net/publication/348350040
CITATIONS READS
0 1,539
3 authors, including:
Gp Harianto
Sekolah Tinggi Teologi Excelsius Surabaya, Indonesia
12 PUBLICATIONS 10 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Gp Harianto on 09 January 2021.
Abstrak:
Sistem Pendidikan di Amerika serikat adalah sistem pendidikan terbaik di dunia. Persoalan
yang muncul: Apakah filosofi pendidikan yang mendominasi di Amerika? Bagaimana keadaan
sistem pendidikan yang digunakan di Amerika Serikat? Bagaiamanakah kurikulum pendididkan
di Amerika serikat? Bagaimanakah keadaan guru atau tenaga pendidik di Amerika? Bagaimanakah
manajemen pendidikan di Amerika? Jawabnya: (1) Sebagian hasil emansipasi yang sejak lama
diperjuangkan di Amerika, hampir semua wanita sudah mendapat pendidikan yang sama dengan
Pria, dan selanjutnya kebanyakan wanita sudah mendapat tempat yang sangat luas dalam lapangan
kerja, baik bagi mereka yang belum berkeluarga maupun yang sudah. (2) Masyarakat Amerika
Serikat saat ini dihadapkan pula pada masalah tingkat perceraian keluarga yang sangat tinggi. (3)
Masalah imigran ikut memperberat persoalan karena kebanyakan mereka itu berlatar pendidikan
yang sangat minim, dan sulit mendapatkan pekerjaan, sehingga masalah pendidikan anak-anak
mereka sering tak teratasi. Sementara itu, jumlah imigran yang datang ke Amerika Serikat terus
bertambah, umumnya dari Afrika, Amerika Latin, Amerika Tengah dan Asia. (4) Sistem
pendidikan Amerika Serikat memiliki berbagai badan-badan resmi yang berfungsi sebagai
instrument monitoring dan evaluasi pendidikan. Badan-badan itu antara lain: The National
Assessment of Educational Progress (NAEP), The Office of Educational Research and
Improvement (OERI), The National Center for Educational Statistics (NCES), The Office for
Programs for Improvement of Practice (OPIP) dan The Office of Library Programs (OLP). (5)
Penelitian yang dilakukan oleh “Twentieth Century Fund Task Force on Federal Education Policy”
dan oleh The Carnegie Foundation for the Advancement of Teaching menyimpulkan bahwa hasil
yang dicapai oleh siswa-siswa Amerika Serikat sangat mengecewakan dalam perbandingan
internasional, terutama dalam ujian mata pelajaran matematika, sains, dan geografi.
PENDAHULUAN
Wisata Sains (Tochirun Toch: 2015) mencatat 3 universitas terbaik di dunia tahun 2015
adalah: (1) Harvard University adalah universitas swasta di Cambridge, Massachusetts, Amerika
serikat. Universitas ini adalah universitas terbaik di dunia, yang mempunyai pendapatan terbesar
US$ 22,6 miliar pada tahun 2014 (hampir dua kali lipat Universitas Yale, pesaing terdekatnya).
(2) Massachusetts Institute of Techology adalah institute riset swasta dan universitas yang terletak
di Cambrige di Boston, Amerika Serikat. Institu ini respon dari kemajuan teknologi dan industri
di Amerika dengan mengadopsi riset model Eropa. Ia mengembangkan program studi: manajemen,
ekonomi, ilmu politik dan biologi. Banyak sekali pemenang nobel dari institute ini. (3) Stanford
University adalah universitas swasta yang ada di Santa Clara, Palo Alto, California, Amerika
Serikat. Universitas ini terkenal dengan program studi: teknik, hukum, kedokteran, pendidikan,
bisnis, ilmu bumi, dan humaniora serta sains.
Lebih dalam dapat memahami pendidikan di Amerika maka di bawah ini adalah data
identitias negara tersebut sebagai berikut:
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990: 353) dicatat sebagai berikut:
Ibukota Amerika Serikat adalah Washington DC (Distict of Columbia). Bentuk
pemerintahan adalah Republik. Luas 9.372.614 km2. Pada tahun 1988 jumlah penduduk
243.800.000 dengan tingkat pertambahan 0,7% per tahun. Tingkat melek huruf 95,5%.
Hasil utama: industri (pupuk, semen, baja, sarana pengangkutan, bahan kimia, makanan,
kertas, karet, plastik, pesawat terbang, persenjataan perang), pertambangan (minyak bumi,
gas alam, batu bara, emas, perak, tembaga), pertanian (sapi, susu, jagung, kacang kedelai,
babi, gandum dan kapas) kehutanan (kayu gergajian) dan perikanan (udang, ikan Salmon
dan kepiting). Kota-kota penting: New York (7.164.741), Los Angeles (3.096.721),
Chicago (2.992.427), Houston (1.705.697) dan Detroit (1.088.973).
Data tahun 2016 Amerika Serikat telah berpenduduk nomor tiga di dunia ini (±275 juta
jiwa), terdiri dari 50 negara bagian, dan Washington, D.C. Luas daerahnya kurang lebih 9,4 juta
km persegi, yang secara fisik sangat bervariasi pula sehingga keadaan flora dan faunanya juga
beragam. Wikipedia (2016: Akses 21 April) mengutarakan “Peta Negara bagian di Amerika”
sebagai berikut:
Tujuan penulisan ini menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: Apakah filosofi
pendidikan yang mendominasi di Amerika? Bagaimana keadaan sistem pendidikan yang
digunakan di Amerika Serikat? Bagaiamanakah kurikulum pendididkan di Amerika serikat?
