Anda di halaman 1dari 7

TEORI DAN KONSEP MANAJEMEN BIAYA DALAM

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Nur Izzati Amanah

Manajemen Pendidikan Islam / Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan


UIN Saifuddin Zuhri
izzatiamanah@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan yang berkualitas merupakan suatu investasi yang mahal. Kesadaran
masyarakat untuk menanggung biaya pendidikan pada hakekatnya akan memberikan
suatu kekuatan pada masyarakat untuk betanggung jawab terhadap penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan dipandang sebagai sektor publik yang dapat melayani
masyarakat dengan berbagai pelajaran. Metode penelitian sepenuhnya menggunakan
riset kepustakaan (Libarary Research) yang merupakan salah satu jenis metode
penelitian kualitatif.Pelaksanaan PP No. 19 Tahun 2005 membawa implikasi terhadap
perlunya disusun standar pembiayaan yang meliputi standarisasi komponen biaya
pendidikan yang meliputi biaya operasional, biaya investasi dan biaya personal.
Sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen, Negara Indonesia memberikan
amanat kepada pemerintah untuk menetapkan anggaran pendidikan 20 persen dari
anggaran belanja negara seperti tertuang pada pasal 31 Ayat 4.

Kata Kunci: Pembiayaan pendidikan, Pendidikan, Prinsip, Teori, Praktik

ABSTRACT
Quality education is an expensive investment. Public awareness to bear the cost of
education will essentially give a strength to the community to be responsible for the
implementation of education.Education is seen as a public sector that can serve the
community with various lessons. The research method fully uses library research,
which is one type of qualitative research method. The implementation of PP no. 19 of
2005 has implications for the need to prepare financing standards which include
standardization of education cost components which include operational costs,
investment costs and personal costs. In accordance with the amended 1945
Constitution, the State of Indonesia has given a mandate to the government to
determine the education budget at 20 percent of the state budget as stated in Article
31 Paragraph 4.

Keywords: Education financing, Education, Principles, Theory, Practice.

