Anda di halaman 1dari 12

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

INSTRUMEN INTERNASIONAL
DAN KERANGKA HUKUM NASIONAL
TERKAIT ANAK PELAKU

DIKLAT TEKNIS
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
(SPPA)

Disusun oleh:
Dr.Dra.Maria alfons, SH.MH

WIDYAISWARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAM
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

1 Nama Diklat : Diklat Sistem Peradilan Pidana Anak {SPPA} Terpadu


2 Mata Diklat : Instrumen Internasional Dan Kerangka Hukum Nasional Terkait Anak Pelaku

3 Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran @ 45 menit


4. Deskripsi Singkat : Modul ini merupakan bahan pelajaran mandiri bagi peserta pelatihan Sistem
Peradilan Pidana Anak. Modul ini membahas materi tentang kerangka
Instrument internasional dan nasional terkait anak sebagai Pelaku (dalam hal ini
anak yang berhadapan dengan hukum) dan perlindungan atas hak-haknya
sebagai anak dalam Sistem Perlindungan Anak.
5 Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti pembelajaran Peserta dharapkan mampu memahami konsep
kerangka instrument internasional dan nasional terkait anak sebagai pelaku dan
perlindungan atas hak-haknya dalam sistem peradilan pidana anak
b. Indikator Keberhasilan
:

NO INDIKATOR MATERI SUB MATERI POKOK METODE ALAT BANTU/ ESTIMA REFERENSI
KEBERHASILAN POKOK MEDIA SI
WAKTU
Peserta mampu: 1. Arief, Barda
1. Menjelaskan Instrumen 1 Instrumen 1) Landasan Pemikiran. 1. Ceramah 1. Laptop 135 menit Nawawi, (1998)
Internasional Terkait Internasional Terkait 2) Signifikansi Kedudukan 2. Diskusi 2. Whiteboard (3 Jp) Beberapa Aspek
Anak Pelaku. Anak Pelaku. Khusus Anak Di Mata Hukum. 3. Simulasi 3. Modul. Kebijakan
3) Perlindungan Anak Secara (Window 4. Metaplan. Penegakan Dan
Shopping) 5. Bahan Ajar.
Umum.
. 6. Kertas Plifchart. Pengembangan
4) Anak yang Berhadapan 7. Marker.
dengan Hukum dalam Hukum Pidana,
Perspektif Internasional Bandung: Citra
Beijing Rules, Riyadh Rules, Aditya Bakti.
JDL dan Tokyo Rules.
NO INDIKATOR MATERI POKOK SUB MATERI POKOK METODE ALAT ESTIMASI REFERENSI
KEBERHASILAN BANTU/ WAKTU
MEDIA

2 Menguraikan 1. Instrumen Nasional a. Anak dalam sistem Hukum 1.Ceramah 1.Laptop 135 menit 2. Anak Pidana
Instrumen Nasional terkait Anak Pelaku. Nasional. 2.Brainstorming 2.Whiteboard (3 JP) Saran
terkait Anak Pelaku. b. Anak sebagai pelaku (anak 4.Diskusi. 3.Flipchart Pembaharuan
yang berhadapan dengan 5.Latihan 4.Marker Hukum Pidana
hukum menganalisa 5.Lembar Indonesia”,
Kasus. 6.Kasus Jakarta: Program
6.Presentasi Pasca sarjana
Fakultas Hukum,
Universitas
Indonesia.

3. Muladi, (1992)
3 Menjelaskan 1. Perlindungan dan a. Perlindungan atas hak-hak Ceramah 1.Laptop 180 JP Bunga Rampai
Perlindungan dan Standarisasi Hak atas Anak. 2.Brainstorming 2.Whiteboard (4 JP) Hukum Pidana,
Standarisasi Hak atas anak Pelaku b. Standarisasi hak atas anak 4.Diskusi. 3.Flipchart Bandung: Penerbit
anak Pelaku. 5.Latihan 4.Marker alumni.
menganalisa 5.Lembar
Kasus. 6.Kasus 4. Rover, C. De,
6.Presentasi (2000) To Serve
And To Protect,
Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Keterangan:
LCD = Liquid Crystal Display

Jakarta, Mei 2016

( Dr.Dra.Maria Alfons,SH.MH )
RENCANA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

INSTRUMEN INTERNASIONAL
DAN KERANGKA HUKUM NASIONAL
TERKAIT ANAK PELAKU

DIKLAT TEKNIS
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
(SPPA)

Disusun oleh:
Dr.Dra.Maria alfons, SH.MH

WIDYAISWARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAM
RENCANA PEMBELAJARAN