Bagaimanakah keadaan guru atau tenaga pendidik di Amerika? Bagaimanakah manajemen
pendidikan di Amerika?
PEMBAHASAN
Zaman Kolonial
Pendidikan di Amerika Serikat diawali dibawah kolonialme Inggris. Pranata sosial dan
koloni Spanyol dan Prancis yang terbentuk di wilayah Amerika telah runtuh sepenuhnya atau
berasimilasi dengan perkembangan yang berasal dari Inggris.
I.N. Thut dan Don Adams (2005: 255) mengatakan bahwa Pemerintah Inggris menuntut
hak territorial untuk semua daerah yang diserahkan kepada tiga belas kolonial induk menyusul
Perang Kemerdekaan. Berdasarkan “The Acts of Uniformary and Supremacy” (UU Keserahaman
dan Supermasi) raja Inggris bertindak sebagai pelindung kepercayaan yang sah dan beranggapan
dirinya mempunyai otoritas mngelola Negara bagian yang dikuasainya. Inggris tidak
menjalankan sekolah, tidak menyediakan dukungan sistematis dan teratur untuk pihak-pihak yang
mengelolanya. Pendidikan dianggap sebagai tanggung jawab keluarga dan setiap orang bebas
membuka usaha di bidang pendidikan sesuai yang mereka inginkan selama upaya itu tidak
bertentangan dengan raja. Prinsipnya sekolah adalah milik rakyat. Pola ini memperngaruhi sistem
politik dan pendidikan di Amerika Serikat hingga kini.
Selanjutnya, I.N. Thut dan Don Adams (2005: 363), mengatakan bahwa Perang
Kemerdekaan menandai putusnya keterikatan budaya dan politik Amerika dengan Inggris. Perang
itu berkobar karena gagasan-gagasan politik liberal yang telah membangkitkan Revolosi Prancis
dan mendoirong gerakan liberal besar-besaran yang mencapai klimaknya di Eropa Utama pada
1848. Godaan tanah murah di Amerika Utara dan situasi politik, maka terjadi imigran besar-
besaran dari Eropa ke Amerika. Peristiwa ini membuat keuntungan bagi dunia pendidikan karena
pendidikan menjadi hak milik rakyat jelata. Tahun 1880, berdatangan imigran besar-besaran dari
Eropa khususnya Jerman dengan membawa serta ajaran politik liberal, pendidikan dan ajaran
agama. Teori mereka tentang persamaan sosial, metode rasional dalam penyelidikan filsafat dan
metode ilmiah memperngaruhi pergerakan pola pendidikan di sana.
Pada awal perkembangannya persekolahan di Amerika telah dimulai sejak zaman
penjajahan. Persekolahan ketika itu bersifat elitis dan berorientasi pada agama. Masyarakat yang
berada pada lapisan sosial-ekonomi bawah hanya boleh mengenyam pendidikan di “sekolah ibu”,
yaitu suatu sekolah yang mengajarkan membaca, menulis, berhitung dan agama. Sedangkan
masyarakat pada lapisan sosial-ekonomi atas dipersiapkan untuk menjadi pemimpin gereja,
pemimpin masyarakat, ataupun pemimpin negara melalui sekolah Latin dan colleges. Pada masa
itu anak wanita tidak mempunyai kebebasan untuk bersekolah —suatu bentuk nyata diskriminasi
gender yang terjadi di banyak negara yang sedang terjajah (Dimyati, 1988).
Priode Fermentaso
Pada tahun 1950-an masyarakat Amerika dikenal sebagai masyarakat yang religius.
Gerakan fermentaso generasi terakhir dalam sejarah pendidikan Amerika diawali pada 1958
sampai tengah tahun 1970-an. Pada masa ini terjadi reformasi di bidang pendidikan yang berciri
lebih menekankan fungsi daripada tujuan pendidikan. Sentralisasi kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan semakin bertambah sebagai akibat dari reformasi pendidikan tersebut. Dalam
perkembangan selanjutnya, organisasi-organisasi guru tumbuh, makin berpengaruh, dan
memperoleh kekuatan politik. Hal itu menyebabkan guru bersatu untuk menuntut perbaikan
ekonomi dan sosial.
Kondisi tersebut terus berlangsung hingga tahun 1980-an. Kelompok-kelompok agama dan
para pemimpin agama tetap mendukung gaya kapitalisme masyarakat Amerika dan mengecam
humanisme sekuler. Terbukti bahwa agama masih mempunyai pengaruh yang kuat dalam
memberikan dukungan sosial dan mekanisme kontrol social (Dimyati, 1988:64). Dalam kondisi
ini, maka pada awal tahun 1980-an peminat public school merosot. Ketika itu public school
menghadapi suatu krisis kepercayaan umum dan moral profesional yang rendah. Masyarakat
menghendaki terjadinya perubahan-perubahan pada “public school”, tetapi para pengambil
keputusan seringkali kurang memahami public education itu sendiri, sehingga mereka tidak dapat
menentukan prioritas untuk memperbaiki lembaga ini (public school). Reformasi datang dan pergi
silih berganti, tetapi pemecahan rasional yang dilakukan tidak menggarap masalah yang
sebenarnya (Dimyati, 1988).
