh untuk menjelaskan hubungan spesifik
aset, pikiran, dan zikirnya untuk antara variabel eksogen dan variabel
mengaktualisasikan atau menampakan endogen. Model analisis dari penelitian ini
arti dirinya sebagai hamba Allah yang adalah sebagai berikut:
harus menundukan dunia dan
menempatkan dirinya sebagai bagian Motivasi Etos
dari masyarakat yang terbaik (khairul kerja H1 Kerja
Islam (X) Islam (Y)
ummah) atau dengan kata lain dapat
juga kita katakan bahwa hanya dengan Sumber: Diolah dari berbagai sumber.
bekerja manusia itu memanusiakan Gambar 1.
Model Analisis
dirinya. Etos kerja Islami adalah akhlak
dalam bekerja sesuai dengan nilai-nilai

534
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

III. METODE PENELITIAN asumsi klasik yang dapat digunakan untuk


Pendekatan penelitian yang digunakan mengestimasi hasil agar tidak ada
dalam penelitian ini adalah pendekatan penyimpangan sehingga dapat
kuantitatif, yang bertujuan untuk menguji memberikan informasi yang sesuai
hipotesis, dengan data yang terukur dan dengan data yang tersedia. Asumsi klasik
menghasilkan kesimpulan yang dapat tersebut adalah, uji heteroskedastisitas,
digeneralisir. Langkah awal dalam dan uji normalitas.
melakukan penelitian kuantitatif dimulai Definisi Operasional
dengan menentukan hipotesis, langkah Motivasi Kerja Islam (X)
selanjutnya membuat model analisis, Motivasi kerja Islam adalah
indentifikasi variabel, definisi operasional, komitmen terkait pekerjaan yang berasal
pengumpulan data (primer maupun dari hubungan seorang karyawan dengan
sekunder) berdasarkan populasi dan tuhannya (Rahman, 1995). Selama ini
sampel penelitian, serta melakukan banyak orang bekerja untuk mengejar
analisis. Variabel yang digunakan dalam materi belaka demi kepentingan duniawi,
penelitian ini dapat diidentifikasikan mereka tak sedikitpun mempedulikan
menjadi 2 (dua) variabel, yaitu: kepentingan akhirat kelak. Oleh karena itu
a. Variabel independen (X), yaitu motivasi sebaiknya pekerja perlu memiliki motivasi
kerja Islam. yang dapat memberikan kepribadian
b. Variabel dependen (Y), yaitu etos kerja yang baik dan dibenarkan oleh Islam, dan
Islam. menurut Saleh (2009:65) ciri-ciri orang
Berdasarkan variabel-variabel yang memiliki motivasi bekerja menurut
yang digunakan, maka hubungan antar Islam adalah sebagai berikut:
variabel dapat dinyatakan dalam fungsi 1. Niat baik dan benar (mengharap
sebagai berikut: ridha Allah SWT)
Y=f(X) Seseorang harus mengetahui apa
Bentuk persamaan regresi dapat niat dan motivasi bekerja, niat inilah
dirumuskan sebagai berikut : yang akan menentukan arah
Y =  0 +  1X +  pekerjaanya. Jika niat bekerja
Keterangan: hanya untuk mendapatkan gaji,
Y = Etos Kerja Islam maka hanya itulah yang akan dia
X = Motivasi Kerja Islam dapat. Akan tetapi jika niatnya
0 = Konstanta adalah bekerja untuk mendapatkan
1 = Koefisien Regresi harta halal, menafkahi keluarga, dan
 = Variabel Error semata-mata untuk mendapatkan
Dari model analisa regresi linear ridha Allah SWT, maka dia akan
yang digunakan, terdapat beberapa mendapatkan sebagaimana yang