PENDAHULUAN
upaya pengembangan penidikan dalam kehidupan merupakan suatu kewajaran,
karena pendidikan sangat berperan penting sebagai bentuk untuk mengembangkan
sumber daya manusia. Proses pendidikan tidak akan dapat berjalan tanpa adanya
dukungan dari biaya yang dapat membantu proses pendidikan agar berjalan dengan
baik. Pembiayaan pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia (SDM)
jangka panjang
Pembiayaan merupakan dukungan pendanaan untuk kebutuhan pengadaan barang,
aset, atau jasa ertentu yang mekanisme umumnya melibatkan tiga pihak, yaiu pihak
pemberi pendanaan, pihak penyedia barang, aset atau jasa tertentu dan pihak yang
memanfaatkannya. Dalam dunia pendidikan sendiri pembiayaan sangat diperlukan
untuk program sekolah, pengadaan sarana dan prasarana, gaji guru, gaji pegawai,
keperluan untuk menunjang tercapainya visi misi sekolah dan menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas.
menurut Nanang Fattah biaya pendidikan merupakan jumlah uang yang
dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai kperluan penyelenggaraan pendidikan
yang mencakup gaji guru, peningkatan profesional peralatan, pengadaan alat-alat an
buku pelajaran alat tulis kantor, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan pengelolaan
pendidikan dan supervisi pendidikan.
Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan baik di tingkat makro (negara)
maupun di tingkat mikro (lembaga ) yang dianggap penting adalah masalah
pembiayaan, pembiayaan merupakan unsur terpenting yang mutlak harus tersedia.
Biaya penidikan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: besar kecilnya sebuah
institusi pendidikan, jumlah siswa, tingkat gaji guru atau dosen yang disebabkan oleh
bidang keahlian atau tingkat pendidikan, kualifikasi guru tingkat pertumbuhan
penduduk, perubahan kebijakan dari penggajian atau pendapatan.
Pelaksanaan PP No. 19 Tahun2005 membawa implikasi terhadap perlunya
disusun standarpembiayaan yang meliputi standarisasi komponen biaya pendidikan.
Sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen, Negara Indonesia memberikan
amanat kepada pemerintah untuk menetapkan anggaran pendidikan 20 persen dari
anggran belanja negara seperti yang tertuang pada pasal 31 Ayat 4.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan (Libarary Research) yang
merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif. Data-data atau bahan-bahan
kajian dalam penelitian sepenuhnya bersumber dari jurnal-jurnal ilmiah di Internet.
Adapun metode yang dilakukan dengan mencari, mengumpulkan, dan menganalisis.
Berikut langkah – langkah yang digunakan dalam mengkaji literatur.
1. Pencarian, yaitu dengan mencari kata kunci yang sesuai dengan topik yang
akan diteliti pada mesin pencari Internet. Selanjutnya, mencari judul jurnal
ilmiah yang sesuai dengan topik pada laman tersebut, dan memilih
jurnal-jurnal ilmiah yang memiliki tahun terbit terbaru atau rentan kurang dari
5 tahun.
2. Pengumpulan, yaitu pada langkah ini, mengumpulkan jurnal-jurnal ilmiah
yang telah didapatkan dengan mengunduh jurnal tersebut.
3. Analisis, yaitu menelaah setiap jurnal-jurnal ilmiah yang telah dikumpulkan,
dikaji, mencari kalimat-kalimat penting dalam jurnal ilmiah sesuai dengan
topik yang diteliti, selanjutkan dijabarkan dalam jurnal yang akan dibuat atau
kalimat penting tersebut dijadikan sebagai referensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem Pembiayaan Pendidikan
Menurut Yahya dalam Mulyono tentang konsep biaya pendidikan menyatakan
bahwa biaya pendidikan merupakan suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme
penganggaran. Penentuan biaya akan mempengaruhi tingkat efektivitasdan efisiensi
kegiatan dalam suatu organisasi yang akan mencapai tujuan tertentu. Kegiatan yang
dilaksanakan dengan biaya yang rendah dengan kualitas yang baik dapat dikatakan
kegiatan tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Biaya dapat dimaknai sebagai suatu bentuk pengeluaran dalam satuan mata uang
yang dikorbankan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Ada 4 unsur pokok
dalam biaya, yaitu: merupakan pengorbanan sumber ekonomi, diukur dalam satuan
uang, telah terjadi atau yang secara potensial terjadidan pengorbanan untuk ujuan
tertentu.
Istilah pembiayaan meliputi penyiapan penatausahaan perpajakan, pengelolaan,
pelaporan keuangan yang telah dilaksanakan untuk dikomunikasikan dengan
stakeholders terkait. Sehingga manajemen keuangan merupakan pengendalian atas
fungsi-fungsi keuangan yaitu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
organisasi.
Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema adalah satu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang digabungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai satu tujuan. Sistem
juga dapat disebut sebagai komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembiayaan penidikan pada sebuah lembaga biasa disebut dengan keuangan.
Maka sistem keuangan dalam hal ini adalah serangkaian aktifitas perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga pendidikan
dalam rangka mengoptimalkan keuangan pada lembaga penidikan

Manajemen Pembiayaan Pendidikan


UUD Negara Republik Indonesia 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya, pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan,
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehdupan bangsa.
Mekanisme sistem keuangan pendidikan disusun agar oprasionalisasi pendidikan
lebih terukur dan mencapai aspek-aspek yang semestinya diburuhkan. Adapun
mekanisme keuangannya meliputi perencanaan finansial, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dalam kaitannya dengan administrasi keuangan bidang pendidikan, penting
dibeakan antara biaya (cost) dan pembelanjaan (expenditure). Biaya (cost) adalah
nilai besar dana yang diperkirakan perlu disediakan untuk membiayai kegiatan
tertentu, misalnya akademik, kegiatan kesiswaan, dan lain sebagainya. Sedangkan
pembelanjaan (expeniture) adalah besar dana riil yang dikeluarkan untuk membiayai
unit kegiatan tertentu, misalnya kegiatan praktikum siswa.

