Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini pengolahan modal kerja suatu perusahaan sudah meliputi berbagai fungsi yang tidak
sekedar atau terbatas pada pengelolaan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar. Ada dua
masalah pokok dalam working capital management dari suatu perusahaan yaitu :

  Pengelolaan investasi perusahaan yang berupa aktiva lancar.


  Pengelolaan penggunaan hutang lancar atau hutang jangka pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja meliputi beberapa aspek yang sering dijadikan sebagai topik studi yang
penting :

1. Sebahagian besar waktu manajer tersita untuk kegiatan yang berhubungan dengan modal
kerja.
2. Manajemen modal kerja sangat penting bagi perusahaan yang kecil. Walaupun
perusahaan ini dapat mengurangi investasi pada aktiva tetap dengan cara leasing, tetapi
perusahaan tidak dapat menghindari kebutuhan akan kas, piutang dan pesediaan.
3. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
Kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar. Jika periode pengumpulan piutang adalah 30 hari dan
penjualan kredit perhari adalah Rp.100.000,-, maka investasi pada piutang dagang Rp.3.000.000.
Jika penjualan perhari meningkat, maka investasi pada piutang juga akan meningkat dan juga

Membutuhkan penambahan persediaan dan mungkin juga pertambahan kas. Jika perusahaan
dapat menahan kas sesuai dengan kebutuhan, persediaan yang dibutuhkan untuk penjualan,
mempertahankan piutang dagang sesuai dengan jumlah yang diperlukan untuk kebijaksanaan
kredit yang optimum dan tidak menyimpan surat berharga, maka jumlah aktiva lancar yang
sesuai dengan prakiraan yang tepat merupakan jumlah optimum teoritis untuk mencapai laba
maksimum perusahaan. Satu diantara manajemen modal kerja yang perlu mendapat perhatian

Yang lebih penting adalah manajemen piutang. Perusahaan umumnya mempunyai piutang
dagang karena melakukan penjualan barang dagangannya secara kredit. Semakin besar proporsi
dan jumlah penjualan kredit, maka semakin besar pula piutang dagang yang dimiliki oleh
perusahaan. Pada beberapa perusahaan, piutang dagang merupakan hal yang amat penting, dan
memerlukan analisis yang seksama, piutang harus dikelola dengan efisien. Karena dengan
memiliki piutang dagang, perusahaan juga menanggung tambahan biaya.
A.    Manajemen Modal Kerja

1.    Membiayai Modal Kerja Dengan Kewajiban Lancar


Keuntungan dari Kewajiban Lancar : Tingkat Pengembalian Kewajiban lancar menyediakan
sumber pembiayaan yang lebih fleksibel bagi perusahaan dibandingkan kewajiban jangka
panjang atau ekuitas. Sumber ini bisa dipakai tepat saat perusahaan membutuhkan tambahan
dana. Sebagai contoh, jika perusahaan memerlukan dana selama periode 3 bulan setiap tahunnya
untuk membiayai tambahan kebutuhan persediaan yang sifatnya musiman, maka pinjaman
berjangka 3 bulanan bisa menurunkan biaya pinjaman dalam jumlah yang cukup signifikan
dibanding pinjaman jangka panjang ( bahkan jika suku bunga pinjaman jangka pendek menjadi
lebih tinggi). Dalam situasi seperti ini, penggunaan hutang jangka panjang akan mengikat
perusahaan selama setahun penuh, bukan hanya pada periode ketika dana dibutuhkan, yang
paada akhirnya akan menambah jumlah bunga yang dibayar perusahaan. Hal ini membawa kita
pada keuntungan kedua dari sumber pembiayaan jangka pendek, yaitu biaya bunga.

Secara umum, tingkat bunga dari utang jangka panjang pendek lebih rendah daripada utang
jangka panjang.

2.      Kerugian dari Kewajiban Lancar : Risiko

Penggunaan kewajiban lancar, atau utang jangka pendek, kebalikan dari utang jangka panjang,
menghadapkan perusahaan pada risiko likuiditas karena dua alasan. Pertama, utang jangka
pendek, karena sifatnya, harus lebih sering diperpanjang (roll over) atau dibayar, sehingga akan
meningkatkan kemungkinan kondisi keuangan perusahaan justru semakin buruk hingga titik di
mana dana yang diperlukan tidak tersedia.