Faktor Sejarah
Penduduk pertamanya atau asli Negara Amerika Serikat adalah Indian. Tetapi, penduduk
Indian semakin tahun semakin berkurang jumlahnya. Misalnya tahun 1999 berkurang sekitar 2
juta atau 1% dari penduduk asli di daerah Alaska. Sementara imigran pertama (di luar Indian)
datang dari Britania, disusul kemudian dari Jerman, Skandinavia, Eropa Selatan dan Eropa Timur.
Imigran terus berkembang berdatangan ke Amerika Serikat, tidak hanya dari Negara-negara Eropa,
tetapi juga dari Negara-negara Asia, Amerika tengah dan Amerika selatan. Di samping itu,
keturunan para budak yang diimpor dari benua Afrika, di masa lalu, membentuk kelompok
minioritas kulit hitam yang jumlahnya cukup signifikan. Penduduk kulit putih itu yang dianggap
kelompok minioritas mencapai kurang lebih 87%, sementara penduduk kulit hitam 11% dan
imigran Asia dan lan-lain 2%.
Faktor`Kependudukan
Ada dua masalah kependudukan adalah: Pertama, besarnya jumlah anggota keluarga di
Amerika Serikat menentukan kebijaksaan pendidikan. Perkembangan jumlah keanggotaan
keluarga menurun secara drastis. Pada tahun 1970, besarnya keluarga rata-rata 3,61 %, menurun
menjadi 3,37% dalam tahun 1977, menjadi 2,63% dalam tahun 1990, dan cenderung terus
menurun.
Dalam tahun 1977 kira-kira 20% anak-anak Amerika hidup dengan hanya satu orang tua
saja dan kurang lebih 7% dari anak-anak yang berumur 7-11 tahun hidup dengan ibu tetapi berayah
tiri. Diperkiran 25% anak-anak Amerika mengalami gangguan keluarga mereka, baik karena
perceraian orang tua, hidup bebas tanpa pengawasan, atau karena meninggalnya salah seorang dari
orang tua mereka.
Dalam tahun 1998, kira-kira 28% anak-anak berumur di bawah umur 18 tahun hidup
dengan 1 orang tua, diantaranya: lebih dari 23% hidup hanya dengan ibunya, 4% lebih hanya
dengan bapaknya dan 68% tinggal dengan kedua orangtuanya dan sisanya kecil tinggal dengan
family lain atau bersama dengan nenek mereka.
Garing Nugroho dalam “Wordpress.com” mengatakan bahwa dalam riset nasional
Pendidikan di Amerika tahun 1970 ditemukan bahwa bangsa Amerika sangat tertinggal dalam
pelajaran Matematika dan juga mengalami kemerosotan dalam nilai respek atau rasa hormat (yang
merupakan salah satu nilai penting keutamaan berbangsa). Akibatnya, tanpa nilai respek, guru-
guru ataupun orang tua sangat kesulitan dalam menjalankan aspek belajar dan mengajar. Upaya
yang dilakukan ketika itu adalah memfokuskan program pendidikannya pada kedua hal tersebut.
Dengan demikian bahwa pendidikan terhadap nilai respek merupakan salah satu fondasi penting
bagi pendidikan secara menyeluruh.
Kedua, masalah kependudukan lain ialah semakin berkurangnya orang yang bergerak di
bidang pertanian sebagai buruh pengasuh pertanian (blue-collar) dan kira-kira 50% penduduk
bekerja sebagai “white-collar”, mulai dari juru tulis sampai pada tenaga-tenaga yang professional.
Jumlah tenaga kerja wanita juga semakin meningkat, sementara tingkat pengangguran relative
masih tinggi (4,5% pada tahun 1998).
Ketiga, pendidikan di Amerika Serikat dilandasi oleh pemikiran bahwa pendidikan harus
menyeluruh untuk pria dan wanita, orang kaya maupun miskin. Pendidikan juga tidak boleh
mempersoalkan masalah perbedaan agama, ras, golongan, dan etnik. Sesuai paham kapitalis yang
dianutnya, maka penyelenggaraan pendidikan di Amerika Serikat lebih memberikan kesempatan
kepada masyarakat luas untuk berpartisipasi di dalamnya. Degradasi budaya dan moral bangsa
mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan yang berkebudayaan.
Faktor Perilaku
Dimyati yang dikutip oleh Udin Syaud dan Nur Aedi (2007: 2) ada seperangkat nilai yang
merupakan sumber perilaku dan sikap orang Amerika yang mempengaruhi pendidikannya yaitu:
(1) berorientasi pada prestasi kerja individual. (2) bekerja atau melakukan kegiatan sebagai nilai
kesusilaan. (3) berorientasi pada efisiensi, nilai praktis dan kegunaan. (4) berorientasi pada masa
yang akan datang sebagai suatu kemajuan, oleh karenanya harus bekerja keras. (5) percaya bahwa
dengan rasionalitas dan ilmu pengetahuan orang akan dapat menguasai lingkungan. (6)
berorientasi pada keuntungan material. (7) berorientasi pada nilai kesamaan derajat di bidang
kesempatan pada berbagai bidang kehidupan. (8) berorientasi pada kemerdekaan. (9) berorientasi
pada nilai kemanusiaan, dalam arti membantu yang lemah.
