Pidato Wisuda I Umm TH 2004 (Dibaca)
Pidato Wisuda I Umm TH 2004 (Dibaca)
Kata wisuda adalah berasal dari bahasa sanskerta “wisudda” yang berarti bersih,
murni, atau habis sama sekali. Misalnya dalam kitab Ramayana, sebagaimana
dikutib oleh P.J. Zoetmulder, ada ungkapan “Wisudha malilang langit” yang kira-
kira artinya “langit sedang cerah dan terang benderang”. Agaknya dari kata ini
kemudian orang Jawa mengambil bagian suku kata terdepannya saja yaitu “wis”
sedang orang Melayu mengambil bagian dua suku kata terakhirnya yaitu “sudda”
yang lantas menjadi “sudah”. Kini kita tahu dua kata itu artinya sama yaitu selesai
atau berakhir.
Dengan digunakannya kata wisuda untuk menyebut upacara ini, kiranya kita bisa
menjadi paham apa makna, suasana, dan maksud dari kata tersebut, terutama
bagi para mahasiswa UMM yang kini berada dihadapan kita. Dengan demikian,
wisuda adalah pernyataan simbolik tentang berakhirnya suatu proses pemurnian
atau pencerahan. Dengan demikian, hadirin sekalian, seharusnya dan harapan
kami, mereka yang akan diwisuda ini adalah ibarat berlian yang sudah dimurnikan
dari bongkahan batu cadas yang semula tak berharga. Ibarat lempengan besi yang
kini menjadi keras dan bertuah, karena sudah ditempa dan diasah. Sekali lagi,
itulah yang seharusnya terjadi. Adapun yang senyatanya terjadi adalah terpulang
kepada individu masing-masing wisudawan. Apakah mereka memang sudah
menjadi berlian atau tetap menjadi bongkahan batu, apakah sudah menjadi keris
bertuah atau tetap sebagai onggokan besi.
Bagi kami, tidak ada kepuasan seorang pendidik yang melebihi kepuasannya ketika
menyaksikan orang yang dididiknya berhasil. Tak ada rasa bersalah seorang
pendidik yang melebihi rasa bersalahnya ketika menyaksikan orang yang dididiknya
mengalami kegagalan.
Setulusnya, kami sangat mengharapkan mereka akan terus berhasil setelah ini.
Sebab keberhasilan mereka adalah keberhasilan UMM, kegagalan mereka adalah
juga kegagalan UMM. Sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Malang, mereka
adalah pembawa bendera dan panji kebesaran alma mater. Mereka memiliki tugas
dan tanggung jawab memancangkan dan mengibarkan panji dan bendera itu di
tengah-tengah masyarakat dan pergaulan internasional. Tentu itu bukan tugas
yang ringan. Mudah-mudahan mereka menyadari dan tidak akan pernah
melupakan akan tugas dan tanggung jawab besarnya itu.
Ibu Bapak sekalian, untuk kepentingan kualitas ini pula sedikit kami informasikan
bahwa mulai tahun ini UMM menambah 3 program pada jenjang S-2, yaitu Magister
Bisnis Pertanian (Agribisnis), Magister Kebijakan Pendidikan (Educational Policy)
dan Magister Hukum yang izin penyelenggaraannya dengan susah payah akhirnya
bisa kami peroleh.
Hadirin sekalian, wujud dari institution mind ini bisa dilacak mulai dari hal-hal yang
bersifat sangat mendasar. Misalnya keyakinan mengenai perlunya keseimbangan
antara kualitas pribadi dengan seberapa besar pengabdian dan pengorbanannya
pada lembaga, sikap untuk memilih siapa saja yang ingin sekali dipilih yang
cenderung menggunakan segala cara, bahwa dalam masalah akademik yang
penting bukan benarnya tetapi kejujurannya, dlsb.
Institution mind juga menyangkut hal-hal perkara kecil. Misalnya tidak memakai
sandal dan pakaian sekenanya ketika di dalam kampus, tidak menggunakan bahasa
sarkastis dan membakar gambar orang tatkala berunjuk rasa, tidak membuat
corat-coret disembarang tempat, dlsb. Semua itu harus dipelihara dan ditegakkan
oleh siapa saja yang merasa menjadi warga UMM. Bukan hanya oleh pimpinan. Dan
yang lebih penting pertama-tama masing-masing warga harus memelihara dan
menegakkan institution mind itu untuk dirinya sendiri.
Hadirin yang berbahagia, saya yakin, bila spirite de corps dan institution mind ini
tetap terjaga dan terpelihara, maka kesehatan institusi (institution health) UMM ini
juga akan tetap terjaga. Sebab, bukan untuk orang saja, bagi lembaga, sehat itu
juga sangat penting. Ia adalah conditio cine quanon. Syarat yang tidak boleh tidak
harus ada, sebelum syarat yang lain dipenuhi. Dengan sehat, kita bisa beribadah
dan bekerja dengan baik. Begitu juga lembaga, bila sehat ia akan bisa menjalankan
fungsinya dengan baik. Tapi jika suatu lembaga sakit-sakitan, disamping tidak bisa
menjalankan fungsi dengan baik, biasanya semua energi, tenaga yang ada, bahkan
dana akan terkuras habis untuk mengurusi sakitnya itu.
Demikianlah sambutan kami. Selamat untuk para wisudawan. Jangan lupa dan
tetap bangga dan cintai alma mater mu. Terimakasih kepada segenap keluarga,
khususnya orang tua wisudawan atas kepercayaan dan kerjasamanya selama ini.
Billahittaufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.