535
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

dia niatkan. Ciri-ciri orang yang jawab terhadap kerja dan


bekerja dengan niat baik dan benar tugas yang telah
untuk mengharap ridha Allah SWT diamanahkan padanya.
adalah: b. Menjauhi segala bentuk
a. Mengharapkan pahala kemungkaran untuk dirinya
sebagai imbalan atas dan orang lain dalam bekerja,
pekerjaan yang dilakukan. seperti tidak bermalas-malasan
b. Rezeki yang halal merupakan dan merugikan rekan kerja.
salah satu dorongan untuk c. Taat pada aturan yang berlaku
bekerja. di tempat kerjanya.
c. Memandang pekerjaannya d. Selalu ingin melakukan yang
sebagai bentuk ibadah terbaik dalam pekerjaannya.
kepada Allah SWT. 3. Ikhlas dalam bekerja
d. Bekerja sebagai bentuk Ikhlas adalah syarat diterimanya
pengabdian kepada Allah amal perbuatan manusia disisi Allah
SWT. SWT. Suatu pekerjaan yang dilakukan
2. Takwa dalam bekerja dengan keikhlasan maka akan
Terdapat dua pengertian dari mendatangkan rahmat dari Allah
takwa yang dimaksud, yang SWT. Ciri orang yang bekerja dengan
pertama adalah taat melaksanakan ikhlas adalah:
perintah dan menjauhi segala a. Bekerja semata-mata
bentuk larangan-Nya. Kedua, sikap mengharapkan ridha Allah
tanggung jawab seorang muslim SWT.
terhadap keimanan yang telah b. Bekerja dengan ikhlas
diyakini dan diikrarkannya. Orang meskipun pekerjaan itu berat.
yang bertakwa dalam bekerja c. Penuh semangat dalam
adalah orang yang mampu mengerjakan pekerjaannya.
bertanggung jawab terhadap d. Tidak melakukan pamrih dan
segala tugas yang telah riya.
diamanahkan kepadanya. Orang Etos Kerja Islam (Y)
yang bertakwa juga akan selalu Menurut Asifudin (2004:101), ciri-ciri
menampilkan sikap-sikap positif, etos kerja Islam digali dan dirumuskan
karena itu orang yang bertakwa berdasarkan konsep iman dan amal
dalam bekerja akan menampilkan shaleh dengan memberikan prioritas
sikap-sikap sebagai berikut: penekanan pada etos kerja Islam beserta
a. Bekerja dengan cara terbaik prinsip-prinsip dasarnya sebagai fokus.
sebagai wujud tanggung Karena etos kerja apapun menurut Quran

536
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

tidak dapat menjadi Islam bila tidak 1. Memiliki jiwa sosial dan sifat
dilandaskan pada konsep iman dan amal demokratis.
shaleh. Lanjut Asifudin (2004:104) bahwa 2. Mengembangkan kreativitas.
dari konsep iman, ilmu dan amal, dapat 3. Percaya pada potensi insani
digali dan dirumuskan karakteristik- karunia Tuhan untuk melaksanakan
karakteristik etos kerja Islam: tugasnya: bertawakkal kepada
A. Kerja merupakan penjabaran aqidah, Allah SWT.
meliputi : 4. Mengembangkan sikap hidup kritis
1. Dapat menerima kenyataan konstruktif.
berkenaan dengan diri sendiri, Populasi dan Sampel
orang lain, dan alam. Populasi adalah kumpulan individu
2. Berperilaku wajar tidak dibuat- dengan kualitas serta ciri-ciri yang
buat. sebelumnya sudah ditetapkan (Nazir
3. Berpendirian teguh dan tidak dalam Anshori dan Iswati, 2009:92).
mudah terpengaruh. Sugiyono (2010:117) menjelaskan bahwa,
4. Konsentrasi perbuatan tidak pada populasi adalah wilayah generalisasi yang
ego, melainkan pada kewajiban terdiri atas: obyek/subyek yang
dan rasa tanggung jawab. mempunyai kualitas dan karakteristik
5. Memiliki kesegaran apresiasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
terhadap alam dan kehidupan. untuk dipelajari dan kemudian ditarik
6. Mempunyai kehidupan motivasi kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
yang terutama digerakan oleh adalah seluruh karyawan Bank Jatim
motivasi ibadah dan hasrat Syariah Cabang Surabaya.
memperoleh kehidupan surgawi di Sampel adalah bagian dari jumlah
akhirat kelak. dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
B. Kerja dilandasi ilmu, meliputi : (Sugiyono, 2010: 118). Jumlah sampel
1. Pernah atau sering mengalami dalam penelitian ini sebanyak 54
pengalaman puncak. responden. Responden dalam penelitian
2. Mampu membedakan antara ini adalah karyawan Bank Jatim Syariah
tujuan benar dan salah, baik dan Cabang Surabaya.
buruk. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Menyukai efisiensi dan efektivitas Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
kerja. Tabel 1.
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
4. Mempunyai disiplin pribadi.
C. Kerja dengan meneladani sifat-sifat Variabel Koefisien t hit. Sign.
Koef. Beta
ilahi serta mengikuti petunjuk-
Reg.
petunjukNya, meliputi :