Kerugian kedua dari utang jangka pendek adalah ketidakpastian biaya bunga dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh, perusahaan yang mengambil utang dengan periode enam bulan setiap tahun
untuk membiayai ekspansi asset lancar musimannya akan menghadapi tingkat bunga yang
berbeda-beda setiap tahun. Tingkat bunga ini merefleksikan tingkat bunga pada saat itu dan
persepsi pemilik dana tentang risiko perusahaan. Jika memakai utang jangka panjang dengan
bunga tetap, biaya bunga selama periode kesepakatan pembiayaan akan diketahui.
B.     Prinsip Hedging

Secara sederhana,prinsip hedging mencocokkan antara karakteristik sutu aset dalam menghasilkn
uang (cash-flow-generating characteristic) dengan jangka waktu pengembalian dari sumber
keuangan yang dipakai untuk membiayai asset tersebut.Misalnya, ekspansi persediaan musiman,
menurut prinsip hedging,harus dibiayai dengan pinjaman atau utang jangka pendek juga. Logika
dari prinsip ini sangatlah jelas. Dan hanya diperlukan untuk jangka waktu tertentu dan, jika masa
itu sudah lewat, uang yang dipake untuk membayar pinjaman akan dihasilkan dari penjualan
tambahan persediaan itu. Mencari dana tersebut dari pinjaman jangka panjang (lebih dari satu
tahun) artinya perusahaan masih emiliki dana sampai sesudah tambahan persediaan itu habis
terjual.Dalam kasus ini, perusahaan mengalami “kelebihan” ikuiditas, yang akan disimpan baik
dalam bentuk kas atau diinvestasikan dalam surat berharga dengan tingkat pengembalian rendah
sampai saat musim itu datang dan perusahaan membutuhkan dana lagi.Secara keseluruhan hal ini
akan menurunkan profit perusahaan.

Perhatikan suatu contoh dimana perusahaan membeli system conveyor belt baru, yang
diharapkan akan menghemat uang karena perusahaan bisa mengurangi dua tenaga kerjanya.
Pembelian ini akan menghemat $ 14.000 pertahun,sementara biaya pemsangan conveyor belt seb
esar $150.000 dan bisa dipakai sampai 20 tahun. Jika perusahaan memiliki pinjaman dengan
periode 1tahun untuk membiayai pembelian ini, maka perusahaan tidak akan mampu membayar
pinjaman dari $14.000 yang dihasilkan dari asset tersebut.Sesuai dengan prinsip hedging,
perusahaan harus membiayai asetnya dpengan sumber-sumber dana yang jangka waktunya
hampir sama dengan jangka waktu asset tersebut menghasilkan uang.Dalam kasus ini pinjaman
berjangka 15-20 tahun lebih cocok dipilih.

1.      Aset Permanen Dan Aset Temporer

mudah ketikakita membedakan dua jenis asset,bukan asset lancar dan asset tetap sebagaimana
yang berlaku secara tradisional,tetapi asset permanen dan temporer.Investasi permanent pada
suatu asset adalah investasi yang akan dipertahankan dalm wktu lebih dari satu tahun.Perhatikan
bhwa kita merujuk pada keinginan perusahaan untuk menyimpan asset tersebut bukan pada usia
ekonomisnya. Misalnya, investasi pada set permanent adalah investasi pada saldo minimum dari
asset lancar disamping investasi pad asset tetap.sementara itu asset temporer adalah bagian dari
asset lancar yang akan dijual dalam periode berjalan.Jadi, sebagian dari asset lancar perusahaan
adalah dalam bentuk asset permanent dan sebagian lgi adalah asset temporer.misalnya,
penambahan persediaan yang sifatnya musiman adalah investasi temporer karena penambahan
ini tidak akan dilakukan ketika hal itu dirasa tidak diperlukan lagi.
2.      Sumber Pembiayaan Temporer,Ermanen, Dan Spontan

Karena total asset harus sama dengan jumlah pembiayaan permanent, temporer dan spontan,
pendekatan hedging memberi dasar bagi manajer keuangan untuk menentukan sumber-sumber
pendanaan. Sekarang, apa yang membentuk sumber pembiayaan permanent, temporer dan
spontan ? Sumber pembiayaan temporer terdiri dari kewajiban lancar. Utang jangka pendek
meliputi pinjaman bank tanpa jaminan (unsecured bank loan), commercial paper dan pinjaman
yang dijamin dengan piutang dagang dan persediaan. Sumber pembiayaan permanent termasuk
pinjaman jangka menengah, utng jangnka panjang, saham preferen dan saham biasa.