Sistem Pendidikan
Setiap Negara bagian menyediakan kependidikan secara gratis bagi anak-anak sekolah
negeri mulai dari Tamat Kanak-kanak ditambah 12 tahun pada jenjang-jenjang berikutnya.
Sungguh pun undang-undang tidak sama di antara Negara-negara bagian, tetapi pada dasarnya
pendidikan adalah wajib bagi anak-anak dan remaja dari umur 6 atau 7-16 tahun.
Sekolah dasar dan menengah adalah wajib bagi seluruh siswa di Amerika Serikat, akan
tetap jenjang usia siswa berbeda-beda di setiap Negara bagian. Siswa di Amerika Serikat memulai
pendidikanya dari jenjang Kindergarten (usia 5-6 tahun) hingga menyelesaikan pendidikan
menegah pada kelas 12 (usia 18 tahun). Terdapat 14.000 sekolah di Amerika Serikat dan setiap
tahunnya pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana pendidikan sebesar $500 triliun untuk
digunakan keperluan sekolah dasar dan menengah.
Dalam sistem pendidikan Amerika Serikat, terdapat beberapa pola struktur pendidikan,
baik pada tingkat dasar dan menengah, maupun pada tingkat pendidikan tinggi. Pada tingkat dasar
dan menengah terdapat pola (Agustiar Syah Nur: 2001, 15) sebagai berikut:
Dengan mengikuti empat pola pertama, pada umumnya, seorang siswa menamatkan
pendidikannya pada umut 17-18 tahun.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fithh grade
(Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade (kelas 6)
atau eighth grade (kelas 8) tergantung sistem kurikulum pada school district tersebut. Kurikulum
pembelajaran dipilih oleh school district mengacu pada standar pembelajaran di Negara bagian
tersebut. Standar pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai oleh School district yang harus
mengacu pada AYP (Adequate yearly program).
Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle
school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9)
sebagaui berikut:
Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas) ditentukan oleh faktor
demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan
populasi siswa sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih
mata pelajaran yang dikehendaki dan menggunakan sistem kelas berpindah (moving class).
Senior High (kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior high,
biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth grade (sophomores), eleventh
grade (Juniors), twelfth grade (seniors). Perlu diketahui bahwa jenjang middle school (Junior
high) dan Senior high berbeda-beda di setiap Negara bagian, mengacu pada demografi usia siswa
di Negara bagian tersebut.
Lebih jelas sistenm pendidikan Amerika dapat dilihat dalam “Skema Sistem Pendidikan
Dasar, Menengah dan Lanjutan di Amerika Serikat” (en.wikipedia.org) sebagai berikut:
Lebih dalam I.N. Thut dan Don Adams (1984: 336) membuat skema “Institusi
Pendidikan Amerika” sebagai berikut:
Selanjutnya dalam “The Structure of Education in the United States” (Agustiar Syah
Nur: 2001, 18) sebagai berikut:
Kurikulum
Siswa diwajibkan mengambil sejumlah mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dan
memilihi mata pelajaran pilihan (electives) adalah:
Pertama, Mata Pelajaran Wajib (mandatory subjects) meliputi: (1) Science (Ilmu
pengetahuan alam) meliputi: Biologi, Kimia dan Fisika. (2) Mathematics (Matematika) meliputi:
aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika. (3) English (pelajaran bahasa inggris) meliputi:
sastra, humaniora, mengarang dan verbal (praktek). (4) Physical education (Olahraga).
Kedua, Mata Pelajaran Pilihan (electives) meliputi: (1) Atletics meliputi: cross country,
football, basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo, soccer, softball,
wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing,
skiing/snowboarding, golf, mountain biking dan marching band. (2) Career and Technical
Education meliputi: agriculture (agriscience), Business (Marketing), Family and Consumer
Science, Health languages. (3) Computer word processing meliputi: Languages and design. (4)
Foreign Languages meliputi: bahasa Spanyol dan Perancis (umum), Cina, Latin, Yunani, Jerman,
itali dan Jepang (tidak umum). (5) Performing Arts (Visual Arts) meliputi: paduan suara, band,
orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance. (6) Publishing meliputi: Journalisme
(Koran siswa), buku tahunan dan majala siswa.
Guru/ Tenaga Kependididkan
Satu kelas terdiri dari 20-30 siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali
pendidikan lanjutan mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-
guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana
(Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and Elementary Education.
Manajemen
Manajemen pendidikan di AS dikembangkan berdasarkan “aspirasi dan kebutuhan
masyarakat Negara Bagian dan Pemerintah Daerah setempat”. Hal ini dilakukan mengingat
AS adalah Negara dengan sistem desentralisasi. Di tingkat nasional (federal/pusat) dibentuk
satu departemen, yaitu Departemen Pendidikan Federal. Jadi meski dalam sistem pendidikan
di Amerika, sekolah adalah tanggung jawab pemerintah lokal, Deparemen Pendidikan
menyediakan kepeminpinan nasional untuk menjawab isu-isu penting dalam pendidikan Amerika
(Deplu AS, 2000: 62-63).
