Anda di halaman 1dari 3

BAB 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Analisa


3.1.1 Data Pengamatan
Berat Penimbangan (gram) Berat
Berat
Samp Ulang Cawan + Samel Berat
Cawan Rata-
el an Sampel 1 2 Akhir (C Air
(A gram) rata
(B gram) gram)
1 14,8991 16,8976 15,1502 15,2446 15,2474 0,3488 1,6502
2 13,6172 15,6529 13,9528 13,9504 13,9516 0,3344 1,7013
3 15,8361 17,8259 16,1760 16,1725 16,1742 0,3381 1,6516
4 17,0882 19,1769 17,5029 17,4952 17,4990 0,4108 1,6778
Tahu
5 17,8465 19,8267 18,2902 18,2831 18,2866 0,4401 1,5400
6 14,8989 16,9893 15,3708 15,3609 15,3658 0,4669 1,6234
7 15,5484 17,5286 15,9917 15,9849 15,9883 0,4399 1,5403
8 17,0889 19,0592 17,5282 17,5209 17,5245 0,4356 1,5346
1 12,0968 14,0808 13,9536 13,9568 13,9552 1,8584 0,1256
2 16,8445 18,8227 18,6976 18,7021 18,6889 1,8553 0,1228
Tepu 3 17,3797 19,3678 19,2405 19,2432 18,2418 1,8621 0,1259
ng 4 12,3170 14,3521 14,2224 14,2246 14,2235 1,9065 0,1286
Kedel 5 14,9538 16,9249 16,7973 16,8048 16,8010 1,8472 0,1238
ai 6 13,6187 15,6138 15,4785 15,4872 15,4828 1,8641 0,1309
7 16,8443 18,8425 18,7125 18,7219 18,7172 1,8729 0,1253
8 15,3711 17,3575 17,2267 17,2342 17,2304 1,8593 0,1270
Tabel 3. Data pengamatan analisa kadar air

3.1.2 Data Perhitungan


1. Tahu

Berat Kadar air Kadar air


Berat sampel
sampel Berat Air (% atau (% atau
Ulangan setelah pengeringan
awal (g) g/100g, g/100g,
(g)
(g) BB ) BK)
1 1.9985 0,2983 1.7002 85.07381 569.9631
2 2.0357 0,3344 1.7013 83.57322 508.762
3 1.9898 0,33815 1.65165 83.00583 488.4371
4 2.0887 0,41085 1.67785 80.32987 408.3851
5 1.9802 0,44015 1.54005 77.77245 349.8921
6 2.0904 0,46695 1.62345 77.66217 347.6711
7 1.9802 0,4399 1.5403 77.78507 350.1478
8 1.9703 0,43565 1.53465 77.88915 352.2667
Rata-rata 80.38645 421.9406
Standar Deviasi 3,076397 88,4548
RSD 3,827009 20,9638
Tabel 4. Data perhitungan analisa kadar air bahan tahu
2. Tepung kedelai

Berat bahan Kadar air


Berat Kadar air
setelah (% atau
Ulangan bahan awal Berat Air (g) (% atau
pengeringan g/100g,
(g) g/100g, BB )
(g) BK)
1 1.984 1,8584 0.1256 6.330645 6.758502
2 1.9782 1,85535 0.12285 6.210191 6.621392
3 1.9881 1,86215 0.12595 6.335194 6.763687
4 2.0351 1,9065 0.1286 6.3191 6.745345
5 1.9711 1,84725 0.12385 6.283294 6.704561
6 1.9951 1,86415 0.13095 6.563581 7.024649
7 1.9982 1,8729 0.1253 6.270644 6.69016
8 1.9864 1,85935 0.12705 6.395993 6.833033
Rata-rata 6.33858 6,7677
Standar Deviasi 0.105919 0,120888
RSD 1.671013 1,786254
Tabel 5. Data perhitungan analisa kadar air bahan tepung kedelai

3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan mengenai kadar air pada bahan tahu didapatkan rata-
rata hasil kadar basis basah yaitu 80.38645% dan untuk kadar air basis kering 421.9406%.
Kadar air basis basah telah sesuai dengan literatur Midayanto dan Suwono (2014) yang
menyatakan bahwa, tahu mengandung air 86 %. Kadar air basis kering memiliki hasil yang
lebih tinggi dikarenakan terdapat kesalahan praktikan ataupun pengunaan suhu dan udara
pengeringan yang kurang sesuai. Faktor lain yaitu kelembapan udara dan luas permukaan
bahan. Semakin besar luas permukaan, semakin cepat proses pengeringan. Pada nilai SD
kadar air basis basah diperoleh data sebesar 3,076397 dan SD kadar air basis kering 88,4548..
Nilai SD pada kedua sampel tidak sesuai dengan ketentuan batas maksimum nilai SD yaitu 1.
Sedangkan untuk nilai RSD pada kadar air basis basah diperoleh data 3,827009% dan basis
kering 20,9638%. RSD paling besar yaitu pada kadar air basis kering, sehingga ketelitian dari
data tersebut dinyatakan tidak teliti dan untuk basis basah masih tergolong sedang untuk
ketelitian data. Nilai RSD digunakan untuk melihat ketelitian dari bahan yang digunakan
dengan syarat penerimaan %RSD sesuai standar AOAC (1980) adalah sebagai berikut sangat
teliti: %RSD <1, teliti: %RSD 1, sedang: %RSD 2-5, dan tidak teliti: %RSD >5. Pada
penilaian berdasarkan SD dan RSD data masih menunjukkan bahwa adanya penyimpangan
dalam perhitungan.

Sedangkan untuk hasil perhitungan kadar air pada bahan tepung kedelai didapatkan
rata-rata hasil kadar basis basah yaitu 6.33858% dan untuk kadar air basis kering 6,7677%.
Kadar air kurang sesuai dengan literatur yang ada, menurut Taufik (2011) kadar air pada
tepung kedelai sebesar 2,83%. Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh faktor
kesalahan praktikan ataupun pengunaan suhu dan udara pengeringan yang kurang sesuai.
Faktor lain yaitu kelembapan udara dan luas permukaan bahan. Pada nilai SD kadar air basis
basah diperoleh data sebesar 0.105919 dan SD kadar air basis kering 0,120888. Nilai SD pada
kedua sampel sesuai dengan ketentuan batas maksimum nilai SD yaitu 1. Sedangkan untuk
nilai RSD pada kadar air basis basah diperoleh data 1.671013% dan basis kering 1,786254%.
Dari nilai RSD keduanya ketelitian dari data tersebut dinyatakan teliti.

Anda mungkin juga menyukai