Sumber pembiayaan spontan terdiri dari utang dagang serta utang-utang lain yang timbul operasi
sehari-hari perusahaan. Sebagai contoh, ketika perusahaan membeli bahan baku untuk
persediaan, pemasok menyediakan fasilitas utang dagang (trade credit) yang seringkali dibuat
secara spontan atau sesuai dengan permintaan. Trade credit mulai di neraca perusahaan sebagai
utang dagang, dan besarnya jumlah utang dagang bermacam-macam tergantung dari pembelian
persediaan yang dilakukan. Pada akhirnya, pembelian persediaan berhubungan dengan antisipasi
penjualan . Jadi bagian dari pembiayaan yang diperlukan perusahaan secara spontan muncul
dalam bentuk trade credit.

Selain trade credit, gaji, utang gaji, bunga dan pajak yang diakui di muka (accured),juga menjadi
sumber pembiayaan spontan. Kewajiban-kewajiban ini terjadi sepanjang periode sampai mereka
terbayar.Misalnya, jika perusahaan mempunyai beban gaji $10.000 per minggu dan
membayarnya secara bulanan,maka secara efektif pegawai menyediakan sumber pembiayaan
spontan pada akhir minggu pertama,$20.000 pada minggu kedua, dan seterusnya.Karena beban-
beban ini muncul dari operasi perusahaan,maka mereka juga disebut sumber pendanaan spontan.

3.      Prinsip Hedging: Ilustrasi Grafik

Prinsip hedging bisa dinyatakan secara singkat:kebutuhan asset perusahaan yang tidak dibiayai
oleh sumber spontan harus dibiayai sesuai dengan aturan sebagai berikut: investasi asset
permanent dibiayai dengan sumber-sumber permanent,dan investasi temporer dibiayai dengan
sumber-sumber temporer.

Prinsip hedging diperlihatkan pada gambar 18-2.Aset total dibagi menjadi dua kategori,yaitu
investasi asset permanent dan temporer.Investasi permanent dibiayai dari penggunaan sumber
permanent (utang jangka menengah dan jangka panjang, saham preferen dan saham
biasa).Sebagai ilustrasi ,jumlah sumber pembiayaan spontan diasumsikan sama.Pada
kenyataannya, tentu saja, sumber pemiayaan spontan berfluktuasi mengikuti pembelian dan
pembayaran gaji,pajak,dan semua pembayaran yang diakui dimuka.Investasi temporer dibiayai
dengan utang jangka pendek.
Secara singkat,perhatikan bahwa komposisi pembiayaan yang optimal melibatkan kombinasi dari
penggunan sumber pembiayaan,yaitu jangka pendek dan jangka panjang.Perpaduan itu, sesuai
dengan prinsip hedging,terletak pada sifat dari kebutuhan dana perusahaan- yaitu,apakah
kebutuhan itu sifatnya permanent aatau temporer.

C.    Siklus Konversi Kas


Karena kemampuan manajemen modal kerja setiap perusahaan tidak sama,mak muncul
kebutuhan untuk mengukur efektivitasnya.Metode yang cukup popular untuk
mengevaluasiefektivitas perusahaan dalam mengelola modal kerjanya memakai pendekatan
sebagai berikut: bahwa tujuan perusahaan meminimalkan modal kerja dengan syarat modal kerja
itu harus cukup untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan.

Meminimalkan modal kerja bisa di capai danganmempercepat penagihan (collection) kas dari
penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengn kas. Kita
bisa mencakup semua hal di atas dengan memakai alat ukur yang disebut siklus konversi kas
(cash convertion cycle).

1.      Mengukur Efisiensi Modal Kerja

Siklus konversi kas (cash convertion cycle-CCC) adalah penjumlahan dari hari penjualan (days
of sales) yang masih beredar (outstanding) dan hari persediaan dikurangi hari utang dagang yang
outstanding:

Days of sales Days of sales Days of payables

CCC= Outstanding + In inventory - Outstanding

(DSO) (DSI) (DPO)

Kita menghitung Days of sales outstanding sbg berkut:

Days of sales outstanding (DSO) = Piutang Dagang / penjualan/365 (18-1)

DSO juga bisa dianggap sbg rata-rata umur piutang perusahaan atau rata-rata periode penagihan.