Departemen ini dipimpin oleh seorang setaraf Sekretaris Kabinet. Tugas departemen ini
adalah melaksanakan semua kebijakan pemerintah federal dalam sektor pendidikan di
semua tingkatan pemerintahan dan untuk semua jenjang pendidikan.
Otorire Pendidikan
Lebih dalam lagi pemahaman manajemen dapat dijelaskan dengan melihat “Otorite
Pendidikan” sebagai berikut:
Dalam sejarah pendidikan Amerika Serikat, pendidikan sudah lama menjadi tanggung
jawab pemerintah Negara bagaian (State) dan masyarakat setempat.
Anggota BE
Hampir semua Negara bagian memisahkan antara badan yang memberi Izin pendirian
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Badan tertinggi yang merumuskan kebijakan,
seperti: kebijakan akademik dan keuangan adalah “Board of Trustees”. Anggota badan ini
perguruan tinggi negeri ditunjuk oleh gubernur Negara bagian, atau dipilih oleh kelompok yang
akan diwakili, sedangkan untuk perguruan tinggi swasta dipilih dari perguruan tinggi mereka
sendiri. Walaupun Board of Trustees merupakan badan yang tertinggi, tetapi pelaksanaan tugas
sehari-hari dilakukan oleh President (Chancellor atau Rektor) beserta pembantu-pembantunya dan
Senat.
Lebih lengkapnya dapat dilihat dari skema “Strukutr Organisasi Universitas di Amerika”
sebagai berikut (Agustiar Syah Nur: 2001, 22):
Dekan Pascasarjana
Pimpinan Pascasarjana mempunyai tanggung jawab lintas institusi untuk program-
progaram lanjutan dan penelitian. Tugas Dekan Pascasarjana: (1) mengevaluasi program,
membuka atau menutup program, dan membina para dosen pascasarjana. Dekan (2) bertanggung
jawab mengkoordinasi usaha-usaha penelitian universitas yang menggunakan dana pemerintah,
baik pemerintah federal maupun pemerintah negara bagian serta dana dari industri-industri swasta.
Ketua Jurusan
Unit yang paling dasar pada organisasi akademik adalah jurusan. Tugas Ketua Jurusan
adalah: (1) berfungsi dalam hal pengadministrasian pengajaran, mewakili keinginan akademik
serta keuangan staf jurusan, dan mencari staf pengajar baru. (2) Ketua Jurusan adalah penghubung
antara Dekan fakultas dan staf pengajar jurusan. (3) Tugas dan tanggung jawab Ketua Jurusan
bersama dosen tetap (tenured) lainnya merekrut staf pengajar, mengevaluasi perpanjangan
kontrak staf pengajar, dan perjuangan peningkatan gaji. (4) Dalam hal kebutuhan ruang kuliah,
ketua Jurusan berurusan dengan “Registrar” (sejenis Biro Administrasi Akdemik atau BAAK).
(5) Ketua Jurusan menjaga dan membina hubungan baik dengan mahasiswa jurusan, dan
memecahkan masalah-masalah pengajaran di jurusan. (6) Seorang Ketua Jurusan dapat dipilih oleh
staf pengajar jurusan, atau ditunjuk oleh badan yang lebih tinggi, atau kombinasi keduanya.
Registrasi
Registrasi adalah orang utama yang menyimpan segala dokumen kemahasiswaan di
universitas. Tugas Registrasi adalah: (1) mengatur pendaftaran mata kuliah mahasiswa,
menegakkan peraturan akademik untuk suatu titel tertentu, memeriksa dan mengusulkan
mahasiswa untuk suatu penghargaan akademik, meminta nilai dari para dosen, memberi tahu
pihak-pihak yang relevan atas kekurangan-kekurangan atau kepincangan akademik, dan
mahasiswa yang tidak memenuhi persayaratan-persyaratan minimum universitas. (2) mengurus
direktori mahasiswa yang terdaftar, menyusun dan menerapkan batas-batas waktu (deadline),
menetapkan jam-jam kuliah, ruang kuliah, jadwal ujian, dan juga mengusulkan kalau ada
perubahan-perubahan yang perlu dibuat dalam semua hal-hal itu.
Senat Universitas
Senat Universitas adalah wakil dari suara dosen . Tugas utamanya adalah mengenai
kurikulum dan penelitian lembaga, dan sering pula terlibat dalam bidang keuangan, urusan disiplin
mahasiswa, dan dalam perencanaan di lembaga, tetapi keputusan-keputusannya tetap saja dikaji
ulang oleh President universitas dan Board of Trustees.
Personalia
Personalia dibagi menjadi dua adalah personalia dosen perguruan tinggi dan guru sebagai
berikut:
Personalia Dosen
Pertama, kualifikasi dan Pengangkatan: Doktor atau kualifikasi Master (S-2) yang dapat
dianggap memadai. Pada pengangkatan pertama, pangkat seorang dosen ditetapkan berdasarkan
kualifikasi pendidikan, pengalaman, reputasi mengajar, penelitian dan publikasi.
