Tugas Pertemuan Ke 14

Kelas B
Pembelajaran Mendongeng AUD
Ina Fitrotul Fikroh_2419083

Celengan Ruru
Penulis : Supriyanti

Pada siang itu, sepulang sekolah, Ruru berencana memecahkan celengannya. Pada saat
di sekolah, Ruru mendengar bahwa Piko sahabatnya, terpeleset dan patah kakinya. Sehingga,
Piko belum bisa masuk sekolah dan harus istirahat.
Sepulang sekolah, Ruru hendak menjenguk Piko. Tetapi, Ruru bingung, apa yang harus
ia bawa ketika menjenguk Piko. “Aku harus bawa apa ya..?” kata Ruru.
Seketika Ruru ingat, bahwa sahabatnya itu sangat menyukai madu. “ Oh iya, Piko kan
suka madu, aku beliin madu aja deh” kata Ruru bersemangat. “eh tapi uang dari mana yaa?”
lanjut Ruru bingung.
Ruru berpikir sejenak, lalu Ruru ingat, bahwa dia mempunyai celengan, Ruru berkata
“aku pecahin aja deh celengannya, buat beli madu kesukaan Piko”
Kemudian, Ruru memecahkan celengannya, dengan uang celengan itu, Ruru hendak
membeli madu kesukaan Piko. Lalu pergilah Ruru membeli stoples besar madu. Ketika tiba di
rumah Piko, Piko sangat gembira, dan dipeluknya Ruru. Piko berkata “ Terima kasih ya Ruru,
madu ini sangat manis, semanis hatimu.” Piko mengucapkan terima kasih pada Ruru.
Pada sore harinya, Ibu Ruru masuk ke kamar Ruru, “loh, belum siap Nak? Hari ini kita
akan pergi ke toko baju” kata Ibu Ruru.
Ruru baru ingat, sore ini dia bersama ibunya akan pergi membeli baju batik yang sudah
lama ia inginkan, dengan uang celengannya.
“Aku tinggal dirumah saja, Bu”
“uang celenganku sudah habis” kata Ruru
“memangnya kamu gunakan untuk keperluan apa, Nak?” tanya Ibu Ruru
“Teman Ruru sakit bu, aku tadi menjenguknya, dan memecah celengan itu untuk
membeli madu kesukaannya, bu” jawab ruru
“Aku tidak masalah bu, aku tidak jadi membeli baju itu, maafkan aku bu.” Lanjut Ruru
meminta maaf kepada ibunya.
 Kemudian Ibu Ruru berkata, “Kamu gajah kecil yang baik, kamu berusaha menghibur
sahabatmu, walaupun mengorbankan tabunganmu, ibu bangga pada Ruru”
“Ya sudah, baju batik itu, ibu saja yang belikan!” kata ibu
“Horeeeeee” Ruru bersemangat.