Komponen Biaya Pendidikan


Dalam menghitung biaya pendidikan disekolah, Hallak menjelaskan bahwa
banyak komponen yang mesti dipertimbangkan oleh pembuat anggran.
Komponen-komponen yang dimaksud adalah:
a. Peningkatan KBM
b. Peningkatan pembinaan kegiatan siswa
c. Pembinaan tenaga kependidikan
d. Rumah tangga sekolah
e. Pengadaan alat-alat belajar
f. Kesejahteraan
g. Pengadaan bahan pelajaran
h. Perawatan
i. Sarana kelas
j. Pembinaan tenaga kependiikan
k. Pembinaan siswa
l. Pengadaan bahan pelajaran
m. Pengelolaan sekolah
n. Pemeliharaan dan penggantian sarana dan prasarana pendidikan
o. Biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pelapran
p. Peningkatan mutu pada semua jenis jenjang pendidikan
q. Peningkatan kemampuan dalam menguasai iptek
Jenis Pembiayaan Pendidikan
Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
antara lain:
1. Biaya langsung
Menurut Anwar (1993:30) biaya langsung merupakan pengeluaran uang
secara langsung yang membiayai jalannya proses penyelenggaraan pendidikan,
pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat, termasuk biaya
yang secara langsung menyentuh aspek dan proses pendidikan
2. Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung merupakan biaya yang pada umumnya, biaya
pengeluaran yang tidak secara langsung menunjang proses penidikan yang terjadi
disekolah
Banyak model pembiayaan pendiikan, yang iterapkan oleh berbagai negara juga
berbeda. Menurut Abdullah (2012:79), diantara model pembiayaan peniikan yang
lazim digunakan adalah sebgai berikut:
1. Model sumber pembiayaan, yaitu menerapkan suatu prototype pembiayaan
pendidikan yang mencerminkan kebutuhan berbeda dari kondisi ekonomi disetiap
daerah.
2. Model surat bukti/penerimaan, yaitu memberikan corak pembiayaan
pendidikan secara langsung kepada individu atau institusi rumah tangga sesuai
kebutuhan pendidikan. Mereka memberikan sutar bukti penerimaan dana untuk
bersekolah melalui sisten voucher yang mencerminkan subsidi langsung kepada
pihak yang membutuhkan yaitu murid dan orang tua peserta didik
3. Model rencana bobot siswa, yaitu merupakan model pembiayaan pendidikan
yang mempertimbangkan siswa-siswa sesuai proporsinya.
4. Model berdasarkan pengalaman, yaitu biaya yang diterima oleh lembaga
pendidikan mengacu pada penerimaan tahun yang lalu, dengan hanya
penyesuaian.
5. Model berdasarkan usulan, yaitu lembaga pendidikan mengajukan usulan pada
sumber dana dengan berbagai acuan, kemudian sumber dana memiliki usulan
yang masuk, dan menyesuaikan dengan kriteria.
6. Model berdasarkan kebijaksanaan, yaitu memberikan formulasi dimana
penyandang dana melakukan studi terlebih dahulu untuk mengetahui
komponen-komponen apa yang peru dibantu berdasarkan prioritas pada suatu
tempat dari hasil eksplorasinya.
Secara sederhana tujuan dari lembaga pembiayaan pendidikan adalah agar para
pengelola embanga pendidikan dapat menggunakan dan menggali sumber-sumber
pendanaan secara memadai dari berbagai pihak untuk dipergunakan dan
dipertanggungjawabkan (Husnan, 1992:4).

Kesimpulan
Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget).
Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam
bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu,dalam
anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu lembaga.
Penyusunan anggaran (penganggaran/budgeting) merupakan langkah-langkah positif
untuk merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan
tiap-tiap unit organisasi. Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi
atau perundingan/kesepakatan antara puncak pimpinan dengan pimpinan di bawahnya
dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran
Pembiayaan pendidikan merupakan komponen yang penting dan tidak dapat
terpisahkan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah. Dalam
rangka pembentukan potensi sumber daya manusia (SDM), penggunaan anggaran
atau pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien dapat menghasilkan SDM yang
tepat guna dan berhasil.

Daftar Pustaka

Fironika, Rida. PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah


Pendidikan Dasar. Hal. 45-48
Fitri, Dinda. Monika. Pembiayaan Dalam Pendidikan. Jurnal Universitas Negri
Padang.
Syukri, Makmur. MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN. Pusdikra mitra
jaya. Hal 13-20
Imron, Jamaludin. MANAJEMEN PEMBIAYAAN SEKOLAH. Al-Ibrah Vol. 1 No.1
Juni 2016. Hal 72-78
Hanukh, Agustina. Perencanaan Penganggaran Pendidikan Berbasis Manajemen
Biaya Terpadu. Hal 3-4

Anda mungkin juga menyukai