Kedua, kepangkatan: Pangkat dosen perguruan tinggi Amerika Serikat yang lazim
diberikan oleh institusi di mana ia mengajar. Urutan kepangkatan sebagai berikut: Insructor (dosen
tetap tetapi bukan doctor), Assistant Profesor (doctor tapi belum pengalaman mengajar), Associate
Professor (doctor yang telah bertugas 5-6 tahun), Profesor (doctor yang berpengalaman) dan
Professor Emeritus. Lecturer (dosen tidak tetap), Adjunct Professor (dosen tidak tetap yang
memberi kuliah dalam waktu tertentu misalnya satu atau dua semester) dan Professor Emeritus.
Personalia Guru
Tahun 1990 tercatat 1.680.000 guru sekolah dasar dan 1.072.000 guru sekolah menengah.
Pengangkatan guru dilakukan oleh Negara bagian dan masing-masing Negara bagian. Tahun 2000
dibutuhkan guru 35% lebih dari jumlah guru yang ada.
Pendanaan
Sumber keuangan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah pemerintah
(public schools) terutama berasal dari daerah kabupaten dan sumber-sumber lokal lainnya, yang
sebagian besar bersumber dari pajak bumi dan pajak-pajak Negara bagian. Secara nasional, dari
kedua jenis sumber ini rata-rata 45% diperuntukkan bagi sekolah-sekolah.Akhir ini semakin
meningkat, terutama untuk daerah-daerah yang tegolong miskin.
Nasional Center of Education Statistics, U.S. Departement of Education yang dimuat
dalam “The World Almanac 2000 and Book of Fact”, tercatat besarnya anggaran yang tersedia:
(1) untuk pendidikan dasar dan menengah pemerintah, termasuk Taman kanak-kanak, adalah US$
96, 881 juta 1980. Dalam tahun 1997 anggaran ini meningkat menjadi US$ 305,055 juta, yang
berarti naikkurang lebih menjadi 315%. (2) untuk pendidikan tinggi meningkat, terutama bagi
orang-orang yang kembali ke kampus untuk belajar (continuing education). Kontribusi pemerintah
federal kepada pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta kurantg 13,7%; pemerintah Negara
bagian menyumbang 1/3 dari keseluruhan biaya, dan dari sumber-sumber lain (uang kuliah
mahasiswa, bantuan swasta, sumbangan sukarela, dan lain-lain) kurang lebih 50%.
Pada umumnya, beban biaya pendidikan yang diperuntukan bagi mahasiswa negeri lebih
berat dibanding beban biaya untuk mahasiswa swasta, kurang lebih 2:1 dan biaya itu naik kira-kira
10% setiap tahun. Diperkirakan 50% dari mahasiswa yang masuk perguruan tinggi memperoleh
bantuan keuangan dalam bentuk beasiswa, penghapusan sebagian atau seluruhnya pembayaran di
sekolah, atau pemberian pinjaman berjangka panjang dengan bunga rendah.
Bantuan financial yang disediakan pemerintah bagi mahasiswa dikelola dalam bentuk Free
Application for Federal Student Aid (FASFA). Pelamar biasanya dilakukan awal Januari untuk
bantuan tahun ajaran yang dimulai September. Jenis bantuan dan pinjaman itu cukup banyak
tersedia.
Penelitian Pendidikan
Pemerintah federal sudah sejak lama mendukung berbagai penelitian pendidikan,
walaupun hanya kira-kira 25% dana yang disediakan. Dukungan dana lain sebagian besar
diberikan oleh badan-badan swasta, perguruan tinggi, dan bagian pendidikan pemerintah Negara
bagian.
Akreditasi
Akreditasi bukan dilaksanakan oleh Pemerintah melainkan otonom yang mencakup
adalah: sukarelawan, non-pemerintah dan independen. Bagian Pendidikan Pemerintah Amerika
Serikat tidak bertanggung jawab dalam hal akreditas, pengontrolan mutu atau standar pendidikan
sebagaimana yang dilakukan oleh banyak menteri pendidikan di Negara-negara lain. Proses
akreditasi dikoordinasikan oleh badan akreditasi pendidikan tinggi (Council for Higher Education
Accreditation, CHEA). CHEA membantu menjaga kemandirian serta otonomi proses akreditasi
regional, komisi pendidikan tinggi, dan kelompok-kelpompok bidang studi yang mengakreditasi
bidang profesi tertentu. Tetapi, karena sebagian besar kewenangan dan tanggung jawab
pendidikan sudah diserahkan kepada Negara Bagian dan Pemerintah Daerah, maka Departemen
Pendidikan Federal hanya menjalankan monitoring dan pengawasan saja (Wulandari: 2008).
Jenis-jenis akreditasi sebagai berikut:
(1) Akreditasi institusional. Akreditasi ini disepakati oleh komisi akreditasi regional dan
nasional untuk sekolah dan perguruan tinggi yang secara bersama-sama melayani hampir seluruh
lembaga baik yang swasta maupun negeri di Amerika Serikat. Sungguhpun akreditasi pada
umumnya diberikan untuk waktu tertentu, biasanya 10 tahun, badan akreditasi boleh melakukkan
pemeriksaan atas institusi anggota ataupun program kapan saja. Akreditasi institusional, walaupun
sifatnya sukarela penting artinya bagi kelangsungan hidup lembaga. Ini berguna bagi orang tua,
calon mahasiswa, dan konselor untuk mempertimbangkan perguruan tinggi mana yang sebaiknya
dimasuki.