1 Nama Diklat : Diklat Sistem Peradilan Pidana Anak {SPPA} Terpadu


2 Mata Diklat : Instrumen Internasional Dan Kerangka Hukum Nasional Terkait Anak Pelaku
3 Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran @ 45 menit
4. Deskripsi Singkat : Modul ini merupakan bahan pelajaran mandiri bagi peserta pelatihan Sistem Peradilan
Pidana Anak. Modul ini membahas materi tentang kerangka Instrument internasional
dan nasional terkait anak sebagai Pelaku (dalam hal ini anak yang berhadapan
dengan hukum) dan perlindungan atas hak-haknya sebagai anak dalam Sistem
Perlindungan Anak.

5. Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti pembelajaran Peserta dharapkan mampu memahami konsep
kerangka instrument internasional dan nasional terkait anak sebagai pelaku dan
perlindungan atas hak-haknya dalam sistem peradilan pidana anak
b. Indikator Keberhasilan : Peserta mampu:
1). Menjelaskan Instrumen Internasional Terkait Anak Pelaku.
2). Menjelaskan Instrumen Nasional terkait Anak Pelaku
3). Menjelaskan Perlindungan dan Standarisasi Hak atas anak Pelaku.

6. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


a. Materi Pokok:
1). Instrumen Internasional Terkait Anak Pelaku.
2). Instrumen Nasional terkait Anak Pelaku
3). Perlindungan dan Standarisasi Hak atas anak Pelaku.
b. Sub Materi Pokok Landasan Pemikiran.
1) Signifikansi Kedudukan Khusus Anak Di Mata Hukum.
2) Perlindungan Anak Secara Umum.
3) Anak yang Berhadapan dengan Hukum dalam Perspektif Internasional.
4) Beijing Rules, Riyadh Rules, JDL dan Tokyo Rules.
5) Anak dalam sistem Hukum Nasional.
6) Anak sebagai pelaku (anak yang berhadapan dengan hukum.
7) Perlindungan atas hak-hak Anak.
8) Standarisasi hak atas anak.

5. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :

TAHAPAN KEGIATAN Metode Media/Alat Alokasi Waktu


NO. KEGIATAN FASILITATOR PESERTA Bantu
1. Pendahuluan 1.1 Memberi salam dan Mengenalkan Menjawab Salam, 1. Ceramah Laptop, LCD, 30 menit
diri;` Memperhatikan, Mengikuti 2. Tanya Jawab Metaplan, Bahan
1.2 Menciptakan suasana kelas yang intruksi pengajar, bertanya, Ajar, Kertas
kondusif; menjawab, mencatat. Plifcart,
1.3 Menguraikan Tujuan
Pembelajaran.

2. Penyajian Fasilitator mengantarkan materi dengan Memperhatikan, mencatat, 1. Ceramah 1.Laptop 105 menit
metode pembelajaran bervariasi yang menanggapi. 2.Brainstorming. 2.Whiteboard
sudah dirancang dengan urutan: Bertanya, Menjawab, berdiskusi, 3. Film 3.Flipchart
a. Instrumen Internasional Terkait Anak Latihan menganalisa kasus, 4.Diskusi. 4.Marker
Pelaku mempresentasikan hasil diskusi. 5.Latihan 5.Lembar 6.Kasus
1) Signifikansi Kedudukan Khusus menganalisa
Anak Di Mata Hukum. Kasus.
2) Perlindungan Anak Secara Umum. 6.Presentasi.
3) Anak yang Berhadapan dengan
Hukum dalam Perspektif
Internasional.
Beijing Rules, Riyadh Rules,
JDL dan Tokyo Rules

b. Menguraikan Memperhatikan, mencatat, 1. Ceramah 1.Laptop 135 menit


Instrumen Nasional terkait Anak menanggapi. 2.Brainstorming. 2.Whiteboard
Pelaku. Bertanya, Menjawab, berdiskusi, 3. Film 3.Flipchart
1) Anak dalam sistem Hukum Latihan menganalisa kasus, 4.Diskusi. 4.Marker
Nasional. mempresentasikan hasil diskusi. 5.Latihan 5.Lembar 6.Kasus
2) Anak sebagai pelaku (anak yang menganalisa
berhadapan dengan hukum . Kasus.

c. Menjelaskan Perlindungan dan Memperhatikan, mencatat, 1. Ceramah 1.Laptop


Standarisasi Hak atas anak Pelaku menanggapi. 2.Brainstorming. 2.Whiteboard 150 menit
1) . Perlindungan atas hak-hak Anak. Bertanya, Menjawab, berdiskusi, 3. Film 3.Flipchart
2) Standarisasi hak atas anak. Latihan menganalisa kasus, 4.Diskusi. 4.Marker
mempresentasikan hasil diskusi. 5.Latihan 5.Lembar 6.Kasus
menganalisa
Kasus.