Days of sales in inventory bisa dihitung sbg berikut :

Days of sales in inventory (DSI) = Persediaan / harga pokok penjualan/365 (18-2)


Perhatikan bahwa DSI juga bisa dianggap sbg rata-rata umur persediaan, yaitu rata-rata jumlah
hari perusahaan menyimpan 1 dolar persediaan.

Days payables outstanding bisa dihitung sbg berikut:

Days of payable outstanding (DPO) = Utang dagang /Harga pokok penjualan/365

(18-3) mengambil contoh Dell Computer Corporation. Pada tahun 1989 Dell adalah perusahaan
yang sangat baru yang CCC-nya adalah 121,88 hari ( tabel 18-1). Pada tahun 1998, Dell telah
menurunkan angka ini menjadi -18,2 hari.Bagaimana perusahaan bisa mengurangi CCC-nya
menjadi di bawah 0? Jawabannya adalah melalui pengelolaan modal kerja yang agresif. Seperti
bisa diLihat pada tabel 18-1 , Dell mencapai penurunan CCC yang fenomenal ini melalui
manajemen persediaan yang efektif (DSI turun tajam dari 132,04 hari pada 1989 menjadi 9,13
hari pada 1989) dan pembayaran utang dagang yang lebih daraibaik (DPO naik dari 47,46 hari
pada 1989 menjadi 62,13 hari pada 1998). Secara spesifik,Dell, penjual computer pribadi yang
memakai system direct market, tidak tidak merakit computer sampai mereka menerima pesanan.
Dell membeli utang supply dengan utang dagang. Metode bisnis ini menghasilkan investasi yng
minimal pda persediaan. Dell secara nyata telah memperbaiki manajemen modal kerjanya dalam
jangka waktu tahun 1989-1998, sebagaimana bisa dilihat digambar 18-3 di mana kita bisa
melihat perbandingan antara Dell dgn Compaq dan apple. Perbedaan dramatis dari CCC
mencerminkan perbedaan model bisnis (penjuaal langsung versus pemakaian saluran distribusi
tradisional yang melibatkan penjual lanjutan, reseller, sepeti ComUSA, BestBuy, dan Computer
City) dan efisiensi perusahaan dalam pengelolaan

D.    Estimasi Biaya Kredit Jangka Pendek

Ada begitu banyak jenis sumber pembiayaan jangka pendek.Bagaimana menentukan mana yang
harus dipilih? Faktor kuncinya adalah biaya kredit.

Rumus Biaya Kredit Berdasar Perkiraan

Prosedur untuk mengestimasi biaya kredit jangka pendek adalah sngat sederhana, yaitu
berdasrkan persamaan penghitung bunga.

Bunga = pokok utang x tingkat bunga x jangka waktu ,


Diman bunag adalah jumlah dolar bung yang dibayar atas pokok utang yang dipinjam pada
tingkat bunga untuk jumlah tahun tertentu (yang di tunjukan oleh jangka waktu) misalnya,
pinjaman 6 bulan untuk $1.000 pada tingkat bunga 8% akan menghasilkan pembayaran bunga
sebesar $40:

Bunga = $1.000 x 0,08 x ½ = $40

Kita menggunakan hubungan dasar ini untuk menghitung biaya darai sumber pembiayaan jangka
pendek,atau yang di sebut tingkat persentase tahuna atau annual percentage rate (APR), dimana
jumlah bunga, jumlah pokok, dan periode pembiayaan diketahui. Jadi, rumus bunga untuk adalah
sbg berikut:

APR = bunga / pokok x jangka waktu

Atau (18-5)

APR = bunga/pokok x 1/jangka waktu

CONTOH

SKC Corporation berencana mengajukan pinjaman sebesar $1.000 untuk periode 90 hari. Pada
saat jatuh tempo,perusahaan akan membayar pokok sebesar $1.000 ditambah bunga $30.suku
bunga efektif per tahun dari pinjaman ini bisa diestimasi dengan persamaan APR,sbg berikut:

APR = $30/$1.000 x 1/90/360

= 0,3 x 360/90

= 0,12 atau 12 %

Jadi biaya tahunan efektif dri pnjaman itu adalah 12 %

Rumus Persentase Hasil Tahunan Atau Annual Percentage Yield (Apy)

