Nim : 2419083 Kelas :B Mata Kuliah : Metode Pembelajaran Tari AUD Dosen Pengampu : Lelyana Aryani, S.Pd.
1. Karakteristik tari anak usia dini
Karakteristik tari anak usia dini disesuaikan dengan kemampuan dasar untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak yang lebih ditekankan pada proses, dengan konsep melalui kegiatan bermain, sehingga menarik bagi anak dan anak dapat mengekspresikan dirinya secara utuh, Astuti (2016: 162). Diane Lynch Frase dalam Pekerti (2008; 6.13) berpendapat bahwa tari melalui bermain merupakan pendekatan pembelajaran tari yang sesuai untuk anak usia dini, karena memiliki karakteristik yang menarik bagi anak, sesuai dengan kegemarannya bermain. Tari yang sesuai dengan kemampuan dasar dan kebutuhan anak usia TK dari sisi intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik, dan kreatif, seperti di bawah ini: a. Tari yang bertema Tujuannya adalah memberi kesempatan untuk mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman terhadap sesuatu yang dilihat dan didengarnya, serta memberi kesempatan mengungkapkan hal-hal yang dirasakannya. b. Gerak tari bersifat tiruan (imitatif) Tujuannya adalah memberi kesempatan untuk menampilkan situasi kehidupan nyata berdasarkan kemampuannya dalam memahami. c. Gerak tari yang variatif Tujuannya memberikan kesempatan anak untuk memperlihatkan pengendalian otot pada seluruh tubuhnya. d. Berbentuk tari kelompok Tujuannya memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan kebutuhan sosialnya. e. Pola lantai kurang lebih lima Tujuannya memberikan kesempatan anak dalam kegiatan yang kompleks, yaitu bergerak sambil melakukan perubahan posisi tempat menari dan melakukan perubahan arah. f. Lama waktu menari kurang lebih 5 menit Tujuannya memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya berkonsentrasi dan perhatian lebih lama. g. Diiringi oleh musik Tujuannya memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan anak usia TK dalam melakukan kegiatan yang kompleks, yaitu bergerak sambil mendengarkan.
2. Unsur-unsur pendukung tari
a) Tata busana Tata busana tari merupakan seni menata segala pakaian yang dikenakan oleh penari untuk mempertunjukkan karya tari. Busana tari harus enak dipakai, dipandang, dan tidak mengganggu gerak penari. Adapun jenis-jenis busana tari terdiri dari beberapa bagian: 1) Pakaian dasar yaitu pakaian yang digukan sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya dan bisanya tidak tampak dari luar. 2) Pakaian kaki, pakaian yang digunakan pada bagian kaki. 3) Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan penari pada bagian tubuh mulai dari dada sampai pinggul 4) Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. 5) Asesoris yaitu perlengkapan melengkapi ke empat pakaian tersebut di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter yang dibawakan. b) Simbol warna Tata busana ini berkaitan erat dengan warna, karena warna di alam seni pertunjukan berkaitan dengan karakter seorang tokoh yang dipersonifikasikan ke dalam warna busana yang dikenakan beserta riasan warna make up oleh tokoh bersangkutan oleh karenanya warna dikatakan sebagai simbol. c) Fungsi tata busana tari 1) Memperjelas tema tari 2) Membantu menghidupkan karakter dan peran penari 3) Membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari 4) Memberikan nilai tambah bagi segi estetika dan etika d) Tata rias Tata rias dalam tari bukan sekedar bertujuan untuk menjadikan penari menjadi cantik atau ganteng. Tata rias mempunyai beberapa fungsi yang benar-benar membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih baik. Fungsi tata rias di antaranya adalah: 1) Menyempurnakan penampilan wajah 2) Membantu menujukan perwatakan atau karakter penari 3) Memberi efek gerak pada ekspresi wajah seorang penari di atas panggung 4) Memperjelas garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak tari 5) Memberi nila tambahan keindahan karya tari. e) Iringan Iringan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penyajian tari. Peran iringan dalam sebuah karya tari memiliki arti dan makna yang penting di samping sebagai pengiring, namun lebih dari itu sebagai media untuk menguatkan ekspresi gerak tari. f) Pentas atau panggung Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. g) Tata lampu Tata lampu merupakan sarana prasarana yang sangat menunjang pertunjukkan. Tata lampu dibedakan menjadi dua yaitu tata lampu tradisional dan tata lampu modern. Tradisional seperti obor, dan petromak,.modern seperti spot light, strip light dan lain- lain. h) Tata suara Tata suara dalam suatu pertunjukan tari dapat berfungsi memperjelas suara dalam pertunjukan, mendukung suasana. Peralatannya antara lain microphone, speaker dan lain-lain. i) Properti tari Properti adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk kebutuhan tari. Biasanya disesuaikan dengan tema tarian yang akan ditampilkan baik untuk putra maupun tarian putri.