537
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

Konstanta 2.739 6.476 0,000 Pembahasan


Stres Kerja 0.353 0.446 3.592 0,001 Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi
Multiple R = 0,446 N = 54
dalam penelitian ini, disebutkan bahwa
R Square = 0,199 Sign = 0,000
variabel motivasi kerja Islam (X)
Sumber: Hasil Penelitian. 2015 (diolah) berpengaruh signifikan dengan variabel
etos kerja Islam (Y). Hubungan antar
Nilai dari koefisien determinasi dari hasil
variabel juga menunjukkan tanda positif.
perhitungan adalah 0,446 yang berarti
Hubungan yang positif antar variabel
bahwa sebesar 44,6% etos kerja Islam
tersebut dapat diartikan bahwa setiap
(variabel endogen) mampu dijelaskan
peningkatan variabel bebas akan
oleh variabel eksogen yang dimasukkan
berpengaruh terhadap peningkatan
dalam model, yaitu motivasi kerja Islami,
variabel tergantung, begitu pula
sedangkan 55,4% dijelaskan oleh variabel
sebaliknya setiap penurunan variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model.
bebas akan berpengaruh pula pada
Berdasarkan hasil analisis regresi
penurunan variabel tergantung.
linear sederhana yang dilakukan pada
Berdasarkan hasil pengolahan
penelitian ini diperoleh nilai koefisien
data dari 54 responden, menunjukan
korelasi berganda atau Multiple (R)
bahwa secara keseluruhan rata-rata
sebesar 0,446. Nilai R sebesar 0,446
tanggapan responden pada motivasi
menunjukkan adanya hubungan yang
kerja Islam termasuk sangat tinggi,
cukup tinggi antara variabel bebas (X)
dengan dengan tanggapan responden
dengan variabel tergantung (Y).
yang termasuk sangat tinggi sebanyak 11
Hasil Regresi
indikator yang meliputi:
Tabel 2.
Hasil Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) 1. Rezeki yang halal merupakan

Variabel T Tingkat salah satu dorongan untuk bekerja

signifikansi (X1.2).
2. Memandang pekerjaannya
Motivasi 3.592 0.001
sebagai bentuk ibadah kepada
Kerja Islam
Allah SWT (X1.3).
Sumber: Hasil Penelitian. 2015 (diolah)
3. Bekerja sebagai bentuk
Berdasarkan Tabel diatas, nilai uji t
pengabdian kepada Allah SWT
variabel Motivasi kerja Islami (X) sebesar
(X1.4).
3.592 dengan tingkat signifikasi 0,001. Nilai
4. Bekerja dengan cara terbaik
signifikasi ini lebih kecil dari 0,05, sehingga
sebagai wujud tanggung jawab
dapat ditarik kesimpulan, yaitu variabel
terhadap kerja dan tugas yang
Motivasi kerja Islami (X) mempunyai
telah diamanahkan padanya
pengaruh terhadap Etos kerja Islami (Y).
(X1.5).

538
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

5. Menjauhi segala bentuk cabang Surabaya salah satunya


kemungkaran untuk dirinya dan dipengaruhi oleh faktor motivasi kerja
orang lain dalam bekerja, seperti Islam. Dengan demikian, hasil analisis ini
tidak bermalas-malasan dan mengindikasikan bahwa hipotesis dapat
merugikan rekan kerja (X1.6). diterima, artinya motivasi kerja Islami
6. Taat pada aturan yang berlaku di mempunyai pengaruh positif yang
tempat kerjanya (X1.7). signifikan terhadap etos kerja Islam
7. Selalu ingin melakukan yang karyawan Bank Jatim Syariah cabang
terbaik dalam pekerjaannya (X1.8). Surabaya.
8. Bekerja semata-mata Adapun besarnya nilai koefisien
mengharapkan ridha Allah SWT determinasi (R2), yaitu sebesar 0,446, yang
(X1.9). berarti bahwa motivasi kerja Islam
9. Bekerja dengan ikhlas meskipun mempunyai pengaruh terhadap etos kerja
pekerjaan itu berat (X1.10). Islam karyawan Bank Jatim Syariah
10. Penuh semangat dalam cabang Surabaya sebesar 44,6%,
mengerjakan pekerjaannya sedangkan sisanya yaitu sebesar 55,4%
(X1.11). dipengaruhi variabel lain yang tidak
11. Tidak melakukan pamrih dan ria diteliti.
(X.12). Selain itu dukungan terhadap hasil
Selanjutnya tanggapan responden penelitian sebelumnya dari Sutisna (2008)
yang termasuk tinggi hanya meliputi 1 yang berjudul analisis hubungan motivasi
indikator yaitu: kerja dengan etos kerja karyawan,
1. Mengharapkan pahala sebagai menunjukkan bahwa motivasi kerja
imbalan atas pekerjaan yang berpengaruh positif terhadap etos kerja
dilakukan. karyawan. antara motivasi kerja dengan
Oleh karena itu dari hasil analisis etos kerja karyawan mempunyai
data tersebut dapat menunjukan bahwa hubungan yang kuat, yaitu semakin baik
motivasi kerja Islam termasuk sangat motivasi kerja seorang karyawan maka
tinggi. akan semakin baik pula etos kerja
Uji yang dilakukan yaitu uji t untuk karyawan tersebut.
mengetahui apakah variabel-variabel V. SIMPULAN
tersebut memiliki pengaruh yang Simpulan
signifikan. Hasil uji regresi menunjukkan Simpulan penelitian Pengaruh
besar nilai t sebesar 3,592 dengan tingkat Motivasi Kerja Islam terhadap Etos Kerja
signifikan < 0,05 yaitu 0,001. Hasil tersebut Islam Karyawan Bank Jatim Syariah
menunjukan bahwa tinggi rendahnya etos cabang Surabaya adalah tingkat motivasi
kerja Islami karyawan Bank Jatim Syariah kerja Islam berpengaruh langsung, positif,