Perhitungan APR sederhana yang tidak menghitung bunga majemuk. Untuk mengitung efek dari
bunga majemuk, kita bisa memakai formula berikut:
APY = (1+ i/m)m -1 (18-5)

Di mana APY adalah persentase profit (yield) tahunan,i adalah suku bunga nominal pertahun
(12% untuk contoh sebelumnya), dan m adalah jumlah periode yang dihitung(compound) dalam
1 tahun {m = 1/jangka waktu = 1/(90/360) = 4 untuk contoh diatas}.Jadi, tingkat bunga efektif
dari contoh di atas,denagn mempertimbangkan compounding,adalah

APY = (1 + 0,12/4)4 -1 =0,126 atau 12,6%

Secara efektif compounding akan muncul pada kredit jangka pendek.Karena selisih APR dan
APY relatif kecil,kita menggunakan versi yang lebih sederhana,yaitu APR untuk menghitung
biaya kredit jangka pendek.

E.     Sumber-Sumber Pinjaman Jangka Pendek

Ada banyak bentuk sumber keuaangan yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan.untuk
pembahasan ini,kita perlu mengkategorikan sumber itu menjadi dua jenis, pinjaman tanpa
jaminan (unsecured loans) dan pinjaman dengan jaminan (secured loans).Pinjaman tanpa
jaminan (unsecured) meliputi semua jenis pinjaman yang jaminannya hanya keyakinan dari
pemilik modal pada kemampuan pengutang untuk melkukan pembayaran saat jatuh tempo.
Sumber utama dari pinjaman jenis ini termasuk gaji dan pajak yang diakui dimuka, hutng
dagang, pinjaman bank tanpa jaminan, dan commercial paper. Pinjaman dengan jaminan
(secured) mensyaratkan suatu aset spesifik sebagai jaminanjik pengutang mengalami gagal
bayar,baik pokok maupun bunganya.

1.      Sumber-Sumber Pinjaman Tanpa Jaminan: Utang Gaji Dan Pajak (Accrued)

Karena perusahaan biasanya membayar gaji pegawainya secara periode(mingguan, dua


mingguan, bulanan), maka perusahaan mengakui adanya utang gaji,yang artinya pinjaman dari
pegawai. Misalnya jik beban gaji dari Appleton Manufacturing Company adalah $450.000 per
minggu dan ia membayarnya bulanan,maka pada akhir bulan perusahaan berutang sebesar $1,8
juta untuk jasa yang sudah diterima sepanjang bulan tsb. Artinya para pegawai membiayai kerja
mereka sendiri dengan menunggu pembayaran sampai akhir bulan

Mirip dengan contoh diatas,biasanya perusahaan membayar pajak pendapatan setiap kuartal
untuk perkiraan utang pajak kuartalnya. Artiny perusahaan menggunakan uang yang merupakan
utang pajak atas laba kuartalan sampai akhir dari kuartal tsb.Jdi perusahaan membayar pajak
penjualan pajak pendapatan atas jasa (withholding) pada pegawainya dengan basis
deffered.Semakin lama perusahaan menahan pembayaran pajaknya semakin besar dana yang
mereka peroleh.

Perhatikan bahwa sumber-sumber ini akan naik turun secara spontan mengikuti tingkat penjulan.
Artinya ,jika penjual maka biaya gaji, pajak penjualan , dan pajak penpatan juga
meningkat.Akibatnya, biaya-biaya yang diakui dimuka ini menyediakan sumber pembiayaan
spontan bagi perusahaan.

2.      Sumber Pinjman Tanpa Jaminan

Trade credit adalah salah satu sumber pembiayaan jangka pendek yang paling fleksibel bagi
perusahaan. Kita telah mengetahui sebelumnya bahwa trade credit adalhsumber utama dari
pembiayaan spontan.Artinya, trade credit muncul secara spontan ketika perusahaan melakukan
pembelian. Untuk megatur credit itu, perusahaan hanya perlu melakukan pemesanan. Pemasok
akan memeriksa status kredit perusahaan, dan jika di anggap bagus maka pemasok akan
mengirim barang.Perusahaan akan membayar barang sesuai dengan jangka waktu kredit yang
ditetapkan pemasok.