(2) Akreditasi bidang studi. Akreditasi ini disepakati komisi yang menetapkan oleh
organisasi profesi secara nasional untuk mendapatkan jaminan atas kesiapan program studi
tertentu. Badan akreditasi ini memiliki kewenangan, kriteria akreditasi serta prosedur
pelaksanaannya. Banyak yang beranggapan bahwa permintaan untuk diakreditasi hanya datang
dari program-program yang telah berafiliasi dengan institusi yang telah memiliki status
terakreditasi. Tetapi banyak badan-badan yang melakukkan akreditasi oleh program studi tertentu
pada perguran tinggi-perguran tinggi independent. Oleh karena akreditasi ini sering dipakai oleh
pihak pemerintah dalam hal pemberian izin-izin, maka tamat dari program studi yang terakreditasi
menjadi sangat penting. Khususnya bagi mahsiswa yang ingin mendapatkan izin-izin praktek,
seperti mahasiswa arsitektur, mahasiswa kedokteran gigi, mahasiswa kedojteran, perawat dan
sebagainya.
KESIMPUALAN
Masa kini pendidikan Ameika dilanda isu yang begitu kuat sebagai berikut:
Sebagian hasil emansipasi yang sejak lama diperjuangkan di Amerika, hampir
semua wanita sudah mendapat pendidikan yang sama dengan Pria, dan selanjutnya
kebanyakan wanita sudah mendapat tempat yang sangat luas dalam lapangan kerja, baik
bagi mereka yang belum berkeluarga maupun yang sudah.
Masyarakat Amerika Serikat saat ini dihadapkan pula pada masalah tingkat
perceraian keluarga yang sangat tinggi. Akibatnya adalah makin banyak anak-anak yang
hidup atau tinggal dengan satu orang tua (umumnya dengan ibu), yang mau tidak harus
bekerja unuk hidup mereka. Banyak di antara ibu-ibu yang berprofesi rendah atau kasar.
Ada yang berpenghasilan sedikit di atas garis batas kemiskinan, dan bahkan ada yang harus
mendapat bantuan dari pihak pemerintah.
Masalah imigran ikut memperberat persoalan karena kebanyakan mereka itu
berlatar pendidikan yang sangat minim, dan sulit mendapatkan pekerjaan, sehingga
masalah pendidikan anak-anak mereka sering tak teratasi. Sementara itu, jumlah imigran
yang datang ke Amerika Serikat terus bertambah, umumnya dari Afrika, Amerika Latin,
Amerika Tengah dan Asia. Dampak lebih jauh adalah pendidikan bagi anak-anak imigran
yang berbeda bahasa dan budayanya di samping lapangan kerja untuk menampung para
imigran ini.
Sistem pendidikan Amerika Serikat memiliki berbagai badan-badan resmi yang
berfungsi sebagai instrument monitoring dan evaluasi pendidikan. Badan-badan itu antara
lain: The National Assessment of Educational Progress (NAEP), The Office of Educational
Research and Improvement (OERI), The National Center for Educational Statistics
(NCES), The Office for Programs for Improvement of Practice (OPIP) dan The Office of
Library Programs (OLP). Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang dikumpulkan
diketahui bahwa kualitas pendidikan Amerika Serikat mengalami kemunduran yang cukup
serius. Kondisi ini telah menjadi isu yang sangat hangat yang dipublikasikan oleh berbagai
media masa semenjak tahun 1980-an hingga sekarang. Di antara temuan-temuan ini yang
paling sangat besar pengaruhnya adalah yang dilaporkan oleh The National Commission
on Excellence in Education yang berjudul “A Nation at Risk” bahwa pendidikan Amerika
Serikat sedang menghadapi krisis yang berat: sebagian besar siswa dan mahasiswa tidak
berusaha belajar di luar sekolah kecuali di saat-saat akan menghadapi ulangan atau teks
yang lebih menarik bagi mereka adalah kegiatan di akhir pekan (week-end).
Penelitian yang dilakukan oleh “Twentieth Century Fund Task Force on Federal
Education Policy” dan oleh The Carnegie Foundation for the Advancement of Teaching
menyimpulkan bahwa hasil yang dicapai oleh siswa-siswa Amerika Serikat sangat
mengecewakan dalam perbandingan internasional, terutama dalam ujian mata pelajaran
matematika, sains, dan geografi. Laporan ini mengungkapkan meningkatnya kekerasan dan
makin meningkatnya jumlah anak-anak putus sekolah (drop-outs) di kota-kota
berhubungan dengan sistem pendidikan. Kondisi ini diperlukan reformasi pendidikan yang
komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Education_in_the_United_States.svg
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_bagian_di_Amerika_Serikat .
Amerika Serikat”. 1990. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka.
Nugroho, Garin. “Pemerintah tanpa Strategi Kebudayaan mengungkapkan….”; Potret
Pendidikan Amerika Serikat; https://meilanikasim.wordpress.com/2009/05/27/98.
Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung.
Panjaitan, Iwan Sunarya. 2013. “Beberapa Negara dengan Aliran Filsafat Pendidikan yang
Dianutnya”. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Syaud, Udin dan Nur Aedi. 2007. Hand Out Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan. Bandung:
Administrasi Pendidikan UPI.