539
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

dan signifikan terhadap etos kerja Islam akhirat kelak. Bekerja adalah salah
karyawan Bank Jatim Syariah cabang satu ibadah kita kepada Allah SWT
Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai tabungan untuk
hipotesis yang menyatakan motivasi kerja memperoleh kehidupan surgawi di
Islam berpengaruh signifikan terhadap akhirat kelak. Hal ini disarankan
etos kerja Islam karyawan Bank Jatim agar karyawan Bank Jatim Syariah
Syariah cabang Surabaya adalah cabang Surabaya dapat memiliki
diterima. Secara teoritis temuan ini motivasi kerja Islami yang tinggi
mengandung makna bahwa motivasi dengan tujuan agar kepentingan
kerja Islam merupakan instrumen penting di dunia maupun di akhirat dapat
untung membentuk Etos kerja Islam terpenuhi.
karyawan Bank Jatim Syariah cabang b. Sesuai dengan analisis data
Surabaya. Semakin tinggi tingkat motivasi deskripsi variabel etos kerja Islam
kerja Islam, akan semakin baik pula Etos yaitu menyukai efektivitas telah
kerja Islam karyawan. tercapai dalam bekerja (Y1.10)
Saran dengan nilai mean terendah,
Untuk Bank Jatim Syariah cabang maka dapat disarankan kepada
Surabaya karyawan Bank Jatim Syariah
a. Sesuai dengan analisis data cabang Surabaya agar bekerja
deskripsi variabel motivasi kerja lebih giat, tekun dan
Islam yaitu mengharapkan pahala menyelesaikan pekerjaan dengan
sebagai imbalan atas pekerjaan tepat waktu agar efektivitas dalam
yang dilakukan (X1.1) dengan nilai bekerja dapat tercapai dan hasil
mean terendah, maka dapat pekerjaan dapat termaksimalkan
disarankan kepada karyawan dengan baik.
Bank Jatim Syariah cabang Untuk Penelitian Selanjutnya
Surabaya agar meningkatkan Peneliti berharap penelitian ini
motivasinya dalam bekerja, yang dapat digunakan sebagai bahan acuan
terutama adalah mengharapkan untuk melakukakan penelitian selanjutnya.
pahala sebagai imbalan atas Peneliti menyadari bahwa masih banyak
pekerjaan yang dilakukan. Motivasi keterbatasan maupun kekurangan yang
kerja lainnya seperti upah atau terdapat dalam penelitian ini.
bekerja sebagai mata keterbatasan penelitian ini akan
pencaharian adalah kepentingan memberikan peluang bagi penelitian
di dunia, oleh karena itu akan lebih selanjutnya untuk melakukan
baik lagi jika kita juga pengembangan dan peningkatan
mementingkan kepentingan di motivasi kerja Islami dan etos kerja Islami

540
JESTT Vol. 2 No. 7 Juli 2015

secara lebih luas. Penelitian dengan Sumber Daya Manusia). Edisi 10.
menguji dan menambahkan variabel Jakarta: Salemba Empat.
intervening diantara variabel motivasi Rahman, abdel rahman AA. 1995. An
kerja Islami dan etos kerja Islami akan islamic perspective on organizational
menjadi agenda penelitian yang menarik motivation. The american journal of
untuk diteliti lebih jauh sehingga akan islamic social science vol 12 no 2.
menambah wawasan yang lebih luas Saleh, Akh. Muwafik. 2009. Bekerja dengan
terkait dengan manajemen sumber daya Hati Nurani. Jakarta: Erlangga.
insani. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos
Anshori, Muslich dan Sri Iswati. 2009. Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani.
Metodologi Penelitiian Kuantitatif.
Surabaya: Airlangga University Press.
Ali, J.A. and Al-Owaihan, A. 2008. ”Islamic
work ethic: a critical review”
CrossCultural Management an
International Journal. Vol. 15 No. 1.
Asifudin, Ahmad. 2004. Etos Kerja Islami.
Yogyakarta: UII Press.
Departemen Agama RI. 2012. Al-Qur’an
dan Terjemahannya dengan
Transliterasi. Semarang: PT Karya Toha
Putra.
Handoko, T.H. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE Press.
Mangkunegara, Anwar Prabowo, 2005.
Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Mathis, Robert L. dan Jackson. John H.
2006. Human Resource
Management (Manajemen

541

Anda mungkin juga menyukai