Jangka waktu (term)kredit dan diskon kas sering terjadi term yang ditawarkan perusahaan juga
memasukkandiskon kas jika pembayaran dilakukan lebih awal.Misalnya pemasok
memberikankredit dengan term 2/10, net 30; artinya pemasok menawarkandiskon sebesar 2%
jika pembayaran dilakukan dalam 19 hari,jika tidak maka harus dibayar penuh dan akan jatuh
tempo dalam waktu 30 hari. Biaya efektif dari melewatkan diskon bisa jadi cukup besar. Jika
tagihan sebesar $1,maka biaya efektif dari melewatkan diskon bisa dihitung dg rumus APR sbg
berikut :

APR = $0,02 /$0,98 x 1/ 20/360

= 0,0376 atau 36,73 %

Perhatikan bahwa diskon 2% adalah tingkat bunga dari menunda pembayaran selama 20 hari
berikutnya. Perhatikan juga bahwa jumlah pokok utang adalah $0,98.jumlah ini adalah jumlah
pokok dalam periode kredit 10% Biaya efektif dari melewatkan diskon 2% adalah cukup mahal:
36,73%.lebih jauh,jika periode kredit sudh lewat,maka tidak ada alasan untuk membayar
sebelum tanggaljatuh tempo.Tabel 18-2 menunjukan biaya tahuanan efektif dari berbagai
lternatif term kredit.Perhatikan bahwa biaya kredit bermacm-macam tergantungdari besarnya
diskon yang ditawarkan dan jangka waktu antara akhir periode diskon dan tanggal jatuh tempo

Batas Kredit Tarif efektif

2/10,net 60 14,69%

2/10,net 90 9,18

3/20,net 60 27,84

6/10,net 90 28,72

Menunda (streching) trade credit. Beberapa perusahaan yang akan memakai kredit ini biasanya
melakukan apa yang disebut menunda (stretching) akun-akun dagang. Praktik ini pada dasarnya
adalah menunda pembayaran sampai melewati jangka waktu periode kredit. Sebagai contoh,
perusahaan membeli material dengan kredit yng term-nya 3/10, net60; tapi, jika perusahaany
kekurangan kas, perusahaan mungkin menunda pembayaran sampai hari ke 80. Pelanggaran
yang terus berlanjut pada term kredit bisa berakibat hilangnya kredit. Tetapi, ini terjadi dalam
periode singkat dan frekuensinya kecil,penundaan in bisa menjadi sumber kredit jangka pendek
darurat bagi perusahaan.

Keuntungan trade credit Sebagai sumber pembiayaan jangka pendek, trade credit punya beberapa
kelebihan. Pertama trade credit bisa diperoleh sebagai bagian dari operasi normal perusahaan.
Kedua, perusahaan tidak memerlukan perjanjian formal jika ingin memperpanjang/menunda
pembayaran kredit. Lebih jauh, jumlah kredit yang diperpanjang tergantug dai kebutuhan
perusahaan; maka penundaan ini dianggap sebagai sumber pembiayaan spontan.

3.      Sumber Sumber Pinjaman Tanpa Jaminan: Kredit Bank

Bank komersial menyediakan sumber kredit tanpa jaminan dalam dua bentuk dasar: line of credit
dan pinjaman transaksi(notes payable). Jatuh tempo dari kedua kredit itu biasanya 1 tahun atau
kurang, dengan tingkat suku bunga tergantung dari kelayakan kredit (creditworthy) dari
perusahaan dan tingkat suku bunga ekonomi secara keseluruhan.
Line of Credit Perjanjian line of credit adalah perjanjian pinjaman antara bank dan peminjam
dimana bank akan menyediakan sejumlah dana maksimum selama periode tertentu. Pinjama
yang actual adalah tergantung pada kebijakan perusahaan dan bank biasanya mensyaratkan
balance nol pada periode tertentu, misalnya satu bulan per tahun. Syarat ini dirancang untuk
meyakinkan bahwa peminjam memakai kredit ini untuk membiayai modal kerja dan bukan untuk
aset permanent seperti mesin-mesin pabrik. Revolving credit atau revolving adalah jenis kredit
khusus dimana perjanjian bisa diperpanjang menjadi 1-5 tahun.

Batas kredit Line of credit biasanya tidak memakai tingkat suku bunga tetap; biasanya bank
menyatakan bahwa kredit akan diperpanjang pada ½ persen di atas prime rate atau beberapa
angka di atas prime rate bank. Lebih jauh, perjanjian biasanya tidak menyebutkan secara
langsung penggunaan yang spesifik atas dana itu, misalnya untuk tujuan modal kerja.