Thut, I.N. dan Don Adams. 2005. Pola-pola Pendidikan dalam Masyarakat Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Toch, Tochirun. “3 Universitas Terbaik Dunia 2015”; http://chyrun.blogspot.com/2014/12/3-
universitas-terbaik-dunia-2015.html.
Wulandari, Taat. 2008. “Kebijakan Pendidikan di Amerika Serikat”. Jurnal Istoria. Volume 1
Nomor 1, edisi Maret.
LAMPIRAN 1
Peta Negara-negara bagian AS dengan Batas Wilayah
LAMPIRAN 2
Negara bagian di Amerika Serikat
Tanggal Kota berpenduduk
Negara USPS Penduduk Ibukota Bendera
berdiri terbanyak
Alabama AL 14 Des 1819 4,599,030 Montgomery Birmingham
Utah UT 4 Jan 1896 2,550,063 Salt Lake City Salt Lake City
Jurusan-jurusan di Dartmouth
College terdiri dari bidang seni dan
teknik. Serta ada juga empat program
pascasarjana yang meliputi Tuck
School of Business, Thayer Sekolah Teknik Thayer dan Dartmouth Medical School.
9. California Institute of Technology (Caltech)
5. University of Chicago
Informasi daftar universitas terbaik di dunia yang akurat dan terpecaya harusnya
digunakan saat memilih universitas tempat kuliah di luar negeri. Para mahasiswa
yang ingin kuliah atau dapat beasiswa ke luar negeri (S1, S2, S3), butuh informasi
universitas terbaik di dunia sebagai informasi awal. Informasi ini nantinya dapat
dipilah menjadi universitas terbaik Top100 hingga Top500, dipilah terbaik secara
nasional di masing-masing negara atau terbaik regional (Amerika, Eropa, Asia,
Australia, Timur Tengah dan Afrika).
Tiga (3) sumber paling berpengaruh dan populer dalam menentukan peringkat universitas terbaik di
dunia/universitas kelas dunia/world university rankings sudah diulas sebelumnya di universitas terbaik
di Indonesia peringkat dunia. Ketiganya adalah Times Higher Education World University Rankings (THE),
Academic Ranking of World Universities (Arwu), dan QS World University Rankings (QS). Metodologi dan
hasil dari QS World 2014/1015 sudah ditampilkan di artikel tersebut, dimana ada 8 universitas terbaik di
Indonesia yang masuk peringkat/ranking ke 310 s/d peringkat 826.
Kali ini ditampilkan hasil dari THE (Top 400) dan Arwu (500). Ditambah pula US News (Top500) asal
Amerika dan Webometrics (21.000) asal spanyol, karena keduanya ini sama-sama tampil di halaman
pertama google walaupun dibawah THE, QS dan Arwu. US News selama beberapa tahun pernah
bekerjasama dengan QS World. Webometrics menggunakan metode berbeda dari lainnya, dimana
peringkat di Webometrics berdasarkan website setiap universitas (visibilitas, kegiatan dan pengaruh
publikasi website). Metodologi, indikator dan hasil peringkat universitas terbaik di dunia dari 4 sumber
tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut.
Studi dilakukan dengan menganalisa gaji dosen atau biasa disebut profesor di perguruan tinggi
negeri (PTN) di 28 negara. Negara yang diteliti bervariasi mulai dari Amerika Serikat, Italia, dan
Jerman hingga Malaysia dan negara di benua Afrika, Etiopia.
Studi disesuaikan dengan gaji dosen full time dan biaya hidup di setiap negara untuk
mendapatkan perbandingan dari nilai bayaran. Setelah disesuaikan dengan mata uang dolar
Amerika, penelitian menemukan bahwa profesor di Kanada digaji USD7.196 atau setara dengan
Rp65.8 juta (Rp9.148 per USD) per bulan.
Gaji profesor di Kanada lebih banyak dibandingkan dosen di Amerika yang dibayar USD6.054
(Rp55,3 juta) dan di Inggris USD5.943 (Rp54,3 juta).
Sementara profesor di Malaysia mendapat bayaran lebih baik dibandingkan di Jepang. Studi
menyebutkan bahwa profesor di Malaysia dibayar USD4.628 atau setara dengan Rp42,3 juta
sedangkan di Jepang dibayar USD3.473 (Rp31,7 juta).
China dan Rusia termasuk negara dengan dosen bayaran terendah. Bahkan dua negara yang
tengah berkembang ekonominya ini berada dalam daftar tiga terendah. Armenia, yang ada di
daftar paling akhir menggaji dosennya dengan bayaran USD538 (Rp4,9 juta) per bulan. Rusia
dan China ada di atas Armenia. Dosen di Rusia diganjar dengan bayaran USD617 (Rp5,6 juta)
sementara di China USD720 (Rp6,5 juta).
Namun gaji yang diterima dosen di Etiopia lebih baik ketimbang rekan mereka di China dan
Rusia. Studi menemukan bahwa dosen di Etiopia digaji USD1.207 (Rp11 juta).
Berikut daftar sepuluh negara yang dosennya mendapat gaji tertinggi di dunia seperti dikutip dari
The Star, Selasa (3/4/2012).