3 Penutup 3.1 Membuat rangkuman Membuat rangkuman, 1.Ceramah. 1.Laptop 30 menit


bersama peserta; menanggapi/bertanya 2.Diskusi 2.Whiteboard
3.Flipchart
3.2 Melaksanakan evaluasi Latihan 4.Marker
pembelajaran secara umum

3.3 Menutup acara dengan Membalas Salam


ucapan terima kasih dan
apresiasi kepada
peserta
7.EVALUASI PEMBELAJARAN :
a. Sebutkan 2 (dua) kelompok motivasi yang terjadi pada kenakalan anak
b. Jelaskan sanksi yang terdapat pada Tokyo Rule 8.1 dan 8.2. ?
c. Sebutkan prinsip dasar yang terdapat pada Komiten Hak Anak (KHA) dengan yang telah di ratifikasi oleh Indonesia dengan Kepres
Nomor 36 Tahun 1990 ?
d. UU SSPA menggunakan istilah “Anak yang Berhadapan dengan Hukum”, dimana istilah “Anak yang Berhadapan dengan Hukum”
merupakan istilah yang memuat 3 (tiga) kriteria, sebutkan criteria-kriteria tersebut ?
e. Pembimbing kemasyarakatan adalah petugas pemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan yang diangkat oleh Menteri Hukum dan HAM RI
atas usul Kepala Balai Pemasyarakatan melalui Kantor Wilayah Kementerian hukum dan HAM. Apa yang menjadi tugas dan kewajiban
pembimbing kemasyarakatan atas kliennya terkait anak sebagai pelaku ?
f. Sebutkan butir-butir pernyataan tentang Hak Anak menurut Eglantine Jebb yang diadopsi dari Save the Children Fund Unternational Union ?
g. Jelaskan tujuan peradilan menurut “Beijing Rules”. ?
h. Sebutkan 10 asas pokok hak-hak anak dalam Declaration of the Rights of the Chlid (Deklarasi Hak-Hak Anak, Tahun 1959)
i. Sebutkan hak-hak yang diperoleh dari seorang anak/remaja yang ditahan.
8. KEPUSTAKAAN :

Arief, Barda Nawawi, (1998) Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan Dan

Pengembangan Hukum Pidana, Bandung: Citra Aditya Bakti.

————————, (5 Oktober 1996) Makalah “ Masalah perlindungan anak “ ,

Seminar Nasional Perlindungan anak, diselenggarakan UNPAD,Bandung: Hotel Panghegar,

———————, (14-15 Maret 2005) Makalah “Perkembangan Sistem Hukum Pidana

di Indonesia, diselenggarakan di UBAYA, Surabaya: Hotel Hyatt

Gosita, Arief, (5 Okober 1996) Makalah Pengembangan Aspek Hukum Undang-undang Peradilan Anak dan Tanggung Jawab Bersama,
Seminar Nasional Perlindungan Anak, diselenggarakan Oleh UNPAD, Bandung.

————————, (2003) Disertasi “Sanksi Alternatif Sebagai Fokus Pembinaan

Anak Pidana Saran Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia”, Jakarta: Program Pasca sarjana Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Hadisuprapto, Paulus, (5 Oktober 1996) Masalah Perlindungan Hukum Bagi Anak,

Seminar Nasional Peradilan Anak, Bandung: Fakultas Hukum Universitas Padjajaran,

————————–, (5 Oktober 1996) Instrumen Internasional Perlindungan Hak

Anak, Seminar Nasional Peradilan Anak, Bandung: Fakultas Hukum Univ Padjajaran.

Joni, Muhammad, (1999) Aspek Hukum Perlindungan Anak Dalam Perspektif


Konvensi Hak Anak, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Muladi, (1992) Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung: Penerbit alumni

Rover, C. De, (2000) To Serve And To Protect, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hadi supomo. 2011. Kriminalisasi Anak. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Frans Hendra Winata, 2009, Hak Konstitusional fakir miskin untuk memperoleh Bantuan Hukum. Gramedia Pustaka Utama.

Waluyadi, Hukum Perlindungan Anak, Bandung: Mandar Maju 2009.

Walong. Maulana Hasan, (2000) Pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak. Jakarta. PT. Gramedia Indonesia.

( Dr.Dra. Maria Alfons, SH,MH )

Anda mungkin juga menyukai