Line of credit biasanya mensyaratkan peminjam untuk memiliki dana dalam jumlah tertentu di
bank tersebut sepanjang periode kredit, atau yang disebut simpanan minimal (compensating
balance). Jumlah ini (yang biasanya dinyatakan dalam jumlah persentase dari line of credit atau
jumlah pinjaman) meningkatkan biaya efektif dari kredit tersebut, kecuali kalau jumlah deposit
tersebut memang sama atau lebh besar daripada dana yang biasanya disimpan perusahaan
tersebut di bank.

4.      Pinjaman Transaksi

Bentuk kredit jaminan yang lain yang disediakan oleh bank adalah transaction loan. Di sini
pinjaman ini dibuat untuk tujuan yang spesifik. Tipe ini adalah pinjaman yang paling banyak
dipakai dan diperoleh dengan menandatangani surat kesanggupan (promissory note).

Transaction loan tanpa jaminan memiliki kesamaan dengan line of credit dalah hal biaya, jangka
waktu jatuh tempo, dan syarat simpanan minimal. Dalm dua hal tersebut, bank komersial
biasanyameminta peminjam untuk membersihkan (clean up) pinjaman jangka pendeknya dalam
periode 30-45 hari selama tahun tersebut. Artinya, secara sederhana, bahwa peminjam harus
bebas dari segala pinjaman bank untuk jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk
meyakinkan bahwa peminjam tidak memakai pinjaman jangka pendek untuk membayar
pinjaman jangka panjang.

5.      Sumber sumber Pinjaman Tanpa Jaminan: Surat Berharga

Hanya perusahaan besar dan kelayakan kreditnya paling bagus yang bisa menggunakan surat
berharga (commercial paper), yaitu kesanggupan untuk membayar jangka pendek yang dijual di
pasar sekuritas utang jangka pendek.
Jangka waktu sumber kredit ini biasanya 6 bulan atau kurang, walaupun beberapa dijual dengan
jangka waktu 270 hari. Suku bunga surat berharga biasanya lebih rendah (0,5% sampai 1%)
daripada prime rate bank komersial. Biasanya suku bunga juga didiskon, walaupun surat
berharga dengan suku bunga tetap (interest-bearing) juga tersedia.

Surat berharga baru bisa dijual baik secara langsung (dijual oleh perusahaan langsung kepada
public) atau lewat pialang (dealer). Penjualan lewat pialang ini memerlukan dealer, yang
menjualkan surat itu untuk perusahaan penjual. Banyak perusahaan keuangan besar, seperti
General Motor Acceptance Corporation, menjual surat berharganya secara langsung. Volume
penjualan langsung biasanya lebih besar daripada penjualan lewat pialang dengan perbandingan
4:1. Penjualan melalui dealer biasanya dipakai perusahaan industrial yang jarang menjual surat
berharganya, atau karena ukuran perusahaan itu kecil, memiliki kesulitan jika menjual langsung.

Beberapa keuntungan dari menjual surat berharga :


1. Tingkat suku bunga. Suku bunga surat berharga biasanya lebih rendah daripada bunga
bank atau sumber pembiayaan jangka pendek lain.
2. Syarat simpanan minimal (compensating balance). Tidak ada simpanan minimal yang
diperlukan untuk surat berharga. Tetapi perusahaan biasanya merasa perlu memiliki perjanjian
lines of credit untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendek jika surat berharga tidak
terjual atau perusahaan tidak mampu membayar surat berharga itu saat jatuh tempo.
3. Jumlah kredit. Surat berharg memungkinkan perusahaan bisa memenuhi berbagai jenis
kebutuhan pembiayaan jangka pendeknya dengan hanya memakai satu sumber. Karena bank
biasanya terikat dengan peraturan-peraturan tertentu dalam memberi kredit, maka jika
perusahaan mengeluarkan surat berharga ia tidak berhubungan dengan banyak pihak.
4. Prestise. Karena biasanya perusahaan yang bisa mempunyai akses ke pasar surat uang
adalah perusahaan yang tingkat kelayakan kreditnya bagus, maka memakai surat utang juga
berarti menunjukkan status kredit perusahaan.
Memakai surat berharga untuk pembiayaan jangka pendek juga melibatkan risiko. Artinya, pasar
surat berharga adalah sangat impersional, dan mengabaikan fleksibilitas pembayaran utang,
bahkan untuk perusahaan yang status kreditnya sangat baik. Jika perusahaan memakai kredit
bank, maka perusahaan memiliki orang yang bisa membantu perusahaan jika suatu saat
mengalami kesulitan pembayaran. Fleksibilitas ini sama sekali tidak ada jika perusahaan
memakai surat berharga.

Biaya dari surat berharga bisa diperkirakan dengan menggunakan rumus APR. Yang penting
untuk diingat adalah suku bunga surat berharga biasanya didiskon dan biasanya ada fee yang
dibebankan jika perusahaan memakai dealer. Bahkan jika tidak memakai dealer, perusahaan
akan mengeluarkan biaya untuk mempersiapkan dan menjual surat berharga tersebut, dan biaya
ini harus dimasukkan dalam menghitung biaya kredit.

Contoh
EPG Mfg. Company menggunakan secara teratur surat berharga untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan jangka pendeknya. Perusahaan berencana untuk menjual surat berharga senilai $100
juta dengan jangka waktu 270 hari dan perusahaan berharap untuk kmembayar dengan bunga
yang didiskon sebesar 12% per tahun ($9.000.000). Sebagai tambahan, EPG memperhitungkan
biaya dealer dan biaya-biaya lain sebesar $100.000. Maka biaya efektif dari kredit ini adalah
sebagai berikut :

APR = $9.000.000+$100.000 x 1 = 0,1335 atau 13,35%

$100.000.000-$100.000-$9.000.000 270/360

Di mana biaya bunga dihitung sebagai $100.000.000 x 0,12 x (270/360) atau $9.000.000
ditambah $100.000 fee penempatan dealer. Dengan demikian, biaya kredit efektif EPG adalah
13,15 persen.

6.      Sumber-sumber dengan jaminan: Pinjaman Piutang

Sumber-sumber aman dari kredit jangka pendek dengan jaminan memiliki aset tertentu milik
perusahaan yang diperjanjikan (pledged) sebagai jaminan untuk mengamankan pinjaman. Dalam
hal terjadi kegagalan atas perjanjian pinjaman, pemberi pinjaman memiliki klaim pertama
terhadap aset yang dijanjikan disamping klaim mereka sebagai kreditor pada umumnya terhadap
perusahaan. Oleh karenanya, perjanjian kredit yang aman menawarkan margin yang aman bagi
pemberi pinjaman.

Pada umumnya, piutang perusahaan adalah salah satu dari aset yang paling likuid. Untuk alasan
inilah, piutang dipertimbangkan oleh banyak pemberi pinjaman untuk menjadi jaminan utama
untuk sebuah pinjaman yang aman. Dua prosedur dasar dapat dipergunakan dalam mengatur
pembiayaan berdasarkan piutang : pledging dan factoring.

KESIMPULAN
Tingkat Pengembalian Kewajiban lancar menyediakan sumber pembiayaan yang lebih fleksibel
bagi perusahaan dibandingkan kewajiban jangka panjang atau ekuitas. Sumber ini bisa dipakai
tepat saat perusahaan membutuhkan tambahan dana. Sebagai contoh, jika perusahaan
memerlukan dana selama periode 3 bulan setiap tahunnya untuk membiayai tambahan kebutuhan
persediaan yang sifatnya musiman, maka pinjaman berjangka 3 bulanan bisa menurunkan biaya
pinjaman dalam jumlah yang cukup signifikan dibanding pinjaman jangka panjang ( bahkan jika
suku bunga pinjaman jangka pendek menjadi lebih tinggi).

Secara sederhana,prinsip hedging mencocokkan antara karakteristik sutu aset dalam menghasilkn
uang (cash-flow-generating characteristic) dengan jangka waktu pengembalian dari sumber
keuangan yang dipakai untuk membiayai asset tersebut.Misalnya, ekspansi persediaan musiman,
menurut prinsip hedging,harus dibiayai dengan pinjaman atau utang jangka pendek juga.

Siklus konversi kas (cash convertion cycle-CCC) adalah penjumlahan dari hari penjualan (days
of sales) yang masih beredar (outstanding) dan hari persediaan dikurangi hari utang dagang yang
outstanding:

Anda mungkin juga menyukai